29 November 2022

Memancing Ide Anak dengan Menulis Gembira


Sebelumnya saya pernah cerita bahwa Rizma mengikuti kelas Menulis Gembira di sini.

Banyak tahap yang harus dilalui dalam rangka mengembangkan kemampuan literasi anak. Salah satu ikhtiar yang saya adalah dengan berlatih mengeluarkan ide yang ada di dalam pikiran. Sehingga anak terbiasa berpikir dan dapat mengungkapkan apa yang ada dalam pikirannya.



Di kelas menulis gembira, selalu ditekankan bahwa membaca dan menulis itu bersaudara. Sehingga, sebelum kegiatan menulis biasanya anak diajak membaca dahulu. Setelah membaca, baru anak-anak diajak untuk mengungkapkan ide melalui tulisan dengan berbagai pancingan.

Pancingan itu dapat berupa gambar tanpa teks, juga dapat berupa pertanyaan-pertanyaan yang bisa dijawab sehingga anak belajar menulis ide dengan runut.



Selama dua periode di kelas Menulis gembira, Rizma banyak sekali belajar. Apa saja?

Periode II
- Membuat seri cerita bergambar
- Berlatih menulis deskripsi --> mendeskripsikan tokoh2 animasi dan ruangan
- Menulis dengan pancingan: “Kalau kamu pindah ke luar negeri, mau ke mana? Apa saja yang kamu bawa?”
- Membaca: Cergam “Ceritera dari Negeri Dongeng” + buku “Pedagang Peci Kecurian” + buku “1000 Kucing untuk Kakek”

Periode III
- Menulis cerita liburan
- Membuat cerita dengan pancingan kata-kata acak
- Membuat project “Paddington Suitcase”
- Menulis dengan teknik 5w1H atau Adiksimba (Apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, bagaimana)
- Menulis pengalaman lomba 17 Agustus
- Menulis khayalan “Indonesia 50 tahun lagi” 
- Membaca buku “Boneka Salju Ajaib” + buku “Tini di Sekolah” + buku “Mau Lagi, Lagi, Lagi”

Selama Menulis Gembira periode 2 dan 3, Rizma bisa mengikuti dengan baik. Apa pun tugasnya, Rizma bisa menuliskannya sesuai arahan. 

Waktu awal-awal sekolah tatap muka lagi, Rizma beberapa kali bilang capek kalau harus menulis panjang, karena selama di sekolah sudah banyak menulis. Tapi alhamdulillah, mungkin karena makin terbiasa, lama-lama dia tidak pernah ada keluhan capek lagi. 

Yang masih bisa ditingkatkan oleh Rizma adalah mengembangkan cerita dan menambahkan detail keterangan pada tulisannya.
Misalnya ketika menulis tentang pengalaman 17 Agustusan, Rizma menulis dia mengikuti banyak lomba. Tapi dia tidak merinci lomba apa saja yang diikuti. Rizma menulis kalau dia menang lomba, tapi tidak menerangkan menang lomba yang mana atau bagaimana perasaannya 
Jadi tetap aku berikan pancingan supaya dia mau menambahkan tulisannya. Alhamdulillah Rizma selalu koperatif kalau aku minta dia merinci beberapa bagian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.