Hari itu adalah hari spesial untuk para anak manusia yang tak tahu asal usul hari ibu. Semua mengucapkan dan membanggakan ibunya. Seolah mereka sangat dekat dengan ibunya, dan tak ada ibu lain yang lebih hebat dari ibunya.
Aku memang tak sedekat anak lain dengan ibunya. Iya, aku gengsi mengucapkan 'aku mencintaimu, ibu atau sekesar memberi perhatian pada ibu. Apalagi sebagai anak lelaki satu-satunya yang masih tinggal di rumah dan belum menikah. Seharusnya memang akulah yang memperhatikan segala kebutuhan ibu. Tapi, tapi ... Ah, sudahlah.
Aku hanya bisa menorehkan sesuatu untuknya, dihari itu. Kusimpan kertas itu dibawah gelas bekas aku menikmati kopi hitam di teras rumah. Aku pergi, aku tak mau memberikannya pada ibuku. Aku yakin beliau pasti akan membacanya saat menyapu lantai nanti.
ah ibuuu jadi kangennn :)))
BalasHapusmbak elok emang nyari artikel gamis lv kah?
peluk ibu dgn doa yuuuk mba nin.
Hapuskmrn liat di kanan blog mba aja, tp bermanfaat banget artikelnya, bacanya sambil cekikikan ;)