30 Oktober 2014

Kolik



credit image

Mau sharing tentang kolik, penyakit yang beberapa waktu lalu hinggap di tubuh Rizma.
Sabtu siang Rizma tetiba kesakitan perutnya, nangis kencang sambil pegang-pegang perut. Saya langsung aja pijet lembut perutnya, nggak lama kemudian diam. Mainan lagi, senyum dan ceria lagi seperti biasa. Nggak lama, nangis lagi sambil pegang-pegang perut. Saya kembali pijit lembut perutnya. Sakit pun kembali mereda. Kami lanjut bermain. Untuk ketiga kalinya, perut Rizma sakit lagi dan kembali Rizma nangis kencang sambil pegang perut. Ya Alloh, kenapa anakku?

Sedikit panik juga, soalnya kok terus berlanjut ya sakitnya? Meski ada jeda, tapi ngga tega ngeliatnya. Soalnya saya pegang perutnya kencang. Akhirnya sabtu sore kami membawa Rizma ke RS Premier Bintaro, dari beberapa nama dokter yang disebutkan di telepon, entah kenapa kami memilih dr. Rachmat Sentika. Googling lagi, dsa (dokter spesialis anak) sekitar Bintaro dengan nama tersebut. Benar, sebelumnya pernah

29 Oktober 2014

Nikmati Jatahmu(!)

*note to my self
Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau.
Rasanya sering sekali mendengar kalimat itu. 
Iya bener kalau selalu melihat kelebihan-kelebihan mereka terus.
Sampai lupa dengan segala kelebihan yang kita miliki.
Sampai lupa bersyukur dengan apa yang kita miliki.
Oh...
Mari-mari kawan semua, nikmati hidup ini. 
Mari nikmati apa yang sudah kita miliki, apa yang sudah Alloh karuniakan.
Kalau memang menurut kita kurang baik, mari perbaiki.
Tak usah risau dengan apa yang orang lain miliki.
Tak usahselalu ingin menyamai orang lain.
Ingatlah bahwa setiap orang punya jatah masing-masing.
Mari nikmati jatah kita.
Mari bersyukur untuk segala yang indah yang kita miliki.

credit images



27 Oktober 2014

Udang Bakar ala Papahnya Rizma

Berencana bikin udang bakar madu seperti mummyluv. Tapi sayang-sayang madunya *lol
Weekeend kemarin akhirnya si udang di eksekusi dengan dibakar biasa aja sama papahnya Rizma, maksudnya ngga pakai madu.
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
  • Udang 1/2 kg
  • mentega
  • kecap manis untuk olesan saat membakar
Bumbu halus:
  • Bawang putih 5 siung 
  • Ketumbar 1 sdm
  • Kunyit 2cm
  • Jahe 2cm 

13 Oktober 2014

Alhamdulillah senin!


Pagi tadi perjalanan saya ke kantor super sekali. Kenapa? Karena hari ini saya sendirian (lagi) mengendarai motor dari rumah ke kantor. Ah, sudah biasa itu. Iya, memang sudah biasa. Tapi hari ini luar biasa. Saya yang biasanya menyiasati berangkat minimal sepuluh menit lebih pagi dari biasanya, hari ini saya berangkat agak siang. Mungkin lebih cepat lima menit dari jam berangkat biasanya. Padahal saya ingin menikmati jalanan ibu kota dengan santai. Fiuh...

08 Oktober 2014

Jangan Salah Menilai

Serasa sudah lama banget ngga nulis. Hmm... 
Sedang menikmati romantisnya hidup tanpa orang ketiga dirumah (eh, orang keempat deh ya, soalnya kan ada sikecil juga). Alhamdulillah... Banyak sekali hikmah yang kami dapatkan semenjak tragedi tidak kembalinya pengasuh Rizma. Halah lebay sekali bahasanya. 

Terus berputar, antara meminta tolong orang tua untuk menjaga Rizma, mencari pengasuh pengganti, mencari daycare, mendapatkan pengasuh, tragedi lagi, akhirnya ke daycare, meminta tolong orang tua (lagi), daycare lagi. Sejauh ini, kami menikmati ritme demi ritme yang kini sudah  mulai terbentuk. Alhamdulillah, ternyata romantis ya! Hidup bertiga dirumah. Bonding kami dan sikecil makin kuat. Bahkan saya girang sekali karena sekarang ngga pernah cemburu! Yeay... *ups