Ketika itu saya membaca postingan Bu Dini (D.K.Wardhani) tentang rapor bagi beliau dalam Homeschooling. Kemudian saya tersenyum dan mengangguk setuju dengan pernyataan beliau. Kini, saya pun meminjam istilah beliau untuk penilaian rapor di Klapamily. Keluarga kecil kami, yang in sya Allah dengan pertolongan Allah menjalankan Homeschooling untuk anak kedua, dan Homeeducation untuk kedua anak kami karena si sulung masih sekolah alam.
Rapor, bukan hanya dilihat dari deretan angka di buku rapor dari sekolah.
Namun ketika anak sulung merasakan ketika saya sakit dan segera mengambilkan saya minum dan menawarkan segala yang saya butuhkan semisal pijatan dan oil.
Juga ketika anak-anak menyiapkan wadah dan tas belanja ketika akan berbelanja di luar.
Rapor nilainya tak harus keluar per semester.
Bahkan setiap hari bisa lebih dari sekali menerima nilai rapor. Saat anak-anak memilah sampah sebelum membuangnya ke tempat sampah yang kami sediakan sesuai jenisnya.
Juga ketika si bungsu minum air putih dengan posisi duduk, tiga kali tegukan, diawali basmalah dan diakhiri hamdalah di setiap tegukan serta menghadap kiblat.
Ma sya Allah...
Rapor nggak perlu pergi ke sekolah untuk melihat capaian anak-anak.
Tapi, ketika melihat si sulung berusaha menghibur si bungsu yang sedang menangis atau berusaha menenangkannya ketika ditinggal ibunya sholat.
Juga ketika selesai sholat shubuh, si sulung membereskan tempat tidur dan semua yang ada di ruang keluarga dengan sangat rapi.
Atau ketika saya ditegur karena lupa melipat sajadah usai sholat sembari merapikan ke tempat seharusnya, kemudian memaklumi sifat lupa seorang manusia.
Rapor bukan juga hanya isian checkliat hafal sekian surat di AlQuran.
Namun ketika anak-anak berniat dahulu sebelum belajar Alquran dan riang gembira ketika membacanya.
Juga ketika anak-anak ikut "ngefeel" ketika saya menceritakan kandungan surat dalam Quran seperti kisah Nabi Musa dan Firaun.
atau ketika saya diingatkan untuk mengenakan jilbab saat membaca atau menemani mereka belajar Alquran.
Rapor bukan hanya hafal doa-doa harian.
Tapi, ketika anak-anak bercerita keinginannya dan mengatakan "Aku udah doa sama Allah"
atau ketika saya diingatkan berdoa dilepaskan dari api neraka ketika setelah salam tanda selesai sholat saya malah lupa padahal sudah mengajarkan.
Juga saat saya dzikiran namun tertidur setelah shubuh ditanya "memangnya tidur habis shubuh sunnah Rosul?"
Raportan juga bila anak satu per satu mencapai tingkatan dalam menjadi pembelajar mandiri.
Ketika saya pulang kerja dan disuguhkan pizza buatan si sulung dengan resep hasil browsing.
Juga ketika kuah fuyunghai tersaji hasil si sulung belajar resep dari sumber online.
Ma sya Allah ♥️
Barokallohufiikuma
Semua kemudahan dan kebaikan datangnya dari Allah, Alhamdulillah bi ni'matihi tatimmush sholihaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.