03 Juni 2016

Dialog Iman


Assalamualaikum..


Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan sharing tentang dialog iman di grup whatsap.


"Dialog Iman"

Ternyata masa dialog iman ini sangat efektif saat anak berusia 0-5 tahun.
Di masa-masa inilah, saat anak kita bertanya ttg sesuatu, usahakan jawab dgn dialog iman.
Dahulukan dialog iman, dialog iman, dialog iman. 

Semakin besar anak kita pertanyaannya semakin sulit. Semakin besar, ia semakin bernalar. Mempertanyakan logika. Menjawab dgn logika boleh, tidak haram. Tp, masa usia 0-5 adalah masanya penanaman dialog iman. Sayang sekali jika dilewatkan begitu saja ya.
Contohnya begini:

"Bunda, kenapa kita makan dengan tangan kanan."
Cukup dijawab "Karena ini sunnah Rasul, Adek senang kan jika kita disayang Rasul." (Contoh jawaban dialog iman).

Contoh lain:
"Mah, kenapa ga boleh pukul adik?"
Jawaban logika: karena nanti adiknya kesakitan
Jawaban iman: 
Karena Rasulullah sayang keluarganya, tidak pernah memukul. Allah senang jika kita saling menyayangi.
Sebab, saat iman sudah tertanam kokoh. Saat ia besar nanti, jika ada hal-hal logika yang tak sesuai namun tampak indah, imannya sudah mampu membedakan baik/buruknya.
Betul sekali bahwa penanaman tauhid melalui dialog iman ini misalnya, akan sangat baik bekerja bila anak-anak masih balita (ya karena saya anaknya masih balita, hehe...)

1 Juni 2016 kemarin ada kejutan dari Rizma
Bunda membawa bakso hangat-hangat dan di makan bersama di meja makan
Bunda   : "Yuk, doa dulu
Kemudian berdoa sebelum makan
Rizma: "Terima kasih ya Alloh rizma bisa makan bakso." 
Sontak saya dan suami sangat sumringah sekali mendengar mulut sikecil berucap seperti itu.
Subhanalloh, betapa saya setuju sekali bahwa anak-anak bagaikan benih tanaman. Tergantung orang tuanya menanamkan benih tanaman apa, maka tanaman itulah yang akan tumbuh. Jika saya menanam benih padi, maka yang akan saya panen adalah tanaman padi.

Dan benar sekali bahwa dengan membandingkan anak kita dengan anak orang lain hanya akan membuat kita tidak tenang. 

Bagaimana mungkin saya akan panen jagung bila yang saya tanam adalah benih padi?

Tetapi ada yang harus diingat bahwa sebesar apapun usaha orangtua dalam merawat, mendidik, menyekolahkan dan mengarahkan anaknya, tetapi bila Allah ta’ala tidak berkenan untuk menjadikannya anak sholih, niscaya ia tidak akan pernah menjadi anak sholih. 

Betapa besar kekuasaan Allah dan betapa kecilnya kekuatan kita. Ini memotivasi kita untuk lebih membangun ketergantungan dan rasa tawakkal kita kepada Allah. Misalnya dengan selalu meminta pertolongan dari Allah dalam segala sesuatu, terutama dalam hal mendidik anak.
Semoga Alloh yang menggengham hati anak-anak kita, memberikan segala kemudahan kepada kita untuk menjaga fitrah kebaikan atas amanah yang dititipkanNya.

Amin...

post signature

10 komentar:

  1. menyentuh banget... terimakasih sudah dingatkan bun... anak ku usia setahun lebih.. mungkin ketika sudah bisa bicara..dialog iman perlu aku terapkan..

    BalasHapus
  2. rizma lucu banget
    pinter ya mb ^_____^

    BalasHapus
  3. bayangin rizma pake hijab bayii uwww emesss pengen gigit pipinya hihi

    BalasHapus
  4. simple ya jawabnnya tapi anak belajar berdialog iman

    BalasHapus

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.