13 Februari 2018

Review Dokter Spesialis Anak (DSA) di sekitar Bintaro

Selama hampir lima tahun menjadi ibu, satu yang (menurut saya) harus cocok adalah dokter anak. DSA, begitu kalau ibu-ibu jaman sekarang menyebutnya. DSA ini singkatan dari dokter spesialis anak.

Lalu, untuk yang tinggal di sekitar Bintaro, dokter siapa saja yang recommended?

rekomendasi dokter spesialis anak di sekitar Bintaro

Kalau yang saya temui langsung, yang bagus dan recommended menurut saya adalah dr. Tiwi (dr. I Gusti Ayu Nyoman Ayu Partiwi, Sp. A), dr. Waldi (dr. Waldi Nurhamzah, Sp. A), dr. Widodo (dr. Widodo Tirto, Sp. A), dan dr. Ivena (dr. Ivena Susanti, Sp. A). Saya merekomendasikan dsa-dsa ini karena RUM dan tidak pelit penjelasan. Tetapi dari ke-bagus-an para dsa ini, tetaplah mereka mempunyai kekurangan.

Berikut review saya untuk dsa sekitar Bintaro itu ya...

dr. Tiwi 
Saya kalau periksa ke beliau itu di rumahnya (River Park Bintaro), bukan di Rumah sakit Bunda. Pertama kali periksa saat Rizma MPASI. Dulu sih kurang oke sistemnya, karena mendaftar langsung, tidak bisa via telepon. Bisa juga pagi daftar dengan menaruh buku anak di klinik, kemudian sore/malam periksa. Tapi sekarang sudah berubah dengan sistem pendaftaran via wa dengan mbak Yanti (asisten di klinik beliau).

Kalau personalnya, menurut saya beliau mempunyai kekurangan yaitu terlalu terburu-buru saat berbicara (mungkin itu memang tipe beliau berbicara), namun tetap jelas, jadi sebaiknya kalau hendak bertemu beliau, siapkan pertanyaan agar saat beliau selesai menjelaskan, ibu bisa tanyakan hal selanjutnya sesuai list. Haha, ini sih emak hemat ya, nggak mau bayar mahal cuma dapat sedikit penjelasan dokter.

Dulu dr. Tiwi membalas sms orang tua pasien, tapi sekarang WA saja tidak di balas. Mungkin karena jam terbang beliau makin tinggi?

Biaya periksa di klinik dr Tiwi adalah 200 ribu (beberapa tahun lalu) dan sekarang kabarnya sudah 300ribu.

dr. Waldi 
Sistem pendaftaran kalau mau periksa ke dr. Waldi itu paling bagus. Yakni via telepon, yang diangkat langsung oleh beliau atau istri beliau, dan akan ditanya maksud kedatangan apakah hanya konsultasi atau akan vaksin juga). Dibuka mulai pukul enam pagi dan kita akan mendapatkan nomor urut serta jam berapa harus datang ke sana (beliau praktik di rumahnya daerah Pondok Pinang, dekat Fedex). Ini cocok sekali untuk membawa anak sakit karena di sana minum bertemu anak lain yang sakit. Resikonya, harus ontime! Kalau tidak ada saat dipanggil, bisa dilewati. Kalau pun bisa masuk karena terlambat jam kedatangannya, akan ditegur kenapa bisa terlambat (macam murid telat datang dan dimarahi pak guru, haha)

Kalau personalnya, menurut saya beliau mempunyai kekurangan yang mungkin sebetulnya ini hanya ketidakcocokan prinsip. Dalam penerapan RUM, beliau ini tergolong sangat sangat RUM, ini menurut saya ya. Jadi, kalau memang sakitnya tidak membutuhkan obat, walau anak sudah kesakitan, beliau tidak memberi resep obat. Seperti kasus Rizma saat kolik. Saya jadi dimarahi mertua karena dokter kok tega tidak memberi obat padahal anak sudah kesakitan. Jadi, kalau saya, kunjungan ke beliau jika hanya konsultasi saja, bukan kalau anak sakit. Enak, penjelasannya panjang kali lebar sampai-sampai kadang dimarahi, xixixi

Biaya periksa di dr. Waldi adalah 200 ribu (diterima langsung oleh beliau setelah selesai periksa)

dr. Widodo
Salah satu tempat praktiknya di Rumah Sakit Premier Bintaro, orangnya sudah sepuh. Tapi nyaman sekali mendengarkan penjelasan beliau. Beliau juga memberi nomor telepon beliau dan bersedia manjawab via WA. Sistem pendaftarannya mengikuti sistem di RS Premier, yakni pendaftaran via telepon dan akan diberi nomor urut dan jam kedatangan. namun jam kedatangan ini hanya perkiraan, Sehingga saat datang, akan tetap tidak pas dengan perkiraan (malah kadang jauh dari perkiraan) dan bertemu dengan anak lain yang mungkin sedang sakit.

Biaya periksa di dr. Widodo adalah sesuai tarif di RS Premier Bintaro, dulu sih kalau tidak salah ingat 250 ribu dokter dan administrasi (untuk pribadi). Sekarang sudah 300 ribu dokternya saja, belum administrasi rumah sakitnya.

dr. Ivena
Beliau praktik di BWCC. Belum lama saya menemui beliau. Sebelum saya memutuskan memilih memeriksakan anak-anak ke dr. Ivena, saya sempat mencari review di internet dan hasilnya bagus. Dan benar, pas ketemu, saya suka! Beliau RUM, penjelasannya lengkap dan santai dalam menyampaikan penjelasan, Beliau bahkan menawarkan "ada yang mau ditanya lagi?" 

Biaya periksa dengan beliau adalah sama dengan tarif dsa di BWCC, yakni sekitar 180 ribu sudah dengan administrasi klinik. Untuk periksa, bisa mendaftar via WA. beberapa bulan lalu masih diberi nomor urut, namun terakhir kesana (pekan lalu) sudah tidak ada nomor urut, jadi nomor urutnya per kedatangan di klinik,

_______

Sedangkan dsa yang pernah saya temui dan bagus namun tidak recommended menurut saya karena menurut saya agak cuek dengan pasien (dalam artian kurang panjang dan lebar penjelasannya kalau tidak di tanya lebih lanjut) ada dr. Siti (dr. Siti Rozanah, Sp. A) dan dr. Ferdi (dr. Ferdi P. Harahap). Keduanya praktik di RS Premier Bintaro. jadi, saya akan menemui kedua dsa ini, kalau sudah tidak ada pilihan dan urgent. 

dr Siti 
Dulu saya temui saat Rizma kolik, bagus tapi selalu saja pas saya tanya tentang perkembangan, beliau punya alasan untuk tidak menjelaskan. "Bereskan dulu ini sakitnya, nanti baru bahas perkembangan," begitu katanya saat beberpa kali bertemu beliau. Jadi, saya merasa agak rugi kesana tapi yang saya butuhkan tidak terpenuhi. Cara berbicara beliau juga tergolong cepat (atau kah memang tipe dokter itu seperti ini ya? hahaha) jadi kita sebaiknya siapkan pertanyaan kalau mau bertanya agar tidak langsung keluar ruang periksa.

Kalau dr. ferdi saya temui pekan kemarin saat hanum demam lebih dari seminggu. Akhirnya saya menyerah membawanya ke dokter. Awalnya mau balik lagi ke dr. Ivena (sebelumnya sudah periksa kesana karena kakaknya juga demam batuk pilek) untuk memastikan apakah perlu tes lab atau tidak, namun jadwal beliau sudah full jadi saya harus mencari dokter pengganti. Alhamdulillah bertemu dr ferdi (yang saya pikir masih muda, ternyata sudah sepuh juag seperti dr Widodo) dan beliau sudah langsung lendiagnosa itu virus, jadi tidak perlu tes lab. Alhamdulillah diagnosanya tepat. Dua hari perkiraan beliau akan sembuh, dan qodarulloh hanum sembuh. Saat itu diberi obat untuk batuknya dan juga anti virus untuk pertahanan melawan virus.

_______

Ada lagi dokter anak yang bagus menurut saya, yakni dr. Eka Laksmi (dr. Eka Laksmi Hiyadati, Sp. A) di RS Premier Bintaro, saat itu saya bertemu beliau karena dr. Tiwi tidak ada dan Rizma harus segera mendapat penanganan, sehingga pertemuan saya dengan beliau karena dirujuk oleh dr. Tiwi. tetapi karena hanya sekali bertemu, saya kurang tahu karakter beliau. Karena saat itu tujuannya untuk menangani Rizma yang ISK jadi memang tidak konsultasi banyak hal. 

Sedangkan dokter lain yang bagus dan recommended (menurut teman-teman saya) namun saya belum ada kesempatan bertemu karena jdwal yang selalu tidak pas sehingga saya tidak bisa memberikan review. Dsa itu adalah dr. Novi di BWCC (dr. Novitria Dwinanda, Sp. A), dr. Hegar (dr. Badriul Hegar, PhD, Sp. A) di Klinik Zamzam, veteran Bintaro, dan dr. Putu di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro.

_______

Update:
dr. Novi di BWCC (dr. Novitria Dwinanda, Sp. A), review menurut saya: beliau orangnya sangat santai dalam menjelaskan. Detail, bahkan waktu konsultasinya saja lebih lama dari pada waktu untuk check si anak. Waktu itu saya konsultasi biasa untuk Hanum yang usianya setahun, sehat alhamdulillah. Dengan melihat bert badan dan tinggi badan, tanpa saya bertanya macam-macam, beliau menjelaskan dengan detail bagaimana agar berat badan hanum bisa sesuai dengan grafik. Beliau menjelaskan dari jadwwal makan, jadwal camilan, menu makan, dan menu camilan, serta berapa jumlah ASI atau susu tambahan yang seharusnya dikonsumsi Hanum. Beliau juga mempersilakan saya untuk datang kembali dalam dua pekan setelah itu untuk curhat dimana kesulitannya. Bila memang saran beliau sulit, beliau akan mengganti trik lain agar berat badan Hanum nggak ketinggalan. So far, saya suka dan merekomendasikan dr. Novi ini. Orangnya masih muda, nggak kelihatan kalau beliau yang namanya dr. Novi seperti yang diceritakan orang-orang. Hehehe...

dr. Hegar (Prof. dr. Badriul Hegar, PhD, Sp. A) di Klinik Zamzam

Alhamdulillah bulan September 2019 ini saya diberi rejeki bertemu dengan dp\okter Hegar di Klinik Zamzam. Dari dulu kan cuma mau ketemu tapi belum jadi-jadi ya, qodarulloh. Beberapa pekan lalu saat Rizma hanum muntah-muntah bergantian, akhirnya kesana setelah bersusah payah menelpon dari jam 12 siang tet!

Jadwal Beliau di Klinik Zamzam itu Senin Rabu Jumat jam 7 malam. Namun untuk booking dari jam 12 di hari yang sama. Susah buuuk nyambungnya, begitu nyambung, kalau rejeki masih dapat kuota untuk periksa malamnya, kalau belum rejeki ya mendapat jawaban kuota habis maaf ya bu. Hahaha... Kedua jawaban ini sudah pernah saya dapatkan. Dan untuk antrean periksa itu bisa diambil dari 18.30 di hari itu. Jadi, kalau mau dapat nomer antrean awal, lebih baik datang kesana dulu tanpa anak-anak biar pas datang itu nggak perlu nunggu lama sampai jam sepuluh malam (eeealah curcol)

Singkat cerita, pertama kali ketemu pak profesor itu gregetan. Karena saking antrenya yah, beliau dan saya serta anak-anak itu udah nguantuk. Rizma hanum malah sudah tidur. Dan qodarulloh pas itu nggakb oleh berdua diperiksa karena dokternya minta dikurangi pasiennya (info dari suster sih). Jadi baru Rizma yang dicek. Alhamdulillah sepekan dari situ, berat badan Rizma naik 3 ons. Nafsu makan alhamdulillah luar biasa dan mungkin perutnya sudah enakan nggak kambuh muntah lagi. Dokternya itu memeriksa kondisi Rizma udah auto tahu kenapa Rizma usia 6,5 tahun seimut itu. Alhamdulillah semoga next time rejeki periksain berdua ya, nakanak. Mungkin ibun harus daftarinya sekalian 2 anak biar nggak ditolak lagi.
_______

Untuk dsa yang pernah saya temui namun saya kurang cocok (karena mungkin sudah berbeda prinsipnya jauh dengan saya) ada dr. Nita Ratna Dewanti dan dr. Rahmat Sentika (keduanya praktik di RS Premier Bintaro) serta dr. Aperita Adiyanti, Sp. A di Rumah Sakit Hermina Ciputat. 

Demikian review DSA di sekitaran Bintaro. Review ini berdasarkan penilaian pribadi. Bisa jadi dokter yang saya kurang cocok, menurut ibu lain rekomen :)

Semoga bermanfaat untuk ibu yang sedang mencari dokter untuk anaknya ya.

Keep sharing ^^

7 komentar:

  1. Hai mom makasih banyak sharingnya.
    boleh tau nomor wa utk daftar praktek dr.tiwi di bintaro? Makasih sblmnya ya

    BalasHapus
  2. sama mom, sy jg kurang cocok dgn dr. Aperita Adiyanti, Sp. A hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai mom, boleh share ga kenapa kurang cocoknya dgn dr. Aperita? Soalnya mau ganti dokter jg tp ke beliau

      Hapus
  3. Ini yang di jl maleo kan bunda ? Harganya uda naik ya, saya konsul di wa ini tpi biaya konsulnya 205rb.

    BalasHapus
  4. Hai mom, boleh share ga kenapa kurang cocoknya di dr. Aperita? Karena saya ada niatan mau ganti dokter ke beliau. Tp baca ini jadi ragu hehe

    BalasHapus
  5. halo bun dr. widodo ini nama lengkapnya dr. widodo tirto atau dr. widodo judarwanto ya??

    BalasHapus

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.