24 Juni 2022

Belajar Menulis Gembira


Rizma suka sekali menggambar, membaca, dan membuat cerita (komik) sederhana. Saya pun memfasilitasinya dengan menghadirkan guru yang memiliki kompetensi di bidang tersebut karena saya belum bisa mengajarkan dengan amanah yang sekarang. 

Untuk menggambar komik, belum mendapat guru yang sesuai kriteria saya. Jadi sejauh ini Rizma (dan adiknya) menggambar sesuai dengan imajinasinya dan kadang dibantu dengan ide menggambar dari buku Jepang hadiah dari teman saya. Oh, iya selama setahun lalu sempat ikut Kreasita milik Kak tata, anak Bu lala dan Pak Aar Rumah Inspirasi. Namun masih banyak materi yang belum dieksplor saat batas waktu akses materi habis. Alhamdulillah Rizma mendapat banyak pelajaran.

Untuk menulis cerita, Alhamdulillah dua bulan lalu Rizma memulai belajar di Kelas Menulis Gembira bersama Miss Eyi, seorang Penulis. 
Satu kelas berdua saja sepekan sekali. Miss Eyi memberikan materi biasanya berupa gambar cetak yang nantinya akan dikarang ceritanya oleh anak (memancing cerita -mini- lewat gambar).

Alhamdulillah selama periode pertama (sebulan) belajar, saya mendapatkan report dari Miss Eyi seperti berikut :

Kegiatan periode 1:

- Membuat cerita dengan mengisi template komik

- Membuat komik sederhana

- Membuat cerita mini “Apa yang kamu suka dari liburan kemarin?” selepas libur Lebaran.

- Membuat karakter monster ajaib (penampilannya, identitasnya, sifat-sifat, kelebihannya, tempat tinggalnya)

- Sebelum menulis, biasanya kami membaca cerita dulu secara bergantian. Kami membaca “Ambilkan Bulan, Yah” dan “Aku Bisa Terbang” karangan Clara Ng, serta sebagian cerita dari “Kita Kami Kamu” karangan Reda Gaudiamo dan Socha Sobita.

Selama periode 1, Rizma bisa mengikuti semua kegiatan dengan baik. Dia juga tidak malu-malu dan aktif bertanya/menjawab.

Tulisan Rizma sudah baik untuk anak seusianya. Tentu saja, tetap ada yang masih bisa dikembangkan. Misalnya:

- Lebih memperhatikan imbuhan. Misalnya: Dimarahkan --> seharusnya dimarahi

- Pengembangan latar belakang cerita. Misalnya, Rizma menulis cerita tentang putri cantik yang memiliki pensil ajaib. Nah, premis cerita ini sudah sangat menarik, tapi masih bisa dikembangkan lagi. Saya memancing Rizma dengan beberapa pertanyaan:

Apa keajaiban pensil itu? (kata Rizma, pensilnya membawa keberuntungan)

Keberuntungan seperti apa yang didapat dari pensil itu? (membantu saat ujian)

Bagaimana si pensil membantu putri saat ujian? (mengingatkan putri bila lupa jawaban soal)

Sekian report singkat untuk periode 1 ya Mba. Seperti yang pernah saya sampaikan di awal, fokus Menulis Gembira adalah membuat anaknya senang dan gembira saat menulis dulu. Kalau sudah senang, Insya Allah nanti dia tertarik untuk semakin mengulik ceritanya.  

Alhamdulillah semoga kesenangannya menulis cerita bisa menghaislkan karya yang bermanfaat. Ibunya bisa fokus pada kekuatan anak. Amin...

_______________

PS : Report diatas merupakan permintaan saya untuk porto Rizma ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.