30 Desember 2014

Packing!

Siapa yang kalau packing mau bepergian jauh butuh waktu lebih dari setengah jam? Saya orang pertama yang ikut mengacungkan tangan *malu.
Berbeda dengan suami saya yang sepertinya hanya butuh waktu lima menit saja untuk menyulap tas/koper yang awalnya kosong menjadi berisi pakaian (dan kawan-kawannya) dengan rapi. Mungkin ini salah satu perbedaan laki-laki dan wanita.

Saat packing untuk bepergian satu minggu misalnya, seorang laki-laki hanya butuh perkiraan banyaknya pakaian yang akan digunakan. Sebut saja maksimal tujuh pasang pakaian (saya yakin sih kurang dari itu). Terlebih kalau perginya menginap di rumah keluarga/saudara yang mana di sana bisa mencuci pakaian atau bahkan ada stok pakaian, tentu pakaian yang akan dibawa bisa dikurangi. Maklum, semakin banyak pakaian yang dibawa maka beban pundak pun makin berat.

Closing Entries

Judulnya udah kaya anak akuntansi aja yah. Tepat sekali, karena udah di penghujung tahun, saya ingin menutup tahun 2014 ini dengan mengulas apa aja sih yang berkesan selama setahun ini. Sebetulnya banyak sekali yang berkesan untuk saya. tapi, dari yang terkesan itu, ada yang paling berkesan, meski nggak hanya satu.
  • Rutin olahraga
Meski belum lama, alhamdulillah seminggu sekali rutin lari. Memang sih belum jauh dan non stop seperti para mamarunners, tapi seenggaknya tubuh saya yang tadinya gampang capek sekarang nggak segampang dulu. Bahkan pekan lalu, suami dan anak terserang batuk, saya masih sehat alhamdulillah. Padahal sebelum rutin olahraga, daya tahan tubuh saya sangat rendah, mudah sekali tertular sakit. Saya merasakan manfaat olah

19 Desember 2014

Dori Krispi

Pagi tadi kembali mengeksekusi ikan dori. Dorinya saya goreng dengan tepung roti biar Rizma tertarik dan lahap makan lagi. Alhamdulillah doyan, malahan digado ikannya. Hihi...
Gampang aja sih tadi, ikan dori dipotong-potong, diremas-remas ke campuran garam&lada. Gulingkan di tepung terigu, kemudian ke kocokan telur, dan terakhir ke tepung panir. Goreng deh sampai kecoklatan. Rasanya, enaaaak.... Apalagi anget.

Jalan-jalan di Meja Kerja

Sambil nungguin back-up log, saya bisa jalan-jalan kemana saja hanya dengan duduk di depan meja kerja. Asik ya kedengarannya? Asal ngga lupa waktu aja sih. Karena saya tipe yang ngga bisa lama-lama baca di depan monitor. Saya sering pusing kalau kelamaan liat layar monitor.
Pagi ini saya jalan-jalan ke blognya mbak Lucy Wiryono, dan ini pelajaran yang saya dapat:
  • Dari perbincangan mba Lucy dengan Bang Ucok, bahwa Orang yang minder itu…orang yang gak bersyukur. Tuhan sudah menciptakan semuanya dengan sempurna. Tuhan tidak pernah salah menciptakan sesuatu. Semua sudah sesuai dengan rencana-Nya. Ini yang dikatakan bang Ucok saat ditanya mba Lucy: pernah ngerasa minder gak? dengan ukuran badan yang gak biasa. Ya Alloh, malu sendiri bacanya. Harus lebih banyak bersyukur.

18 Desember 2014

Sate Dori Tempe

Tadi pagi eksekusi si dori. Pusing dibikin apa. Akhirny jadilah sate dori tempe karena saya tambah tempe di tusukan satenya.
Bahan Sate: ikan dori & tempe
Bumbu: kecap organik, garam, kaldu tanpa MSG, lada bubuk, air lemon (karena ngga ada jeruk nipis). 
Bagus banget bumbunya bisa buat mpasi under 1y. 
Ikan sama tempe dilumuri bumbu. panggang di happy call (ceritanya percobaan pertama pake happy call yg dpt promo. hihi...)
Sebelum dibalik, tambahkan kecap ke sate. Matangkan kedua sisi sate (mbalik happy callnya deg2an takut nggebrak kompor kaya kasus temen saya). Lumuri kecap lagi.
Sajikan hangat...
Rizma mau lho, alhamdulillah. Karena saya (insya Alloh) puasa jadi suami saya yang icip. Katanya gurih satenya.

16 Desember 2014

Penampakan Baru si Mini Dapur

Dapur saya tergolong mini. Wong rumah aja minimalis gimana bisa dapurnya ngga mini? Hehe.... Nah tinggal gimana caranya saya ngatur dapur biar ngga kelihatan sumpeg. Minggu kemarin penampakan sang mini dapur akhirnya sedikit berubah. Meski hanya sedikit sih. Terinspirasi dari mamod Zata yang belum lama mendekor dapurnya.
Hasil dekor kemarin, lemari aluminium yang bagian atasnya sekaligus meja tempat saya menyimpan makanan siap saji kini tampil lebih cantik. Dengan ambalan hitam, kini kecap dan kawan-kawan ngga lagi bermukim di atas lemari aluminium. Letak ambalan harusnya ngga tinggi biar saya bisa menjangkau kecap dkk dengan mudah. Cuma karena kemarin kurang koordinasi sama suami, jadilah ambalannya ketinggian. Tapi tetep cantik kok. Apalagi ditambah blackboard yang bisa diganti tulisannya sesuai dengan keinginan saya. Ah..  ngga bosen rasanya memandang penampilan baru si mini dapur.

15 Desember 2014

Mudik akhir tahun awal bulan

Hihi... judulnya aneh. Akhir tahun tapi awal bulan. Akhir tahun karena desember, awal bulan karena tanggal muda. Mudik Kali ini dalam rangka ada acara mendaknya abah (setahun meninggalnya abah). Udah setahun ternyata, semoga abah dilindungi dari siksa kubur, diterangi dan diluaskan kuburannya, serta kami dipertemukan kelak di surgaNya. Amin...

Mudik kemarin Rizma ketemu sama adik sepupu dari Bandung. Anak dari adik kandung saya. Namanya Ade fira, Dan Rizma dipanggil teteh Rizma, xixixix... Rizma senang sekali main bareng sama Ade fira plus kk gara (kk sepupu). Mbah tegal apalagi, senwng bin happy ketemu cucunya yang lagi belajar ngomong ini. Tetep diajarin bahasa Tegal sama mbah, terutama logatny, hihi...
Disana pun makannya apa aja termasuk eskrim mini cornetto. Paling seneng pas Ada kereta api lewat, baru terdengar dari jauh aja udah langsung lari ke rel kereta api yang jaraknya kurang lebih hanya 15meter dari rumah. Jejezzz jejezzz...

Kupat Tahu Magelang

Selama ini saya sering kali melewati warung makan nuansa kuning oranye berjudul Kupat Tahu Magelang. Yang Ada dipikiran saya, ya kupat ini sama seperti kupat lain dengan kuah santan, entah opor atau sayur. Baru tahu pas dua pekan yang lalu saya diajak suami makan diseberang Bintaro Jaya Exchange. Ealah ternyata kuahnya bening. Kata mama mertua sih pakai petis, tapi bagi say a ngga begitu krasa kok petisnya. Beda dengan tahu campur dkk. Saya yang kali pertama itu mengecap rasa Kupat Tahu Magelang, ealah ternyata enak rasanya. Segerrrrr kalau kata saya. Alhamdulillah diberi kesempatan dan rezeki untuk merasakan salah satu masakan khas Indonesia.

12 Desember 2014

Laktasi Nyaman dengan Manual Breastpump Philips Avent


Bagi ibu menyusui yang bekerja seperti saya, kenyamanan adalah faktor utama dalam kegiatan laktasi di kantor. Karena bila ibu menyusui merasa nyaman, maka LDR (Let Down Reflex) bisa muncul dengan mudahnya sehingga ASI bisa keluar dengan lancar. Karena saya belum pandai memerah dengan tangan, salah satu faktor kenyamanan ini didapat dari alat perah, yakni pompa ASI (breastpump). Selama ini, saya menggunakan pompa ASI yang desainnya membuat saya harus sedikit membungkuk ketika laktasi. Bila tidak, ASI yang sudah terkumpul bisa tumpah membasahi baju. Tentu saja lama-kelamaan badan terasa lelah. Sedih rasanya tetes demi tetes yang telah terkumpul tumpah hanya karena posisi saya yang ingin bersandar pada kursi.  Ah, rasanya ingin punya pompa ASI yang bisa digunakan tanpa harus membuat badan terasa lelah karena membungkuk.

Tak disangka, teman saya mengenalkan pompa barunya yang didapat dari Philips Avent: Manual Breastpump Philips Avent. Pompa ini didesain sedemikian rupa sehingga para penggunanya dapat memompa ASI dengan posisi duduk tegak tanpa takut ASInya tumpah. Wah, cocok sekali nih dengan yang saya butuhkan. Pasti saya bisa lebih nyaman berlaktasi di kantor. Benar saja, ketika saya mencobanya, saya bisa memompa ASI dengan nyaman karena badan tak perlu lagi membungkuk. Tanpa takut ASI tumpah, saya bisa bersandar pada kursi sembari melihat video si kecil di handphone saya.

Saat memompa ASI dengan Philips Avent, saya merasakan pompa ini tarikannya lembut, mampu menghisap dan memijat payudara sehingga merangsang LDR yang membuat ASI saya keluar dengan lancar. Ibu mana yang tak bahagia?
Bagian-bagian pompa ini pun mudah sekali untuk dicuci karena mudah dijangkau oleh spons atau bahkan jari. Wah, senang sekali jika saya memiliki pompa ini. Tidak perlu lagi repot-repot membersihkan celah-celah kecil dengan tusuk gigi karena banyak ASI kering yang terkumpul di salah satu bagian pompa.
Bentuk corong pompa ini lebih pendek dari pompa yang saya miliki, sehingga tetesan asi langsung mengalir ke bawah dan meminimalkan asi yang merembes keluar corong. Saya akui bentuk bantalan silicon pompa ini tidak mudah lepas dari corongnya. Bantalan silicon terpasang kuat pada corong sehingga penggunanya tidak perlu berulang kali membetulkan posisi bantalan silicon karena lepas dari corongnya. Ah, ingin sekali rasanya memiliki pompa yang satu ini. 

Tiga bulan lagi putri kecil saya berusia dua tahun. Artinya, perjuangan saya memberikan ASI padanya sudah hampir menuju titik terang. Kegiatan laktasi di kantor pun mungkin akan segera berakhir. Namun tak menutup kemungkinan bila ASIP oleh-oleh untuk sikecil bisa bertambah banyak jika saya mengggunakan pompa yang nyaman seperti Philips Avent. 


09 Desember 2014

Sorting Color

Terinspirasi dari salah satu mamak di BC TUM, beberapa pekan lalu saya membeli kancing warna warni untuk dijadikan bahan bermain (sambil belajar) Rizma. Niatnya sih mau ngajari Rizma mengelompokkan kancing berdasarkan warna.
Bahan
kancing warna warni & cetakan agar (yang ada dirumah)
Cara Bermain
Ibu mengelompokkan kancing berdasarkan warna, pilih satu warna ditempatkan di kelompok warna yang berbeda. Ajak anak untuk menyortir warna yang ngga sesuai dengan kelompoknya (menyimpang). Misalnya, satu warna biru dikelompokkan di kelompok warna kuning. 
Tujuan:
Melatih konsentrasi anak, mengajari konsep warna, pengelompokkan, berhitung.
Untuk anak yang lebih besar, bisa diajak agar anak yang mengelompokkan kancing berdasarkan warna.
Hasil Aktivitas kali ini:

Bye bye stok ASIP

Alhamdulillah, selama 21 bulan ini saya baru sekali ini mengalami kejar tayang. Tapi saya ngga nganggep kejar2an seperti banyak cerita ibu-ibu menyusui. Iyalah, bund! Rizma udah 21 bulan gitu. Iya, Rizma tiga bulan lagi insya Alloh jadi profesor ASI. Selama ini, saya selalu ada stok ASIP untuknya, malah pernah berlebih yang akhirnya membuat terlena dan makin hari kian menipis. Belum pernah sampai benar2 plong itu freezer. Sempet saya ingin itu freezer kosong dari ASIP supaya Rizma minum ASIP fresh terus tanpa memikirkan nasib stok ASIP yang kian lama umurnya di freezer. Dan kemarin senin kesampaian juga keinginan saya. Alhamdulillah... Kok seneng? Ngga juga sih, cuma lega aja. Mompa sekarang ngga mikir lagi hasilnya, yang penting mompa di kantor, pulang bawa oleh-oleh ASIP buat Rizma. Besoknya langsung diminum sementara saya mompa lagi untuk keesokan harinya. Bahagia kan? Tentu... Karena bersyukur banget 21 bulan ini lancar ngASI. Malah sempet dua kali donor ASIP karena (1) stok berlebih, membantu empunya kos yang anaknya butuh ASI sedangkan ibunya dirawat di rumah sakit dan (2) Rizma mogok minum ASIP pasca lebaran sedangkan stok ASIP sudah makin menua umurnya.

01 Desember 2014

Anakku mulai pandai berbicara

"Sudah ada 20 kata yang diucapkan, bu?" tanya dokter saat kontrol rutin 18 bulan ke dr. Waldi.
"Belum, dok." Jawabku.

Ada rasa sedih juga saat menjawab pertanyaan dokter, karena saat itu baru belasan kata yang sudah jelas diucapkan Rizma. Ah, saya terus berpikiran positif bahwa setiap anak berbeda dengan anak lainnya. Begitu pun Rizma, dia anak yang unik. Saya yakin dia akan pandai berbicara, bahkan lebih dari 20 kata. 
Karena semakin besar tidurnya semakin malam, kami gunakan waktunya untuk menstimulasi kemampuan bahasanya. Entah dengan gambar, objek asli, bercerita, bernyanyi, membaca buku, dan dengan mengenalkan apapun yang kami lihat bersama.

Alhamdulillah usaha kami sedikit demi sedikit menuai hasil. Sekarang Rizma makin cerewet, makin banyak kata yang bisa diucapkan. Apa-apa ditirukan, paling banyak penambahan kata saat umur 18 bulan hingga sekarang. Lucu juga kami mendengarnya, kadang semua orang diam, dia dengan asiknya ngomong tanpa henti, bahkan kadang berirama seperti bernyanyi. Ah, pintarnya anakku.

21 November 2014

Berenang

Dua pekan yang lalu, tepatnya siang setelah paginya kami jalan-jalan di Taman Bintaro Jaya Exchange, kami diajak tetangga berenang di Taman Wisata Situ Gintung, Ciputat. Karena Rizma terakhir berenang itu nangis, saya ngga pernah mengajaknya berenang sejak saat itu. Aduh, parah. Makanya hari itu saya takut Rizma trauma berenang. Ternyata? Rizma senangnya kelewatan. Malah ketagihan nyemplung. Hihihi...
Nah, ternyata, berenang punya banyak manfaat loh. Dikutip dari parentsindonesia, berikut diantara manfaat berenang bagi anak-anak:
  • IQ Lebih Tinggi
Suatu penelitian di Melbourne, Australia mengukur IQ anak yang berusia 10 tahun. Ternyata hasilnya

12 November 2014

Weekend pagi di Taman Bintaro Jaya Xchange

Sabtu lalu kami mengajak Rizma bermain di taman yang ada di Bintaro Jaya Xchange. Mall baru yang lokasinya dekat sekali dengan rumah kami, kurang lebih lima menit naik motor. Kami bukan termasuk hobi ngemall, makanya baru pekan kemarin kami menyempatkan diri mampir ke sana. Itu pun hanya di tamannya, karena pagi-pagi mallnya belum buka. Sejak Rizma lahir belum pernah ke mall selain Plaza Bintaro, itu pun bisa dihitung dengan jari. Paling-paling terkadang ikut ke Giant, Harmony atau hari-hari swalayan saat belanja bulanan.
Saat sampai disana, langsung girang karena nemu jogging track yang oke. Karena belum terlalu banyak orang yang jogging/lari disana. Sip banget deh. Terus juga bisa sambil bawa Rizma, gantian jagain sambil nunggu giliran jogging/lari. Ada kolam ikan juga, kan anak-anak seneng tuh. Banyak tanaman juga, oke punya deh.

11 November 2014

Bubur Ketan Jagung & Mie Goreng

Minggu kemarin Alhamdulillah menyelesaikan dua masakan baru. Pertama, bubur ketan jagung. Kedua, mie goreng (pakainya mie cap menjangan). Sayang sekali yang bubur ketan jagungnya ngga berhasil di foto, padahal hape udah siap. Ngga apa2 deh, yang penting sharing resepnya. Siapa tahu ada yang berminat.  
Mie Goreng

  • satu bungkus mie ayam cap menjangan, rebus di air mendidih kurleb 2 menit, angkat, tiriskan.
  • tambahkan satu sendok minyak ke dalam mie yang telah matang, aduk rata.
  • Siapkan kawan-kawannya, kemarin saya pakai dada ayam (udah direbus sebentar, potong dadu), dan telur,  lupa kalau punya bakso. 
  • Bumbu halus: 4 siung bawang merah (boleh diiris), 4 siung bawang putih, lada & garam secukupnya
  • Sayuran: sawi hijau, seledri, daun bawang
  • Bahan tambahan: kecap manis. Boleh kalau mau makai cabai rawit utuh untuk penyuka pedas.

10 November 2014

Churros

Kebetulan bahan-bahan ada semua. Cuma satu yang ngga punya: pastry bag. Karena penasaran, tetep nyobain bikin churros malam hari itu juga.Resepnya, persis seperti di dapunya mba Lucy Wiryono.
Bahan: 
  • 1 cup tepung serbaguna
  • 1/2 cup air
  • 1/2 cup margarin/butter
  • 1/4 sdt baking powder
  • sedikit garam
  • 2 telur, kocok lepas
  • minyak untuk menggoreng (agak banyak)
  • gula pasir untuk taburan
  • hot chocolate/ nutella untuk celupan churros

Toilet Training (TT) bagian III

"pipis"
"pipis"
"pipis"
Kata-kata itu yang sekarang Rizma gunakan saat ia kebelet pipis.
Alhamdulillah...
Tepatnya diumur 18 bulan lebih sikecil sudah tau kapan harus mengatakan keinginannya untuk buang air kecil.
"pipis"
"pipis"
"pipis"
Kata-kata itu juga yang sekarang Rizma gunakan saat ia ingin buang air besar, kadang sambil mengelus perutnya. 
Alhamdulillah...

05 November 2014

Tahu Campur, Rujak Cingur, Tahu Telor

Saya bukan orang Jawa Timur, tapi saya istri dari orang Jawa Timur. Terus? Ya ngga apa-apa sih. Eh, apa-apa. Kami beda, iya beda, tapi seru. Sebagai orang Jawa Timur, suami saya suka sekali dengan makanan berbahan petis seperti tahu campur, tahu telor, tahu tek, rujak cingur, dsb. Saya? Sama sekali belum mengenal yang namanya petis. Adapun petis yang saya kenal selama ini adalah makanan olahan dari gembus (tempe gembus, yg empuk itu) yang dihancurkan dan dimasak bebarengan dengan tulang ayam/ daging/ ceker ayam/ iga kambing. Di Tegal menyebutnya dengan Glotak. Kenapa glotak? karena pada saat dimasak dan dimakan akan terdengar suara glotak-glotak yang berasal dari suara tulang ayam pada makanan ini. Hihihi...
Nah, karena beda itulah suami saya ingin sekali saya menyukai makanan jawa timuran itu. Supaya asik kali ya bisa berbagi makanan dalam satu piring :D

03 November 2014

Berkreasi dengan Lilin Mainan (Playdough)

Pekan lalu saya dan Rizma bermain dengan lilin mainan, atau bahasa kerennya playdough. Jaman saya kecil sih mainannya malam, yang kalau udah selesai bermain maka tangan saya beraroma seperti minyak tanah. Berhubung sepertinya kurang aman dan saya juga ngga tau beli malam dimana, maka saya terinspirasi dari mamanya mikha untuk membuat sendiri playdoughnya. 
Awalnya mau dimasak playdoughnya. Tapi kok ya Rizma maunya ikut ngebantuin. Akhirnya kami membuat non-cooked playdugh. Meskipun ragu apakah nanti Rizma bakal penasaran memakan playdoughnya atau ngga. Resepnya persis dari blognya mamanya mikha. 

30 Oktober 2014

Kolik



credit image

Mau sharing tentang kolik, penyakit yang beberapa waktu lalu hinggap di tubuh Rizma.
Sabtu siang Rizma tetiba kesakitan perutnya, nangis kencang sambil pegang-pegang perut. Saya langsung aja pijet lembut perutnya, nggak lama kemudian diam. Mainan lagi, senyum dan ceria lagi seperti biasa. Nggak lama, nangis lagi sambil pegang-pegang perut. Saya kembali pijit lembut perutnya. Sakit pun kembali mereda. Kami lanjut bermain. Untuk ketiga kalinya, perut Rizma sakit lagi dan kembali Rizma nangis kencang sambil pegang perut. Ya Alloh, kenapa anakku?

Sedikit panik juga, soalnya kok terus berlanjut ya sakitnya? Meski ada jeda, tapi ngga tega ngeliatnya. Soalnya saya pegang perutnya kencang. Akhirnya sabtu sore kami membawa Rizma ke RS Premier Bintaro, dari beberapa nama dokter yang disebutkan di telepon, entah kenapa kami memilih dr. Rachmat Sentika. Googling lagi, dsa (dokter spesialis anak) sekitar Bintaro dengan nama tersebut. Benar, sebelumnya pernah

29 Oktober 2014

Nikmati Jatahmu(!)

*note to my self
Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau.
Rasanya sering sekali mendengar kalimat itu. 
Iya bener kalau selalu melihat kelebihan-kelebihan mereka terus.
Sampai lupa dengan segala kelebihan yang kita miliki.
Sampai lupa bersyukur dengan apa yang kita miliki.
Oh...
Mari-mari kawan semua, nikmati hidup ini. 
Mari nikmati apa yang sudah kita miliki, apa yang sudah Alloh karuniakan.
Kalau memang menurut kita kurang baik, mari perbaiki.
Tak usah risau dengan apa yang orang lain miliki.
Tak usahselalu ingin menyamai orang lain.
Ingatlah bahwa setiap orang punya jatah masing-masing.
Mari nikmati jatah kita.
Mari bersyukur untuk segala yang indah yang kita miliki.

credit images



27 Oktober 2014

Udang Bakar ala Papahnya Rizma

Berencana bikin udang bakar madu seperti mummyluv. Tapi sayang-sayang madunya *lol
Weekeend kemarin akhirnya si udang di eksekusi dengan dibakar biasa aja sama papahnya Rizma, maksudnya ngga pakai madu.
Bahan-bahan yang dibutuhkan:
  • Udang 1/2 kg
  • mentega
  • kecap manis untuk olesan saat membakar
Bumbu halus:
  • Bawang putih 5 siung 
  • Ketumbar 1 sdm
  • Kunyit 2cm
  • Jahe 2cm 

13 Oktober 2014

Alhamdulillah senin!


Pagi tadi perjalanan saya ke kantor super sekali. Kenapa? Karena hari ini saya sendirian (lagi) mengendarai motor dari rumah ke kantor. Ah, sudah biasa itu. Iya, memang sudah biasa. Tapi hari ini luar biasa. Saya yang biasanya menyiasati berangkat minimal sepuluh menit lebih pagi dari biasanya, hari ini saya berangkat agak siang. Mungkin lebih cepat lima menit dari jam berangkat biasanya. Padahal saya ingin menikmati jalanan ibu kota dengan santai. Fiuh...

08 Oktober 2014

Jangan Salah Menilai

Serasa sudah lama banget ngga nulis. Hmm... 
Sedang menikmati romantisnya hidup tanpa orang ketiga dirumah (eh, orang keempat deh ya, soalnya kan ada sikecil juga). Alhamdulillah... Banyak sekali hikmah yang kami dapatkan semenjak tragedi tidak kembalinya pengasuh Rizma. Halah lebay sekali bahasanya. 

Terus berputar, antara meminta tolong orang tua untuk menjaga Rizma, mencari pengasuh pengganti, mencari daycare, mendapatkan pengasuh, tragedi lagi, akhirnya ke daycare, meminta tolong orang tua (lagi), daycare lagi. Sejauh ini, kami menikmati ritme demi ritme yang kini sudah  mulai terbentuk. Alhamdulillah, ternyata romantis ya! Hidup bertiga dirumah. Bonding kami dan sikecil makin kuat. Bahkan saya girang sekali karena sekarang ngga pernah cemburu! Yeay... *ups

22 September 2014

Tentang DSA



Kesehatan anak memang suatu hal yang tidak bisa dianggap remeh. Sejak jadi ibu, banyak sekali ilmu di bidang kesehatan yang akhirnya saya pelajari dan sangat bermanfaat. Alhamdulillah saya hidup di zaman yang serba mudah mencari informasi dan punya teman-teman yang sadar kesehatan anak.

Tentang dokter spesialis anak, sebelumnya saya pernah bercerita bahwa saya sering berkunjung ke dokter Tiwi. Beliau memang bagus, meski ada testi negatif dari beberapa teman. Saya kesana karena masih di area Bintaro. Cuma memang susahnya kalau pas jadwal sholat maghrib, dimana sulit sekali menemukan masjid di dekat area rumah beliau. Saya dan suami sholat di pos satpam. Pernah sekali saya sholat di salah satu kamar di rumah beliau, karena kebetulan sedang tidak ada tamu, jadi kamar tidak dipakai. Saya ke dokter Tiwi kabanyakan kalau anak saya sakit atau butuh second opinion, karena diagnosanya oke.

18 September 2014

Daycare (lagi)

Sebelumnya, saya pernah menulis tentang pencarian daycare, hari ini kembali saya lanjutkan ceritanya. Akhirnya setelah sempet ada pengasuh selama 2 minggu dirumah, sekarang Rizma ikut daycare saat kami kerja. Sedih sebetulnya, tapi kok ya sepertinya lebih tenang dari pada pengasuh yang bisa kapan-kapan aja berhenti bekerja. Kasihan juga sama Rizma, udah akrab sama satu orang, ganti lagi orang lain, adaptasi lagi, masa baru adaptasi udah mau ganti orang lagi. Maaf ya, nak...

Daycare yang kami pilih adalah ABCD atau kependekan dari Ayah Bunda Children Daycare. Memang ini bukan daycare kelas atas. Dan pilihan ini juga ada plus minusnya. Jaraknya sekitar 15 menit dari rumah dan ngga searah ke kantor. Alhasil kami menambah waktu tempuh ke kanotr 30 menit. Biasanya bisa berangkat diatas setengah tujuh, sekarang mau ngga mau berangkat maksimal 06.10

16 September 2014

Snippet Junior lagi

Wah sudah lama sekali rasanya sejak Rizma pertama kali ke Snippet Junior Salon Bintaro, kalau ngga salah sudah setahun yang lalu. Memang pasca baby spa kala itu belum pernah lagi kesana. Karena kalau cuma potong rambut bayi menurut saya kemihilen kalau harus ke salon khusus bayi *emak-emak banget*, makanya pas potong rambut kedua setelah gundul di 40 hari, Rizma cuma potong rambut di pangkas rambut bapak-bapak saja. Hahaha... Lagian yang penting anaknya bobok jadi nurut pas dipotong. Hasilnya pun oke punya kok.

Berkebun

Tulisan ini karya Rizma.

Rizma senang sekali ikut bunda berkebun.
Memang sih bunda ngga sering berkebun.
Tapi Rizma suka ikut kalau bunda atau papah berkebun.
Kebunnya ada di depan rumah.
Mungil sekali kebunnya.

12 September 2014

KPSP 18 Bulan

credit
Ngga terasa Rizma udah 18 bulan aja. Alhamdulillah 10 pertanyaan dari tabel KPSP 18 bulan jawaban semuanya "Ya"
Alhamdulillah...

10 September 2014

Masker Telur

Beberapa hari lalu saya liat status facebook teman yang menggunakan telur sebagai masker wajah. Sambil memasak, dari pada cangkang telur dibuang dengan sisa-sisa telur yang ngga tuntas, mending dioles aja tuh sisa telur yang masih menempel di cangkang. Murah dan sehat.
Senyum aja sih bacanya, belum tahu dan belum cari tahu. Nah tadi pagi saya memasak menggunakan telur, saya praktekkan aja tuh masker wajah dengan menggunakan telur. Sambil menyelesaikan proses memasak, masker telur pun menjadi kaku sebagaimana masker pada umumnya, mau senyum aja susah, hihihi...

08 September 2014

Macaroni Schotel

Akhirnya kesampaian juga membuat macaroni schotel. Resepnya dapet dari sini. Aslinya sih dipanggang, berhubung saya ngga punya oven maka dandang/kukusan pun jadi. Hihihi...
Ternyata Gampang juga, cuma entah karena dikukus atau karena saya ada yang salah, bagian dalamnya ngga meleleh seperti schotel buatan istrinya temen kantor yang memang jago masak (plus usahanya dibidang kue&snack).

Resep Macaroni Schotel cepat dan mudah (sesuai judul di webnya): 

Bahan: 
Makaroni (Macaroni) secukupnya, saya pakai kira-kira 3 sdm pas mentah
Minyak Goreng secukupnya
Garam secukupnya
Telur Ayam2 butir, saya pakai 1 butir
Sosis Sapi2 buah, saya pakai cornet.
Bawang Bombay1/4 buah
Susu UHT150 ml, saya pakai 75 ml
Keju Cheddar100 gram, saya pakai 50 gram
Lada (Merica)1/4 sendok teh
Oregano1/2 sendok teh
Basil1 sendok teh, saya nggak pakai karena ngga ada
Kaldu Ayam secukupnya, ngga pakai juga


















































Cara memasaknya:
  1. Rebus makaroni dalam air mendidih, beserta minyak goreng dan garam, hingga makaroni lunak. Tiriskan.
  2. Campurkan susu uht, telur, bawang bombay, cornet, aduk hingga rata.
  3. Masukkan makaroni ke dalam campuran susu uht, tambahkan keju, lada bubuk, oregano, aduk rata.
  4. Masukkan adonan ke dalam pinggan tahan panas atau aluminium foil. Kukus selama 25-30 menit atau hingga atasnya kuning kecoklatan.
Kalau di webnya, Makaroni ini dapat ditambah sayuran seperti wortel, jamur, kacang polong, bayam, dll. Nah kemarin saya tambahkan kacang polong. Cepat dan mudah deh sesuai judulnya. Bisa juga dikonsumsi Rizma. Alhamdulillah doyan juga dia, lumayan buat sarapan.  
 
 

01 September 2014

Tumis Ayam Paprika with SC ala Makmod Yudith

Hah, sudah lama sekali rasanya ngga posting resep MPASI. Menu kali ini udah lama banget masaknya. Cuma belum sempat posting dan juga waktu itu ngga sempet foto-foto >.<
Menunya dapet dari buku  99+ Resep Rumahan Cihuy-nya mamakukokihandal. 
Yuk mari diintip resepnya:

 Bahan:

  1. Dada ayam potong (dengan tulangnya ya, biar kaldunya mantep), sisihkan kulitnya 
  2. 1 buah kentang ukuran sedang, kupas dan potong kotak 
  3. 1 buah wortel, kupas, potong bulat 
  4. ½ bh bawang bombai 
  5. 1 sdt garam 
  6. ¼ sdm black papper (lada hitam) 
  7. 2 sdm butter cair 
  8. 2 sdm paprika, buang bijinya, potong-potong kotak (saya ngga pakai)
  9. 1 sdm air perasan lemon (saya ngga pakai)
  10. 1 sdt olive oil 
  11. 1 sdt madu 
Cara membuat :
  1. Cuci ayam dan keringkan dengan tisu dapur. 
  2. Tuang potongan kentang, wortel, bawang bombai, garam dan lada hitam dengan 1 sdm butter cair, campur rata, masukkan ke dalam mangkuk slow cooker. 
  3. Di mangkuk lain campur sisa butter cair dengan potongan paprika, air perasan lemon, madu, olive oil. Oles diatas ayam sampai merata, diamkan 10 menit, kemudian tuang ke dalam pot slow cooker, diatas kentang (nggak usah dicampur) bersama semua saus olesannya. 
  4. Tutup slow cooker dan masak selama 3,5 sampai 4 jam (set HIGH) atau 7-8 jam (set LOW)

Toilet Training (TT) bagian II

Beberapa waktu lalu, setelah mudik lebaran tepatnya. Rizma terkena momok serius yang sebelumnya bisa dibilang ngga pernah kena momok ini apalagi dalam keadaan parah. Momok apa itu? Jawabannya: ruam popok.

Dari dulu saya selalu berusaha menerapkan kebiasaan baik dalam pengasuhan anak, diantaranya yakni perihal popok. Sebisa mungkin dijaga jangan sampai anak terkena yang namanya ruam popok. Alhamdulillah sejauh ini belum pernah terkena ruam popok parah.Pernah mungkin hanya sedikit, dan dapat cepat hilang dengan Ezerra cream atau bedak Caladine.

Nah, pas libur lebaran kan selalu beda cerita. Yang namanya mudik pasti sering dong pergi-pergi. Dan karena tinggal di rumah eyangnya, ngga mungkin juga saya tega merepotkan mereka dengan hanya memakaikan celana pada Rizma tanpa popok. Alhasil setiap mudik selalu saja Rizma menggunakan popok sepanjang hari. Entah kombinasi clodi dan pospak, atau pun full pospak. Huhuhu... Sebenarnya saya yang sedih. Karena takut Rizma ruam popok kalau keseringan memakai pospak. Tapi demi menyenangkan eyangnya (maksudnya ngga merepotkan mereka dengan was-was karena kena ompol atau membantu membersihkan lantai setelah Rizma ngompol karena ngga memakai popok) maka pilihan berat ini saya pilih. Hehe... Lebay mode on!

Liburan dua minggu pun usai. Alhamdulillah Rizma baik-baik saja. 

Setelah tahu bahwa kemungkinan besar pengasuh Rizma ngga kembali lagi ke rumah kami, maka mbah dari Tegal pun kami mintai tolong untuk menjaga Rizma sementara waktu sambil kami menemukan pengasuh baru atau daycare yang cocok.  Karena yang menjaga adalah ibu saya, maka alasan ngga mau merepotkan kembali membuat saya memutuskan untuk memakaikan Rizma pospak. Hmm, ternyata karena sudah lebih dari dua minggu memakai pospak, tiba-tiba sang ruam popok pun datang. Bahkan dengan parahnya, sampai-sampai Rizma nangis sambil mengangkat-angkat (maaf) p****tnya ketika mau tidur malam. Sedih rasanya, saya bisa bayangkan betapa sakit dan ngga betahnya dia dengan keadaan saat itu. Akhirnya dengan rasa berat saya meminta tolong pada ibu saya untuk tidak memakaikan pospak sama sekali pada Rizma. Alhamdulillah ibu saya ngga keberatan. Sambil saya obati dengan salep Bepanthen, yang selama ini review-nya oke banget untuk ruam popok pada bayi.

Badai pun berlalu, alhamdulillah ruam popok sembuh. Senangnya hati kami semua. Rizma ceria, kami pun senang :))

Sejak peristiwa saat itu, alhamdulillah Rizma berhasil tidur tanpa popok (clodi atau pospak) dan tanpa mengompol. Kebiasaan saat itu masih kami lakukan sampai saat ini. Yakni mengajak Rizma untuk pipis sebelum tidur dan sesaat setelah ia bangun tidur. Walaupun, kalau telat mengajaknya ke kamar mandi beberapa detik saja sejak ia bangun tidur sudah keduluan ngompol. Kalau siang? Sudah bisa juga sih tanpa popok, tapi masih blm berhasil 100% untuk ngga mengompol. Karena kadang diajak ke kamar mandi pipis, kadang malah mainan aja. Hihihi... Jadi masih kombinasi antara clodi, pospak (kalau mau pergi) dan celana saja.

Nah berhubung setelah ibu saya bergantian menjaga Rizma dengan mertua saya, maka kembali Rizma menggunakan pospak di siang hari, alasannya masih sama. Ngga apa-apa, sekarang insya Alloh, dengan pengasuh yang baru, akan saya telateni lagi mentatur Rizma setiap sekian jam sekali ke kamar mandi. Mudah-mudahan toilet trainingnya segera berhasil. Aamiiiiin........

25 Agustus 2014

Memindahkan bola

Sebenarnya ini kegiatan sebelum lebaran. Baru sempet nulis sore ini. Jadi, untuk melatih motorik anak, saya melakukan kegiatan menyenangkan dengan mainan dan benda yang ada di rumah. Kali ini kegiatannya adalah memindahkan bola.


Awalnya semua bola saya letakkan di bak besar. Kemudian saya sediakan kotak kecil tempat lego sebagai tujuan akhir kegiatan memindahkan bola. Saya mencontohkan gerakan memindahkan bola dari bak besar ke kotak kecil satu per satu. Kegiatan itu pun diikuti oleh Rizma sampai kotak kecil itu penuh dengan bola. Good job, sayang.

Mari menabung

Kebiasaan baik harus ditanamkan sejak dini, kan ya? Salah satunya menabung. Saya dan suami menanamkan kebiasaan ini ke Rizma. Awalnya kami belikan celengan sederhana (menurut saya, karena cuma kaleng biasa, ngga ada bentuk macam2). Sebetulnya saya mau bikin sendiri celengannya, tapi papahnya waktu belanja bulanan nemu celengan itu dan langsung membelikan.


Rizma suka sekali dengan kegiatan menabung ini. Sekarang, kalau ada uang koin, langsung kami berikan ke Rizma untuk dia tabung ke celengannya. Senangnya melihat Rizma antusias dengan kegiatan ini.
Bahagia itu sederhana :)

14 Agustus 2014

Senangnya Mudik

Belum cerita mudik kemarin nih. Yang pasti saat mudik kemarin itu bertepatan saat Rizma suka kegiatan jalan kaki. Selamat untuk bunda dan papahnya yang ganti shift mengawasi bocah nan cerdas itu.

St. Pasar Senen-KA Krakatau
Kami berangkat dari stasiun Pasar Senen, udah lama banget ngga kesini, berasa jauh berbeda suasananya dan memang saya jarang sekali mudik dari stasiun Pasar Senen. Begitu masuk area stasiun, ada spanduk besar bertuliskan:
"Selamat mudik, Jakarta sudah penuh, lebih baik ramai-ramai membangun desa"
Bagus banget ya tulisannya, bahasanya halus. Fasilitasnya memadai, cuma pas kemarin sayang banget air di toilet macet. Beuh, bisa bayangin dong gimana rasanya harus keluar stasiun nyari toilet umum dengan fasilitas seadanya karena udah kepepet. Perlu diperbaiki nih pelayanannya. Disaat ramai seperti masa mudik ini malah ada kerusakan dan ngga cepat dibetulkan petugas.

Di stasiun tak hentinya jalan kesana kemari. Kebetulan jam berangkatnya siang. Jadi sampai stasiun jam main-nya Rizma. Alhasil ngga bisa diem nyamperin apa aja yang dia minati. Hihihi...

Pas udah deket jam keberangkatan, penumpang pun check in dan boleh menunggu di dalam stasiun sesuai kereta yang akan digunakan. Nah disanalah Rizma jalan-jalan terus ke arah rel kereta dan hampir selalu menangis kalau dicegah biar ngga terlalu deket rel. Terus pas kereta lain meninggalkan stasiun, tau-tau dia nangis. Mungkin dikiranya bakal ketinggalan kereta kali ya :))
Perjalanan berakhir dini hari di Stasiun Madiun. Yangti, yangkung dan aunty sudah menanti kedatangan kami dari lama karena telatnya kereta. Terpancar kebahagiaan yang amat sangat pada wajah yangkung dan yangti karena dini hari itu dapat melihat kembali cucudan memeluknya dengan puas. Sampai rumah, kamar udah disiapin dengan berbagai mainan. Ah, sudah setahun kami ngga mudik kesana.

Ponorogo, disana acaranya kuliner. Maklum, makanannya enak-enak. Ada sate gule, sego pecel, sate ponorogo di gang sate, yang semuanya bikin kangen pas lagi jauh. Alhamdulillah rumah disana deket sama alun-alun kota, jadi kemana-mana deket.

Satu kegiatan yang tak boleh tergeser jadwalnya, silaturahmi ke buyutnya Rizma. Satu-satunya buyut yang sampai sekarang masih sehat dan bisa kami cium tangannya. Meskipun kadang-kadang linglung, tetap saja beliau selalu membuat kami kagum dengan semangatnya yang tak pernah merasa dirinya lemah tak berdaya. Bahkan masih sering berjualan kembang di pasar meski sudah dilarang anak-anaknya. 

muter kota dari alun-alun Ponorogo :)
Tegal, pp 5 desa 5ribu saja :)))

12 Agustus 2014

Jakarta, rutinitas, pencarian daycare

Alhamdulillah akhirnya liburan silaturrahmi terlaksana dengan baik, ke Ponorogo, lanjut ke Tegal dulu sebelum kembali ke Jakarta. Meskipun cuti cuma lima hari tapi bisa dibilang puas ketemu dengan orang tua dan mendoakan abah di makamnya.
Semoga tahun depan dipertemukan dengan Ramadhan lagi, dan semoga lebih baik dari Ramadhan tahun ini.
Mudah-mudahan amal ibadah kita diterima Alloh SWT, amin...

Terhitung senin kemarin, Jakarta sudah kembali seperti semula: macet. Bukan Jakarta namanya kalau ngga macet (katanya). Alhamdulillah mulai senin kemarin juga Rizma dijagain sama mbahnya -makasih, mbah-. Balada habis lebaran memang ya pengasuh/ART ngga balik lagi. Dan baru kali ini kami mengalaminya. Dua hari pekan lalu Rizma ikut ke kantor. Alhamdulillah ada temen yang bisa ditebengi berangkat dan pulang kantor. Jadi Rizma ngga usah motoran kena angin. Dan alhamdulillah ngga rewel. Makasih, nak :)

Mulai kemarin juga kembali browsing dan tanya sana sini mengenai daycare. Kan ngga mungkin mbah jagain Rizma selamanya. Sementara boleh aja, tapi ngga boleh keenakan dong. Meskipun mbahnya seneng-seneng aja mainan sama cucu. Tapi kewajiban tetep ada sama orang tua kan ya.

Nah mengenai informasi daycare-nya akan saya share disini. Siapa tahu ada yang sedang butuh informasinya. oh iya, ini yang sekitaran Bintaro-Ciputat ya.

Pertama, yang kami sudah cek lokasinya dan memang dekat dengan rumah: Klub Awan. Kemarin menghubungi dan tanya langsung sama pihak klub awan. Di sana ada daycare (selain PAUD) yang ternyata hanya menerima anak dengan usia minimal 2,5 tahun. Langsung sedih, karena umur Rizma baru 17 bulan. Tapi saya tetap tanya mengenai fasilitas dan biaya. Untuk yang daycare dimulai dari pukul 07.00 (bisa 06.30 katanya) dan selesai pukul 18.00. Overtime dikenakan biaya Rp10.000 (tarif yang selama ini berjalan ya). Biayanya 1.6 juta sebulan dengan uang pangkal 3 juta. Itu udah termasuk makan 3x, snack 2x, buah dan susu (bila memang anak mengkonsumsi susu, jenisnya UHT). Untuk tempat tidurnya, disediakan 1 tempat tidur untuk 1 anak. Ada 1x trial, dan paginya ikut kelas PAUD. Selesai ikut PAUD dilanjutkan penjagaan oleh satu orang yang menjaga 2 anak. Di PAUD-nya sendiri ditangani oleh 2 psikolog dan 2 sarjana pendidikan, dengan 1 helper. Konsepnya sendiri saya tanya katanya umum, cuma ya memang diajari berdoa seperti sebelum dan sesudah makan, masuk kamar mandi, dsb. Dari pengalaman anaknya temen kantor yang disana sih, 2 tahun tadinya baru bisa 1-2 kata jadi cerewet/banyak kosakatanya. Dan lebih membangun pondasi, orangtua tetep mengarahkan. Klub awan sendiri sudah berdiri sejak 7 tahun yang lalu.
Alamat lengkap Klub Awan: Ciputat baru Raya no 29 (belakang RS Cinta Kasih). Tlp 021-7425030.

Kedua, Litle tree. lokasinya deket Natasha Bintaro, sektor 3. Pas tikungan dari Giant sektor 1. Yang ini harganya lumayan banget. Anaknya temen ada yang disana, sebulannya 2 juta untuk daycare-nya dan 700 ribu untuk kegiatan sekolah (kayak PAUD gitu).

Ketiga, Khalifah daycare. Lokasinya ada di Jl. Perkici Raya Blog GS 3 No. 7 Bintaro Jaya sektor 5, tlp 021-7358315. Info dari temen sih biayanya 1,5 juta per bulannya. Yang ini sudah coba dihubungi namun telepon dalam perbaikan :(

Keempat, Urban tots di Ruko Urbana Place Jl. Merpati (Perempatan duren ke kanan kalau dari sektor 9). Biayanya 1,8 juta per bulan. Belum ada info tambahan.

Kelima, Daycare Baitul Maal. Sebulannya 800 ribu. Lokasinya belum tahu, yang pasti masih sekitaran kampus STAN. Cuma kabarnya masuk ke gang-gang gitu. Dan info dari temen yang anaknya disana not recommended karena terlalu banyak anaknya.

Keenam, ABDC Daycare yang baru buka di Pondok Safari. Biaya per bulan 1 juta. Yang ini udah mikir lokasinya lumayan kalau dari rumah dan ngga searah pula dengan arah ke kantor.

Kedelapan,  ada tuh daycare tempat anaknya temen dulu disana, di jalan kesehatan raya (setelah pom bensin), namanya Smart Bee. Sejalan sama arah berangkat dan pulang kantor, tapi kabarnya sekarang sudah tutup *lap airmata

Kesembilan Daycare First Rabbit di Jl RC. Veteran Bintaro. Udah sempet telepon, biayanya sekitar 2 juta. Kalau per hari 200 ribu. Bagus sih kayaknya, cuman ini daycare umum, jadi ngga ada diajarin berdoa secara Islam. Sebagai gantinya, berdoa dengan bahasa Indonesia: Terimakasih Tuhan atas xxxxx. Langsung deh mundur, karena dirumah kan terbiasa Allohumma baariklana fiima rozaqtana waqina adzabannaaar. Amiiin

Kesepuluh Aliefa Kids Center, Pondok Pinang. Yang ini pas banget dengan jalan berangkat dan pulang kantor. Cuman pas survey kesana sepulang kerja itu, kurang sreg sama suasananya. Soalnya kayak rumah yang didalamnya ada daycare, playgroup, dan TK. Ngga kebayang ramainya. Tapi kalau layout ruangan dan fasilitasnya bagus sih.

Kesebelas, aduh udah kayak mau main bola aja ya sampai sebelas. Daycare Khalifah sektor 9 Bintaro. Saya pikir sama dengan Khalifah sektor 5. Ternyata beda, biayanya sekitar 2 juta keatas. Tempatnya baru saja pindah, jadi masih ada tukang yang kerja. Digabung juga sama PG TK. Makan 1x, hmm...



Nah sekarang saatnya diskusi dan mikir lebih serius. Ngga nyangka bakal secepat ini Rizma akan di daycare-in :(
Sementara sama mbah atau yangtinya dulu, gantian dateng ke Jakarta.
Semoga Alloh memberikan yang terbaik, amin...

22 Juli 2014

Selamat mudik, semoga aman, lancar

Detik-detik menjelang keputusan KPU siapa pemenang pilpres.
Mari serahkan pada Alloh SWT, apapun hasilnya.
Semoga presiden yang terpilih adalah orang yang beriman dan bertaqwa kepada Alloh serta amanah seperti para pemimpin di jaman Rasululloh. Amin...
Dan semoga tidak ada kekacauan apapun setelah pengumuman.
Besok saya mudik, mohon maaf lahir dan batin untuk salah-salah kata dan tulisan yang tidak berkenan.
Semoga dengan mudik, tidak mengurangi semangat ibadah di 10 hari terakhir Ramadhan.
Semoga dengan mudik bisa mempererat tali silaturahmi.
Semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan.
Amiiin...
Selamat mudik, semoga aman dan lancar semua.

21 Juli 2014

Menghitung Hari :(

Sebentar lagi lebaran, kenapa sedih?
Sedih sekali beberapa hari yang lalu membaca pesan di grup.
Rasanya ingin kembali ke hari-hari awal untuk lebih keras lagi berjuang.
Ya Alloh...
*nangis bombay
sekarang siapin tisu 

Menangislah untuk Ramadhan yang Kan Hilang
Oleh: Abd Rozak

Teman, marilah kita menangis,
jika itu bisa melapangkan gundah yang mengganjal sanubari
bahwa Ramadhan sudah bergegas di akhir hitungan dan tadarus Qur'an kita tak juga beranjak khatam
jika itu adalah ungkapan penyesalan
jika itu merupakan awal tekad untuk menyempurnakan tarawih dan Qiyamul lail kita yang centang perenang.

Menangislah,
biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir bahwa kita adalah hamba Alloh yang lali lagi terlena
yang berdoa sejak 2 bulan sebelum Ramadhan,
yang berlatih puasa sejak Rajab, 
yang rajin mengikuti tarhib Ramadhan,
tapi sampai akhir puasa masih juga menggunjing kekhilafan teman,
masih juga tak bisa menahan ucapan dari kesia-siaan,
tak juga menambah ibadah sunnah, bahkan hampir terlewat menunaikan yang wajib.

Menangislah, lebih keras
Alloh tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan.
Apakah kita masih disertakan?
Sedangkan Ramadhan sekarang tersisa hitungan hari.
Tak ada yang dapat menjamin usia kita sampai hingga Ramadhan esok,
sedangkan Ramadhan ini tersia-siakan.
Menangislah untuk Ramadhan yang kan hilang

Menangislah,
untuk dosa-dosa yang belum terampuni, tapi kita masih juga menambah dengan dosa baru.

Menangislah,
dan tuntaskan semuanya di sini, malam ini.
Karena besok waktu akan bergerak makin cepat , Ramadhan semakin berlari.
Tahu-tahu sudah 10 malan terakhir dan kita belum bersiap untuk i'tikaf
dan lembar Quran menunggu untuk dikhatamkan
dan lembar rupiah menunggu untuk disalurkan melalui infaq dan zakat
dan malam menunggu dihiasi sholat tambahan.

Sekarang, atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali...

16 Juli 2014

Finally....

Alhamdulillah wasyukurillah...
Akhirnya sekarang Rizma udah suka 'jalan'
(bener ide saya : mobil2annya disimpen dulu biar rizma ngga keenakan menyusuri ruangan pakai mobil2an)
Siap2 lebaran pasang tenaga extra nih
Makasih sayang, udah 'kendhel' sekarang
Ternyata kamu memang logikanya main!
Ngga kaya anak2 lain yang kalau belajar jalan akan jatuh bangun tanpa lelah.
Kamu?
Kamu itu penuh perhitungan.
Kamu ngga mau jatuh, kalau bisa dicegah kenapa harus jatuh?
Mungkin itu prinsipmu, nak.
Jadi selama ini kamu menyimpan sejuta alternatif biar jalannya mulus.
*nyengir*

Aku harus segera jongkok kalau ngrasa mau jatuh
Aku harus pegangan kalau ngrasa mau jatuh
Aku harus menjaga keseimbanganku saat berjalan
Aku bisa menggunakan kedua tanganku untuk membantu menjaga keseimbangan
Aku bisa, aku bisa, dan sekarang aku senang jalan
^^

11 Juli 2014

KPSP 15 bulan

Meskipun telat, tapi belum terlambat. Bulan lalu lupa belum mengisi Kuesioner Pra Skrining Perkembangan untuk usia 15 bulan atau lebih dikenal dengan singkatan KPSP 15 bulan.
Tujuan dari skrining menggunakan KPSP ini sendiri adalah untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
KPSP dilakukan rutin setiap tiga bulan sekali dari usia 0 sampai dengan 72 bulan. Informasi lebih banyak mengenai KPSP dapat dilihat di website taura-taura.


KPSP 15 Bulan

Dari tabel di atas, Rizma nilainya 9 dari 10. Yaitu semua jawaban "ya" kecuali untuk pertanyaan nomor 9. Karena memang Rizma belum lancar jalannya.
Semangat ya, nak. Kamu pasti bisa meningkatkan kepedean-mu :)


08 Juli 2014

Sop Udang



Sepertinya udah lama ngga posting resep mpasi. Mungkin bagi bunda yang punya udang trus bingung mau dimasak apa, bisa coba resep yang satu ini (selain resep Risotto Udang Sayur). Simpel banget.

Bahan-bahannya hanya menggunakan udang dan sayuran yang ada dirumah. Kalau bisa sih ada tomatnya. Hehe, sayuran andalan. Bumbunya cukup menggunakan duo bawang, garam dan lada secukupnya. Nah untuk yang masih belum mahir mengunyah, udangnya bisa diblender trus dibulatkan pakai sendok agar bentuknya seperti baso udang.  Udah deh, masukin bumbu ke dalam air mendidih, tambahkan bahan-bahan, masak sampai matang dan sajikan dengan nasi.

Selamat mencoba!