30 Desember 2014

Packing!

Siapa yang kalau packing mau bepergian jauh butuh waktu lebih dari setengah jam? Saya orang pertama yang ikut mengacungkan tangan *malu.
Berbeda dengan suami saya yang sepertinya hanya butuh waktu lima menit saja untuk menyulap tas/koper yang awalnya kosong menjadi berisi pakaian (dan kawan-kawannya) dengan rapi. Mungkin ini salah satu perbedaan laki-laki dan wanita.

Saat packing untuk bepergian satu minggu misalnya, seorang laki-laki hanya butuh perkiraan banyaknya pakaian yang akan digunakan. Sebut saja maksimal tujuh pasang pakaian (saya yakin sih kurang dari itu). Terlebih kalau perginya menginap di rumah keluarga/saudara yang mana di sana bisa mencuci pakaian atau bahkan ada stok pakaian, tentu pakaian yang akan dibawa bisa dikurangi. Maklum, semakin banyak pakaian yang dibawa maka beban pundak pun makin berat.

Bagaimana dengan wanita (seperti saya misalnya)? Memutar otak untuk mengambil pakaian dari lemari saja butuh waktu lebih dari seperempat jam. Hahaha... Ini sih udah jelas ya kalau packingnya pakai mikir dulu. Bahkan yang lama ya mikirnya itu. Ya, terjawab. Bedanya di sini *elus-elus jidat*
Saya pribadi memikirkan nanti pakaian hari pertama ini, eh cocok ngga ya? ganti yang ini aja deh. Kan agendanya ke pantai (misalnya). Hari kedua, sama, masih memilah pakaian yang cocok dari atas hingga bawah. Merasa kurang pas, ganti pakaian lain. Dan selalu saja, saat memandangi pakaian satu lemari, saya seringkali mengatakan 'Ya Alloh, pakai yang mana ya?' Padahal tinggal pilih, tapi merasa ngga punya pakaian yang lain. Kelihatannya itu ituuu aja. Wanita oh wanita...

Dari beberapa kali packing, saya lebih suka suami saya yang packing. Tapi ini lebih ke saat penataan pakaian di tas/koper sih. Kalau memilah baju, tetap saya lakukan sendiri. Saya merasa waktu lebih efektif saat suamu saya yang packing, bukan saya. Dan hasilnya pun lebih rapi plus muat banyak. Suami selalu menasihati saya supaya bergegas kalau packing. Jadi kan bisa istirahat untuk perjalanan esok hari. Tapi tetap saja saya sering begadang sendirian untuk packing. Ah, perlu sekali untuk diperbaiki cara pikir packingnya. Yah mungkin aja memang udah takdirnya wanita kalau packing mikir dulu macam saya ini *pembenaran*.

Tipsnya sih, bawa yang perlu aja. Ngga perlu memikirkan pakaian hari pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Apalagi kalau di tempat tujuan bisa mencuci, bawa lebih sedikit/separuh dari jumlah hari bepergian. Yakin deh, kalau bawa terlalu banyak (misalnya sebanyak harinya) pasti ada yang ngga terpakai sama sekali *pengalaman*. Untuk penataannya, tata pakaian sejenis dalam satu tempat/satu tumpuk dan pisahkan segala hal yang sekiranya akan sering digunakan selama perjalanan, biasanya dalam tas terpisah.

Saya nulis ini karena baru saja packing untuk perjalanan esok. Mau pulang ke Kota Reog ketemu yangti sama yangkungnya Rizma insya Alloh. Karena biasanya pulang hanya pas lebaran. Selain lebaran, mereka yang berkunjung ke ibu kota karena ngga perlu pusing mikir ijin/cuti *pembenaran lagi*.
Doakan lancar dan selamat ya...

2 komentar:

  1. Mba, toooosss sy jg gitu.
    yg masukin brg di koper tugas pak suami..
    selamat liburan yaa..

    BalasHapus

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.