25 Februari 2011

Tafsir Lafadz Hamdalah

"Segala puji hanya bagi Allah Tuhan seluruh Alam."

Setelah menyebut nama Allah, maka kalimat pertama yang kita ucapkan ialah syukur kepadanya. Allah Tuhan yang perkembangan dan kehidupan segala sesuatu di jagad raya dan alam semesta ini bersumber darinya, baik alam benda mati maupun benda hidup, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. Dia-lah yang mengajarkan kepada lebah madu dari mana mencari makanan dan bagaimana cara membuat sarang. Dia juga mengajarkan kepada semut bagaimana menyimpan makanannya untuk musim dingin. Dia pulalah yang menumbuhkan batang-batang gandum yang penuh dengan biji-biji hanya dari sebutir gandum, juga menumbuhkan sebatang pohon apel dari sebutir biji apel.

Dia-lah yang menciptakan langit dengan kehebatan yang amat besar ini dan menetapkan garis peredaran setiap bintang dan setiap galaksinya. Dia-lah yang menciptakan kita dari setetes air yang memancar dan menumbuhkan kita di dalam perut ibu selama kurang lebih 6 hingga 9 bulan. Lalu setelah kita lahir ke dunia Dia pun menyediakan segala keperluan untuk perkembangan kita. Dia membentuk badan kita sedemikian rupa sehingga mampu mempertahankan diri dari kuman-kuman penyebab penyakit dan jika salah satu tulang tubuh kita patah atau retak, maka tubuh kita memiliki kemampuan untuk mengatasinya sedemikian rupa. Kemudian jika tubuh memerlukan darah maka secara alami ia memproduksinya untuk memenuhi keperluan tersebut.

Meski demikian, yang berada di tangan Allah bukan hanya perkembangan dan pemeliharan tubuh kita saja, karena Dia juga menciptakan akal dan perasaan untuk kita lalu mengutus para nabi dan menurunkan kitab-kitab samawi untuk membina kita.

Dari ayat ini ada satu hal yang dapat kita petik sebagai pelajaran yaitu bahwa ketergantungan kita dan seluruh alam semesta ini kepada Allah. Bukan hanya pada saat perciptaan, akan tetapi perkembangan dan keterpeliharaan kita juga datang dari-Nya. Oleh karena itu, hubungan Allah dengan segala yang maujud ini bersifat selamanya dan kekal.

Atas dasar ini pula kita harus mensyukuri nikmat-nikmat-Nya. Bukan hanya di dunia, di hari akhiratpun ucapan para penghuni surga ialah alhamdulillahi rabbil alamiin.

tafsir lafadz basmalah


“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

Sejak dahulu sudah menjadi kebiasaan di kalangan umat manusia bahwa pekerjaan-pekerjaan penting selalu dimulai dengan menyebut nama para pembesar mereka untuk mendapat berkah darinya. Umpamanya, para penyembah patung atau berhala, mencari berkah dengan nama atau dengan kehadiran para kepala negara. Akan tetapi, Dzat yang lebih besar diantara segala sesuatu yang besar adalah Allah SWT dimana kehidupan segala sesuatu yang hidup ini bermula dari-Nya.


Bukan hanya kitab alam semesta, akan tetapi kitab syareat, yaitu Al-Quran dan semua kitab samawi dimulai dengan nama-Nya. Islam mengajarkan kepada kita agar pekerjaan-pekerjaan kita, yang kecil dan yang besar, makan dan minum, tidur dan bangun, bepergian dan menaiki kendaraan, berbicara dan menulis, kerja dan usaha, dan seterusnya hendaknya kita mulai dengan dengan menyebut nama Allah (Bismillah).

Jika seekor binatang disembelih tanpa menyebut nama Allah, maka kita dilarang memakan daging binatang tersebut. Kata-kata "Bismillah" tidak terbatas pada agama Islam saja. Menurut ayat-ayat Al-Quran, kapal Nabi Nuh as juga bergerak diawali dengan kalimat "Bismillah." Begitu juga surat Nabi Sulaiman as kepada Ratu Balqis. "Bismillah adalah sebuah ayat lengkap, dan bagian dari Surat Al-Fatihah.

Oleh sebab itu, Ahlul Bait Nabi SAWW tidak menyukai orang yang tidak membacanya atau membacanya dengan suara pelan di dalam salatnya. Mereka sendiri selalu membaca ayat: "bismillahirrahmanirrahim" dengan suara keras di dalam setiap salat yang mereka lakukan.

Ada beberapa hal yang dapat kita ambil sebagai pelajaran dari ayat ini. Pertama: "Bismillah" merupakan sumber berkah dan jaminan bagi setiap pekerjaan, juga merupakan tanda tawakkal kepada Allah dan permohonan bantuan dari-nya. Kedua: "Bismillah" memberi warna ketuhanan kepada setiap pekerjaan, dan menyelamatkan pekerjaan-pekerjaan manusia dari bahaya syirik dan riya. Ketiga: "Bismillah" artinya: Ya Allah aku tidak melupakan-Mu, maka janganlah Engkau melupakan aku. Keempat: Orang yang mengucapkan "Bismillah" berarti telah menggabungkan diri kepada kekuatan tak terbatas dan lautan rahmat Ilahi yang tak bertepi.