Judulnya udah kaya anak akuntansi aja yah. Tepat sekali, karena udah di penghujung tahun, saya ingin menutup tahun 2014 ini dengan mengulas apa aja sih yang berkesan selama setahun ini. Sebetulnya banyak sekali yang berkesan untuk saya. tapi, dari yang terkesan itu, ada yang paling berkesan, meski nggak hanya satu.
- Rutin olahraga
Meski belum lama, alhamdulillah seminggu sekali rutin lari. Memang sih belum jauh dan non stop seperti para mamarunners, tapi seenggaknya tubuh saya yang tadinya gampang capek sekarang nggak segampang dulu. Bahkan pekan lalu, suami dan anak terserang batuk, saya masih sehat alhamdulillah. Padahal sebelum rutin olahraga, daya tahan tubuh saya sangat rendah, mudah sekali tertular sakit. Saya merasakan manfaat olah
raga rutin. Insya Alloh tahun depan ditambah porsi olahraganya.
raga rutin. Insya Alloh tahun depan ditambah porsi olahraganya.
- Jadi koki untuk suami dan anak tercinta
Alhamdulillah, selain karena asisten saya yang baru nggak bisa masak, niat saya jauh lebih tebal dibanding tahun sebelumnya. Saya sangat senang karena bisa menyiapkan sarapan dan bekal untuk suami serta semua makanan si kecil saya yang memasak. Dengan bantuan asisten dan resep dari mana saja, saya sukses menjadi koki untuk keluarga saya. Untuk rasa dan varian masakan, masih dalam tahap menuju seperti Chef! Kan yang penting mau memasak, bukan masalah bisa atau ngga bisa. Karena kalau menunggu bisa, akan ada alasan yang menjadi pembenaran untuk ngga memasak.
- Mendapat panggilan "bunda" dari Rizma
Alhamdulillah di tahun 2014 ini saya resmi mendapat panggilan bunda dari anak saya yang sekarang usianya 21 bulan. Bener loh, ternyata panggilan dari anak sangat-sangat membuat hati ini berbunga-bunga setelah sekian bulan iri dengan suami yang dengan mudahnya disebut papah oleh anak saya.Sekarang setiap waktu bahagia karena bundanya yang lebih sering dipanggil dan dicari.
- ODOJ
Nggak, saya ngga ikut group whatsapp ODOJ. Saya hanya berdua dengan suami melaksanakan program One Day One Juz. Iya, kadang saya absen karena berhalangan, atau kadang ketinggalan dari suami karena sok sibuk. Dari sini saya belajar bahwa waktu itu harus kita atur, bukan waktu yang mengatur kita. Dan kalau kita punya program, maka laksanakan dengan penuh tanggung jawab. Atur waktu sebaik-baiknya agar bisa mencapai target, bisa dengan cara mencicil setiap selesai sholat. Insya Alloh, lebih dari satu juz pun bisa terlaksana.
- Bertambah hafalan
Aih, ternyata udah ada lima. Mungkin sekian dulu sharingnya. Semoga bisa menularkan semangat positif bagi yang membacanya (kecuali poin ketiga).
semoga terus istiqomah ya, noted untuk aku juga nih
BalasHapusAmiin... semangat mak lidya ^^
Hapussemoga di th 2015 akan semakin baik lagi ya...
BalasHapusAmiiin.... Makasih mba Santi Dewi sdh berkunjung :)
Hapusbtw sy mau buka profilnya tp gagal :( mw kunjung balik
jaringannya mungkin ya mba... bisa di coba lagi :)
Hapusalamatny apa mba santi? tetep ngga bisa >.<
HapusSemoga di tahun 2015 semakin bertambah baik ya mba dan tetap istiqomah :) Makasih yaa udah ikutan giveaway di blogku mba ^_^
BalasHapusAmiiiin... sama2 mba ^^
Hapus