12 April 2019

Maret, Bulan Spesial



Seharusnya postingan ini ditulis bulan lalu, tapi karena banyak sekali kendala (tsahhhh) akhirnya baru hari ini saya menulis di blog lagi. Sedih!

Maret...
Bulan ketiga, yang bagi saya sangat spesial. Kenapa? Karena di bulan ini anak-anak saya lahir. Masya Alloh alhamdulillah senang sekali mereka lahirnya selisih empat tahun satu minggu. Ngaruh emang? Hehehe... nggak juga sih sebetulnya. Toh kami bukan kelurga yang memeriahkan ulang tahun. Tapi, bulan Maret jadi spesial karena setiap bulan ini, artinya usia kami -saya dan suami- menjadi orang tua bertambah satu tahun.


Dan disinilah masa kami mengevaluasi sejauh mana cara kami mendidik anak-anak, apakah sudah sesuai dengan Alqur'an, apakah sudah meneladani Rosululloh dalam mendidik anak, apakah sudah bisa tetap lemah lembut saat berhadapan dengan anak, apakah sudah hadir sepenuh jiwa dan raga saat membersamai anak, dan sebagainya. 

Sebagai orang tua, yang mana tanggung jawabnya sangat 'challenging' ini, mengharuskan saya terus belajar dan memperbaiki diri serta sudah seharusnya semakin mendekat kepada Alloh, Sang Pemilik titipan. 

Memang ya, ternyata kalau anak terasa sedang sangat menguji kesabaran, jalan keluar utamanya adalah kembali kepada diri kita sendiri. 

Pertanyaan yang perlu dilontarkan adalah: "Apakah saya sedang jauh dari Alloh?"

Jika jawabannya iya, maka itulah menurut saya akar dari segala yang terjadi pada anak. Pantas saja ya, istighfar (tentunya bukan hanya ucapan belaka) itu solusi dari segala permasalahan. 


Ehemmm...

Sepertinya, bahasan parentingnya cukup segini aja. Karena sebetulnya saya mau berbagi kebahagiaan terkait bertambahnya usia Rizma dan Hanum. Alhamdulillah....

Rizma, yang sekarang sudah enam tahun, dan Hanum sudah dua tahun, Alhamdulillah banyak sekali kebahagiaan yang kami lalui bersama. Milestone-milestone mereka yang Alhamdulillah sangat membuat kami bersyukur. 

Adek Hanum, apalagi, dua tahun cerewetnya Masya Alloh. Mbah Tegal saja pernah bilang "Aku bae sing ndelengna kesel." artinya: Saya saja yang melihatnya merasa capek. Maksudnya adalah mbah selama di rumah membersamai anak-anak, terutama kalau lagi sama Hanum, cuma memantau perilaku dan menimpali ocehannya saja capek. Hahaha... Adek ceriwis! 

Mungkin berbakat menjadi public speaker//influencer? Apapun itu, semoga kalian jadi bagian changemaker dalam kebaikan yaaa, nakanak. Aamin...

Rizma, waktu kami tersisa satu lagi dalam membersamainya melalui masa Tufulah (0-7 Tahun). Ya Alloh, kalau inget ini rasanya banyak yang perlu diperbaiki lagi. Semoga Alloh mudahkan dan mampukan. Aamin...

Dan terakhir, semoga bersama saya dan suami, Rizma Hanum dapat tumbuh dan berkembang dengan unggul fitrah-fitrah kebaikannya. Aaamin...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.