28 Juni 2018

Berbagi Pengalaman Mendaftar Sekolah di Sekolah Alam Bintaro

sekolah alam bintaro



Bismillah...
Beberapa pekan lalu saya membaca sebuah postingan blog teman tentang pengalaman mengikuti pendaftaran sebuah SMP ternama di Jakarta. Ah, saya jadi tertarik untuk berbagi pengalaman juga saat Rizma masuk Sekolah Alam Bintaro (SABIN).

Saya ingat sekali, saat itu saya beserta suami dan Rizma sengaja datang ke SABIN untuk survey. Nama Sekolah Alam Bintaro Sendiri sudah ada di buku catatan saya saat Rizma usia setahun, saat itu saya sedang survey daycare dan menemukan informasi beberapa sekolah yang bagus di Bintaro.

Kami bertiga sama sekali nggak ada rencana mendaftar sekolah di SABIN pada hari itu. Lha wong masih akhir tahun 2015, pikir kami pendaftaran sekolah ya bulan Mei atau Juni 2016. Ternyata kami salah, hari sabtu saat kami datang itu adalah hari di mana SABIN menerima pendaftaran murid baru. Tapi karena kami memang hany ingin survey dan melihat sendiri lingkungan sekolah jadi kami tetap melanjutkan survey. Saat itu diantar oleh salah seorang pegawai di office SABIN. Sambil keliling area sekolah, kami dijelaskan konsep dan kurikulum Sekolah Alam Bintaro.

Secara garis besar, cocok sekali SABIN ini dengan pola pengasuhan kami di rumah. Jadi, tanpa pikir panjang, kami mengisi daftar waiting list (WL) di form pendaftaran murid baru Sekolah Alam Bintaro. Jadi, untuk setiap grade (KB, TK, SD) itu ada kuota. Nah, yang diutamakan adalah yang sudah sekolah di situ di grade sebelumnya. Misal, untuk mendapatkan kuota masuk TK di SABIN maka diutamakan anak-anak yang KB-nya di SABIN. Baru sisa kuotanya dibuka untuk umum. Pantas saja, hari itu Rizma sudah waiting list, kalau nggak salah waiting list ke dua. Sedangkan cadangan sudah ada di atas lima anak. Kalau kuota? Sudah jelas penuh terisi oleh anak-anak yang sudah dari jauh hari memang berniat mendaftar.

Ya sudahlah, karena dari urutan list kuota, cadangan, dan waiting list itu tadi, kami nggak berharap banyak. Hanya mengisi list di form WL dan bergumam kalau rezeki juga nanti bakal sekolah di sini. 

Setelah selesai keliling sekolah, Rizma kami tanya apakah mau sekolah di situ? Dia jawab mau. Alhamdulillah, kami sebagai orang tua merasa cocok dan anaknya mau. Mungkin karena hari itu dia melihat kambing dan kelinci di sana. Hahaha... Cocok, tinggal menunggu kabar akan ada panggilan untuk wawancara dan sit in atau nggak ada.

Tiba-tiba dan tanpa diduga, sekitar bulan Maret 2016, yang artinya sudah lebih dari tiga bulan dari kedatangan kami ke SABIN, saya mendapat telepon dari SABIN. Saya dikabari kalau Rizma mendapat tawaran apakah masih berminat untuk mendaftar di SABIN atau nggak. Waktu itu saya mendaftar untuk KB B karena usia Rizma menuju tiga tahun. Saya deg-degan bukan main di telepon SABIN, malah awalnya nggak mudeng maksud mereka apa menelpon. Sudah lupa rasanya kalau pernah mengisi form waiting list di SABIN. Ya Alloh, bun! Hihi...

Setelah berdiskusi dengan suami, akhirnya kami mengiyakan tawaran dari SABIN. Selanjutnya, kami mengikuti prosedur pendaftaran masuk SABIN.

Pertama, membeli formulir seharga 400 ribu rupiah. Baru tahu saya kalau formulir di Jabodetabek semahal itu. Hahaha... 

Selanjutnya, Rizma mengikuti kegiatan di kelas (sit in). Jadi, di salah satu hari masuk sekolah (saya lupa waktu itu hari apa, Rabu kalau nggak salah) Rizma ikut jadi murid di sana. Karena mendaftarnya di grade KB, maka Rizma sit in di KB.

Hari sabtunya, saya dan suami mengikuti wawancara di sana setelah sebelumnya mengisi formulir yang sudah kami beli. Kami juga baru tahu kalau untuk masuk playgroup harus diwawancara orang tuanya. Ahahaha... Beneran orang tua baru lah, nggak nyangka sama sekali. Alhamdulillah saya ada teman yang anaknya sudah masuk SABIN. Jadi dia sharing apa saja yang ditanyakan selama wawancara. Intinya sih sama dengan formulir yang diisi, cuma bedanya ini ditanya langsung oleh Direktur SABIN dan Kepala Sekolahnya.

Saya bersyukur karena saya masih ingat kapan Rizma melewati milestone-milestone-nya sejak bayi. Karena di formulir ditanyakan! Alhamdulillah, dan berkat menulis setiap milestone anak-anak, jadi terekam deh. Jaga-jaga kalau saya lupa. Padahal dulu nulis milestone itu bukan untuk persiapan masuk SABIN.


Setelah melewati tahapan-tahapan penerimaan murid baru (PMB) SABIN 2016/2017, kami tinggal menunggu kabar apakah Rizma diterima atau nggak. Deg-degan rasanya. Hanya bisa pasrah lagi, kalau rezeki juga bakal sekolah di SABIN.

Beberapa waktu kemudian, kami mendapat kabar baik kalau Rizma diterima di Sekolah Alam Bintaro. Alhamdulillah...

Selanjutnya, kami tinggal melengkapi administrasi dan melunasi pembayaran untuk biaya masuk sekolah di SABIN. Berikut saya share ya biaya untuk tahun ajaran 2018/2019, yang tahun Rizma masuk kan sudah nggak update dengan biaya pendaftaran tahun ajaran 2019/2020 nanti. Kalau tahun ini, mungkin nggak beda jauh dengan pendaftaran tahun selanjutnya.

biaya sekolah alam bintaro
biaya penerimaan murid baru sekolah alam bintaro

Tips kalau memang berniat akan mendaftarkan anak-anak di SABIN sih, berkunjung ke sana sekitar bulan Oktober. September juga boleh sih, nanti akan diinfokan kira-kira kapan akan dibuka pendaftaran untuk umum. Jadi, orang tua sudah siap membeli formulir saat pendaftaran sudah dibuka. Atau, kalau malas dan nggak mau ke sana, minta tolong teman yang anaknya sudah sekolah di SABIN untuk menginfokan bila ada info pendaftaran murid baru. Hohoho...

Mengenai konsep pendidikan di SABIN sendiri, secara garis besar itu SABIN menjadikan Alqur'an dan Hadits sebagai pegangan. Intinya mereka ingin dalam proses belajar, murid harus dekat dekat alam. Karena alamlah media pembelajaran terbaik. Dengan mengenal alam, in sya Alloh murid akan mudah mengenal Sang Pencipta.

Konsep pendidikan di SABIN dibagi dalam empat materi pokok. Apa saja itu?
Akhlaqul Karimah, Falsafah Ilmu Pengetahuan, Kepemimpinan, dan Enterpreneurship.

Penjelasan masing-masing bisa dilihat di web Sekolah Alam Bintaro ya.

Terus, yang membuat kami merasa cocok itu visi misinya yang saya bilang di awal postingan sesuai dengan pola pengasuhan kami di rumah dan pola pengasuhan yang sedang kami pelajari: Home Education based Akhlak & Fitrah.

Visi Sekolah Alam Bintaro
“Menjadi sekolah pencetak pemimpin yang berkarakter Rabbani dengan mengembangkan metode pendidikan terbaik yang bersandarkan pada alam dan potensi lokal”.

Dan Misinya adalah :

1. Membangun generasi yang berkarakter sholeh, cerdas dan mandiri

2. Menumbuh kembangkan jiwa pembelajar dan jiwa kepemimpinan yang berwawasan global

3. Mengembangkan komunitas yang cinta dan peduli akan konservasi alam dan lingkungan hidup.
Metode belajar di SABIN sendiri menggunakan metode tematik dan Project Based Learning (PBL). Misalnya sedang belajar tentang tumbuhan, maka selain belajar tentang tumbuhan itu sendiri siswa juga belajar matematika dengan menghitung jumlah daun misalnya, belajar bahasa dengan penambahan kosa kata terkait tumbuhan, belajar adab dan sebagainya yang dikaitkan dengan tema tumbuhan tadi. Jadi, bukan per bab seperti waktu kita kecil dulu. Eh kita, maksudnya saya, hehe... Dengan metode ini, harapannya siswa mampu menghubungkan antar pelajaran yang mereka terima.


Saya review sekalian ya untuk Sekolah Alam Bintaro. Secara garis besar, SABIN ini sangat saya rekomendasikan. Selain faktor visi misi dan konsep pendidikan serta metode pembelajarannya, sekolah ini juga membuka komunikasi terbuka antara pihak sekolah dan pihak orang tua. Jadi, mereka sangat mengedepankan bahwa pendidikan anak itu yang utama di rumah sedangkan sekolah hanya membantu. Misalnya di sekolah anak-anak dilatih untuk bisa mandiri dalam melakukan kebiasaan sehari-hari, maka pihak sekolah juga meminta orang tua agar anak tetap dimotivasi dan dilatih di rumah agar kemandirian anak terbentuk.

Untuk fasilitas sekolah, saya sangat suka karena memang konsep sekolah alam itu sendiri adalah belajar dengan alam. Jadi, mayoritas ada di area terbuka. Proses pembelajaran sendiri nggak melulu di dalam kelas, malah mungkin lebih banyak di luar kelas. Kalau hujan? Masing-masing siswa sudah membawa jas hujan kok, jadi in sya Alloh aman. Kalau pun nggak memungkinkan berkegiatan di area outdoor, masih ada area indoor di kelas, perpustakaan, dan playground indoor. Jadi, hujan bukan halangan.

Kalau yang baru masuk ke sana mungkin akan berkomentar sekolah ini nggak seperti sekolah. Nggak ada ruang kelas berjejer rapi seperti sekolah pada umumnya. Jadi, kelasnya berupa saung-saung dan lokasinya terpencar. Nggak ada AC di kelas selain AC alami. Banyak pepohonan seperti hutan, dan area playground-nya luas. Mirip seperti arena outbond lah kalau saya bilang. Jadi, nggak perlu ikut outbond di luar, setiap hari Jumat anak-anak ada kegiatan outbond seperti bamboo bridge dan flying fox misalnya. 

Di sekolah alam Bintaro juga ada area green lab, tempat dimana siswa melakukan kegiatan yang berkaitan dengan berkebun seperti menanam tanaman sampai dengan memanen hasilnya. Seru kan?

Ada juga beberapa binatang yang dipelihara disana seperti kambing dan kelinci yang rata-rata anak suka kalau memberi makan mereka. Pokoknya baru survey saja anak-anak biasanya sudah senang karena melihat hewan-hewan di sekolah.

SABIN juga memotivasi siswanya agar mengkonsumsi jajanan sehat, dengan memberi fasilitas kantin di area sekolah yang menjual jajanan homemade. Selain itu, bekal snack atau makanan anak-anak juga dianjurkan agar buatan sendiri dan bukan yang berMSG. Kalau ada tema tertentu, biasanya bekal anak-anak juga diminta agar sesuai dengan tema. Misalnya tema tanaman untuk makanan pokok, maka anak-anak akan diminta membawa bekal berupa makanan yang diolah dari bahan makanan pokok.


Rizma menjual jus melon buatannya

Jadi, kenapa Sekolah Alam?

“ Give the children a chance to know the nature, They will learn more than you can imagine, They will find peace and harmony, and understand the art of living  

Sekian sharing dari saya ya, semoga bermanfaat.

_____________
Info Sekolah Alam Bintaro

Alamat: Jl. Pondok Pucung Raya No.88 Rt.01/01

Bintaro Sektor IX, Pondok Aren, Tangerang Selatan 15229

Telepon : (021) 745 2888 , 0817 640 2888
Fax. : (021) 745 3135

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.