Oiya lupa mau nulis tentang cerita berjalannya Rizma. Gimana ya, bukan subjektif, cuma dari bukti-bukti yang ada menunjukkan sesungguhnya bin sebetulnya Rizma itu sudah bisa jalan, namun pakai tapi, yaitu tapi ngga mau jalan. Entah karena malas atau malu atau takut atau mungkin milih langsung lari ketimbang jalan terhuyung-huyung dahulu. Hmm...
Jadi, ceritanya 1. minggu lalu (kira-kira weekend yang lalu-pertengahan mei), kami semua (saya, suami, yangti dan yangkung) melihat dengan mata kepala sendiri Rizma berjalan dua langkah tanpa dia sadari kami semua melihatnya dan kami tetap pura-pura ngga lihat dia lagi jalan. Hihihi...
Memang waktu itu kami lagi ngga mainan sama Rizma, tapi masih dalam satu ruangan, cuma ngawasin aja. Jadi pas lihat Rizma jalan itu kami semua berbisik sambil menahan rasa bahagia dan kegirangan "Sssst, dia jalan, dia jalan" dan pura-pura nggak lihat Rizma jalan. Karena pengalaman kalau ditegur malah kaget anaknya dan malah jadi duduk :D
Katanya memang anak perempuan cenderung takut, kurang kendhel dibandingkan anak laki-laki. Tapi ngga juga sih menurut saya, ada juga anak temen, perempuan, ngga takut-takut untuk menuju fase jalan. Saya sih