24 Desember 2022

Tips Umroh Bersama Anak (Cerita Umroh Part III)


Hampir dua bulan ternyata memindahkan tulisan di notes ke blog belum kelar juga. Padahal saya ingin berbagi tips mengajak anak-anak untuk umroh.

Aku Bisa (Cerita Sepatu Roda)

Alhamdulillah, dalam hal belajar sepatu roda saya membuktikan bahwa motivasi internal sangat besar pengaruhnya pada kecepatan belajar anak-anak.

Contohnya Rizma, dulu bisa sepatu roda hanya dengan latihan sekitar tiga waktu. Latihan pertama dengan sepupunya yang ternyata memberikan motivasi dari dalam diri. Sehingga saat di rumah dengan sendirinya rajin berlatih dan langsung bisa biidznillah. Ma sya Allah...

Kami tak ada target apapun terkait sepatu roda. Beli sejak usia 5 tahun dan ada kemauan belajar (dengan posisi roda satu garis) di usia 9 tahun saat belajar kepada sepupu-sepupunya. Alhamdulillah, jadi menambah satu aktivitas fisik yang in sya Allah banyak manfaat untuk tubuhnya. 


Hal yang sama ternyata terjadi juga pada adiknya, Hanum. Ma sya Allah, saat kami belikan sepatu roda (second) adek langsung semangat belajar dan biidznillah tak lama latihan langsung bisa. Alhamdulillaah...

Setelah bisa berdiri dan meluncur dengan kecepatan minimun, adek ikut trial di kelas sepatu roda dan masuk kelas basic. Namun sayang karena jadwal belajarnya bentrok dengan jadwal saya workout jadi ditunda sampai dua bulan kemudian. 

Alhamdulillah sambil menunggu, adek latihan terus dan semakin meningkat kecepatannya. Desember ini resmi ikut kelas inline skate bersama Rizma. Rezeki, sepatunya ganti yang lebih bagus kualitasnya karena faktor sepatu sangat berpengaruh pada proses berlatih hingga mahir. Ibunya baru tahu, hehehe...

Satu hal yang sangat penting dalam proses belajar mereka adalah apresiasi dari kami orang tuanya. Alhamdulillah dengan mengapresiasi setiap kemajuan, ananda semakin giat berlatih dan semakin ingin mahir.

Aku bisa, bun!

Aku bisa, pah!

Kalimat itu keluar bersama binar mata dan sumringahnya senyum mereka ketika bisa melakukan luncuran yang lebih cepat. 

Ma sya Allah, barokallohu fikuma.

Semangat yah anak-anak!
 

29 November 2022

Cerita Umroh Kami (Part II)


City Tour

Memancing Ide Anak dengan Menulis Gembira


Sebelumnya saya pernah cerita bahwa Rizma mengikuti kelas Menulis Gembira di sini.

28 Oktober 2022

Umroh Pertama Kali Bersama Keluarga (Part I)



Alhamdulillah hari yang ditentukan tiba. Kamis, 13 Oktober 2022 kami berangkat umroh. 

18 Juli 2022

Field Trip ke Taman Wisata Lebah



Alhamdulillah, jumat pekan lalu kami belajar langsung tentang kehidupan lebah yang Allah sebutkan

Isi Ulang Kebutuhanmu, Yuk!


Sejak kurang lebih tiga tahun kami belajar cegah, pilah, olah sampah, salah satu PR kami adalah

29 Juni 2022

Liburan Bersama Keluarga Ponorogo


Awal Juni ini, kami kedatangan tamu yaitu yangti dari Ponorogo. Kami menjemputnya saat shubuh dan

24 Juni 2022

Belajar Menulis Gembira


Rizma suka sekali menggambar, membaca, dan membuat cerita (komik) sederhana. Saya pun

01 Juni 2022

Hobi Membuat Komik

Bismillah ...

Rasanya ingin sekali jadi ibu yang rajin mendokumentasikan karya anak-anaknya dalam sebuah portofolio karya. Banyak sekali karya anak-anak di rumah yang tersebar di beberapa buku mereka, terutama karya gambar dan komik.

Kali ini saya mencoba untuk scan dan dokumentasi ke blog, meski baru 1 atau 2 karya. Semoga bisa di update seiring dengan penatausahaan karya di rumah kami hehehe...




Karya Rizma beberapa bulan lalu




Karya Hanum beberapa bulan lalu

Sekarang usia mereka 9 dan 5 tahun. Sudah sejak tahun lalu mereka membuat cerita dari hobinya menggambar sehingga menjadi sebuah komik ala mereka. Barokallohufiihuma ♥️



 


24 Mei 2022

Motivasi Internal

Fiuh...

Rasanya capek memang kalau segala kegiatan anak ternyata nggak berasal dari motivasi di dalam diri mereka. Orang tua akan lelah menyuruh-nyuruh, dan ternyata si anak melakukan kegiatannya tanpa sadar apa pentingnya kegiatan itu untuknya. begitu seterusnya, siklus akan berulang kalau orang tua nggak mau belajar bagaimana memperbaiki kondisi tersebut.

Alhamdulillah hari ini saya membuka email dari rumah inspirasi. Cocok sekali kontennya, saya tulis disini agar mudah saya pelajari kembali ketika saya butuh reminder  ^^

Membangun motivasi internal
oleh Pak Aar dan Mba Lala

Proses membangun motivasi internal itu membutuhkan waktu yang panjang, rumit, dan berbeda-beda kondisinya pada setiap anak. Perlu tahapan proses dan sistem yang tepat untuk membangunnya.

 

Termasuk yang mempengaruhi tumbuhnya motivasi internal adalah ekspektasi orangtua yang wajar terhadap anak.

  • apakah anak merasa memiliki prosesnya dan tahu bahwa kegiatan itu untuk kepentingannya?
  • siapa yang lebih berkepentingan atas kegiatan itu: anak atau orangtua?
  • jika anak tak melakukan sebuah hal, siapa yang rugi: anak atau orangtua?

 

Jika ada kegiatan baik yang menurut kita penting untuk kepentingan anak; pastikan kita melatih dan membangun sistem di mana yang beruntung jika melakukan adalah anak, yang rugi jika tak melakukan adalah anak; bukan kita (orangtua).

 

Sebagai contoh, makan sendiri. Itu untuk kepentingan siapa? Mengapa anak harus dipaksa makan sendiri? Mengapa orangtua terpancing emosinya jika anak tidak makan sendiri? Jika anak tak mau makan sendiri, yang rugi siapa?

 

Untuk anak terampil makan sendiri, pastikan ada beberapa kondisi yang sesuai:

  • anak lapar
  • tidak ada susu & snack sebelum makan
  • anak makan tidak sambil main/menonton
  • berikan durasi waktu. Selesai atau tidak selesai, ambil piringnya. Alternatif pendekatan lain, biarkan anak menghabiskan makanan sampai berapa lama pun. Selama makanan belum habis, dia tak boleh meninggalkan meja dan melakukan kegiatan lain.
  • jika anak tak mau makan atau tidak habis, tidak ada snack setelahnya. Makanan baru akan ada lagi saat makan setelahnya

Itu contoh sistem yang bisa dibangun untuk membangun kebiasaan makan sendiri dan membangun

 

Memberikan reward

Memberikan reward efektif untuk mengarahkan anak pada sebuah tindakan tertentu. Penggunaan reward boleh, tapi perlu dijagar agar tetap efektif.

 

Reward akan efektif jika:

  • tidak menciptakan ketergantungan
  • paduan antara terpola/rutin & acak
  • dilakukan hanya sesekali atau dalam durasi tertentu (bukan seterusnya). Dalam jangka panjang yang dibangun adalah motivasi internal

 

Jadi, orang tua bisa memberikan reward, tapi pastikan hanya 1-2 kegiatan tertentu yang dianggap sangat penting.

17 Mei 2022

Liburan Lebaran


Alhamdulillah lebaran kali ini betulan lebaran seperti tiga tahun lalu. Dimana umat islam bisa merayakan tradisi mudik dan sowan ke keluarga di kampung. Ma sya Allah, sebuah nikmat yang telah lama dirindukan tentunya.

22 April 2022

Rapor bagi Klapamily


Ketika itu saya membaca postingan Bu Dini (D.K.Wardhani) tentang rapor bagi beliau dalam

18 April 2022

Ramadhan di Bulan April

Bulan ini adalah bulan istimewa. Kami menyambutnya dengan bersama membuat target Ramadhan masing-masing. Dari kegiatan ini saya belajar untuk menghargai orang lain. Tak perlu risau karena target Ramadhan mereka berbeda jumlah barisnya, lebih baik mendoakan agar semua tercapai dan saling mengingatkan ketika mulai kurang fokus.

Bulan ini juga bulan spesial. Tenang rasanya hidup tanpa instagram. Hihi... Karena meski banyak manfaat dari sana, tapi tak sedikit rasa yang kadang goyah ketika melihat story orang lain. Disadari atau enggak, ada waktu yang hilang untuk fokus pada hidup sendiri ketika kita sekian menit melihat kehidupan orang lain. Untuk nasihat orang-orang sholih, masih ada media telegram yang fokus untuk mendapatkan nasihat dari satu atau beberapa orang sholih. Berbeda dengan instagram, jika kita meniatkan mengambil nasihat dari akun pengelola orang-orang sholih maka akan banyak sekali "gangguan" ketika menuju kesana. Bahkan bisa saja waktu 25 menit habis namun hanya kurang dari 5 menit membuka akun yang awalnya dituju.

Bulan ini kami masih sama jadwal WFO-nya. Jadi, saya nggak harus benar-benar atur waktu karena jam kerjanya menyempit. Saya manfaatkan WFH dan hari libur untuk melaksanakan HS-plan yang alhamdulillah dimudahkan. Bahkan saya nggak menyangka kalau pekan pertama Ramadhan nggak pakai jasa catering. Rasanya semangat saja membuat meal plan dan terasa mudah dengan adanya stok bumbu dasar dan tentu saja bantuan budhe. Lalu pekan kedua kami mulai mix dengan catering. 

Sejauh ini, alhamdulillah ibadah kami lancar. Sebelumnya, saya mendengarkan nasihat Ustadz Nuzul Dzikri tentang ibadah hati wanita. Menenangkan sekali sehingga saya lebih longgar hati dalam menerima kodrat sebagai wanita khususnya selama Ramadhan ini. 

Selengkapnya tentang kajian ini bisa disimak di sini.

Oh, iya, bulan ini juga bulan spesial. Ma sya Allah, alhamdulillah, sepuluh tahun sudah kami mengarungi samudera rumah tangga. Ibadah terpanjang sepanjang hayat. Smoga Allah selalu mudahkan langkah kami untuk saling mencintai karena Allah dan melindungi diri dan keluarga dari api neraka. Amiin..



Our February and March

Subhanalloh...
Telat sekali menuangkan di blog tentang perjalanan kami di bulan Februari dan maret.

Fiuh..

Alhamdulillah, Maret ini anak-anak bertambah usia. Namun ibunnya melow karena artinya setahun lagi waktu kami sebelum datang usia 10 tahun anak pertama.

Project bulan Februari adalah Daging Burger homemade. Sedangkan bulan Maret tie dye sprei lama menjadi sprei lebih segar.

24 Maret 2022

Anak Pertama, Teladan bagi Anak Kedua, Ketiga, ...



Ketika saya sedang sholat, tiba-tiba anak kedua saya yang masih batita -saat itu- memutari saya dari

22 Februari 2022

Prasangka Ibarat Doa



Baru juga membatin "Duh, itu anak nggak ada diemnya, loncat sana loncat sini, jungkir balik, lari-lari, ntar jatuh gimana?!"

31 Januari 2022

Alhamdulillah Menikmati Awal Tahun 2022



Bismillahirrohmanirrohim...

Disclaimer: Tulisan ini adalah dokumentasi. Jangan lanjutkan membaca yah kalau masih belum bisa menata hati. Tidak ada maksud pamer karena saya ngga pernah menshare tulisan ini kecuali pada suami. Tapi entah siapa tetap ada yang membaca. Semoga bagi yang membaca bisa diambil pelajarannya.