"Belum, dok." Jawabku.
Ada rasa sedih juga saat menjawab pertanyaan dokter, karena saat itu baru belasan kata yang sudah jelas diucapkan Rizma. Ah, saya terus berpikiran positif bahwa setiap anak berbeda dengan anak lainnya. Begitu pun Rizma, dia anak yang unik. Saya yakin dia akan pandai berbicara, bahkan lebih dari 20 kata.
Karena semakin besar tidurnya semakin malam, kami gunakan waktunya untuk menstimulasi kemampuan bahasanya. Entah dengan gambar, objek asli, bercerita, bernyanyi, membaca buku, dan dengan mengenalkan apapun yang kami lihat bersama.
Alhamdulillah usaha kami sedikit demi sedikit menuai hasil. Sekarang Rizma makin cerewet, makin banyak kata yang bisa diucapkan. Apa-apa ditirukan, paling banyak penambahan kata saat umur 18 bulan hingga sekarang. Lucu juga kami mendengarnya, kadang semua orang diam, dia dengan asiknya ngomong tanpa henti, bahkan kadang berirama seperti bernyanyi. Ah, pintarnya anakku.
Banyak sekali konsep kata yang sudah terekam dalam memorinya dan dia ungkapkan dengan bahasanya. Ada
satu konsep kata yang sepertinya Rizma cerna dengan baik, yaitu konsep
kata "habis." Jadi, kalau Rizma pegang suatu benda ditangan kanan, lalu
ia akan membuka dan menunjukkan tangan kirinya yang kosong sambil
mengatakan "habis". Kemudian, dilanjutkan dengan memindahkan benda itu
ke tangan kirinya, lalu membuka tangan kanan sambil mengatakan "habis."
Kami tertawa geli setiap dia bermain dengan kata "habis". Pintarnyaaa... Alhamdulillah
"Bu(n)daaaa..."
"Papaaah..."
Tiap bagi bangun tidur ia mengabsen kami. Ya Alloh, senangnya hatiku saat bukan hanya panggilan papah saja yang dia ucapkan dengan fasih. Bunda, meski huruf -n- nya masih samar terdengar, tapi sudah fasih ia ucapkan. Bunda mana yang tidak bahagia?
Sekarang, tiap mendengar suara kucing, cicak, ayam, pesawat lewat, bahkan tangisan anak tetangga, semua dia ditirukan suaranya.
Saya sempatkan diri mencatat kata-kata yang Rizma ucapkan, insya Alloh berurutan dari yang pertama saya dengar:"meaow" (suara kucing)"kukukuk" (suara ayam jago)"cek cek cek" (suara cicak)"nguuung" (suara pesawat)
papah
mamah
bunda
dadah
tuh
ini
mana
mbah
jejez (bunyi kereta api)
hap (menangkap nyamuk)
awo aba (Allohu akbar)
pipis
abis
mimi
cucu
mbeee (suara kambing)
emoh
ndak (enggak)
awat (pesawat)
pupup
eta (kereta)
atta (nama tetangga)
japah (jerapah)
ajah (gajah)
citi (nama pengasuh)
cicak
kacing (kancing)
cuci
keju
tutu (tutup)
tiga
atu (satu)
uwa (dua)
baban (nama sepupu)
datuh (jatuh)
bobo
ti (teh)
maem
mau
gigi
abing (ambil)
bibi
Subhanalloh walkhamdulillah....
Ah, ini baru tahap berkata-kata. Sebentar lagi akan berlanjut ke tahap bertanya-tanya yang konon tiada habisnya. Kami harus bersiap menjawab pertanyaan-pertanyaannya.
Rizma, 20 bulan |
waaa Rizma udah cerewet yaa..
BalasHapusiya bener el, siap2 aja ditanya2in melulu ntar, harus sabar dan rajin jawab yaaa.. :)
ahaha... iya katanya nanti smp capek jawabnya :D
HapusRizma hebat..anak sy br bs bicara jelas usia 18 bln mak, sblmnya hanya a u sj, panggil sy jg aingg... alhamdulillah stlh 18 bln bs bicara... dan bener kt mak, stlh itu kdu siap2 menjwb pertanyaannya yg buanyak & hrs bs dia mengerti, klo dia tdk paham akn terus bertanya dan bertanyaa...
BalasHapusTerimakasih atas partisipasinya... peluk erat utk Rizma yg pinter
makasih mak iroh. tiap anak emang unik, dan bikin kita ibunya makin sayangggg dan gemesss. sama2 mak... naksir boneka flanelnya, bisa tuh buat nambah perbendaharaan suku kata Rizma. hihihi...
Hapussukses yaaa :)
Elok, ini kontrol rutin di mana?
BalasHapusDinda juga belum ada 20 kata
3minggu lagi 18bulan. huhu
Jangan cemas bunda dinda. di dr. waldi pondok pinang
Hapus