- Mendongeng membantu buah hati (balita) untuk belajar membaca sekaligus menajamkan ingatannya. Benar lho, Rizma yang beberapa kali dibacakan cerita yang sama akan ingat alur cerita dan letak persis setiap detail gambarnya.
- Meningkatkan kemampuan motorik balita. Saat saya mendongeng biasanya Rizma selalu ikut membolak-balik halaman buku ceritanya. Ternyata hal ini membantu meningkatkan kemampuan motoriknya, teritama motorik halus.
- Kebiasaan membaca sejak dini membuat balita memiliki konsentrasi yang lebih baik dan perkembangan otak yang lebih optimal.
- Memaknai kisah dari dongeng yang Ibu ceritakan dapat meningkaykan kemampuan emosional dan sosial balita. Saya biasanya memperlebar cerita tidak hanya seperti yang tertulis dalam buku cerita, pun selalu menunjukkan ekspresi sesuai dengan cerita dalam buku cerita. Cara ini ternyata ada manfaatnya ya. Saat mendongeng pastilah seorang ibu mengekspresikan emosi, bisalnya ekspresi senang dengan senyum dan tawa. Hal ini akan memancing anak untuk tersenyum dan tertawa juga. Ekspresikan senyum dan tawa inilah yang merupakan tanda pengembangan aspek emosional pada otak si Kecil. Stimulasi melalui interaksi positif antara seorang ibu dan anak akan berperan dalam pengembangan kemampuannya untuk bersosialisasi.
- Menambah kosa kata balita. Saya yakin salah satu gudang kosa kata Rizma salah satunya berasal dari kegiatan mendongeng sebelum tidur. Dari buku cerita Rizma saya kenalkan kosa kata yang memang kadang-kadang terlupa untuk saya ajarkan. Misalnya tentang kata 'kuat' yang ada di buku cerita Nabi Daud.
- Membantu perkembangan kemampuan logika balita. hal ini dilakukan dengan membacakan dongeng yang sama selama beberapa kali. Mungkin saat pertama kali dibacakan cerita, ia belum mengetahui isi ceritanya. Dengan mendengarnya beberapa kali, ia jadi menyadari adanya pola dan adegan.
Saya sendiri suka sekali jika membacakan dongeng untuk Rizma. Meski ada saatnya begitu lelah dan saya menyerahkan bagian ini kepada papahnya. Sejak rutin dibacakan cerita, Rizma sudah bisa meminta sendiri buku yang mau dibaca sambil mengatakan "cita... cita" (baca: cerita... cerita)
Kebiasaan mendongeng sebelum tidur ini sempat terhenti karena satu dan lain hal. Sekarang buku-buku cerita sudah rapi kembali dan siap untuk dibacakan tiap malam.
Oh iya, kemarin-kemarin ada cerita saat saya mendongengkan kisah Nabi Sholeh untuk Rizma.
Bunda : (membacakan cerita, hingga ada gambar domba)
Rizma : "mbeeee.... mbeeee... mbeee."
Bunda : (tersenyum sambil melanjutkan cerita)
Rizma : "mbeeee... mbeee... mbeee."
Bunda : (mulai merasa ceritanya tidak dihiraukan)
Rizma : "mbeeee... mbeee... mbeee."
Bunda : Rizma, kok sepertinya ada suara kambing ya?
Rizma : "mbeeee... mbeee... mbeee."
Bunda : (mendekatkan telinga ke gambar domba)
Rizma : "mbeeee... mbeee... mbeee."
Bunda : wah kambingnya bisa bersuara ya
Rizma : "mbeeee... mbeee... mbeee." (sambil tertawa geli)
---kegiatan tersebut diulang beberapa kali---
Bunda : "Rizma, coba kita lihat halaman berikutnya."
Rizma : (menuruti, melihat isi halaman berikutnya)
Bunda : "Wah, ada gambar unta. Coba kita dengarkan untanya bisa bersuara juga ngga ya?"
(sambil mendekatkan telinga ke gambar unta)
Rizma : (kebingungan, sepertinya berpikir: gimana ya bunyi unta?)
Bunda : "Coba kita dengarkan lagi ya."
Rizma : "untaaaa... untaaa... untaaaa..."
Bunda : (tertawa geli mendengar jawaban Rizma)
---kejadian ini diulang beberapa kali sampai akhirnya kami berdua tertawa geli bersama-sama---
Ah, sungguh senangnya. Alhamdulillah, anak wedhok saiki pinter lan lucu tenan.
Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
mendekatkan anak dan orang tua juga ya
BalasHapusbener, mbak
HapusKalau Alika saat berusia 2,5 tahun, mulutnya monyong-monyong aja ketika menirukan suara unta ^_^
BalasHapushehehe... anak2 emg ada aja ya imajinasinya. makasih sudah mampir
HapusAlhamdulillah .. Rizma aktif dan bereaksi dengan baik, moga makin pintar dan shalihah ya Nak :)
BalasHapusalhamdulillah.
Hapusamin.. terimakasih mak