31 Oktober 2012

Emak, Ibu, Mamah, hebat!

Dari judulnya sudah bisa ditebak tulisan ini akan membicarakan siapa dan tentang apa.
Terinspirasi dari pengalaman saya melihat dan sedikit merasakan sendiri bagaimana menjadi orangtua terutama ibu dan dari blog-nya mas Amir, aku jadi pengin nulis tentang ibu.
Ibu, besar sekali pengorbanannya untuk kita, anaknya. Beratkah pengorbanan itu? 
Ah.. Tapi kalau mereka saja mampu, itu artinya menjadi ibu itu menyenangkan, bukan?

Kalau lagi dirumah kakaku, aku jadi sadar kalau jadi ibu itu berat sekali.
Dari pengalaman yang aku lihat sih, ada suka dukanya jadi ibu. Sukanya: tentu yang pertama adalah nilai ibadah. Insya Alloh semua yang dilakukan seorang ibu kepada anaknya bernilai ibadah kan? Disini aku ngomongin seorang ibu/istri yang full time ibu rumah tangga loh ya, suami bekerja. Mulai dari mengandung, melahirkan, menyusui, menyiapkan dan nyuapin, mandiin, nyebokin, main bareng, ngajarin calistung, dan

23 Oktober 2012

Yoga untuk Kehamilan

Ceritanya ada temen yang nikah duluan dari saya, tapi hamilnya duluan saya.
Jadi, dia udah beli buku tentang Yoga untuk bumil.
Tapi karena blm butuh, dikasih deh ke saya.
ini nih bukunya:
Judul : Yoga untuk Kehamilan
Penulis : Pujiastuti shindu
Penerbit : Qanita
Ada bonus DFD nya lhooo...
isinya tentang panduan Yoga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil.
Testi :
Yoga sangat baik untuk ibu-ibu hamil, baik secara fisik dan secara psikis. Untuk latihan ringan yang bisa kita lakukan dirumah setiap hari, buku ini bisa menjadi pegangan. Jadikan kehamilan Anda saat-saat yang menyenangkan. -Wanda Hamidah-
Banyak manfaat yang didapat dengan melakukan yoga hamil seperti yang saya rasakan. Nah, buku ini sangat informatif untuk membantu ibu hamil tetap sehat dan menikmati masa kehamilan dengan tenang dan bahagia. Tentunya harus dilakukan dengan benar. -Maudy Koesnaedi-

Dan...
Saya coba puter dvd nya.
Taraaaa...
Gambarnya kebalik, pemirsah :(
jadi hari ini saya nonton pelatihan yoga dengan mata muter @_@
haha, lebay.
Nanti dicoba deh diputer dilain PC.


11 Oktober 2012

kenapa kenapa?

Kenapa sih bunda, selalu saja tanya kenapa?
bukankah semua sudah Alloh atur? rejeki misalnya.
Itu namanya bunda tidak bersyukur.
Coba pikir deh...
Kenapa pekerjaan bunda seperti ini?
Beda dari mereka yang bisa bebas?
Apa bunda tidak ingat THP bunda lebih tinggi dari mereka?
Apa bunda tidak ingat kalau pekerjaan mereka jauh tidak lebih mudah dari pekerjaan bunda?
Nah!
Kalau begitu kenapa bunda tidak bersyukur dan tak perlu tanya kenapa.
Betul tidak?
Lalu, untuk yang sama dengan bunda, kenapa pekerjaannya beda?
Hmmm...
Kalau itu, tentu sudah sepakat kan?
Tapi kalau memang tidak dapat diajak bekerja sama ya sudah, bunda kerjakan yang terbaik yang bunda bisa, gampang kan?
Iya, gampang, tapi bunda keteteran!
Okay, speak up!
Udah juga. tapi sama saja!
Kalau begitu, do your best aja lah bunda.
Ingat kalau setiap amal baik yang kita lakukan akan mempunyai nilai tersendiri disisi Alloh (insya Alloh)
Jadi, tak usah iri. Apalagi sampai membenci. No!
Ingat bunda,  
bersyukurlah yang membuat kita bahagia, bukan bahagia yang membuat kita bersyukur.
Lihatlah diluar sana, masih banyak yang jauuuuuh tidak lebih baik dari kehidupan bunda, tapi mereka bisa bahagia. Kuncinya apa? Mereka mensyukuri apa yang mereka terima dari Alloh.
Jadi, jangan bunda melihat keatas, lihatlah kebawah, kalau kata mas ali ngko gulune cengeng dong madep menduwur terus, hehehe...
Mungkin bunda kurang bersyukur, sayang.
Bunda lihat teman-teman bunda yang jauuuuuh lebih sibuk dan lebih membutuhkan pikiran saat bekerja, tapi THP mereka tidak lebih banyak dari bunda, bunda harusnya bersyukur.
Penempatan disini, dekat dengan suami, ada saudara, pekerjaan tak memakan pikiran banyak, dan alhamdulillah THP lebih tinggi sedikit dari mereka yang diluar sana, yang jauh didaerah terpencil, yang jauh dari suami, dan pekerjaan mereka jauh lebih memakan pikiran.
Oke, bunda?
Mulai sekarang jangan bertanya kenapa lagi ya, bun!
Apalagi sampai dipikirin sampe kepala pusing dan hati panas.
Nanti malah sakit, bunda kan tau kondisi badan bunda, ngapain mikirin hal seperti itu, tak guna.
Nikmati saja, bunda sayang...
Semua ini proses kehidupan, ini ujian agar kita belajar untuk jadi hamba Alloh yang slalu bersyukur.
Ingatlah nasihat Rosululloh pada anaknya, Fatimah:
Jika kau lelah, maka bertasbihlah 33x, hamdalah 33x, dan bertakbirlah 33x ... :)
 



10 Oktober 2012

Cemburu itu ...

Memang sih cemburu itu wajar, karena pasti ada alasannya.
Misalnya karena saking sayangnya, gak mau kehilangan, maka cemburu itu akan muncul.
Tapi yang gak boleh kan cemburu yang berlebihan.
Bahkan mencurigai seseorang yang sudah jelas sudah diketahui hubungannya dengan pasangannya.
Misalnya, teman kantor pasangan yang juga temannya dia. Dia?
Dia disini maksudnya sipencemburu.
Kan sudah jelas, teman kantor itu siapa, siapa, siapa, bagaimana, bagaimana, bagaimana, apalagi kalau dia itu yang lebih dekat dengan teman kantor itu.
Nah!
Wajar gak kalau pasangannya berhubungan dengan teman kantor itu dan dia cemburu?
Hmmm...
Yang ini sih mengelus dada aja deh, beristighfar, dan menjelaskan hal sebenarnya untuk meng-adem-kan suasana.
Misalnya dijelaskan mengapa sms si teman kantor, apa tujuannya, isinya apa, maksudnya apa, insya Alloh bisa dipahami dia :)
Contoh lain adalah cemburu pada mantan atasan pasangan yang sudah jelas-jelas usianya rentang jauh, dan sifatnya baik hati ke semua bawahannya.
Artinya, sikap atasan itu kepada semua bawahan beliau itu sama, semuanya diperhatikan, disms, dan dikasih hadiah pada saat-saat tertentu.
Wajar gak kalau cemburu?
Boleh cemburu misalnya atasan itu hanya men-spesial-kan pasangannya, tidak kepada bawahannya yang lain.
Nah!
Kalau sudah sikapnya sama rata, menurut saya tak usah cemburu, karena dilihat dari motifnya adalah untuk menjaga hubungan baik, bukan untuk pedekate
Tapi kalau memang dia masih tetap cemburu, maka sebaiknya dijelaskan keadaan yang sebenarnya dan beri pengertian, serta ikuti apa mau dia, misalnya untuk mengurangi hubungan dengan mantan atasan. Oke...
Cemburu lain misalnya kepada suaminya teman dekat.
Namanya juga teman dekat, jadi terkadang sama suaminya juga akrab, tapi tentu tak melebihi dekatnya dengan istrinya.
Nah!
Kalau ternyata dia cemburu?
Ohhh...
Wajar? Wajar aja sih... 
Yah begitulah contoh-contoh sikap cemburu.
Hal2 yang perlu dilakukan ketika pasangan cemburu adalah:
pertama, tanyakan padanya apa alasan dia cemburu.
Kalau sudah tau, maka, kedua, jelaskan keadaan yang sebenarnya, bahwa tak semua yang diduganya itu benar adanya. Jelaskan hubungan sebenarnya bagaimana, 
Dan kalau sudah bisa adem suasana hatinya, maka ketiga kurangilah kadar hubungan/kedekatan dengan orang yang dicemburui.
Insya Alloh kejadian kecemburuan itu tak akan terulang.
Sekian ;p
Kesimpulan: Cemburu itu unik.
Pernah ada lelaki yang jarang sekali cemburu pada pasangannya, ini patut dicurigai, jangan2 tidak sayang, tapi ternyata, kadar cemburu orang itu berbeda-beda, kawan! :)


09 Oktober 2012

Luar biasa

Sungguh penciptaan manusia itu sangatlah luar biasa.
Bagaimana tidak?
Mungkin sekarang sudah tak sulit lagi untuk melihat video proses terbentuknya seorang bayi dari sepasang suami istri.
Dan sekarang, saya merasakan sendiri kehebatannya.
Mungkin efek atau tanda-tandanya saja yang baru saya alami, karena saya hanya bisa merasakan sebagai seorang calon ibu.
Mulai dari mual-mual karena perubahan hormon, muntah, sampai mood yang tak stabil.
Terkadang boyok ini rasanya sakit sekali, seperti tertarik-tarik.
Dan tanya dokter kandungan memang benar, karena janinnya sedang tumbuh, jadi otot-otot sang ibu mulai tertarik perlahan-lahan.
Subhanalloh, meskipun sakit, itu membuat saya semakin banyak berdzikir, dan terus bersyukur karena bisa merasakan apa yang wanita lain belum tentu bisa merasakannya.
Kadang kaki ini juga pegel-pegel, area perut seperti melilit.
Alhamdulillah...
Ternyata semua itu karena ada makhluk hidup didalam rahim saya.
Alhamdulillah...
Pernah saya lihat tayangan proses perkembangan dan pertumbuhan janin sampai lahir seorang bayi.
Rasanya ingin menangis, melihat kehebatan Alloh Sang Maha Kuasa, mengingat sosok ibu saya yang mengalami proses itu berkali-kali, dan bersyukur karena saya sedang memasuki tahapan demi tahapan itu.
Tak kuat rasanya. Ingin jalani saja.
Dan terus berdoa, semoga dimudahkan semua prosesnya, semua tahapannya, dan bayi saya lahir dengan selamat dan sehat wal'afiyat.
Amin...