24 Mei 2022

Motivasi Internal

Fiuh...

Rasanya capek memang kalau segala kegiatan anak ternyata nggak berasal dari motivasi di dalam diri mereka. Orang tua akan lelah menyuruh-nyuruh, dan ternyata si anak melakukan kegiatannya tanpa sadar apa pentingnya kegiatan itu untuknya. begitu seterusnya, siklus akan berulang kalau orang tua nggak mau belajar bagaimana memperbaiki kondisi tersebut.

Alhamdulillah hari ini saya membuka email dari rumah inspirasi. Cocok sekali kontennya, saya tulis disini agar mudah saya pelajari kembali ketika saya butuh reminder  ^^

Membangun motivasi internal
oleh Pak Aar dan Mba Lala

Proses membangun motivasi internal itu membutuhkan waktu yang panjang, rumit, dan berbeda-beda kondisinya pada setiap anak. Perlu tahapan proses dan sistem yang tepat untuk membangunnya.

 

Termasuk yang mempengaruhi tumbuhnya motivasi internal adalah ekspektasi orangtua yang wajar terhadap anak.

  • apakah anak merasa memiliki prosesnya dan tahu bahwa kegiatan itu untuk kepentingannya?
  • siapa yang lebih berkepentingan atas kegiatan itu: anak atau orangtua?
  • jika anak tak melakukan sebuah hal, siapa yang rugi: anak atau orangtua?

 

Jika ada kegiatan baik yang menurut kita penting untuk kepentingan anak; pastikan kita melatih dan membangun sistem di mana yang beruntung jika melakukan adalah anak, yang rugi jika tak melakukan adalah anak; bukan kita (orangtua).

 

Sebagai contoh, makan sendiri. Itu untuk kepentingan siapa? Mengapa anak harus dipaksa makan sendiri? Mengapa orangtua terpancing emosinya jika anak tidak makan sendiri? Jika anak tak mau makan sendiri, yang rugi siapa?

 

Untuk anak terampil makan sendiri, pastikan ada beberapa kondisi yang sesuai:

  • anak lapar
  • tidak ada susu & snack sebelum makan
  • anak makan tidak sambil main/menonton
  • berikan durasi waktu. Selesai atau tidak selesai, ambil piringnya. Alternatif pendekatan lain, biarkan anak menghabiskan makanan sampai berapa lama pun. Selama makanan belum habis, dia tak boleh meninggalkan meja dan melakukan kegiatan lain.
  • jika anak tak mau makan atau tidak habis, tidak ada snack setelahnya. Makanan baru akan ada lagi saat makan setelahnya

Itu contoh sistem yang bisa dibangun untuk membangun kebiasaan makan sendiri dan membangun

 

Memberikan reward

Memberikan reward efektif untuk mengarahkan anak pada sebuah tindakan tertentu. Penggunaan reward boleh, tapi perlu dijagar agar tetap efektif.

 

Reward akan efektif jika:

  • tidak menciptakan ketergantungan
  • paduan antara terpola/rutin & acak
  • dilakukan hanya sesekali atau dalam durasi tertentu (bukan seterusnya). Dalam jangka panjang yang dibangun adalah motivasi internal

 

Jadi, orang tua bisa memberikan reward, tapi pastikan hanya 1-2 kegiatan tertentu yang dianggap sangat penting.

17 Mei 2022

Liburan Lebaran


Alhamdulillah lebaran kali ini betulan lebaran seperti tiga tahun lalu. Dimana umat islam bisa merayakan tradisi mudik dan sowan ke keluarga di kampung. Ma sya Allah, sebuah nikmat yang telah lama dirindukan tentunya.