15 Maret 2016

Kegemaran terhadap Buku sejak Dini

Sejak Rizma bayi, saya sudah mulai membacakan cerita untuknya. Awalnya sih punya buku bantal yang beli di babyshop pinggir jalan Veteran. Kemudian disusul buku cerita nabi dari halo balita yang mana belinya nyicil. Lama-lama keenakan karena bentuknya board book yang tahan robek. Sampai sekarang sudah punya sepuluh bukunya. Ngga beli lagi karena Rizma makin kesini kan makin mengerti bahwa buku itu bukan untuk disobek dan harus disayangi juga. 

Semakin kesini buku yang dibeli bukan board book lagi tapi sudah buku-buku biasa baik hardcover ataupun softcover. Oh iya, sejak Rizma suka dengan cerita nabi di halo balita, saya jadi ingat kalau ada buku cerita dari Nakita yang masih belum dibacakan ke Rizma. Sejak saat itu saya lebih sering membacakan buku, meski akhirnya buku dari Nakita itu ada beberapa halaman yang robek (lalu disolasi).

Ah, ingin rasanya menuliskan review buku-buku anak milik Rizma. Semoga perlahan terwujud, Aamiiin...

10 Maret 2016

Aku mencintaimu, ibu

22 Desember 2015

Hari itu adalah hari spesial untuk para anak manusia yang tak tahu asal usul hari ibu. Semua mengucapkan dan membanggakan ibunya. Seolah mereka sangat dekat dengan ibunya, dan tak ada ibu lain yang lebih hebat dari ibunya.

Aku memang tak sedekat anak lain dengan ibunya. Iya, aku gengsi mengucapkan 'aku mencintaimu, ibu atau sekesar memberi perhatian pada ibu. Apalagi sebagai anak lelaki satu-satunya yang masih tinggal di rumah dan belum menikah. Seharusnya memang akulah yang memperhatikan segala kebutuhan ibu. Tapi, tapi ... Ah, sudahlah.

Aku hanya bisa menorehkan sesuatu untuknya, dihari itu. Kusimpan kertas itu dibawah gelas bekas aku menikmati kopi hitam di teras rumah. Aku pergi, aku tak mau memberikannya pada ibuku. Aku yakin beliau pasti akan membacanya saat menyapu lantai nanti.


TB pada Anak (Part III)


Baca juga Part I dan Part II nya:)

Sudah lama memang sejak mendapat second opinion. Sebetulnya ingin mencari third opinion. Biasalah, weekend sok banyak agenda ataupun dilanda kemalasan keluar rumah. Akhirnya sabtu kemarin sampai juga ke dr. Waldi untuk check up sekaligus imunisasi yang tertunda sekian tahun dan

04 Maret 2016

Semangat melangkah ke tahapan usia berikutnya

Rasanya sudah lama sekali ngga menulis, apalagi tentang perkembangan Rizma. Dulu pernah baca postingan teman yang bertekad akan mencatat setiap perkembangan anaknya karena ternyata pas mendaftar sekolah ditanya. Bersyukur karena pernah di fase mencatat setiap perkembangan anak karena sering ada yanag tanya "Rizma mulai ini pas kapan, lok? Alhamdulillah bisa menjawab, tapi ternyata ngga bisa istiqomah menulisnya. Masih inget sih, kapan Rizma mulai bisa menggil bunda, tapi ingatannya sebatas sekitar usia ... bulan. Ngga bisa tepat, semoga ingatannya terus menempel sampai tua kelak. Iya karena mama mertua saya setelah menjadi nenek selalu menyambung-nyambungkan cucunya dengan anaknya dahulu (baca: bapaknya cucunya). Nah kalau ngga ingat

02 Maret 2016

Maafkan ya :)

Mohon maaf ya bila ada yang sakit hati membaca tulisan saya. Saya minta maaf sekali, maaf yang sebesar-besarnya. Ingin sekali saya mengganti alamat blog ini biar seperti dulu kala, yang membaca hanya yang ngga kenal, tapi karena sedikit banyak sudah ada yang menyengaja mampir ke blog saya karena mencari 'sesuatu' saya biarkan blog saya seperti sekarang. Takut sekali saya menulis, malah orang lain berkecil hati. Saya ngga ada maksud apa pun. 

Mungkin iya, dulu saya pernah mengalami ada di fase dimana melihat postingan orang lain, bergumam, apa ngga ada yang sakit hati ya melihat postingannya? Misalnya, temen posting