07 Desember 2019

Mengenal Bahasa Kasih dalam Keluarga


Assalamualaikum warokhmatullohi wabarokatuh...

Alhamdulillah jumat pekan lalu saya berkesempatan belajar lagi dengan dr.Aisah
Dahlan, CHt dalam acara pengajian akbar DWP DJP di Aula Cakti Budhi Bhakti KPDJP. Pertama-tama, tentu saya sangat bahagia bisa kesana lagi di tengah kehangatan shalihat di lingkungan KPDJP. Masya Alloh kangen terobati ❤

Nah, yang kedua, temanya itu pasti menarik karena dr Aisah ini spesialis bahas otak laki-laki dan perempuan dalam kajiannya. Jadi, in sya Alloh kecharge lagi baterai ilmu kerumahtanggaan kami -saya khususnya-.

Pada tulisan kali ini, saya akan sharing kajian beliau yang berjudul "Mengenal Bahasa Kasih dalam Keluarga"

Mungkin kita udah sering belajar tentang bahasa kasih atau bahasa cinta yah. Tapi kemarin itu bu Aisah menjelaskan bagaimana cara mengetahui bahasa kasih orang lain khususnya pasangan dan anak-anak kita.

Di awal pembicaraan, beliau menjelaskan tentang hormon kebahagiaan, hormon penghilang rasa nyeri, yang nggak saya catat tapi intinya kalau kita jatuh cinta biasanya mau ketemu sang kekasih bakal mules deg-degan dkk itu sebenarnya sebab dari adanya hormon cinta ini. Hihihi...

Oke, langsung aja yah ke pembahasannya. Tulisan ini semacam rangkuman isi kajian Bu Aisah, tentunya pakai bahasa saya biar ngalir bacanya πŸ€—

Cinta itu ada di otak kita, tak pernah padam. Hanya saja sering ON OFF saklarnya πŸ˜…πŸ˜…

Nah, cara mengutarakan cinta itulah yang disebut dengan bahasa cinta atau bahasa kasih.

Setiap orang, punya bahasa kasih yang berbeda-beda. Ada yang bahasa kasihnya hadiah, ada yang pujian, juga ada yang sentuhan.

Sebenarnya nggak ada masalah dengan bahasa kasih ini, yang jadi masalah adalah ketika ada perbedaan bahasa kasih namun pasangan/kekasihnya nggak saling mengerti.

Contoh, suami bahasa kasihnya pujian, sedangkan istri bahasa kasihnya hadiah.

Jadi, suami akan sering memuji istri sebagai tanda bahwa ia mencintai istrinya. Istri masak, dipuji, istri dandan, dipuji, dst. Dan, suami tipe ini akan merasa aman/merasa dicintai kalau "dipuji"

Sedangkan istri yang bahasa kasihnya hadiah, akan merasa dicintai kalau "diberi hadiah" dan juga mengungkapkan rasa cintanya dengan memberikan hadiah. Misalnya membelikan suami kemeja tanpa sepengetahuan suami, membungkus coklat untuk dikado ke suami, dll.

Kebayang nggak itu suami istri yang beda bahasa kasihnya bakal gimana?

Yap, betul!

Biasanya sih istri yang begini, merasa nggak dicintai, gegara suaminya itu jarang atau bahkan nggak pernah kasih hadiah atau surprise ke istri. Hahaha...
Makanya jangan nanya kalau istri suka nanya ke suami "Kamu sayang nggak sih sama aku?"

Bayangin, suaminya udah sering memuji istri masih ditanya seperti itu???

Ya kali kata suami, ya Alloh aku kurang apa lagi sih, udah sering memuji, kok ya masih ditanya sayang apa enggak πŸ˜₯

Jadi, kuncinya : pelajarilah bahasa kasih pasangan kita agar kita menjadi komunikator cinta yg efektif.

Karena rasa aman seseorang berbanding lurus dg ISI BATERAI KASIHNYA.

So, kalau bahasa kasih suami kita "pelayanan" maka layanilah semua kebutuhan dia agar baterai kasihnya FULL. Diambilin minumlah, sediakan buahlah, tawarkan maunya apa deh pokoknya "mau apa lagi sayang?" πŸ˜€

Kalau baterai kasih ngga pernah dicharge lebih dari 7 hari, maka akan terjadi penyimpangan.

Contohnya: sering murung, bad mood, diajak ngobrol nggak respek, dsb. Kalau di anak nih, cirinya anak susah diatur, malas sekolah, uring-uringan, sering ngambek, dst sebut saja.

Jadi, kalau sudah begini artinya baterai kasih lowbat dan harus segera diisi.

Nah, untuk mengisi baterai kasih ini, kita tentunya harus memahami apa bahasa kasih pasangan/anak kita.

sentuhan fisik kah?
pelayanan kah?
pujian kah?
waktu (kah?
hadiah kah?

Yup, tiap orang, punya baterai kasih utama. Tapi anak-anak, khususnya balita, kelimanya adalah baterai utama. Jadi, kita harus isi kelima baterainya


Terus, gimana biar kita tahu bahasa utama suami kita?

Ada caranya, persis seperti cara menebak apa watak utama seseorang.

Jadi, pas diskusi sama suami, tanya nih, kalau mau ada pertunjukan teater, beliau akan milih peran sebagai apa? Pilihan cepat a.k.a spontan ya!

Ada 4 pilihan:
ARTIS
SUTRADARA
PENULIS KENARIO
PENONTON

Nah, setelah memilih 1 peran, pilih lagi 1 peran lain. Jadi, 1 orang pegang 2 peran.

Hmm, alhamdulillah ya udah milih. Ternyata pilihan spontan itu bisa jadi referensi jawaban apa bahasa utama suami kita, eh kita juga sih kalau belum tahu juga sampai sekarang.

Ini dia contekan baterai kasih utama masing-masing peran:

Penonton/pengamat
BATERAI KASIH UTAMA biasanya SENTUHAN FISIK

Penulis skenario/pemikir
BATERAI KASIH UTAMA biasanya WAKTU (saat-saat yang mengesankan)

Sutradara/pengatur
BATERAI KASIH UTAMA biasanya PELAYANAN

Artis/pembicara
BATERAI KASIH UTAMA biasanya PUJIAN (kata-kata pendukung)

HADIAH kemana? Bisa nempel ke empat pilihan itu.

Gimana? udah ketemu?
Konfirmasi juga tuh sambil diskusi. Hehehe...

Biasanya, kebanyakan jawaban itu betul/sesuai. Masya Alloh, seneng banget ketemu rumus ini. Bu Aisah juga cerita beberapa ciri bahasa kasih masing-masing baterai utama itu.

Contoh, kalau suami bahasa kasih utamanya PELAYANAN biasanya akan sering melayani kebutuhan istrinya. Suami Bu Aisah, kalau Bu Aisah lapor HPnya rusak, maka suami akan membetulkan, lapor apa, maka suami akan gercep (gerak cepat) membantu begituuu... salah satu ciri bahasa kasih utamanya pelayanan.

Maka, sebagai istri, Bu Aisah itu mencharge baterai kasih suaminya dengan melayani sepenuh hati saat suami ada di rumah. Misalnya suami sedang nonton TV, bu Aisah menawarkan buah potong, mengambilkan air putih, terus deh menawarkan mau diambilkan apa lagi.. Hahaha... Kocak deh pas beliau cerita.

Ada juga yang bahasa kasih utama suaminya WAKTU, jadi kalau suami di rumah nggak mau istrinya kemana-mana atau malah cirinya selalu ngajak istri kalau mau kemana-mana. Misal mau ke bengkel, pertanyaannya biasanya begini:

"Bunda mau ikut nggak?"

Mayoritas jawaban dari istrinya biasanya "enggak" πŸ˜‚

Padahal oh padahal itu kebutuhan suami untuk menghabiskan waktu dengan istri.

Lain lagi suami yang bahasa kasih utamanya PUJIAN dan bahasa kasih keduanya SENTUHAN (yang ciri utamanya biasanya suka tetiba meluk misalnya saat istri masak, tau-tau meluk dari belakang, seharusnya, istri diam saja jangan lari/protes).

Oke lanjut. 

Ceritanya suami ini habis beli kemeja baru lalu nanya tuh ke istri "Bun, udah ganteng belum bun?"

Si istri yang kurang aware sama bahasa kasih suaminya, bakal jawab "iya, ganteng" dengan wajah datar ekspresi datar dan tanpa kelanjutan apa-apa, bahkan njawabnya masih sambil ngerjain yang lain cuma ngelirik aja ke suami 😫

Padahal apa? Suami mengharapkan dipuji "beneran" lalu dipeluk kek, atau dimanja dengan sentuhan apa gitu. Jadilah si suami merasa kesal "gimana sih istriku?"

Begitu esok harinya ke kantor, dipakailah itu kemeja baru. Eh, sekretarisnya pangling dong sama bosnya, kemudian datanglah pujian "Waaaah.... kemeja baru nih pak. Tambah ganteng aja nih, Bapak." 

Belum selesai, lanjut megang-megang bahan kemejanya "ihhh, alus bener Pak bahannya" yang otomatis kesentuh itu tubuh si suami tadi.

Disitulah kadang awal mula "penyimpangan" terjadi.

Suami merasa di rumah nggak diisi baterai kasihnya, sementara di kantor ada rajin yang mengisi baterai kasihnya. Akhirnya, si suami memakai "power bank" di luar rumah untuk mencharge baterai kasihnya 😭

Namanya power bank, kecil, bisa disakuin 😭😭😭

Na'udzubillah min dzalik


Jadi, dengan memahami apa baterai kasih suami kita, kita berusaha untuk memenuhi isi baterainya. Charge baterai mereka minimal 3 kali seminggu. Kalau LDM, boleh lah seminggu sekali, atau bisa dilakukan lewat media kecuali untuk baterai kasih yang nggak bisa diwakilkan media. Pokoknya berusaha, jangan sampai baterai cinta meraka lowbat apalagi sampai mati.

"Jadikan kita gardu listrik sekaligus power bank cinta untuk suami kita"

Siap??? ❤❤❤

Sekian sharing dari saya, mudah-mudahan bermanfaat dan cinta kita selalu diridhoi Alloh dan dimudahkan jalannya untuk saling mengONkan saklarnya terus πŸ˜‰

Wassalamualaikum...

1 komentar:

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.