Akhir-akhir ini banyak sekali terdengar berita mengenai berbagai penyakit yang makin kesini makin beragam rasanya. Entah itu karena virus, nyamuk, atau bakteri. Sedihnya, penyakit ini sampai menelan korban jiwa, bahkan anak-anak.
Sebagai seorang ibu, tentunya saya harus lebih waspada melindungi anak dan suami saya serta anggota keluarga lainnya dari berbagai penyakit itu. Selain memang berdoa agar selalu diberikan kesehatan, tapi ikhtiar juga perlu kan? Terutama yang bisa kita lakukan seperti menjaga kebersihan
tubuh. Nyatanya, kuman-kuman jaman saya kecil berbeda dengan kuman-kuman jaman sekarang. Buktinya, penyakit jaman sekarang jauh lebih beragam dibanding penyakit yang ada ketika saya masih kecil dulu.
Nah, dalam menjaga kebersihan tubuh ini tentunya kita perlu mengajarkan anak-anak kita yang sedikit banyak akan meniru apa yang orang tuanya lakukan. Jika orang tuanya ngga pernah mengajarkan kebiasaan baik seperti menjaga kebersihan tubuh, bagaimana anak akan mempunyai kebiasaan baik dalam menjaga kebersihan tubuh?
Dimulai dari kebiasaan mencuci tangan. Sedari anak saya memulai MPASI-nya, saya mengajarkan bagaimana cara mencuci tangan sebelum makan atau seletah selesai beraktivitas (termasuk selesai makan). Meski mungkin anak seusia itu belum mengerti dan melakukan sendiri, tetapi dengan memulai kebiasaan kecil ini anak akan terbiasa mencuci tangannya ketika tumbuh menjadi pribadi yang mandiri. Sekarang, wastafel di rumah saya, tingginya dapat dijangkau oleh anak saya agar memudahkan ia saat mencuci tangannya. Alhamdulillah sampai saat ini kebiasaan ini masih terus berjalan dengan baik. Bahkan, kalau anak saya lupa, saat saya mengingatkannya untuk mencuci tangannya, dengan tegas anak saya akan mengatakan:
"habis pegang apa? kok cuci tangan?"
Kemudian, dilanjutkan dengan kebiasaan menggosok gigi. Meski awalnya hanya dengan jari, tetapi disaat itulah kita memberi pengertian kepada anak kita tentang pentingnya menggosok gigi secara rutin. Dilanjutkan dengan kassa dan air hangat. Sikat gigi jari, sampai akhirnya sekarang menggunakan sikat gigi usia 2-3 tahun. Alhamdulillah rutin sikat gigi, apalagi sebelum tidur, seru sikat gigi bersama di depan cermin besar. Menambah semangat anak dalam melakukan kebiasaan baik ini.
Kebiasaan baik lainnya membersihkan badan dengan mandi. Tentunya yang satu ini dimulai sejak anak bayi. Meski bayi belum bisa mandi sendiri, tetapi menciptakan kesan positif saat mandi akan berpengaruh seiring dengan pertumbuhannya. Dengan mengajaknya bicara sebelum mandi, saat mandi, dan setelah mandi. Anak akan merasa nyaman dan mengerti bahwa mandi adalah kebutuhan untuk membersihkan diri setelah beraktivitas. Karena ada kan, anak-anak yang amat sangat susah ketika diajak mandi. Jadi, untuk mencegah hal itu, sebagai orang tua, saya menanamkan dari dini bahwa mandi adalah kebutuhan dengan cara menciptakan kesan positif bagi anak saya. Alhamdulillah drama ngga mau mandi sampai sekarang bisa dihitung dengan jari.
Ngomongin soal kebiasaan mandi, lebih suka mandi dengan sabun batang atau sabun cair?
Kalau saya pribadi sih sejak mengenal sabun cair, jadi jatuh hati. Dibandingkan sabun batang, sabun cair lebih aman dan higienis. Terutama bila dipakai bersama-sama dengan anggota keluarga lain. Ngga perlu risih karena memakai sabun bekas orang lain karena sabun cair disetting untuk dipakai tanpa perlu menyentuh seluruh bagian sabunnya. Selain itu, sabun cair juga dapat menjangkau bagian yang sulit dijangkau. Apalagi kalau mandinya pakai shower puff, bisa kayak iklan sabun deh mandinya. Hahaha...
Ngomong-ngomong tentang sabun cair, ada yang baru nih dari Lifebuoy. Namanya Lifebuoy Clini-shield10 dengan Shower Gel Konsentrat. Sabun yang saya kenal sedari kecil ini terus berinovasi dengan produk-produknya. Mulai dari sabun, kemudian merambah ke shampoo dan seterusnya dan seterusnya sampai kini ada varian baru sabun cair dari Lifebuoy yang punya banyak keunggulan dibandingkan sabun cair yang lain.
- Bentuknya yang berupa shower gel konsentrat ini (lebih pekat dari sabun cair biasanya) memungkinkan pemakaian cukup hanya satu tetes untuk perlindungan menyeluruh.
- Lebih hemat dibanding sabun cair lainnya. Iya dong ya kan sekali pakai cukup satu tetes. Pas banget kan dengan ibu-ibu seperti saya yang selalu berusaha menghemat ;)
- Satu tetes Lifebuoy Clini-shield10 memberikan perlindungan dari kuman 10x lebih baik.
- Menghasilkan busa yang melimpah untuk seluruh badan hanya dengan satu tetes.
- Membersihkan bagian tubuh hingga ke bagian yang sulit dijangkau.
- Wangi yang segar dan tahan lama.
- Mudah dibilas dan ngga meninggalkan rasa licin di kulit.
- Mudah dibawa bepergian karena bentuknya yang ngga terlalu besar dan ngga mudah tumpah. Si clini-shield di rumah saya sudah diajak bepergian ke Surabaya dan Ponorogo lho. Hehehe..
Hanya dengan satu tetes Lifebuoy Clini-shield10, saya dan keluarga mendapatkan perlindungan dari kuman 10x lebih baik. Kok bisa ya? Ternyata karena si Clini-shield10 ini mengandung Active Naturol Shield didalam gel konsentratnya. Terobosan teknologi dari Active Naturol Shield ini memberikan perlindungan dari kuman 10 kali lebih baik dan 10 kali lebih merawat kulit sehingga melindungi tubuh secara keseluruhan.
Wah, kalau sudah begini, insya Alloh ngga khawatir lagi dengan aneka macam kuman yang ada di luar sana. Semoga keluarga kita senantiasa dilindungi Alloh dari segala macam penyakit ya, Amiiin...
Yuk, siapa yang belum coba Lifebuoy Clini-shield10? Kalau mau cobain free bisa datang ke rumah saya ya, hihihi...
cukup satu tetes eh gel sih ya tapi bisa buat mandi. aku suka wanginya yg hijausegar
BalasHapusiya. bny bgt busanya mba. sy suka yg merah ^^
Hapus