Pertanyaan yang kemudian muncul setelah belajar tentang filosofi Montessori adalah "Bagaimana kurikulum metode Montessori?"
Apakah kegiatan anak saya ini termasuk Montessori?
Bagaimana memulainya?
Kini sudah banyak kelas baik online maupun offline yang membahas tentang kurikulum atau kegiatan serta cara membuat kurikulum sesuai usia anak.
Nah, di sini saya akan berbagi info mengenai kurikulum montessori dari situs yang sering saya kunjungi ketika membuat kurikulum atau jadwal kegiatan Rizma dan Hanum. Sebetulnya ada banyak sekali, namun saya akan membagikan yang hampir selalu jadi daily click ya ^^
Pertama, dari web infomontessori.com ada semua detail urutan kegiatan metode Montessori di area: Practical Life, Sensorial, Language, dan Mathematics. Bahasa pengantarnya: Bahasa Inggris dan ada video presentasinya juga.
Sedangkan untuk area Culture bisa merujuk salah satunya ke web trillium montessori.
Kedua, bila ingin bahasa pengantar bahasa Indonesia, bisa ke web-nya Mbak Dina ini. Silakan diubek-ubek sampai ketagihan. Hehehe...
Ketiga, kurikulum Montessori dari usia 2 tahun hingga 6 tahun (sudah dipisahkan) bisa dilihat di web ini. Lengkap!
Ketiga, kurikulum Montessori dari usia 2 tahun hingga 6 tahun (sudah dipisahkan) bisa dilihat di web ini. Lengkap!
Rujukan diatas adalah keseluruhan kegiatan dalam metode Montessori, dan bila buibu akan membuat kurikulum ananda di rumah, tentu saja disesuaikan dengan value, visi misi keluarga, dan juga dilihat dahulu perkembangan ananda sesuai usianya.
Checklist perkembangan bayi dan anak sampai dengan 5 tahun -balita- salah satunya ada di webnya Pak Aar Sumardiono -praktisi Homeschooling- ya. Di sana sudah dipisah-pisahkan perkembangan anak sesuai usia, yaitu:
* Parameter perkembangan bayi usia 0 – 6 bulan
* Parameter perkembangan bayi usia 6 – 12 bulan
* Parameter perkembangan anak usia 1-2 tahun
* Parameter perkembangan anak usia 2-3 tahun
* Parameter perkembangan anak usia 3-4 tahun
* Parameter perkembangan anak usia 4-5 tahun
Beliau menggunakan rujukan buku "Slow and Steady Get Me Ready".
Kalau mau versi Kemendikbud silakan ditambahkan yang belum ada. Nah, untuk yang muslim, tentu rujukan utamanya adalah Alqur'an dan Hadits. Di mana usia 0-7 tahun ananda selalu dikenalkan dengan kegiatan yang membuatnya cinta kepada Alloh dan Rosululloh. Semoga kita dimampukan dan dimudahkan yaaa mengemban amanah menjadi orang tua ini. Aaamin...
Nah, satu lagi, ada kurikulum Montessori yang pernah dibagikan oleh Mba Sarah (Julia Sarah Rangkuti) di akun instagramnya. Saya tulis ulang di word dan ini link-nya ya, semoga memudahkan ^^
Pada intinya, kalau memang akan menerapkan metode ini dan ada dana untuk membeli aparatus-aparatusnya, maka silakan saja mengadopsi pure Montessori. Yakni semua kegiatan menggunakan aparatus montessoriTapi saya sarankan untuk mengikuti kelas dulu bila ingin menerapkan di rumah bersama ananda. Karena Montessori itu ada pakemnya, semua sudah di atur sedemikian rupa dan nggak bisa di modifikasi.
Nah, kalau merasa nggak bisa pure Montessori, maka terapkan filosofinya, lakukan kegiatan yang memang bisa dilakukan dengan media yang ada di rumah. Nggak perlu dipaksa, yang penting atur semua lingkungan di dalam rumah untuk mendukung anak belajar mandiri (prepared environtment). Dan siapkan diri kita sebagai fasilitator yang sabar, menikmati proses, dan nggak banyak interupsi saat membersamai ananda belajar.
Baca Juga: Menyiapkan Prepared Environment
Metode ini sering disebut dengan Montessori inspired. atau yang sering Vina bagikan di instagram dan web-nya. Menurut saya lebih seru karena kita akan lebih kreatif menyusun ide bermain dengan peralatan yang mudah ditemui dan lebih terjangkau harganya.
Untuk buku sendiri, beberapa yang direkomendasikan adalah:
Pada intinya, kalau memang akan menerapkan metode ini dan ada dana untuk membeli aparatus-aparatusnya, maka silakan saja mengadopsi pure Montessori. Yakni semua kegiatan menggunakan aparatus montessoriTapi saya sarankan untuk mengikuti kelas dulu bila ingin menerapkan di rumah bersama ananda. Karena Montessori itu ada pakemnya, semua sudah di atur sedemikian rupa dan nggak bisa di modifikasi.
Nah, kalau merasa nggak bisa pure Montessori, maka terapkan filosofinya, lakukan kegiatan yang memang bisa dilakukan dengan media yang ada di rumah. Nggak perlu dipaksa, yang penting atur semua lingkungan di dalam rumah untuk mendukung anak belajar mandiri (prepared environtment). Dan siapkan diri kita sebagai fasilitator yang sabar, menikmati proses, dan nggak banyak interupsi saat membersamai ananda belajar.
Baca Juga: Menyiapkan Prepared Environment
Metode ini sering disebut dengan Montessori inspired. atau yang sering Vina bagikan di instagram dan web-nya. Menurut saya lebih seru karena kita akan lebih kreatif menyusun ide bermain dengan peralatan yang mudah ditemui dan lebih terjangkau harganya.
penggunaan alas kerja dalam metode montessori sumber: Raffles Montessori |
Untuk buku sendiri, beberapa yang direkomendasikan adalah:
- Jatuh Hati pada Montessori - Vidya Dwina Paramita
- Montessori di Rumah -55 Kegiatan Keterampilan Hidup- Elvina Lim Kusumo
- Montessori di Rumah -55 Kegiatan Matematika- Elvina Lim Kusumo
- The Absorbent Mind - Maria Montessori
- Metode Montessori - Editor Gerald Lee Gutek
Baca Juga: Review Buku Jatuh Hati pada Montessori
Semoga artikel ini bermanfaat untuk buibu yang sedang bingung mencari kurikulum montessori untuk ananda-nya.
Salam,
Bunda RizmaHanum
^^
Terima kasih sharing ilmu nya mbak Elok...
BalasHapus