28 Desember 2012

Thanks Alloh for 2012

Hari ini hari terakhir masuk kerja di 2012.
Alhamdulillahirobbil'alamiiin...
Menilik kebelakang selama satu tahun, sepertinya bagus juga kalau dibuat ringkasan cerita selama setahun, hihihi...
Yuk Mari...

Januari
Dibulan ini aku dilamar lelaki yang kini adalah suamiku. Tepatnya pada hari Sabtu, 14 Januari 2012. Alhamdulillah... Senang sekali rasanya, karena ada lelaki gagah berani yang serius memintaku dari orangtuaku. Segala puji hanya bagiMu Ya Alloh...
Setelah lamaran berlangsung, kejar target deh untuk mempersiapkan pernikahan yang direncanakan bulan April 2012. Yang sempat terkejar adalah membuat list untuk undangan pernikahan, tapi belum selesai. Hehe...
Agenda lain adalah pergi jalan-jalan ke Trans studio Bandung bareng temen-temen kos sewaktu kuliah. Aaaah, senang sekali, karena masih bisa berkumpul dengan mereka. Disana kami pergi bertujuh , anggotanya adalah aku, fitri, wuri, tami, dela, desi, wiwik. Kami

Nasihat untukku

Melihat dan mengamati apa yang disekelilingku saat bekerja, aku memperoleh beberapa nasihat untuk diriku sendiri, diantaranya adalah:
1. Jangan tunda-tunda pekerjaan
2. Bekerjalah dengan hati
3. Jika membantu pekerjaan orang lain, lakukan dengan ikhlas
4. Jika bantuan kita menjadikan si empunya pekerjaan menjadi keenakan, maka bantu sedikit saja
5. Jangan mengharapkan orang lain membantu kita meskipun kita telah banyak membantunya
6. Dengarkan saja ocehan orang yang karakternya memang suka berbicara tentang apa yang ia lakukan, dalam hal ini adalah karakter orang yang suka pamer dan sok sibuk
7. Bantulah orang lain yang sedang kuwalahan meski ia tidak meminta
8. Fokuslah pada satu pekerjaan agar lebih cepat selesai, tapi jika kondisi memaksa kita untuk mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus, kerjakanlah yang urgent terlebih dahulu
9. Bekerjalah sesuai porsi
10. Bekerjalah dengan niat untuk ibadah, mencari nilai kebaikan dari sisi Alloh
11. Cukuplah beristighfar ketika karena kesalahan orang lain kita yang mendapat cacian dari atasan
12. Nasihatilah rekan kerja ketika ia sudah mulai melenceng
13. Jika nasihat kita tak didengar, doakanlah ia
14. Bekerjalah dengan optimal dan bertanggung jawab

18 Desember 2012

Aku Tak Bisa

Ternyata aku tak bisa
Aku tak bisa
Tangan ini tetap terulur untuk mereka
Meski aku berniat pergi
Ternyata aku tak bisa seperti orang pergi
Aku tetap mendengarkan
Aku tetap berbicara
Aku tetap sama
Aku tetap menjaga kepercayaan
Aku tetap bertanggung jawab
Aku tak bisa pergi
Tak bisa...

Aku Ingin Pergi

Ingin sekali ku pergi
Abaikan mereka semua
Abaikan kebutuhan mereka akan aku
Mungkin, aku memang kecil
Bahkan tak anggap aku ada
Tapi coba lihat
Lihat ketika aku tak ada
Mungkin mereka bisa saja batal pergi
Tapi entah jika ku ada
Mereka seperti tak mengenaliku
Aku kah bagian dari mereka?
Tidak, aku tak sama dengan mereka
Aku sama dengannya
Hanya berbeda dunia
Dia tak menyaksikannya
Dia tak akan tau jika aku tak katakan
Tapi dia lebih beruntung dari aku
Aku tak sendiri, dia sendiri
Dia lebih beruntung di moment lain
Aku sama saja
Sekarang, aku ingin pergi
Pergi dari dunia ini
Ke dunia lain
Anyone need me?
Sorry, I can't hear anything

12 Desember 2012

Virus Merah Jambu

Entah kenapa hari ini saya rasanya lagi dijangkit virus merah jambu.
Hahahaha...
Dengerin lagu2 cinta yang dikirim suami saya entah kapan.
Trus cari liriknya, pahami maksud lagunya, dan ternyata...
Smuanya bikin saya jatuh cinta (lagi) sama suami saya.
Dulu sebelum menikah suami saya terkadang menulis lirik lagu di sela-sela chatingnya sama saya, diantaranya:

 I've built my world around you and I want you to know
I need you, like I've never needed anyone before
I live my life for you
I want to be by your side in everything that you do
And if there's only one thing you can believe is true
I live my life for you
lirik diambil dari sini

Saya  sih gak tau lagunya kaya apa, trus tak cari di internet, eh waktu kapan dia udah ngirim sefolder lagu cinta. Hihihi...

11 Desember 2012

Dapet satu lagi

Alhamdulillah...
Hari ini saya dapet satu ponakan lagi, so jumlahnya udah empat.
Cucu keempat orangtua saya, anak ketiga kakak perempuan saya.
Laki-laki, lahir cesar, di RSAL Mintoharjo.
Senaaaang sekali rasanya, belum nengokin sih.
Ini sebentar lagi mau kesana biar janjian sama unyil-unyil kakaknya si bayi yang baru lahir.
Karena beratnya yang hanya berkisar 3kg, dan kakak-kakaknya dulu hampir 4kg, maka diusia kehamilan sembilan bulan sang adik masih bisa bebas muter-muter di rahim kakak perempuan saya.
Alhasil, posisinya di HPL-nya sungsang. So, jalan terbaik adalah operasi cesar, tidak seperti kedua kakak perempuannya. Alhamdulillah lahir dengan selamat di 11-12-12 ini.
Aslinya operasi besok, biar tanggal lahirnya cantik --> 12-12-12
Tapi ternyata besok ruangan operasinya steril, jadi ya dimajukan hari ini operasinya.
Aihhh... gak sabar pengin nengokin bayi laki-laki mungil itu, ya kan, dek?
Ahhh... ntar jadi makin gak sabar deh pengen ketemu my little one :o
Tiga bulan lagi ya dek...
Insya Alloh sabar kok bunda n adek. Kiss :*
Semoga adek juga lahir dengan sehat wal'afiyat selamat dan normal, bismillah...
Semangat berjuang bersama bunda n papah, dek... ^^

10 Desember 2012

Pulang kampung (2)

Malam pun berlalu, aku memandanganya tidur terlelap seraya mendoakannya agar operasinya lancar.

Besoknya, kami berangkat ke Rumah Sakit setelah sebelumnya mampir Puskesmas untuk mengurus Surat Rujukan Askes. Sambil kami mengantre administrasinya, papah pergi ke Laboratorium untuk mengambil hasil tes darah semalam.

Setelah semua beres, suamiku pun memulai tahapan demi tahapan sampai menjelang operasi berlangsung, mulai dari menempati kamar, diperiksa tensi darahnya, diinfus, dan sebagainya.
Saat itu masih biasa2 saja, kami masih guyon dan ia masih ceria. Hingga tiba saatnya waktu operasi datang, hmmm, ternyata ruang operasinya di lantai 4 dan lift hanya sampai lantai 2 khusus untuk pasien. Hiksss...
Aku disarankan untuk tidak menunggu disana, karena kehamilanku belum meyakinkan mereka kalau aku kuat naik tangga sampai lantai 4. Okeh... Aku menemaninya hingga ia dibawa perawat dengan kursi roda, menyaksikan ia dibawa pergi untuk dioperasi, dan sedih banget tak bisa menemanninya (ya mana boleh ruang operasi dimasuki oleh selain dokter, perawat, dan pasien?)

06 Desember 2012

Keistimewaan Bulan Dzulhijjah

Oleh: Dr Muhammad Hariyadi, MA

Kaum Muslimin sepatutnya menyambut kedatangan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hal tersebut karena Allah SWT telah menjadikan hari-hari pertama bulan Dzulhijjah sebagai "musim kebaikan" baik bagi para jamaah haji maupun bagi yang sedang tidak melaksanakan rukun Islam kelima tersebut.

Allah SWT bersumpah demi sepuluh hari itu (QS. Al Fajar: 1-2), dan tiadalah sumpah dikemukakan oleh Tuhan kecuali di dalamnya terkandung keagungan dan keutamaan tempat, waktu maupun keadaan.

Bagi para jamaah haji, pemanfaatan momentum sepuluh hari bulan Dzulhijjah akan meningkatkan kualitas dan konsentrasi ibadah haji serta syiar Islam secara keseluruhan.

Sedangkan bagi yang tidak melaksanakan haji, bersungguh-sungguh beribadah pada hari-hari tersebut kualitasnya menyamai jihad fi sabilillah, karena keutamaan awal sepuluh hari Dzulhijjah semisal keutamaan sepuluh malam terakhir Ramadhan.

Ibnu Hajar Al-Asqalani menyebut bahwa keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah disebabkan oleh berkumpulnya ibadah-ibadah utama yang terdiri dari: shalat, sedekah, puasa dan haji.

Sedangkan Ibnu Katsir menukil riwayat dari Ibnu Abbas RA menyatakan bahwa Allah SWT mewahyukan Taurat kepada Musa AS yang didahului dengan berpuasa selama 40 hari; 30 hari disinyalir berada pada bulan Dzulqa’dah dan 10 hari lainnya awal Dzulhijjah. Puasa itu menjadi penyempurna turunnya Taurat kepada Musa, dan pada bulan yang sama Allah SWT menurunkan wahyu terakhir Alquran kepada Rasulullah SAW.

Di bulan Dzulhijjah, Allah SWT menggabungkan keharaman waktu (Dzulhijjah sebagai salah satu bulan haram), keharaman tempat (Makkah dan Madinah sebagai tanah Haram), dan keharaman kondisi/momentum (berhaji di Baitul Haram yang menjadi profil paripurna seorang Muslim).

Maka, berbagai keistimewaan tersebut menjadikan bulan Dzulhijjah sebagai bulan istimewa, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Tidak ada suatu hari yang perbuatan baik di dalamnya lebih dicintai oleh Allah SWT daripada amalan sepuluh hari."

Para sahabat bertanya, "Tidak pula jihad fi sabilillah (lebih baik darinya)?"

Rasulullah SAW menjawab, "Tidak pula Jihad di jalan Allah (lebih baik darinya), kecuali seorang laki-laki yang keluar rumah dengan mambawa jiwa dan hartanya serta pada saat pulang tidak membawa apa-apa." (HR. Bukhari).

Karena keistimewaan itu, beberapa perbuatan baik yang istimewa dilakukan di antaranya:

1. Menjalankan ibadah haji bagi mereka yang mampu melaksanakannya. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa melakukan ibadah haji di rumah ini dan tidak berkata kotor maupun tidak berguna, maka dosanya akan dihapuskan sebagaimana bayi yang baru keluar dari rahim ibunya." (HR. Bukhari-Muslim).

2. Puasa sunah tarwiyah dan arafah. Adalah Rasulullah SAW yang berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah, Hari Asyura dan tiga hari dalam setiap bulan." (HR. Abu Daud).
 
3. Memperbanyak takbir, tahmid dan tahlil. Dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari yang perbuatan baik di dalamnya lebih agung di sisi Allah dan dicintai-Nya dibanding sepuluh hari. Maka perbanyaklah tasbih, tahmid, tahlil dan takbir di dalamnya." (HR. Tabrani).

4. Melaksanakan penyembelihan kurban (jika mampu). Dari Ummu Salmah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila kalian menyaksikan bulan Dzulhijjah dan berkeinginan untuk berkurban, maka janganlah mengambil sekecil apa pun bagian dari rambut maupun kukunya sampai ia disembelih." (HR. Muslim).

5. Memperbanyak ibadah sunah semisal berpuasa, shalat, sedekah, membaca Alquran dan semacamnya. (QS. Ali Imran: 133).

Demikianlah keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah dengan harapan kaum Muslimin dapat memanfaatkan momentum istimewa dengan amal ibadah yang bernilai istimewa. Wallahu a'lam.

Sumber: inbox gmail :)

20 November 2012

Pulang Kampung (1)

Pekan lalu adalah long weekend di bulan November.
Setelah weekend sebelumnya menghadiri walimatul 'ursyi ani dan abang Firman, kami pulang ke Ponorogo, tempat mertuaku. Bagaimana tidak kangen? Lebaran kemarin kami tidak jadi pulang karena saran dokter kandungan terkenal di salah satu RS terkemuka di Bintaro. Walaupun harus kehilangan 75% dari uang tiket yang sudah kami bayar, yang penting calon baby kami sehat-sehat sampai sekarang.

Nah, pada kepulangan kali ini, selain ingin mengunjungi orang tua, kami memang merencanakan untuk menangani benjolan-benjolan kecil yang ada ditangan suamiku, mungkin harus operasi. Belum tau sih, karena itulah malam pertama disana kami segera memeriksakan benjolan-benjolan yang orang Jawa sebut dengan uci-uci itu. Ya! Begitu diperiksa, mbak Sri (masih saudara dengan mertuaku, perawat) langsung menelepon salah satu dokter di RS tempat ia bekerja. Seusainya menelepon, kami diminta untuk segera menemui dokter spesialis bedah yang bernama dr. Ido di tempat praktiknya. Segeralah kami menuju tempat prakteknya, dan disana lama sekali antre. Ughhhh...

Sate Bandeng

Menu makan siang kali ini --> mbak ani (temen kantor) kan bawa bekal tuh. Gara2nya minggu lalu tempat makan belakang kantor ditutup (katanya sih), jd ya males gitu pusing cari makan. Akhirnya bawa deh makanan dari rumah yang dia olah sendiri. Hari ini dia bawa sate bandeng, sayang gak aku foto tadi, soalnya juga udah dipotong-potong buat dimakan bareng. Hehehe... Sama ada urab daun pepaya dan tauge, serta ada sayur labu dan tahu. Hmmmm... masakan rumahan gitu lhooooo.... Suedeeeeep tenan!

Kalo resep sate bandengnya aku belum tau jelas, nanti deh kapan-kapan tanya mbak ani. Kali aja nanti aku ada niat bikin sate bandeng kalo udah punya dapur sendiri. Hehehe...
Sekilas sih tadi awalnya bandengnya diremukkan dulu dagingnya, trus ditarik deh tu durinya. Selanjutnya baru dibumbuin pake telor dan kawan-kawan (gak tau apa aja) trus kalo udah dikukus baru dipanggang/bakar. Enyaaaaaaak... 

Note: Masak itu awalnya suka dulu, baru deh habis itu apa aja bisa dibikin, dan yang penting ada kemauan sama alat-alatnya. Begitu petuah mbak Ani :)

07 November 2012

Sholat dulu, Pak, Sholat dulu, Dek

Sudah lama ingin menulis tentang fenomena yang saya jumpai di masjid tempat saya dan suami saya biasanya singgah sholat maghrib dalam perjalanan pulang kantor.
Hmmm, entah bagaimana mau mengomentari apa yang kami lihat.
Mereka berpakaian rapi selayaknya orang hendak sholat. memakai baju koko, peci, sarung, tapi mereka berdiri menyambut para pengunjung masjid yang datang menggunakan kendaraan bermotor. Mereka sudah menyiapkan pula karcis parkiran, baik untuk  motor maupun mobil. Sampai adzan selesai, mereka masih berada diluar masjid, lho kok saya tahu? Karena ternyata mereka sholat maghribnya ikut gelombang ke-sekian, yakni tak bersama imam masjid tersebut. Ketika jamaah sudah mulai sepi dan selesai sholat maghrib berjamaah. Entah ini untuk pertama kalinya, atau memang kebiasaan mereka seperti itu. Sejauh ini sih, kalau kami tak mampir di masjid tersebut, meski sholat berjamaah sudah dimulai, kami melihat mereka masih berada di area parkir masjid.
Inilah fenomena yang terjadi, saya pikir, kalau parkir masjid seperti itu, hukumnya "sunnah" memberikan uang parkir sebagai infaq atau sedekah, yang biasanya ada kotak-nya.
Tapi ternyata lain, ada karcis, ada pemberi karcis, yang selalu setia menyambut kedatangan dan kepergian para jamaah dari luar. Karena lokasi yang strategis dan nyaman, masjid ini kerap dikunjungi banyak sekali pekerja yang pulang dari kantor, bahkan untuk langganan.
Entah niat mereka sholat berjamaah atau untuk sekadar menjadi tukang parkir yang sholat, wallohu a'lam. Hanya mereka yang tahu.
Semoga saja niat mereka baik, walaupun yang terlihat adalah seperti saya ceritakan.
Kadang, ketika saya lewat, dalam bathin slalu berkata "pak, adek, sholat dulu, parkirannya ditinggal sholat dulu biar ikut sholat berjamaah sama imam."

01 November 2012

Cincin vs Jenis Kelamin

Kok kayak mau berantem aja nih judulnya?
Hehehe...
Bukan sulap bukan sihir!
Percaya tak percaya!
Cincin emas itu bisa mengidentifikasi jenis kelamin manusia, termasuk janin yang masih dalam kandungan.
Kalau yang baru tau, silakan bilang: WOW
Hehehe...
Caranya gimana?
Siapkan cincin emas dan seuntai benang atau tali atau karet gelang.
Ikatkan cincin emas pada benang/tali/karet gelang, cincinnya harus emas lho yaaa ;p
Kemudian, letakkan gantungan cincin diatas telapak tangan, kira-kira dengan jarak 1 cm. Pastikan gantungan cincin dalam keadaan diam.
Tik...
Tok...
Tik...
Tok...
Cliiiiiing * * *
Anda akan melihat gantungan cincin itu bergerak dengan sendirinya.
Hmmm, siapa yang menggerakkan ya?
Hihihi...
Anehnya, gerakan yang dihasilkan akan berbeda ketika gantungan cincin diletakkan diatas telapak tangan laki-laki dan telapak tangan wanita.
Jika diletakkan diatas telapak tangan laki-laki, gantungan cincin akan bergerak ke kanan ke kiri secara berulang-ulang dan gerakan semakin lama semakin kuat.
Sedangkan jika diletakkan diatas telapak tangan wanita, gantungan cincin akan bergerak melingkar dengan gerakan yang semakin lama semakin kuat pula. 
Waaaah, bagiku hal ini ajaib banget.
Aku baru tau beberapa bulan yang lalu dari ibu-ibu teman kantorku. Hehehe...
Daaaan, ternyata hal ini bisa dipraktikkan diatas perut ibu hamil. Waktu itu sih ada yang hamil di kantor, trus dicobalah cincin emas punyaku diikat pada karet gelang dan didiamkan diatas perutnya. Taraaaa... Hasilnya gantungan bergerak ke kanan ke kiri secara berulang-ulang. Analisisnya bayinya akan lahir berjenis kelamin laki-laki. Beberapa waktu kemudian, bayi yang dilahirkan memang betul laki-laki. 
Manjur ya :)
Selamat mencoba!

Tuhan, aku...

Aku lemah sekali, Tuhan
Aku benci semua ini!
Aku tak kuasa untuk menolak
Aku selalu saja seorang penurut
Aku tak bisa membalas ketidakbaikan

Aku lemah, Tuhan
Aku tak berdaya
Aku hanya bisa menangis dalam diam
Aku hanya bisa mendoakan mereka
Aku tak bisa berbuat seperti mereka

Aku lemah, Tuhan
Aku lemah...

31 Oktober 2012

Emak, Ibu, Mamah, hebat!

Dari judulnya sudah bisa ditebak tulisan ini akan membicarakan siapa dan tentang apa.
Terinspirasi dari pengalaman saya melihat dan sedikit merasakan sendiri bagaimana menjadi orangtua terutama ibu dan dari blog-nya mas Amir, aku jadi pengin nulis tentang ibu.
Ibu, besar sekali pengorbanannya untuk kita, anaknya. Beratkah pengorbanan itu? 
Ah.. Tapi kalau mereka saja mampu, itu artinya menjadi ibu itu menyenangkan, bukan?

Kalau lagi dirumah kakaku, aku jadi sadar kalau jadi ibu itu berat sekali.
Dari pengalaman yang aku lihat sih, ada suka dukanya jadi ibu. Sukanya: tentu yang pertama adalah nilai ibadah. Insya Alloh semua yang dilakukan seorang ibu kepada anaknya bernilai ibadah kan? Disini aku ngomongin seorang ibu/istri yang full time ibu rumah tangga loh ya, suami bekerja. Mulai dari mengandung, melahirkan, menyusui, menyiapkan dan nyuapin, mandiin, nyebokin, main bareng, ngajarin calistung, dan

23 Oktober 2012

Yoga untuk Kehamilan

Ceritanya ada temen yang nikah duluan dari saya, tapi hamilnya duluan saya.
Jadi, dia udah beli buku tentang Yoga untuk bumil.
Tapi karena blm butuh, dikasih deh ke saya.
ini nih bukunya:
Judul : Yoga untuk Kehamilan
Penulis : Pujiastuti shindu
Penerbit : Qanita
Ada bonus DFD nya lhooo...
isinya tentang panduan Yoga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil.
Testi :
Yoga sangat baik untuk ibu-ibu hamil, baik secara fisik dan secara psikis. Untuk latihan ringan yang bisa kita lakukan dirumah setiap hari, buku ini bisa menjadi pegangan. Jadikan kehamilan Anda saat-saat yang menyenangkan. -Wanda Hamidah-
Banyak manfaat yang didapat dengan melakukan yoga hamil seperti yang saya rasakan. Nah, buku ini sangat informatif untuk membantu ibu hamil tetap sehat dan menikmati masa kehamilan dengan tenang dan bahagia. Tentunya harus dilakukan dengan benar. -Maudy Koesnaedi-

Dan...
Saya coba puter dvd nya.
Taraaaa...
Gambarnya kebalik, pemirsah :(
jadi hari ini saya nonton pelatihan yoga dengan mata muter @_@
haha, lebay.
Nanti dicoba deh diputer dilain PC.


11 Oktober 2012

kenapa kenapa?

Kenapa sih bunda, selalu saja tanya kenapa?
bukankah semua sudah Alloh atur? rejeki misalnya.
Itu namanya bunda tidak bersyukur.
Coba pikir deh...
Kenapa pekerjaan bunda seperti ini?
Beda dari mereka yang bisa bebas?
Apa bunda tidak ingat THP bunda lebih tinggi dari mereka?
Apa bunda tidak ingat kalau pekerjaan mereka jauh tidak lebih mudah dari pekerjaan bunda?
Nah!
Kalau begitu kenapa bunda tidak bersyukur dan tak perlu tanya kenapa.
Betul tidak?
Lalu, untuk yang sama dengan bunda, kenapa pekerjaannya beda?
Hmmm...
Kalau itu, tentu sudah sepakat kan?
Tapi kalau memang tidak dapat diajak bekerja sama ya sudah, bunda kerjakan yang terbaik yang bunda bisa, gampang kan?
Iya, gampang, tapi bunda keteteran!
Okay, speak up!
Udah juga. tapi sama saja!
Kalau begitu, do your best aja lah bunda.
Ingat kalau setiap amal baik yang kita lakukan akan mempunyai nilai tersendiri disisi Alloh (insya Alloh)
Jadi, tak usah iri. Apalagi sampai membenci. No!
Ingat bunda,  
bersyukurlah yang membuat kita bahagia, bukan bahagia yang membuat kita bersyukur.
Lihatlah diluar sana, masih banyak yang jauuuuuh tidak lebih baik dari kehidupan bunda, tapi mereka bisa bahagia. Kuncinya apa? Mereka mensyukuri apa yang mereka terima dari Alloh.
Jadi, jangan bunda melihat keatas, lihatlah kebawah, kalau kata mas ali ngko gulune cengeng dong madep menduwur terus, hehehe...
Mungkin bunda kurang bersyukur, sayang.
Bunda lihat teman-teman bunda yang jauuuuuh lebih sibuk dan lebih membutuhkan pikiran saat bekerja, tapi THP mereka tidak lebih banyak dari bunda, bunda harusnya bersyukur.
Penempatan disini, dekat dengan suami, ada saudara, pekerjaan tak memakan pikiran banyak, dan alhamdulillah THP lebih tinggi sedikit dari mereka yang diluar sana, yang jauh didaerah terpencil, yang jauh dari suami, dan pekerjaan mereka jauh lebih memakan pikiran.
Oke, bunda?
Mulai sekarang jangan bertanya kenapa lagi ya, bun!
Apalagi sampai dipikirin sampe kepala pusing dan hati panas.
Nanti malah sakit, bunda kan tau kondisi badan bunda, ngapain mikirin hal seperti itu, tak guna.
Nikmati saja, bunda sayang...
Semua ini proses kehidupan, ini ujian agar kita belajar untuk jadi hamba Alloh yang slalu bersyukur.
Ingatlah nasihat Rosululloh pada anaknya, Fatimah:
Jika kau lelah, maka bertasbihlah 33x, hamdalah 33x, dan bertakbirlah 33x ... :)
 



10 Oktober 2012

Cemburu itu ...

Memang sih cemburu itu wajar, karena pasti ada alasannya.
Misalnya karena saking sayangnya, gak mau kehilangan, maka cemburu itu akan muncul.
Tapi yang gak boleh kan cemburu yang berlebihan.
Bahkan mencurigai seseorang yang sudah jelas sudah diketahui hubungannya dengan pasangannya.
Misalnya, teman kantor pasangan yang juga temannya dia. Dia?
Dia disini maksudnya sipencemburu.
Kan sudah jelas, teman kantor itu siapa, siapa, siapa, bagaimana, bagaimana, bagaimana, apalagi kalau dia itu yang lebih dekat dengan teman kantor itu.
Nah!
Wajar gak kalau pasangannya berhubungan dengan teman kantor itu dan dia cemburu?
Hmmm...
Yang ini sih mengelus dada aja deh, beristighfar, dan menjelaskan hal sebenarnya untuk meng-adem-kan suasana.
Misalnya dijelaskan mengapa sms si teman kantor, apa tujuannya, isinya apa, maksudnya apa, insya Alloh bisa dipahami dia :)
Contoh lain adalah cemburu pada mantan atasan pasangan yang sudah jelas-jelas usianya rentang jauh, dan sifatnya baik hati ke semua bawahannya.
Artinya, sikap atasan itu kepada semua bawahan beliau itu sama, semuanya diperhatikan, disms, dan dikasih hadiah pada saat-saat tertentu.
Wajar gak kalau cemburu?
Boleh cemburu misalnya atasan itu hanya men-spesial-kan pasangannya, tidak kepada bawahannya yang lain.
Nah!
Kalau sudah sikapnya sama rata, menurut saya tak usah cemburu, karena dilihat dari motifnya adalah untuk menjaga hubungan baik, bukan untuk pedekate
Tapi kalau memang dia masih tetap cemburu, maka sebaiknya dijelaskan keadaan yang sebenarnya dan beri pengertian, serta ikuti apa mau dia, misalnya untuk mengurangi hubungan dengan mantan atasan. Oke...
Cemburu lain misalnya kepada suaminya teman dekat.
Namanya juga teman dekat, jadi terkadang sama suaminya juga akrab, tapi tentu tak melebihi dekatnya dengan istrinya.
Nah!
Kalau ternyata dia cemburu?
Ohhh...
Wajar? Wajar aja sih... 
Yah begitulah contoh-contoh sikap cemburu.
Hal2 yang perlu dilakukan ketika pasangan cemburu adalah:
pertama, tanyakan padanya apa alasan dia cemburu.
Kalau sudah tau, maka, kedua, jelaskan keadaan yang sebenarnya, bahwa tak semua yang diduganya itu benar adanya. Jelaskan hubungan sebenarnya bagaimana, 
Dan kalau sudah bisa adem suasana hatinya, maka ketiga kurangilah kadar hubungan/kedekatan dengan orang yang dicemburui.
Insya Alloh kejadian kecemburuan itu tak akan terulang.
Sekian ;p
Kesimpulan: Cemburu itu unik.
Pernah ada lelaki yang jarang sekali cemburu pada pasangannya, ini patut dicurigai, jangan2 tidak sayang, tapi ternyata, kadar cemburu orang itu berbeda-beda, kawan! :)


09 Oktober 2012

Luar biasa

Sungguh penciptaan manusia itu sangatlah luar biasa.
Bagaimana tidak?
Mungkin sekarang sudah tak sulit lagi untuk melihat video proses terbentuknya seorang bayi dari sepasang suami istri.
Dan sekarang, saya merasakan sendiri kehebatannya.
Mungkin efek atau tanda-tandanya saja yang baru saya alami, karena saya hanya bisa merasakan sebagai seorang calon ibu.
Mulai dari mual-mual karena perubahan hormon, muntah, sampai mood yang tak stabil.
Terkadang boyok ini rasanya sakit sekali, seperti tertarik-tarik.
Dan tanya dokter kandungan memang benar, karena janinnya sedang tumbuh, jadi otot-otot sang ibu mulai tertarik perlahan-lahan.
Subhanalloh, meskipun sakit, itu membuat saya semakin banyak berdzikir, dan terus bersyukur karena bisa merasakan apa yang wanita lain belum tentu bisa merasakannya.
Kadang kaki ini juga pegel-pegel, area perut seperti melilit.
Alhamdulillah...
Ternyata semua itu karena ada makhluk hidup didalam rahim saya.
Alhamdulillah...
Pernah saya lihat tayangan proses perkembangan dan pertumbuhan janin sampai lahir seorang bayi.
Rasanya ingin menangis, melihat kehebatan Alloh Sang Maha Kuasa, mengingat sosok ibu saya yang mengalami proses itu berkali-kali, dan bersyukur karena saya sedang memasuki tahapan demi tahapan itu.
Tak kuat rasanya. Ingin jalani saja.
Dan terus berdoa, semoga dimudahkan semua prosesnya, semua tahapannya, dan bayi saya lahir dengan selamat dan sehat wal'afiyat.
Amin...

14 September 2012

Al 'ilmu

"Tuntutlah ilmu dari ayunan sampai ke liang kubur"
begitulah arti sepenggal lirik berbahasa arab di pelajaran mahfudhot (pelajaran yang berisi pesan yang terkadang berasal dari hadits) ketika MDA (Madrasah Diniyah Awaliyah) dulu. Ya! isinya dalem banget, pesan yang disampaikan benar2 sangat menyentuh sanubari (lebay ya). Islam mengajarkan umatnya agar senantiasa menuntut ilmu tiada henti. Umur berapapun, tiada kata terlambat untuk menuntut ilmu. karena ilmu itu Nur (cahaya). Bahkan tuntutlah ilmu walaupun ke negeri China. Kemanapun, jadi tak terbatas ruang.
Alloh pun mengangkat dejarat orang yang berilmu. Subhanalloh...
Betapa mulianya orang yang berilmu ya...
Kalau begitu, mari belajar, apapun itu, belum ada kata terlambat.
Tak musti harus melalui pendidikan formal, ilmu itu bisa kita dapatkan dimanapun, disekitar kita, banyaaak sekali ilmu. terutama ilmu kehidupan. bahkan ketika kita menganggap setiap tempat adalah sekolah, maka disana kita bisa menemukan ilmu, dan orang2 yang ada disana, bisa menjadi sosok guru yang bisa memberikan ilmu untuk kita.
Ketika ada peristiwa, dan kita bisa mengambil pelajaran darinya, sebagai bekal kita, maka disitulah ilmu telah kita temukan.
Semua amal tergantung niatnya, tak harus bersekolah, ketika kita berniat menuntut ilmu disuatu tempat, insya Alloh mempunyai nilai sendiri disisi Alloh.

04 September 2012

Sore, nak ; Sore, adek ;)

Assalamualaikum ^^
Sore, nak...
Sedang apa?
O, sedang tumbuh ya nak?
Tumbuh bagian apa nih sekarang?
Wah, otak?
Tumbuh cerdas ya nak, smoga kelak adek bisa jadi orang yang bermanfaat, untuk keluarga, masyarakat, orang2 yang pernah adek kenal, untuk agama, dan bangsa Indonesia. Amin...
Lalu tumbuh apa lagi?
Tangan?
Alhamdulillah...
Tumbuh sempurna ya sayang, smoga nanti adek bisa jadi orang yang loman, slalu berbagi, rajin mengaji, dan slalu berbuat kebaikan, serta senantiasa berdo'a kepadaNya, dan bantuin bunda yah :)
Trus apa nak?
Kaki?
Subhanalloh, pantes bunda sering pegel2 nih perutnya, tak apa nak, tumbuhlah...
Bunda ikhlas, sayang...

08 Agustus 2012

Cinta Sejati Yang Terlupakan

copast dari om felix

01. #cinta memang kata menarik, tak habis dibedah kata, tak lekang dimakan masa – tak dapat dijangkau mata walau adanya nyata

02. namun dangkal kiranya bila #cinta hanya dianggap urusan fisik, sempit rasanya bila #cinta dimaknai hanya pacaran

03. bila #cinta hanya menyatunya fisik, maka semua hewan pun mampu bercinta, bila #cinta hanya pegangan tangan, aduhai sempitnya #cinta


04. bukan #cinta apabila hanya pentingkan ego pribadi dengan manfaatkan lawan jenis untuk memenuhi syahwat kita

05. bukan #cinta apabila biarkan yang kita cintai melawan Dzat yang menciptakannya dan menciptakan kita, maksiat namanya

03 Agustus 2012

Kantorku Surgaku (2)

Q. S Al Hajj : 46 yang artinya: "Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesunggguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta adalah hati yang di dalam dada"

Hati berfungsi untuk memahami cinta Alloh.

Sulit adalah ketika kita jauh dari Alloh, dan akan menjadi mudah ketika kita dekat dengan-Nya.
Di dalam hati, ada sobekan yang tak bisa dijait kecuali dengan Cinta Alloh.
Di dalam hati, ada tangisan yang tak bisa berhenti kecuali dengan menangis kepada Alloh.
Gantungkanlah diri kepada Alloh.
Gembiralah dengan Alloh.

Bahagialah karena menjadi kekasih-Nya.

Kayalah dengan cinta Alloh.
Kekayaan adalah kefakiran saat jauh dari Alloh.
Kefakiran adalah kekayaan saat dekat dengan Alloh

Hal yang paling manis adalah mengenal dan mencintai Alloh

Takutlah ketika kita tak dapat mensyukuri apa yang kita dapatkan, jangan takut ketika kita tak mendapat apa yang kita inginkan.

23 Juli 2012

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah...

Berkah Ramadhan?
Alhamdulillah. Hari pertama Ramadhan, istimewa! bersama suami, tarawih bareng ke masjig, sahur bareng, weekend pula, alhamdulillah bisa menghabiskan waktu dengannya. Walaupun hanya segelas teh manis hangat yang bisa kusiapkan untuknya. Alhamdulillah... Nikmat. Suami saya tak neko-neko orangnya, nyantai, karena nanti ada waktunya sendiri saya memasak untuknya (Ah... jadi ingin segera menghuni rumah kami)

Hari ini saya batalkan puasa saya karena suatu hal yang saya ragu apakah saya masih wajib puasa ataukah harus membatalkannya. Siang saya sangat galau, antara akan membatalkan atau melanjutkan puasa. Tanya sana sini dan mereka berbeda pendapat. Namun keyakinan saya mengatakan bahwa saya harus membatalkan puasa. Akhirnya sore hari saya membatalkan puasa, dengan tetap meminta petunjuk dariNya.

Malam harinya saya masih sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada saya. Saya ambil handphone dan mulai browsing. dan ketemulah saya dengan satu artikel kesehatan.
Dari situlah saya beranikan diri untuk mencari petunjuk Alloh.

19 Juli 2012

Ramadhan bulan kasih sayang

Kamis, 19 Juli 2012, @B Lt 11
By : Ust. Didin Afidudin

Sebelumnya, saya ucapkan Selamat berpuasa, semoga kita meraih manisnya bulan ini. Amin...
Mohon maaf lahir dan batin ya ^^

Hidup kita akan hebat jika kita dapat mengatasi masalah, bukan lari dari masalah. Karena lari dari masalah hanya akan mendatangkan masalah lain yang lebih berat.
Kemudahan dan kesulitan, kesuksesan dan tantangan adalah dua hal yang ada pada satu sisi, jadi raihlah kesuksesan dari tantangan, dari kesulitan, jangan cari kesuksesan dalam kemudahan. Inna ma’al ‘usri yusron. Inna ma’al ‘usri yusron 
Menyambut Ramadhan, siapkan mental, pengetahuan tentang puasa. Agar puasa kita maksimal, ada target, yakni menjadi pribadi Taqwa-utuh.
Ramadhan: shaidus shuhur= pemimpin .... (lupa, maaf )
Barang siapa yang senang dengan datangnya bulan Ramadhan, maka akan diampuni dosanya, amin 
Makna berpuasa:
1.    Melatih ikhlas
Saat berpuasa kita lapar, tapi tetap bekerja, hal ini melatih kita untuk bekerja dengan ikhlas
2.       Melatih jujur
Ibadah yang hanya kita yang mengetahuinya adalah puasa. Hanya kita yang tau apakah kita benar-benar berpuasa atau hanya ketika dihadapan orang lain saja.
Jujur itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan itu membawa kepada Jannah (Al hadits)
Tidurnya orang puasa itu ibadah, apalagi kerjanya? Maka jangan diartikan puasa itu tidur sepanjang hari, namun kita menilai bahwa jika tidurnya saja ibadah, apalagi bekerjanya orang puasa, maka pilihlah bekerja.
Saat puasa kita lapar, saat itulah otak kreatif. Jadi, bulan ramadhan bukanlah bulan lemes, tapi justru bulan energik. Puasa membangun etika kerja, bagaimana kerja yang benar, yang jujur.
Lafadz “labbaikallohumma labbaik labbaika la syarika laka labbaik” orang berhaji akan dijawab dengan baik oleh malaikat jika orang itu berangkat dalam keadaan hala. Malaikat mejawab: rizkimu juga baik, hajimu mabrur, iLkh...
Sedangkan jika orang itu berangkat dalam keadaan haram, maka malaikat juga akan menjawab: ... tiada kebaikan untukmu.
3.       Melatih sabar
Selama menanti waktu berbuka puasa, orang berpuasa dilatih untuk sabar, untuk menahan diri dari godaan makanan dan minuman yang ada.
4.       Mendapat kenikmatan
Orang berpuasa itu mendapat dua kenikmatan yakni kenikmatan saat berbuka puasa dan kenikmatan saat bertemu dengan Alloh. Insya Alloh, Allohumma amiiin... 
5.       Mengendalikan diri dari perbuatan tercela
Orang berpuasa melatih dirinya untuk menahan diri dari amarah, dan dari perbuatan tercela.
Jika ada orang marah kepada kita, katakanlah: Aku berpuasa, aku berpuasa, aku berpuasa.
Namun jangan dilampiaskan setelah berbuka kemarahannya, itu tidak dibenarkan.
6.       Ramadhan bulan kasih sayang
Dengan adanya bulan ramadhan, kita menjadi tahu apa yang dirasakan orang-orang fakir miskin yang makan saja mereka sulit. Kita dilatih untuk bisa berbagi, untuk bisa saling menyayangi sesama.
Ramadhan itu syahru infaq = bulan infaq

Q. S Ar Rum : 39
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Alloh. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Alloh, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).”

Jadi, harta orang yang berinfaq itu tidak akan habis, malah justru akan semakin banyak, meski secara nominal berkurang, tapi di sisi Alloh lebih banyak.
Bahkan negara/ keluarga akan kuat jika banyak berinfaq. Contohnya adalah Turki, negara yang tadinya sangat sekuler.

Suatu ummat kuat atau tidak, dapat dilhat dari sholat shubuh berjamaahnya.
Karena dari sholat shubuhlah akan datang berbagai macam kekuatan.
Sholat shubuh = ½ nya sholat jumat, lumayan. Semoga Indonesia begitu ya? Amin... 

ZAKAT
Zakat profesi besarnya 2,5 % dari penghasilan bruto.
Jika ada hutang, dan hutang itu untuk kebutuhan pokok, maka boleh dikurangkan dahulu sebelum dihitung zakatnya.
Jika dari penghasilan masih bisa menabung, dan dalam setahun tabungan itu jumlahnya sama dengan 85 gram emas, maka wajib dizakati meskipun pada awalnya sudah zakat profesi.

17 Juli 2012

Ringkasan Pengajian "Kantorku Surgaku" (1)

Oleh: Ust. Nanang Mubarok

Sabda Rosululloh:
Jika kalian melewati taman2 surga, hendaklah singgah kedalamnya dan minumlah sebanyak-banyaknya.
Makna taman2 surga disini adalah Majelis iLmu, majelis ta'lim.
Maka jika ada suatu majelis ilmu, masuklah, dan tibalah ilmu dari sana sebanyak-banyaknya.

Tiga pertanyaan mendasar untuk hidup kita:
1. Dari mana?
2. Mau kemana?
3. Untuk apa?

Pertanyaan 1 & 2 Jawabannya ada di Q.S Albaqarah : 156

الذين إذا أصابتهم مصيبة قالوا إنا لله وإنا إليه راجعون


" (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun

Inna lillahi artinya sesungguhnya kami milik Alloh, yakni bahwa manusia itu berasal dari Alloh (menjawab pertanyaan 1)
Inna ilaihi raji'uuun artinya artinya sesungguhnya kepadaNya-lah kami kembali (menjawab pertanyaan 2)
Dari sini jelaslah bahwa tujuan hidup manusia hanyalah untuk Alloh.

Sedangkan pertanyaan 3 jawabannya ada di Q.S Al Mulk : 2

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Dari sini pertanyaan manusia hidup untuk apa adalah untuk diuji pleh Alloh, siapakah yang terbaik amalnya.

Dunia itu bagaikan panggung/ catwalk, kontes amal, akan dinilai siapa yang terbaik amalnya. Jurinya siapa? Alloh SWT. Nilainya untuk siapa? Manusia.
Q. S Al infithar 7-8 yang intinya semua amal baik dan buruk manusia sebesar dzarrah pun akan dicatat di buku amal manusia yang nanti akan dipertanggungjawabkan oleh manusia.
Jadi hidup didunia ini tak lain tujuannya untuk memperoleh 'skor' tinggi dimata Alloh SWT, semata karena Alloh, untuk Alloh. Jangan sampai panggung ini mendisorientasi kita, sehingga kita lupa tujuan hidup yang sebenarnya. Jadi, hati-hatilah... Karena dunia itu daarul fana, tak kekal, penuh canda tawa dan gurauan. Yang kekal adalah kehidupan akhirat.

Ubahlah semboyan kita dengan:
Hari gini tidak jujur? apa kata akhirat?
Hari gini korupsi? apa kata akhirat?
dan sebagainya :)


ingat bahwa tujuannya adalah akhirat, surga, Alloh...

16 Juli 2012

Subhanalloh...

Lama tak menulis.
Pagi tadi, hampir saja motorku tercium mobil.
Alhamdulillah Alloh masih melindungi saya.
Subhanalloh, Alhamdulillah, Allohuakbar.
Seketika saya berhenti sejenak seolah mempersilakan mobil itu melintasiku diagonal.
Oh Alloh...
Thanks so much
Walaupun setelahnya saya sontak berdegup kencang seperti habis lari mengitari lapangan.
Ohhh...
Puji syukur Alhamdulillah
Saya masih diberi kesempatan untuk mengabdi kepada negara suami, keluarga,
Subhanalloh...
Hampir2 tak ingin saya hentikan air mata...
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Alhamdulillah

02 Juli 2012

Akhir yang Baik, Subhanalloh...

Seorang da'i bercerita tentang laki-laki yang bermimpi di beri sebuah nomor rumah, agar menghubungi pemiliknya dan mengajaknya menunaikan ibadah Umrah bersamanya. Awalnya, mimpi itu dianggapnya sekedar bunga tidur. Tapi di hari berikutnya mimpi itu berulang. Maka ketika kali kedua ia bermimpi hal serupa, sang lelaki bertanya kepada imam masjid di dekat rumahnya soal makna mimpi tersebut. Si imam berkata, "Jika mimpi itu terulang lagi untuk ketiga kalinya, hapalkan nomornya dan lakukan pesan tersebut."
Benar saja, mimpinya terulang lagi. Setelah bangun, nomor tersebut ia ingat-ingat lalu segera menghubungi pemiliknya. Lewat telepon ia menyampaikan, "Saudaraku, aku bermimpi bahwa aku diminta untuk mengajakmu melakukan umrah dan aku harus menunaikan perintah ini."

Orang yang di telepon tertawa mendengar tawaran dari lelaki yang tak dikenalnya. "Umrah apa? Engkau harus tahu, bahwa sejak beberapa tahun ini aku tidak pernah malaksanakan shalat apapun." tegasnya dengan nada heran.

Tetapi lelaki itu bersikeras, "Aku harus membawamu umrah karena ini perintah. Aku tidak bisa menolaknya, dan engkau harus membantuku dalam hal ini." Karena terus didesak, akhirnya orang tersebut menyetujui dengan sebuah syarat, "Tapi engkau yang menanggung semua biaya perjalanan dan kebutuhan selama umrah, serta mengantarkanku kembali sampai di rumah."
Lelaki tersebut menyepakati syarat itu dan berjanji akan menjemputnya beberapa hari kemudian.
Hari yang ditentukan tiba dan mereka akhirnya bertemu. Rasa heran berkecamuk di kepala si lelaki karena ternyata orang yang hendak diajaknya umrah itu tidak tampak sama sekali rona keshalihan di wajahnya; rambutnya kusut, pakaiannya berdebu, bahkan terlihat seperti orang yang mabuk.

Dalam hati ia bertanya, "Kenapa aku diberi mimpi hingga tiga kali untuk mengajak umrah orang yang seperti ini?"

Selanjutnya, setelah sampai di miqat, ia meminta orang itu untuk mandi dan memakai pakaian ihram. Dari situ mereka kemudian menuju Makkah untuk melakukan umrah bersama-sama. Usai menunaikan semua rangkaian umrah, termasuk mencukur rambut, mereka pun sepakat untuk pulang. Namun sebelum meninggalkan Makkah orang tersebut meminta kepada si lelaki untuk menunggu sejenak, karena ia hendak menunaikan shalat dua rakaat terlebih dahulu. Alasannya, ia khawatir ini menjadi kesempatan terakhirnya menginjak tanah haram.

Orang itu pun shalat, tapi sujudnya lama sekali. Tak sabar menunggu, si lelaki menghampiri, tapi ternyata dia telah meninggal dalam sujudnya. Lelaki tersebut begitu sedih, bercampur iri, seperti juga orang-orang yang melihat kejadian itu sama-sama iri, karena orang itu telah menutup perjalanan hidupnya di tengah shalat, saat sedang sujud di Masjidil Haram; masjid yang suci, dan tanah yang suci.

Tiga hari setelah kepergian orang itu, si lelaki menelpon istrinya, menanyakan amal shalih apa yang telah dilakukan almarhum suaminya sehingga memperoleh husnul khatimah yang membuat iri setiap orang shalih. Sang istri menjawab, "Saudaraku, demi Allah! Sudah beberapa tahun ini suamiku tidak pernah puasa, juga tidak pernah shalat. Teman satu-satunya hanyalah botol minuman keras, di rumah atau di luar rumah. Aku tidak mengetahui ada kebaikan pada dirinya kecuali hanya satu; kami bertetangga dengan seorang janda miskin dengan beberapa orang anaknya. Suamiku setiap malam membelikan makan malam untuk kami di rumah dan membelikan pula untuk mereka yang selalu dia antar sendiri hingga ke depan pintu mereka. Dan perempuan janda itu selalu menyambut pemberian suamiku di depan pintu dengan sebuah do'a, "Semoga malaikat Allah memberimu akhir hidup yang terbaik."

Ternyata doa itu di dengar Allah. Dia yang berkehendak atas segala sesuatu, tidak menyia-nyiakan amal baik lelaki. Amal itulah yang memudahkannya bertemu dengan Penciptanya, dalam akhlak yang baik, diantarkan doa tetangganya. Setelah kebaikannya pada tetangga itu.


Sumber: Majalah Tarbawi Edisi 274 Th. 13 Jumadil Akhir 1433, 3 Mei 2012

Kisah Nabi dan Calon Penghuni Surga

Mungkin kisah ini sudah sangat sering didengar, tapi tak apelah saya berbagi disini, pengingat yang datang dari inbox email saya.
Penghuni Surga? Siapa yang gak pengin? Saya juga pengin, hehe... Amin

Suatu ketika Nabi duduk di dalam masjid dan berbincang dengan sahabatnya. Tiba-tiba beliau bicara “Sebentar lagi seorang penghuni surga akan masuk ke mari.”

Semua mata tertuju pada pintu masuk masjid dan pikiran para sahabat membayangkan seorang yang luar biasa. “Penghuni surga, penghuni surga” demikian gumam mereka.Beberapa saat kemudian masuklah seorang dengan air wudhu yang masih membasahi wajahnya dan dengan tangan menjinjing sepasang alas kaki. Apa yang membuat istimewa orang itu hingga mendapat jaminan masuk surga oleh nabi? Tak seorangpun berani bertanya walau sebenarnya para sahabat merindukan jawaban.

Keesokan harinya peristiwa itu terulang kembali. Ucapan Nabi dan ‘Si Penghuni Surga’ dengan keadaan yang sama semuanya terulang, bahkan pada hari ketiga pun terjadi hal yang demikian. Abdullah ibnu ‘Amr sudah tak tahan. Maka timbullah suatu ide dalam benaknya. Dia mendatangi si penghuni surga sambil berkata “Saudara, telah terjadi salah paham antara aku dan orangtuaku, bolehkah aku menumpang di rumah Anda selama tiga hari?”

“Tentu, tentu” jawab Penghuni Surga.

Rupanya Abdullah bermaksud melihat secara langsung amalan Penghuni Surga. Tiga hari tiga malam ia mengamati, bahkan memperhatikan dan mengintip Penghuni Surga, tetapi tidak ada yang istimewa. Tidak ada ibadah khusus, tidak ada sholat malam, tidak pula puasa sunnah. Pada siang hari Penghuni Surga bekerja dengan tekun. Ia ke pasar sebagaimana semua orang melakukannya.Pasti ada sesuatu yang ia sembunyikan atau yang tak sempat kulihat, demikian pikir Abdullah. Kemudian Abdullah mendatangi Penghuni Surga, dan menceritakan padanya kalau Nabi pernah mengatakan bahwa ia adalah calon penghuni surga.

“Apakah yang Anda perbuat hingga Anda mendapat jaminan surga oleh Nabi?” tanya Abdullah tanpa sabar.

“Apa yang Anda lihat, itulah saya.” jawab Penghuni Surga.

Dengan tampang kecewa Abdullah ingin kembali ke rumahnya, namun tiba-tiba ia dipanggil oleh Penghuni Surga.

“Apa yang Anda lihat itulah yang saya kerjakan, ditambah sedikit lagi yaitu saya tidak pernah merasa iri hati ketika ada orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah. Tidak pernah pula saya melakukan perbuatan keji dalam setiap akfitas yang saya lakukan.”

15 Hafidz Qur'an Angkatan II SD Juara Cimahi

Membaca email ini rasanya malu sekali, saya yang sudah berumur ini kalah sama adik-adik ini.Berikut isi emailnya. 
CIMAHI. 15 siswa SD Juara Cimahi mengikuti uji publik dan dinyatakan lulus hapal Alquran juz 30. Acara ini dihadiri oleh Kepala SD Juara Cimahi, koordinator TTQ SD Juara Cimahi, Kepala SD Juara Bandung, Rumah Zakat (Muhammad Sobirin), Ketua DKM Al-Islam (Bambang), Sesepuh Al-Islam (Abah Suryaman), serta disaksikan oleh hampir seluruh orang tua siswa.

Kelima belas siswa itu adalah:
1. Muhammad Fadhil Hidayatullah (Kls 2)
2. Hazim Mujahid (Kls 4)
3. Kuni Hafidzah (Kls 4)
4. Ulfah Fauziyyah (Kls 4)
5. Hasna Aulia Arrohmah (kls 5)
6. Jafar S. Koli (Kls 6)
7. Baharudin Tela (Kls 6)
8. Syafiq Faruq Ahmadi (Kls 6)
9. Septian M. Ilham (Kls 6)
10. Ishmah Khoirunnisa (Kls 6)
11. Annisa Firdaus (Kls 6)
12. Yunita Nurohmah (Kls 6)
13. Nurhadia J. Djonu (Kls 6)
14. Nurlabibah Mutalali'ah (Kls 6)
15. Nisa Azkia Salsabila (Kls 6)

Dari 15 siswa itu, 5 diantaranya sudah separuh menyelesaikan juz 29. Bahkan hafidz termuda SD Juara Cimahi, Muhammad Fadhil Hidayatullah sudah siap-siap menutup tahun pelajaran ini dengan hapal Juz 29. Selain 15 orang yang diwisuda, ada beberapa siswa yang sudah hapal juz 30 namun belum dinyatakan lulus. Bahkan di kelompok Quran program TTQ, tidak kurang dari 10 siswa sudah siap-siap menyelesaikan juz 30 di akhir tahun ajaran ini. ***

Newsroom/Suhud Syamsul Hakim
Cimahi







Shubuh : Tonggak Kejayaan Islam

Oleh: Usman Al Farisi

Umat Islam kini terpuruk. Umat yang awalnya gagah, kini lemah lantaran dilemahkan. Diserang dari berbagai sisi. Baik pemikiran, ekonomi, budaya hingga politik. Hal ini terjadi karena mereka kehilangan kesejatiannya. Islam tinggal KTP, Al Qur’an hanya dijadikan koleksi. Meskipun kita tidak memungkiri, ada sebagian umat yang senantiasa bekerja agar Islam yang mulia kembali berjaya, seperti dahulu di awal kedatangannya.

Kejayaan umat terdahulu terjadi lantaran adanya pahlawan-pahlawan subuh yang senantiasa terjaga di sepanjang malamnya. Mereka hanya tidur sejenak untuk mengembalikan stamina dan kembali terbangun, untuk bercengkerama dengan kekasih sejatinya, Allah Subhanahu wa Ta’alaa. Hasilnya, mereka menjadi generasi yang kuat secara fisik, cerdas secara emosional dan jernih secara nurani. Inilah generasi terbaik yang nyaris tidak banyak kita jumpai tandingannya di abad 21 ini.

Oleh karenanya, umat yang tertidur ini perlu segera dibangkitkan. Mereka harus dibangunkan untuk kembali menapaki jalan kejayaan itu. Harus ada upaya menyeluruh yang mesti dilakukan agar jati diri Islam yang sesungguhnya bisa kembali menemukan momentum kejayaannya. Salah satunya dengan menyadarkan umat tentang pentingnya shalat subuh berjamaah di awal waktu sebagai tonggak bangkitnya kekuatan umat Islam. Keberkahan subuh diawali dengan shalat sunnah sebelum subuh yang lazim disebut dengan shalat fajar. Hanya dua rakaat namun diganjar dengan dunia dan seisinya, bahkan lebih baik lagi. Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, Rasulullah bersabda, “Dua rakaat fajar (shalat sunnah sebelum subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya” (HR Muslim).
Dari hadits ini kita bisa menyimpulkan, bahwa mereka yang menjalankan shalat sunnah sebelum subuh, telah diganjar kebaikan (pahala) oleh Allah senilai dunia dan seisinya, bahkan lebih baik lagi. Meskipun, bisa jadi para Pahlawan Subuh itu adalah golongan yang miskin secara materi, dalam pandangan manusia. Setelah dua rakaat barakah itu, Rasulullah menganjurkan kita untuk mengisi waktu antara adzan dan iqomah dengan memperbanyak istighfar. Istighfar adalah kekuatan yang dijanjikan berjuta kebaikan bagi siapa yang mengamalkannya. Dalam surah Nuh ayat 10-12, Allah berfirman, “Maka aku (Nuh) katakan kepada mereka (kaumnya): ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,’ sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.”

Ayat di atas adalah janji dari Sang Maha Suci, bahwa Istighfar tidak saja berbuah pengampunan atas dosa yang terlanjur kita lakukan, melainkan juga akan diberi ganjaran berupa kemelimpahan rejeki dalam bentuk hujan yang menyuburkan tanaman, keberkahan anak yang mengundang banyaknya rejeki dan aneka bentuk kemakmuran duniawi lainnya.

Subuh adalah limpahan pahala dari Sang Maha. Dalam sebuah hadits diriwayatkan, “Barangsiapa melangkahkan kakinya dalam kegelapan untuk menunaikan sholat subuh dan isya’, maka Allah akan meneranginya kelak di alam akhirat.” Dalam riwayat lain disebutkan pula, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat isya’ berjamaah maka ia seperti melaksanakan shalat sunnah setengah malam. Sedangkan mereka yang melaksanakan shalat Subuh berjamaah maka ia seperti melaksanakan shalat sunnah semalam suntuk” (HR Abu Daud dan At Tirmidzi).

Sedangkan Imam Muslim menegaskan dalam salah satu riwayatnya, “Tidak akan masuk neraka orang yang shalat sebelum terbit matahari (subuh) dan sebelum terbenam matahari (ashar).” Hadits ini selayaknya kita jadikan tiket yang akan senantiasa kita perbanyak jumlahnya, agar Allah benar-benar memasukkan kita ke dalam golongan Pahlawan Subuh yang akan diberi pahala surga. Subuh adalah pembeda antara mukmin dan munafik. Rasulullah bersabda,

“Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah shalat isya’ dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, niscaya mereka akan mendatangi keduanya (berjamaah di masjid) sekalipun dengan merangkak” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Umat Islam tidak akan kembali berjaya selama jama’ah shalat subuh tidak sebanyak jama’ah shalat Jum’at. Maka, subuh adalah janji tentang bangkit dan tidaknya umat ini. Jika sekarang umat Islam terpuruk, sejatinya penyebabnya adalah karena umat Islam yang mulai meninggalkan shalat subuh berjama’ah di masjid atau mushola. Oleh karena itu, musuh Islam tidak henti-hentinya melancarkan serangan agar umat Islam selalu berada dalam subuh yang kesiangan. Karena mereka paham, benarnya subuh umat Islam adalah runtuhnya kejayaan (semu) mereka. Kitapun akhirnya disuguhi dengan berbagai macam tontonan yang membuat kita tidur larut malam dan bangun ketika matahari telah naik. Keberkahan subuh belum berakhir sampai di sini, ketika dua rokaat itu telah didirikan dengan sempurna. Melainkan berlanjut sampai waktu setelahnya. Dimana Rasulullah bersabda,

“Barangsiapa shalat subuh dengan berjamaah kemudian duduk berdzikir hingga terbit matahari (dan meninggi), kemudian shalat dua rokaat, maka baginya seperti pahala haji dan umrah yang ditunaikan dengan sempurna… dengan sempurna… dengan sempurna!” (HR Tirmidzi)

Sejatinya, anugerah Allah begitu melimpah ruah. Bahkan, dari waktu subuh yang menyapa kita setiap hari terkandung di dalamnya berjuta pahala dan kebaikan. Hingga kita yang belum mampu melakukan ibadah haji dan umrah di tanah suci sekalipun, bisa dianugerahi pahala keduanya manakala kita mengoptimalkan waktu subuh dalam ketaatan. Memanfaatkan waktu tersebut untuk Ruku’, Sujud, Dzikir dan Tilawah Al Qur’an. Akhirnya, benarlah doa yang disampaikan oleh Rasulullah, “Ya Allah, berkahilah umatku di pagi harinya” (HR Tirmidzi, Abu Dawud, Ahmad dan Ibnu Majah). Karena mereka yang bangun subuh tentunya mempunyai lebih banyak waktu untuk sekedar belajar, menyiapkan sarapan, menyiapkan berkas-berkas kantor ataupun berolahraga agar fisik lebih sehat. Sedangkan mereka yang malas, memilih melanjutkan tidur dan baru terbangun ketika ayam telah kenyang dan mentari telah meninggi.

Kisah Jundi Anak Juara Dari Makassar

sumber: email dari Rumah Zakat :)

MAKASSAR. Jundi pangilan salah satu Anak Juara dari Makassar, yang bernama asli Muhammad Achmas Muhammad Achmad Imam Mujahidin ini adalah salah satu Anak Juara yang terbilang pandai dan selalu meraih peringkat pertama di kelasnya. Jundi juga merupakan salah satu anak yang terbilang aktifitasnya sangat teratur.

Diusianya yang kini menginjak 10 tahun tepat di bulan April kemarin, ia telah menghafal 4 juz dalam Al quran dengan sangat baik. Kegemarannya akan membaca, terutama buku yang berhubungan dengan sains dan sejarah mengantarkannya sebagai anak yang mempunyai wawasan luas.

Disela sela aktifitasnya ia terbilang anak yang mendapat kontrol ketat didikan orang tuanya. Selain bersekolah, mengaji dan berlatih bela diri,  juga aktif ikut dalam kegiatan pramuka dan telah mengikuti Perkemahan Nasional di Cibubur mewakili Kota Makassar. Jundi pun sebagai salah satu Anak Juara Makassar yang mendapatkan beasiswa dari Rumah Zakat, termasuk anak yang pandai, dan bisa memanfaatkan dana beasiswa tersebut. Selain menggunakan dana beasiswa untuk keperluan sekolah, ia juga membuatkan laporan keuangan sederhana sebagai bentuk pertanggung jawaban penggunaan dana tersebut.

Diantara catatan keuangannya yang terlampir tertera biaya transportasi yang digunakannya bersama adik-adiknya ke perpustakaan di Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan. Di sana mereka selain dapat mambaca banyak buku, ia pun membuat kartu anggota perpustakaan agar bisa meminjam buku untuk dibaca di rumah.***

Newsroom/M Mustaqim Syukur

Makasar


--

Kisah Inspiratif Anak Juara: Nurul Cahyani, Penerjemah Tiga Bahasa

Sumber: email dari Rumah Zakat

BANDUNG. Assalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh, Monsieur, Madame et Mademoiselle, (Bahasa Perancis : Bapak, Ibu dan Kakak semua) perkenalkan saya Nurul Cahyani salah satu anak juara di Rumah Zakat, saya lahir di kota Bandung pada tanggal 3 April 1995. Saya bersekolah di SMA Negeri 8 Kota Bandung Kelas XI Jurusan IPS. Saya adalah anak ke 4 dari 5 bersaudara.

Ayah saya sudah lama meninggal tepatnya ketika saya duduk di kelas 6 SD. Sejak saat itu Ibulah yang menggantikan tugas ayah berjuang menjadi tulang punggung keluarga, membesarkan saya dan saudara-saudara saya dengan profesinya menjadi seorang penjahit. Masih ingat dalam kenanganku hari-hari pertama setelah ayah wafat sangatlah terasa berat, meskipun begitu saya bersyukur atas segala karunia Allah SWT hingga hari ini, karena saya berprinsip bahwa apapun yang Allah SWT berikan dan putuskan, itu adalah sesuatu yang terbaik bagi kehidupan saya.

Ketika saya memohon kepada Allah untuk diberikan seekor kupu-kupu, namun Allah memberikanku seekor ulat bulu, meski awalnya merasa kecewa, saya sadar bahwa seiring waktu berjalan ulat bulu itu berubah menjadi kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu yang saya inginkan. Begitulah saya selalu memotivasi diri untuk selalu bersabar dalam menjalani kehidupan. Saya selalu yakin bahwa Allah telah merajut hal-hal yang indah di atas sana untuk hidup makhluknya, jadi bagi saya kesabaran adalah kunci untuk meraih kebahagiaan.

Meskipun sudah 5 tahun ayah meninggalkan saya, tapi tidak ada sedikitpun dari sosok beliau yang saya lupakan. Apalagi saat-saat menjelang pembinaan dari kakak mentor Rumah Zakat. Pembinaan kami biasanya dilakukan diteras Masjid Al Hikmah. Bertemu kawan-kawan terasa sangat menyenangkan, berbagi cerita dengan kawan-kawan senasib ditempat pembinaan membuat saya merasa memilki saudara yang banyak dari berbagai tempat.

Teman-teman saya ditempat pembinaan ini mempunyai nasib yang sama, berstatus sebagai anak yatim atau anak piatu bahkan ada yang berstatus yatim piatu. Kadang kami merasa sedih saat mengenang sosok orang tua yang telah tiada. Tapi Alhamdulillah kakak mentor dari Rumah Zakat memperlakukan kami layaknya seorang guru, kakak bahkan orang tua sendiri.

Berbagi cerita lucu dan bermacam permainan yang menarik sering kami lakukan bersama. Tak jarang juga saya dan kawan-kawan sebaya dilibatkan sebagai pemateri, kakak mentor bilang itu sebagai latihan berbicara didepan umum. Biasanya pembinaan dilakukan pagi hari sampai masuk waktu shalat Dhuhur yang dilakukan berjamaah.

Sebagai seorang siswi, saya dituntut untuk belajar berbagai hal, baik melalui sekolah ataupun di luar sekolah. Rasa haus akan ilmu membuat saya menjadi sosok yang kritis dan sering bertanya, di sekolah saya tercatat sebagai juara 1 debat antar siswa, tak jarang pihak sekolah mengirim saya dan kawan-kawan menjadi perwakilan dalam kompetisi debat antar sekolah dengan tema yang bermacam-macam. Berbagai trophy sudah kami sumbangkan untuk sekolah.

Meskipun begitu saya menaruh minat yang besar di bidang bahasa. Saya bercita-cita sebagai seorang translator (penerjemah). Untuk mengejar cita-cita itu seminggu sekali saya mengikuti kursus 3 (tiga) bahasa yang berbeda yaitu Jepang, Perancis dan Esperanto kursus ini saya ikuti secara gratis atas rekomendasi pihak sekolah.
Bagi sebagian orang belajar bahasa sangat membosankan, apalagi jika belajar tiga bahasa sekaligus, tapi saya percaya setiap orang memilki bakat dan kecerdasannya masing-masing. Dan saya yakin Bidang Bahasa adalah kecerdasan saya. Tidak ada sedikitpun dalam benak saya merasa sulit mempelajari ketiga bahasa ini, tantangan yang saya alami selama mempelajarinya menjadi api semangat mengejar cita-cita saya menjadi seorang translator (penerjemah).

Saya selalu ingin, ilmu yang saya dapatkan kelak ingin saya bagikan kepada orang lain agar kelak mereka turut merasakan bahwa saya hidup didunia ini adalah untuk menjadi orang yang bermanfaat. Saya berharap ayah turut bangga menyaksikan kerja keras saya.

Semoga sekelumit cerita ini menginspirasi pembaca. Mohon maaf jika ada kata-kata yang salah, Arigatou Gozaimasu , Rumah Zakat (Bahasa Jepang : Terima kasih Rumah Zakat). Au revoir (bahasa Perancis : Sampai Jumpa)

Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokatuh

Disadur dari tulisan tangan Nurul Cahyani dalam kisah inspiratif Anak Juara***
Newsroom/Hermansyah
Bandung

KISAH INSPIRATIF ANAK JUARA : NURUL CAHYANI, PENERJEMAH TIGA BAHASA --

Keistimewaan Sya'ban

Bulan Sya’ban adalah bulan yang ke-8 dalam sistem kalender Islam. Bulan Sya’ban berada di antara bulan hijriyah Rajab dan Ramadhan. Nama bulan ini berakar dari kata bahasa arab tasya’aba yang berarti berpencar. Pada masa itu, kaum arab biasa pergi memencar, keluar mencari air. Bulan Sya’ban juga berasal dari kata sya’aba yang berarti merekah atau muncul dari kedalaman karena ia berada di antara dua bulan yang mulia juga.
Rasulullah menyebut bulan Sya’ban ini sebagai bulan yang sering dilupakan manusia. Ia dilupakan karena berada di antara dua bulan yang menyedot perhatian: bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan Rajab diperhatikan karena ia merupakan salah satu dari bulan Haram, sementara Ramadhan karena adanya kewajiban puasa sebulan penuh di dalamnya.

Keistimewaan Sya’ban
Ternyata, puasa beliau ini mengandung hikmah yang luar biasa. Dari sisi fisik, ia merupakan persiapan bagi kita untuk menghadapi puasa di bulan Ramadhan yang sebulan penuh. Dari sisi spiritual, hadits berikut ini menyatakan rahasia hikmah di balik memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.
Dari Usamah bin Zaid, dia berkata, saya bertanya: “Wahai Rasulullah, aku tidak melihat engkau (sering) berpuasa dalam satu bulan seperti engkau berpuasa di bulan Sya’ban?” Beliau bersabda: “Itu adalah bulan yang kebanyakan orang melalaikannya yaitu antara Rajab dan Ramadhan. Yaitu bulan yang di dalamnya diangkat amalan-amalan kepada Allah, Tuhan seluruh alam. Maka aku ingin [ketika] amalanku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa.” (Dinyatakan hasan oleh Al Albani dalam Shahih An Nasa’i, no. 2221; dishahihkan oleh Ibnu Huzaimah).
Betapa tergambar kedekatan Rasulullaah akan pengawasan Allah dan keinginan beliau untuk selalu memberikan yang terbaik sebagai seorang hamba kepada Rajanya. Beliau ingin mengantarkan amal-amal kebaikan yang sedang menuju keharibaan Allah dalam kondisi terbaik, terhindar dari maksiat dan dosa. Dan hal ini dapat dicapai dengan puasa.

Hikmah Puasa di Bulan Sya’ban
Ustadz Ammi Nur Baits dalam konsultasi syariahnya menyatakan bahwa ulama berselisih pendapat tentang hikmah dianjurkannya memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, mengingat adanya banyak riwayat tentang puasa ini.
Pendapat yang paling kuat adalah keterangan yang sesuai dengan hadis dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya: “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana Anda berpuasa di bulan Sya’ban.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
“Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An Nasa’i, Ahmad, dan sanadnya dihasankan Syaikh AlAlbani)

sumber: email dari Rumah zakat :)

Inilah tiga tanda kematian

Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bersahabat dengan Nabi Ya’kub AS. Suatu ketika Nabi Ya’kub berkata kepada malaikat maut. Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan kita. Apakah itu? tanya malaikat maut. Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku. Malaikat maut berkata, Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga utusanku.

Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian berpisah. Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali menemui Nabi Ya’kub. Kemudian, Nabi Ya’kub bertanya, Wahai sahabatku, apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku? Aku datang untuk mencabut nyawamu. Jawab malaikat maut. Lalu, mana ketiga utusanmu? tanya Nabi Ya’kub. Sudah kukirim. Jawab malaikat, Putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan bungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya’kub, itulah utusanku untuk setiap bani Adam.

Kisah tersebut di atas mengingatkan tentang tiga tanda kematian yang akan selalu menemui kita, yaitu memutihnya rambut; melemahnya fisik, dan bungkuknya badan. Jika ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya. Karena itu, setiap Muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi utusan tersebut.

Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia sebagaimana yang telah ditegaskan dalam firman Allah SWT, Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. (QS Ali Imran [3]: 185).

Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran: 102).

Tidaklah terlalu penting kita akan mati, tapi yang terpenting adalah sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu. Rasulullah SAW mengingatkan agar kita bersegera untuk menyiapkan bekal dengan beramal saleh. Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan. (HR Tirmidzi).
Bekal adalah suatu persiapan, tanpa persiapan tentu akan kesulitan dalam mengarungi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. (QS Al-Baqarah: 197).

Oleh: Imam Nur Suharno

18 Juni 2012

cilok

-->
Oyin, Sampe sekarang? Aku udah ngapain aja? Wew...
Gak ada bakat istimewa kayaknya, The simple elok kalo kata Naya. Ahahaha...
Aku itu anak dari seorang pak guru SD dan seorang pedagang cilok (produsen kali ya tepatnya). Jadi, dari kecil itu, waktu saya adalah kebanyakan bersama cilok. Ya ya ya... dari kecil, dari lahir kayaknya udah jualan cilok tuh ibuku. Makanya namanya elok ;p
Cilok sendiri adalah jajanan ndeso (karena aku tinggal di desa) yang terbuat dari adonan tepung kanji dicampur terigu berikut bumbu2nya yang kemudian dilumuri bumbu atau sambel. Kalau yang ibuku buat itu sambelnya dari kacang, asli! Dan tanpa saos. Makanya khas, enak sekali. Ah, jadi kangen.
Cilok itu dibuat sepanjang hari, eh enggak dink. Prosesnya gini, kalau sore hari, eh dari jam dua siang dink sampai kadang hampir maghrib itu cilok dibuat. Bermacam-macam bentuknya, ada yang bentuk tabung (kurang lebih diameter 2cm dan tinggi 1cm) dan ada yang berbentuk bulat dengan telur didalamnya. Untuk yang berbentuk tabung, ada dua ukuran, kecil dan besar, untuk yang kecil ukurannya kira2 diameter 1cm dan tinggi 0,5cm. Keduanya dibentuk dari adonan panjang yang kemudian dibentuk seperti tabung

01 Juni 2012

"tegar"

tak ingin kututup meski tak hijau lagi
biar saja aku bercakap bisu dengannya

menemaniku bekerja
sudah, kali ini belajar
sudah selesai pekerjaan itu

aku senyum meski sebenarnya tidak
hampir saja keluar saat ia mulai menampakkan punggungnya
ah... tapi kutahan
aku kan wanita kuat
ia akan bahagia bila melihatku tegar
mana mungkin aku membiarkannya bersedih
hanya karena aku manja

dengarlah sayang,
meski raga kita jauh,
percayalah aku slalu mencintaimu
dengan doa, dengan rindu, dengan kasih

31 Mei 2012

suka!

kejutan?
siapa sih yang tak suka?
kejutan pertama :
sekuntum bunga mawar merah


sesaat sebelum psikotes penuh pertanyaan itu
kejutan kedua :
bunga mawar putih dan lamarannya 


di depan kos, sebelum lamaran resmi
dan sekuntum mawar putih saat nikahan temen
:malu
kejutan ketiga :
Selanjutnya apa lagi ya...
Banyak sih, seperti susu ultra dan coklat yang tiba2 diantar cs ke meja kerja.
Kue Bakpao jumbo yang tiba2 ada dimejaku di jumat pagi.
dsb!
Hmmm...
Kejutan=romantis?
identik!

kangen

Jangan lupa ngajinya.

Jangan lupa pakai jaket.

Jangan lupa bawa jas hujan.

Hati-hati dijalan.

Jangan lupa berdoa.

Jangan lupa sarapan.

Minum air putih yang banyak.

Sholat dhuha, yuk. 

Semangat ya kerjanya.

Ayo sholat dhuhur.

Makan apa tadi?.

Minum air putih yang banyak.

Ayo sholat ashar.

Tidak dengar, ya?

Kau dengar tidak kuajak bicara setiap waktu?
Tidak ya?
Kenapa sih?
Jarak kita kan sangat dekat, tak ada satu meter!
Tapi kenapa kau tak mau mendengar kata-kataku?
Kau tau tidak?
Hemat itu pangkal kaya, begitu peribahasa jaman aku kecil.
Tapi kau malah boros!
Boros sekali!
Tiap waktu, kau menghabiskan kertas dengan percuma.
Kau memintaku untuk menekan tombol di bagian tubuhmu agar kau bisa kembali bekerja.
Tapi, setelah kutekan, apa yang kau lakukan?
Kau malah ngambek!
Dan berhenti hanya jika aku menekan tombol itu lagi.
Begitu seterusnya.
Apa tidak boros?
Setiap kali kau selesai dari ngambek-mu itu, kau membuang secarik kertas.
Iya kalau kau hanya sekali ngambek-nya.
Kau ngambek setiap saat setelah aku tekan tombol itu.
.....
ngambek-tidak (keluarkan secarik kertas kosong-yang akan terbuang sia-sia)-ngambek-tidak- dst
Begini mungkin alurmu setiap hari?
Mengesalkan sekali!

Kamu pikir pekerjaanku hanya menekan tombolmu saja?
Atau bahkan kau memintaku menekan seluruhmu?
agar kau tak ngambek?
Hmmmm...

Sekarang sudah kugunakan karet gelang itu agar kau tak merasa longgar dan bisa terus bermanfaat.
Tapi ternyata sama saja, kau masih merepotkanku!
Aku tahu mungkin kau lelah.
:)
Kalau begitu, kau doakan aku saja agar sabar dan ikhlas meladenimu.

yang selalu menemani hari-hariku



melaju di depan mata


"jadwalnya 17.26"
'iya, aku sudah tanya, dan ada juga jadwal 17.16, ontime yah!'
"naik saja yang setengah enam, untuk apa aku sore2 sudah dikampus?"
......
'iya'

17.10
'kapan mau pulang?'
"sebentar lagi"
......

17.15
"ayo pulang, aku sudah memakai sepatu"
'ayo'

sesampainya dijalan sejajar dengan rel itu, kami melihat kereta sedang melaju kearah stasiun.
"itu keretanya"
':('
begitu sampai di stasiun, aku langsung berlari berusaha mengejar kereta itu, meski kutahu usahaku tak akan berhasil, raut wajahku jelek sekali, kesal!

24 Mei 2012

Selamat Ulang Tahun, sayang


-->
Hari ini rasanya aku seperti memaksanya untuk mengizinkanku main ke kosan nia.
Dan akhirnya aku mendapat izin, tapi sepertinya tak ikhlas, aaaah, tak usah sok tahu.
Rencananya aku hendak membelikannya kue ulang tahun di Holland Bakery dekat kosan nia, tapi mana mungkin aku membawanya didalam tas dan mengeluarkannya ke kulkas kalau sesampai dirumah ia membuka kulkas dan melihat apa yang akan kujadikan kejutan untuknya itu?
Aaaah...
Aku berpikir lagi.
..........
Dan akhirnya rencana satu kugagalkan.
Tapi rasanya aku bodoh sekali, kenapa tadi tidak aku pergi saja belikan kado untuknya?
Kan aku bisa memberikannya tepat pukul 00.00
Jam kuliah pun habis, tiba saatnya ia menjemputku untuk pulang dari kosan nia.
Aaaaaah... Aku tak bisa tenang.