28 Januari 2015

Berkenalan dengan Food Combining

Ada yang baru denger tentang Food Combining (FC)? Kalau saya sendiri mendengarnya awal kenal MPASI Rizma. Yang mana FC ini salah satu metode pemberian MPASI. Yaudah itu aja taunya. Kali kedua denger dari acara TV yang mana bintang tamunya Nina Tamam, disitu Mba Nina cerita kalau pola makannya itu FC. Ngga terlalu penasaran.  Sampai akhirnya beberapa bulan lalu teman saya sendiri mempraktekkan FC, dia mengaku segala keluhan tentang lambungnya ngga pernah kambuh sejak FC-an. Wah, penasaran dong. Kan saya termasuk yang punya masalah di lambung. Tapi ke-sok-sibukan saya menyita waktu hingga saya lupa untuk menggali lebih dalam tentang FC. Lalu teman perempuan saya, sering posting menu makanan, mirip vegetarian gitu. Penasaran, tapi malas tanya. Dan akhirnya sebulan terakhir ini saya ketemu dengan artikel FC dari mbak Jihan. Memahami, dan akhirnya kepincut! Berniat praktik dengan mengajak suami, ealah suami ngga mau. Ok, tertunda niat memulai FC. Lalu memberanikan diri tanya teman perempuan yang sering posting menu makanan mirip vegetarian, yang saya duga dia FC-er. Benar! Dia FC-er, meski mengaku ngga 100% FC-er. Saya pun akhirnya bergabung dengan Grup Food Combining Indonesia karena teman saya tadi (ternyata suhu disana suaminya Nina Tamam *sigh).  Baru gabung, langsung nambahnya ilmunya!  Alhamdulillah

26 Januari 2015

22, Apa kabar Rizma?

Subhanalloh walkhamdulillah... Sekarang Rizma udah bisa cerita. Jadi, pas bunda dan papahny pulang kantor, dia menceritakan kejadian pagi hari itu.
Rizma : djatuh, kaki (jatuh, sambil nunjukin lutut yg luka?
Bunda papah : jatuh?
Rizma : iyah
Bunda papah : Siapa yang jatuh?
Rizma : ma (menyebut nama sendiri)
Bunda papah : dimana?
Rizma : anah (sana, sambil nunjuk jari ke suatu arah)
Bunda papah : oooh, sakit?
Rizma : akit (sakit)
Bunda papah : nangis ngga?
Rizma : ais (nangis)
Bunda papah: ooo, nangisny gimana?
Rizma : aaaaaa (merengek acting menangis)
Bunda papah: *LOL
Ya Alloh pinter sekali anak ini. Saya konfirmasi ke pengasuhnya ternyata benar kalau pagi tadi Rizma jatuh di jalan yang menanjak karena lari.

20 Januari 2015

Resolusi 2015

Yes... Sebelumnya saya ngga pernah nulis resolusi awal tahun. Selain karena tahun baru saya adalah tahun baru Hijriyah, ya karena ngga terbiasa aja ditulis di blog. Berhubung banyak sekali blogger yang selalu punya resolusi, saya jadi tertarik dong. Sekalian kemarin tahun baru hijriyah belum punya resolusi. Resolusinya dua saja cukup insya Alloh,
  1. Menerapkan pola hidup sehat
  2. Melanjutkan perjuangan menjadi istri dan ibu yang (semoga, insya Alloh) sholihah
Sekarang bagaimana caranya?
Poin pertama insya Alloh akan diterapkan cara sehat dengan pola makan Food Combining dan olah raga teratur. 
Poin kedua? Ini PR banget untuk saya. Harus lebih sabar dan lembut, diperbaiki hablumminalloh dan hablumminannas-nya. Semoga dimudahkan. Amin...

Nah sebetulnya ada dua lagi resolusi: menata rumah dan lebih banyak memproduksi DIY. Hihi, rasanya masih berat memulai DIY. Dengan alasan rumah yang belum rapi, belum ada tempat khusus DIY, ah seribu satu alasan deh. Rencananya tahun ini renov rumah. Nah kan kalau udah renov rumah jadi agak lega ya. Kalau udah lega kan bisa menyiapkan ruangan khusus DIY, beli mesin jahit, dan segala printilannya. Ah, ini masih impian. Sekarang kondisi rumah udah seperti gudang. Semoga dimudahkan untuk renov rumah. Amin

Mungkin sekian catatan tentang resolusi awal tahun, opimis akhir tahun bisa menyampaikan berita baik tentang resolusi ini. Amin....

19 Januari 2015

Liburan di Ponorogo

Alhamdulillah kesampaian juga menulis lagi. Postingan mengendap di draft karena kesoksibukan beberapa waktu yang lalu. Iya betulan antara urusan di kantor sama urusan melanjutkan pendidikan yang udah mepet deadline semua. Memaksa saya ngga bisa menulis barang satu tulisan. 
Kali ini mau cerita liburan di Ponorogo awal bulan lalu. Sebetulnya sama sekali ngga ada rencana liburan. Tapi karena saya dan suami sangat kangen kota kelahiran suami, jadilah kami pulang dengan saya yang cuti nekad. Kenapa nekad? Karena cuti 2014 saya sisa 0, tapi saya tetap pulang kampung akhir tahun dengan persiapan tanggal 2 Januari mengajukan cuti di aplikasi kepegawaian kantor. Alhamdulillah dikabulkan, yang penting sebelum saya cuti atasan saya tahu kalau saya akan cuti. Beruntung mempunyai atasannya atasan yang fleksibel *ups.

Oke, kembali ke cerita. Kami pulang menggunakan kereta Bima dari stasiun Gambir. Saya sendiri dari kantor, hujan deras. Sementara suami menjemput Rizma ke rumah karena hari itu alhamdulillah ada ST. Meski hujan deras, alhamdulillah kami semua selamat dan bertemu di stasiun. Jadwal kereta 16.20 telat beberapa menit. Alhamdulillah selama perjalanan Rizma ngga rewel, hanya gampang bosen duduk. Alhamdulillah kami punya banyak amunisi (makanan-camilan) serta bekal pensil warna dan buku tulis kesukaan Rizma. Kami pun menikmati perjalanan dengan dinginnya suhu didalam kereta. Sempat saya ngga enak badan, tapi hanya dengan istirahat cukup badan saya kembali segar. 
Sampai stasiun Madiun terlambar sekitar satu jam. Kami dijemput yangti dan yangkung yang udah mengenakan selendang/jarik untuk menggendong cucu kesayangannya. Hihi...
Sampai rumah Rizma senang sekali dan masih penasaran dengan seisi rumah yang jarang ditemuinya itu. Terakhir lima bulan yang lalu.