29 November 2022

Cerita Umroh Kami (Part II)


City Tour

Setelah bebersih dan perut lapar karena pulang ke hotel jam makan pagi sudah lewat, kami diajak city tour. Yang dikunjungi adalah Masjid Quba, dengan berwudhu dulu dari hotel, kemudian Kebun kurma, Masjid qiblatayn -hanya lewat, karena mengejar waktu sholat dhuhur di masjid Nabawi- dan gunung Uhud -hanya mengitari dan pak Ustadz bercerita tentang perang Uhud-

Sore harinya saya bertiga dengan anak-anak menuju masjid untuk menunggu payung tertutup. Pukul lima sore berangkat. Alhamdulillaaah anak-anak bisa menyaksikannya, tadi pagi mereka tak melihat terbukanya karena anak pertama saya butuh ke toilet hihi...

Pengalaman lain hari ini
Saya sedang mengisi air zamzam di dalam masjid Nabawi (hanya untuk mengisi air karena anak-anak masih dilarang masuk). Karena memakai botol literan, maka dispensernya tidak muat. Sehingga saya harus menadah dan menuang air zamzam melalui gelas plastik yang tersedia. Tak lama kemudian, ada anak-anak mungkin seusia Rizma -yang dari penampilannya sepertinya dari India- yang menawarkan bantuan dengan menunjukkan gelas yang sudah terisi penuh air zamzam dan diberikan pada saya sambil tersenyum memberi kode. Ah, ma sya Allah, senangnya. Saya membayangkan anak-anak saya melakukan itu untuk orang lain suatu saat nanti.

Setelah keluar dan menemui anak-anak, saya mencoba membawa anak-anak masuk ke masjid. Oow... sama, askar tidak membolehkan masuk. Lalu saya bilang bahwa saya melihat anak-anak di dalam. Kenapa anak-anak saya tidak dibolehkan? Ternyata sama saja hasilnya. 

Ohya untuk masuk masjid, dilarang membawa makanan dan belanjaan. Sorry, No shopping. Hahaha... 

Alhamdulillah saya bawa 2 botol besar kosong boleh, saya kira pas dicek bakal dilarang karena kebanyakan. Hihi...

Selain pengalaman dengan anak tadi, ada juga pengalaman berkenalan dengan anak Pakistan yang saya kira India juga. 

Alhamdulillah juga bertemu dan berbincang dengan orang Lebak -Banten- dengan dua anak perempuan dan ibu mertuanya yang sedang berziarah kesini karena sedang liburan  Mereka tinggal di Makkah dan umroh bisa dua kali sepekan. Ma sya Allah...



Hari ketiga
Kami bersiap untuk umroh sehingga harus packing. Lebih enak diatur koper untuk di Madinah sendiri, di Makkah sendiri sehingga memudahkan saat bongkar pasang. Sebelum berangkat, kami menyempatkan mencari makanan ringan untuk dinikmati bersama. Saya lupa namanya, mirip kebab juga mirip martabak karena berupa kulit tebal yang dimasak dengan telur dan isi berupa masakan rupa-rupa.

Perjalanannya menuju Makkah ternyata jauh. Membayangkan jauhnya perjalanan Nabi dan para sahabat yang hanya menggunakan kedua kaki dan alat transportasi seperti unta.

Berangkat pukul 14.30 sampai di Bir Ali -tempat ambil miqot- 15.20 dan melanjutkan perjalanan dengan istirahat di rest area saat waktu maghrib tiba. Sampai di hotel Makkah -dapat hotel Anjum bintang lima dengan jarak 200 sekian meter menuju masjidil haram- pukul 21.00 kemudian makan malam dan ada waktu untuk bersih-bersih diri sebelum berangkat umroh ke Masjidil Haram.

Singkat cerita, selesai proses ibadah umroh sekitar pukul 02.20 dini hari. Perjalanan pulang ke hotel lebih jauh dari saat berangkat karena pintu keluar berbeda. 

Sempat istirahat sebelum adzan shubuh berkumandang.

Hari keempat

Acara bebas tidak ada city tour. Saya, suami saya, dan ibu saya sholat dhuhur di masjidil Haram. Alhamdulillah bisa dapat shaf sholat dengan memandang langsung ke Ka'bah ma sya Allah la haula wa laa quwwata illa billah. Satu hal yang saya lupa, nggak bawa kaca mata hitam. Sehingga selama perjalanan menuju dan dari masjid mata saya perih karena teriknya matahari ma sya Allah seperti tiga kali lipat terik di Indonesia rasanya.

Sore sebelum maghrib kami sudah bersiap ke masjidil Haram untuk sholat maghrib sekaligus isya. Karena jarak hotel yang nggak dekat, maka paling enak memang sekali berangkat untuk beberapa kali sholat seperti maghrib dan isya. Kalau nggak bawa anak kecil mungkin bisa berlama-lama di masjid ketika acara bebas. 

Oh iya, tips paling enak saat ke masjid besar seperti masjidil Haram ini adalah membawa botol spray 100 ml untuk berwudhu ketika batal. Karena tempat wudhu sangat jauh dari tempat sholat, apalagi jika membawa anak kecil dan orang tua hal ini sangat praktis. Isinya bisa air bawa dari hotel atau diisi langsung dengan air zamzam di masjid. Ma sya Allah nikmatnya bisa minum dan wudhu dengan air zamzam kapan saja. Alhamdulillaaah...

Hari kelima

Saya sangat sedih ketika nggak bisa sholat berjamaah ke masjidil Haram padahal terdengar suara imam dari kamar hotel, namun saya harus belajar ridho ketika memang menyadari itu yang Allah inginkan. Misalnya saat anak-anak masih tertidur pulas atau ketika anak sakit. Kabar bahagianya, kata Pak Ustadz, di tanah suci kami bisa berjamaah dari kamar meski jaraknya lebih dari 150 meter. Alhamdulillah ya Allah...

Pagi ini saya melihat masjidil haram dari kamar hotel dan sangat ingin sholat shubuh berjamaah. Suami sudah berangkat duluan. Ibu, mertua dan adik saya yang beda kamar pun sudah berangkat karena memang saya membawa dua anak kesini dan qodarulloh masih ada yang belum bangun.

Ma sya Allah tanpa diduga, Allah bangunkan anak saya dan saya mengajak mereka ke masjid. Alhamdulillah akhirnya kami bertiga bisa sholat shubuh berjamaah di pelataran masjidil Haram. Ya Allah senangnya karena bisa jalan bertiga ke masjid. 



City Tour

Setelah sarapan pagi dan bersiap, kami diajak city tour menuju Jabal Tsur. Gunung dimana terdapat gua Tsur tempat Nabi Muhammad dan Sayyidina Abu Bakar bersembunyi dari kejaran kafir Quraisy ketika akan hijrah ke Madinah. Ya Allah sedih sekali membayangkannya 😭


Setelah itu  kami diajak ke Jabal Rahmah kemudian bus kami melewati Padang Arafah dan Mina. Subhanalloh ternyata banyak sekali tenda di Mina. Kalau di Arafah sendiri nggak ada tenda karena hanya dipasang saat musim haji. 

Saya hanya bisa menangis merasakan panasnya disana dan membayangkan bagaimana kelak di padang mahsyar 😭😭😭
Kalau sekarang bisa berlindung dibawah naungan payung, kelak apakah bisa mendapat naungan dari Allah yang hanya untuk tujuh golongan? 
😭😭😭

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.