Tampilkan postingan dengan label panik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label panik. Tampilkan semua postingan

02 Juli 2013

Plastik ASIP

Ya Alloh...
nyari plastik ASIP susah banget ya?
udah  kesana kemari tapi gak ketemu2, dari hampir sebulan yg lalu *lebay
sebenernya banyak kali bun, cuma yg dicari gk ada, yaitu yg merk NATUR seharga 30ribu
itu harga termurah setelah cari sana cari sini. bunda paling ogah kl cuma utk plastik ASIP yg beratny gk seberapa, belinya online. udah lebih mahal dari maebebe, plus ongkir pula. Big No!

Jadi, ceritanya, freezer udh gk cukup memuat botol, alhasil bingunglah bunda. Cari plastik merk NATUR, yg @seribu kalau beli di maebebe bintaro. Murah kan? Tapi sayangnya stoknya habis. udah 3kali kayaknya kesana n stok habis terus. Tanya harga 30ribu (isi 30) saja. Adanya merk lain: crown-52ribu isi 30 dan merk pigeon 82ribu isi 30. *melipir2 keluar toko
Akhirnya bunda memutuskan utk beli merk natur saja. Kalau ada di toko lain yg harganya minimal sama dengan di maebebe, bunda akan beli, kalau lebih mahal, jelas tidak, apalagi kalau onlineshop. *perhitungan banget ya... ;p

23 Juli 2012

Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah...

Berkah Ramadhan?
Alhamdulillah. Hari pertama Ramadhan, istimewa! bersama suami, tarawih bareng ke masjig, sahur bareng, weekend pula, alhamdulillah bisa menghabiskan waktu dengannya. Walaupun hanya segelas teh manis hangat yang bisa kusiapkan untuknya. Alhamdulillah... Nikmat. Suami saya tak neko-neko orangnya, nyantai, karena nanti ada waktunya sendiri saya memasak untuknya (Ah... jadi ingin segera menghuni rumah kami)

Hari ini saya batalkan puasa saya karena suatu hal yang saya ragu apakah saya masih wajib puasa ataukah harus membatalkannya. Siang saya sangat galau, antara akan membatalkan atau melanjutkan puasa. Tanya sana sini dan mereka berbeda pendapat. Namun keyakinan saya mengatakan bahwa saya harus membatalkan puasa. Akhirnya sore hari saya membatalkan puasa, dengan tetap meminta petunjuk dariNya.

Malam harinya saya masih sangat penasaran dengan apa yang terjadi pada saya. Saya ambil handphone dan mulai browsing. dan ketemulah saya dengan satu artikel kesehatan.
Dari situlah saya beranikan diri untuk mencari petunjuk Alloh.

06 Maret 2012

Takkan kulepas lagi (2)

*&^$@&%^@#@_)^#

Sontak aku menjadi gugup, takut dimarahi, mondar-mandir kesana-kemari sambil mengingat-ingat kronologis kegiatanku dari kemarin.
Hari ini aku akan pergi dengannya untuk mencari souvenir pernikahan kami nanti.
Aku sudah was-was akan dimarahi olehnya.
Dan akhirnya aku menyiapkan mental untuk mengahadapinya dan bercerta jujur tentang hilangnya cincinku.
Aku sudah mencarinya di kamar mandi dan di kamar tidurku, namun tetap belum ketemu juga.
Aku minta bantuan kepada teman dan beberapa orang dikosanku, namun belum terlihat kilauan cincinku.

Yasudahlah...

Aku hanya bisa pasrah dan berdoa semoga bisa menemukan kembali cincinku, karena aku yakin sekali, terakhir kali aku memakainya adalah ketika aku mandi, dan aku yakin cincinku tertinggal disana.
Tapi sudah dicari dan tidak ada.
Satu-satunya harapanku saat itu adalah, mbak yuli yang satu kamar mandi denganku menemukan cincinku dan menyimpannya.
Karena mbak bunga saat itu terlihat gelap kamarnya.
Mbak yuli sudah pergi, dan aku tak tau kapan dia pulang. Aku sama sekali belum pernah kenalan dengannya hingga aku pun tak tau apa kesibukannya.
Jarang sekali wanita cantik nantinggi itu ada dikosan, sekali ada dikosan, biasanya pas weekend, sambil mendengarkan musik dengan leras dan menyanyi dengan suaranya yang merdu sekali. Aku berpikir dia adalah model atau mungkin sekaligus penyanyi di cafe-cafe.

tik...
tok...
tik...
tok...

Aku menunggu tunanganku datang, aku sudah siap dengan sikap yang mungkin dia ambil ketika tahu cincinku hilang.
Aku duduk dikamar salah satu temanku, dan ketika itu dia menyarankanku untuk membuatkan teh hangat agar pembicaraanku dengan tunanganku bisa sehangat teh buatanku.
Bergegaslah aku menyiapkan bahan-bahan untuk membuatkan teh hangat untuknya.

Tak lama kemudian dia mengirimkan pesan memberitahu bahwa dia sudah di depan kosan.
Aku bergerak keluar dan mamintanya untuk masuk terlebih dahulu karena ada yang mau kubicarakan.
Dia pun masuk, melihat ada teh hangat diatas meja tamu, sepertinya dia curiga ada sesuatu yang tak biasa.
Aku mempersilakannya untuk minum teh hangatnya dulu.
Tapi dia hanya meminum sedikit, selain masih panas, dia juga baru tiba dn masih gerah sekali kelihatannya. Aku tak memaksa.

:)
Dia tersenyum padaku dan mulailah aku action.
Aku menunjukkan kelima jari kananku yang jari manisnya tak terpasang cincin tunangan darinya.
Dia kembali tersenyum seolah mempersilakanku untuk bercerita.
Lalu aku bercerita dari awal sampai akhir hingga entah bagaimana cincin itu tak lagi kupakai.
Dia menenangkanku dan sama sekali ak marah padaku, dia bilang padaku agar berdoa: Jika masih rejeki, semoga ketemu cincinnya. Dan jika bukan rejeki, yasudah.
Aku sangat terharu..