Tentang Rizma, yang sekarang jadi penasihat. Jadi, akhir-akhir ini dia selalu menirukan kata-kata saya lengkap satu kalimat. Kocak abis jadinya, soalnya berasa lho kok ada anak kecil menasihati dengan kalimat persis seperti saya? LOL
Saat saya melihat makanan/camilan dia yang ngga habis. Langsung saya mendekat dan mau bertanya kok ngga dimakan? Dijawab duluan sama dia:
"Lho, kok ngga dimakan? Dimakan dooong."
Rizma memang sudah ahli memilih baju, saya kan biasanya cepet-cepet ngambilin baju dia ya, biar matcing gitu deh. Terus ya, kalau dia ngambil sendiri dan lama memilih, saya biasanya menegur, ayo ambil satu, maksud saya adalah ngga usah lama-lama memilih (maaf, nak, padahal bundamu paling lama memilih baju selemari dan merasa ngga punya baju). Pas selesai mandi, dia pilih baju sendiri, saya mendekat. Apa kata dia?
"Ayo cepet ambil bajunya, jangan lama-lama."
Si anak kecil ini udah tau kalau makan itu duduk, minum juga duduk. Tapi entah kenapa ya ada aja saatnya dia makan atau minum berdiri. Atau engga, pas didudukin di resto, eh malah mau berdiri di kursi, mengamati penikmat resto lainnya. Nah, pas baru aja dia mau berdiri dari tempat duduknya (di resto), saya langsung dong menahannya. Terus dinasihati sama dia:
"Tuh, semuanya duduk. Kakak duduk, semua duduk. Kaaan."
Dan setelah mendengar semua kalimat itu, saya dan Rizma sama-sama tertawa. Sepertinya dia merasa berhasil menirukan nasihat-nasihat saya. Dan saya? tentu merasa geli mendengarnya. Makin pengin nguyel-uyel itu bocah.
Jadi berpikir harus lebih hati-hati lagi dalam memilih kata-kata. Subhanalloh, anak kecil memang benar-benar kaset kosong. Semoga sebagai orang tua, kami bisa mengisinya dengan rekaman-rekaman yang thoyyib. Amin...
anak-anak memang peniru ulung ya :) berartikita harus memberikan contoh yang baik ya supaya gak ditiru yang jelek2
BalasHapusbener banget mba lidya. ah mba lidya tentu lebih berpengalaman ^^
Hapus