22 September 2014

Tentang DSA



Kesehatan anak memang suatu hal yang tidak bisa dianggap remeh. Sejak jadi ibu, banyak sekali ilmu di bidang kesehatan yang akhirnya saya pelajari dan sangat bermanfaat. Alhamdulillah saya hidup di zaman yang serba mudah mencari informasi dan punya teman-teman yang sadar kesehatan anak.

Tentang dokter spesialis anak, sebelumnya saya pernah bercerita bahwa saya sering berkunjung ke dokter Tiwi. Beliau memang bagus, meski ada testi negatif dari beberapa teman. Saya kesana karena masih di area Bintaro. Cuma memang susahnya kalau pas jadwal sholat maghrib, dimana sulit sekali menemukan masjid di dekat area rumah beliau. Saya dan suami sholat di pos satpam. Pernah sekali saya sholat di salah satu kamar di rumah beliau, karena kebetulan sedang tidak ada tamu, jadi kamar tidak dipakai. Saya ke dokter Tiwi kabanyakan kalau anak saya sakit atau butuh second opinion, karena diagnosanya oke.

18 September 2014

Daycare (lagi)

Sebelumnya, saya pernah menulis tentang pencarian daycare, hari ini kembali saya lanjutkan ceritanya. Akhirnya setelah sempet ada pengasuh selama 2 minggu dirumah, sekarang Rizma ikut daycare saat kami kerja. Sedih sebetulnya, tapi kok ya sepertinya lebih tenang dari pada pengasuh yang bisa kapan-kapan aja berhenti bekerja. Kasihan juga sama Rizma, udah akrab sama satu orang, ganti lagi orang lain, adaptasi lagi, masa baru adaptasi udah mau ganti orang lagi. Maaf ya, nak...

Daycare yang kami pilih adalah ABCD atau kependekan dari Ayah Bunda Children Daycare. Memang ini bukan daycare kelas atas. Dan pilihan ini juga ada plus minusnya. Jaraknya sekitar 15 menit dari rumah dan ngga searah ke kantor. Alhasil kami menambah waktu tempuh ke kanotr 30 menit. Biasanya bisa berangkat diatas setengah tujuh, sekarang mau ngga mau berangkat maksimal 06.10

16 September 2014

Snippet Junior lagi

Wah sudah lama sekali rasanya sejak Rizma pertama kali ke Snippet Junior Salon Bintaro, kalau ngga salah sudah setahun yang lalu. Memang pasca baby spa kala itu belum pernah lagi kesana. Karena kalau cuma potong rambut bayi menurut saya kemihilen kalau harus ke salon khusus bayi *emak-emak banget*, makanya pas potong rambut kedua setelah gundul di 40 hari, Rizma cuma potong rambut di pangkas rambut bapak-bapak saja. Hahaha... Lagian yang penting anaknya bobok jadi nurut pas dipotong. Hasilnya pun oke punya kok.

Berkebun

Tulisan ini karya Rizma.

Rizma senang sekali ikut bunda berkebun.
Memang sih bunda ngga sering berkebun.
Tapi Rizma suka ikut kalau bunda atau papah berkebun.
Kebunnya ada di depan rumah.
Mungil sekali kebunnya.

12 September 2014

KPSP 18 Bulan

credit
Ngga terasa Rizma udah 18 bulan aja. Alhamdulillah 10 pertanyaan dari tabel KPSP 18 bulan jawaban semuanya "Ya"
Alhamdulillah...

10 September 2014

Masker Telur

Beberapa hari lalu saya liat status facebook teman yang menggunakan telur sebagai masker wajah. Sambil memasak, dari pada cangkang telur dibuang dengan sisa-sisa telur yang ngga tuntas, mending dioles aja tuh sisa telur yang masih menempel di cangkang. Murah dan sehat.
Senyum aja sih bacanya, belum tahu dan belum cari tahu. Nah tadi pagi saya memasak menggunakan telur, saya praktekkan aja tuh masker wajah dengan menggunakan telur. Sambil menyelesaikan proses memasak, masker telur pun menjadi kaku sebagaimana masker pada umumnya, mau senyum aja susah, hihihi...

08 September 2014

Macaroni Schotel

Akhirnya kesampaian juga membuat macaroni schotel. Resepnya dapet dari sini. Aslinya sih dipanggang, berhubung saya ngga punya oven maka dandang/kukusan pun jadi. Hihihi...
Ternyata Gampang juga, cuma entah karena dikukus atau karena saya ada yang salah, bagian dalamnya ngga meleleh seperti schotel buatan istrinya temen kantor yang memang jago masak (plus usahanya dibidang kue&snack).

Resep Macaroni Schotel cepat dan mudah (sesuai judul di webnya): 

Bahan: 
Makaroni (Macaroni) secukupnya, saya pakai kira-kira 3 sdm pas mentah
Minyak Goreng secukupnya
Garam secukupnya
Telur Ayam2 butir, saya pakai 1 butir
Sosis Sapi2 buah, saya pakai cornet.
Bawang Bombay1/4 buah
Susu UHT150 ml, saya pakai 75 ml
Keju Cheddar100 gram, saya pakai 50 gram
Lada (Merica)1/4 sendok teh
Oregano1/2 sendok teh
Basil1 sendok teh, saya nggak pakai karena ngga ada
Kaldu Ayam secukupnya, ngga pakai juga


















































Cara memasaknya:
  1. Rebus makaroni dalam air mendidih, beserta minyak goreng dan garam, hingga makaroni lunak. Tiriskan.
  2. Campurkan susu uht, telur, bawang bombay, cornet, aduk hingga rata.
  3. Masukkan makaroni ke dalam campuran susu uht, tambahkan keju, lada bubuk, oregano, aduk rata.
  4. Masukkan adonan ke dalam pinggan tahan panas atau aluminium foil. Kukus selama 25-30 menit atau hingga atasnya kuning kecoklatan.
Kalau di webnya, Makaroni ini dapat ditambah sayuran seperti wortel, jamur, kacang polong, bayam, dll. Nah kemarin saya tambahkan kacang polong. Cepat dan mudah deh sesuai judulnya. Bisa juga dikonsumsi Rizma. Alhamdulillah doyan juga dia, lumayan buat sarapan.  
 
 

01 September 2014

Tumis Ayam Paprika with SC ala Makmod Yudith

Hah, sudah lama sekali rasanya ngga posting resep MPASI. Menu kali ini udah lama banget masaknya. Cuma belum sempat posting dan juga waktu itu ngga sempet foto-foto >.<
Menunya dapet dari buku  99+ Resep Rumahan Cihuy-nya mamakukokihandal. 
Yuk mari diintip resepnya:

 Bahan:

  1. Dada ayam potong (dengan tulangnya ya, biar kaldunya mantep), sisihkan kulitnya 
  2. 1 buah kentang ukuran sedang, kupas dan potong kotak 
  3. 1 buah wortel, kupas, potong bulat 
  4. ½ bh bawang bombai 
  5. 1 sdt garam 
  6. ¼ sdm black papper (lada hitam) 
  7. 2 sdm butter cair 
  8. 2 sdm paprika, buang bijinya, potong-potong kotak (saya ngga pakai)
  9. 1 sdm air perasan lemon (saya ngga pakai)
  10. 1 sdt olive oil 
  11. 1 sdt madu 
Cara membuat :
  1. Cuci ayam dan keringkan dengan tisu dapur. 
  2. Tuang potongan kentang, wortel, bawang bombai, garam dan lada hitam dengan 1 sdm butter cair, campur rata, masukkan ke dalam mangkuk slow cooker. 
  3. Di mangkuk lain campur sisa butter cair dengan potongan paprika, air perasan lemon, madu, olive oil. Oles diatas ayam sampai merata, diamkan 10 menit, kemudian tuang ke dalam pot slow cooker, diatas kentang (nggak usah dicampur) bersama semua saus olesannya. 
  4. Tutup slow cooker dan masak selama 3,5 sampai 4 jam (set HIGH) atau 7-8 jam (set LOW)

Toilet Training (TT) bagian II

Beberapa waktu lalu, setelah mudik lebaran tepatnya. Rizma terkena momok serius yang sebelumnya bisa dibilang ngga pernah kena momok ini apalagi dalam keadaan parah. Momok apa itu? Jawabannya: ruam popok.

Dari dulu saya selalu berusaha menerapkan kebiasaan baik dalam pengasuhan anak, diantaranya yakni perihal popok. Sebisa mungkin dijaga jangan sampai anak terkena yang namanya ruam popok. Alhamdulillah sejauh ini belum pernah terkena ruam popok parah.Pernah mungkin hanya sedikit, dan dapat cepat hilang dengan Ezerra cream atau bedak Caladine.

Nah, pas libur lebaran kan selalu beda cerita. Yang namanya mudik pasti sering dong pergi-pergi. Dan karena tinggal di rumah eyangnya, ngga mungkin juga saya tega merepotkan mereka dengan hanya memakaikan celana pada Rizma tanpa popok. Alhasil setiap mudik selalu saja Rizma menggunakan popok sepanjang hari. Entah kombinasi clodi dan pospak, atau pun full pospak. Huhuhu... Sebenarnya saya yang sedih. Karena takut Rizma ruam popok kalau keseringan memakai pospak. Tapi demi menyenangkan eyangnya (maksudnya ngga merepotkan mereka dengan was-was karena kena ompol atau membantu membersihkan lantai setelah Rizma ngompol karena ngga memakai popok) maka pilihan berat ini saya pilih. Hehe... Lebay mode on!

Liburan dua minggu pun usai. Alhamdulillah Rizma baik-baik saja. 

Setelah tahu bahwa kemungkinan besar pengasuh Rizma ngga kembali lagi ke rumah kami, maka mbah dari Tegal pun kami mintai tolong untuk menjaga Rizma sementara waktu sambil kami menemukan pengasuh baru atau daycare yang cocok.  Karena yang menjaga adalah ibu saya, maka alasan ngga mau merepotkan kembali membuat saya memutuskan untuk memakaikan Rizma pospak. Hmm, ternyata karena sudah lebih dari dua minggu memakai pospak, tiba-tiba sang ruam popok pun datang. Bahkan dengan parahnya, sampai-sampai Rizma nangis sambil mengangkat-angkat (maaf) p****tnya ketika mau tidur malam. Sedih rasanya, saya bisa bayangkan betapa sakit dan ngga betahnya dia dengan keadaan saat itu. Akhirnya dengan rasa berat saya meminta tolong pada ibu saya untuk tidak memakaikan pospak sama sekali pada Rizma. Alhamdulillah ibu saya ngga keberatan. Sambil saya obati dengan salep Bepanthen, yang selama ini review-nya oke banget untuk ruam popok pada bayi.

Badai pun berlalu, alhamdulillah ruam popok sembuh. Senangnya hati kami semua. Rizma ceria, kami pun senang :))

Sejak peristiwa saat itu, alhamdulillah Rizma berhasil tidur tanpa popok (clodi atau pospak) dan tanpa mengompol. Kebiasaan saat itu masih kami lakukan sampai saat ini. Yakni mengajak Rizma untuk pipis sebelum tidur dan sesaat setelah ia bangun tidur. Walaupun, kalau telat mengajaknya ke kamar mandi beberapa detik saja sejak ia bangun tidur sudah keduluan ngompol. Kalau siang? Sudah bisa juga sih tanpa popok, tapi masih blm berhasil 100% untuk ngga mengompol. Karena kadang diajak ke kamar mandi pipis, kadang malah mainan aja. Hihihi... Jadi masih kombinasi antara clodi, pospak (kalau mau pergi) dan celana saja.

Nah berhubung setelah ibu saya bergantian menjaga Rizma dengan mertua saya, maka kembali Rizma menggunakan pospak di siang hari, alasannya masih sama. Ngga apa-apa, sekarang insya Alloh, dengan pengasuh yang baru, akan saya telateni lagi mentatur Rizma setiap sekian jam sekali ke kamar mandi. Mudah-mudahan toilet trainingnya segera berhasil. Aamiiiiin........