09 Desember 2018

Mengenali Gaya Belajar Anak


pict random from google








Pernah ketika saya berbincang lewat media whatsap, seorang teman bercerita bahwa anaknya nggak
bisa duduk diam anteng seperti Rizma (memang upload-an foto di media sosial selalu menggambarkan hanya sekian persen dari kenyataan ya). Maunya lari-lari, menari, dan segala aktifitas fisik lainnya.

Padahal, Rizma duduk anteng seperti di foto juga nggak 'ujug-ujug' dan sudah melewati perjalanan panjang untuk stimulasinya.

Nah, semua itu ternyata berkaitan dengan yang namanya gaya belajar anak. Mungkin sudah banyak yang tahu bahwa ada tiga jenis gaya belajar: auditori, visul, dan kinestetik. Alhamdulillah di level 4 ini kelas bunda sayang IIP membahas tentang semua ini. Dan saya akan share di postingan ini ^^

Saya ingat sekali, jaman saya kecil dulu hampir semua sekolah modelnya seperti gambar pertama postingan ini. Semua anak di'paksa' duduk diam mendengarkan dan menyimak penjelasan guru yang sedang mengajar di kelas. Kalau ada satu saja yang ribu, bisa-bisa dikeluarkan dari kelas atau minimal dilempar sama kapur (ini sih pengalaman saya saja kali ya dilempar kapur sama guru fisika, hahaha...)

Sekarang, setelah memahami ada berbagai macam gaya belajar, saya jadi iba kalau jaman sekarang masih ada orang tua atau guru yang memaksakan anak belajar BUKAN dengan CARA dia BELAJAR. Yang ada mungkin anak-anak akan bosan dan ilmu yang hendak disampaikan sama sekali nggak ada yang masuk ke otak. 

Terus gimana biar tahu CARA ANAK BELAJAR?

Pertama, kita harus tahu apa tujuan anak-anak belajar. Selama belajar di kelas Ibu Profesional yang diasuh oleh Ibu Septi Peni Wulandari, saya jadi lebih memahami kenapa anak begini kenapa anak begitu. Ternyata memang mereka sudah punya tujuan belajar dari Sang Pencipta. Bu Septi menjelaskan ada 4 tujuan anak-anak belajar, dapat dilihat di diagram berikut ini.

sumber: Materi kelas Bunda Sayang





Nah, apabila selama bersama kita lalu anak kehilangan salah satu atau bahkan salah empat dari tujuan tersebut, maka artinya ADA YANG SALAH dengan KITA. Karena bisa jadi KITA MEMATIKAN FITRAH BELAJAR mereka. Naudzubillah min dzalik, KOREKSI LAGI dengan CARA kita membersamai mereka. Semoga Alloh memudahkan kita mendampingi anak-anak bertumbuh kembang sesuai fitrahnya. Aamin...

Kedua, sebagai orang tua yang merupakan guru pertama bagi anak-anak kita, sudah sewajarnya kita perlu BELAJAR dulu. Belajar tentang apa saja gaya belajar anak, bagaimana strategi untuk masing-masing gaya belajar, dan kemudian mengobservasi anak kita termasuk yang mana dan sesuaikan gaya mengajar kita dengan gaya belajar mereka.

Apa saja gaya belajar anak?
Sudah sering kita baca atau dengar tentang 3 jenis gaya belajar, yaitu Gaya belajar Visual, Auditory, dan Kinestetik.

  • Gaya Belajar Visual, yakni belajar dengan mengakses citra visual, gambar, warna, catatan, tabel, diagram, grafik, serta peta pikiran (mind-map) dan hal lain yang terkait. Biasanya anak dengan gaya belajar ini akan menandai tulisan penting di buku dengan stabilo. Buibu termasuk yang ini kah dulu waktu sekolah? :D
  • Gaya Belajar Auditory, yakni belajar dengan mengakses segala macam suara, bunyi, musik, nada dan irama, cerita, dialog, syair, dan hal lain yang terkait. Biasanya anak dnegan gaya belajar ini mudah belajar sambil mendengarkan musik. Hayo.... termasuk tipe ini kah? 
  • Gaya Belajar Kinestetik, yakni mengakses segala jenis gerak, aktivitas tubuh, emosi, koordinasi, dan hal lain yang terkait. Biasanya anak dengan gaya belajar ini menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca dan menghafal dengan cara berjalan-jalan. Wah, ada yang masuk tipe ini kah? 




Tabel diatas adalah ciri-ciri gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik.

Nah, untuk memudahkan dalam mengamati gaya belajar anak kita, kita buat list kegiatan kemudian amati apakah anak mempunyai satu atau lebih ciri-ciri masing-masing gaya belajar?

Ketika pengamatan sudah dilakukan, in sya Alloh akan lebih mudah mengenal gaya belajar anak kita dan tentu lebih memudahkan dalam merancang kegiatan untuk mereka serta menambah pemahaman kita akan keunikan masing-masing anak.




Mengenali Gaya Belajar Anak . . Pernah suatu ketika sy mendapat kalimat dari salah seorang ibu "Anakku nggak bisa anteng kaya Rizma, duduk begitu, sukanya lari-lari, nari-nari, yang gerak-gerak pokoknya." . . Apabila anak nggak bisa belajar dengan cara/gaya kita, maka kitalah yg harus belajar mengajar dengan cara mereka BISA belajar. & Setiap anak PASTI BISA belajar dgn baik, setiap anak akan belajar dgn CARA yg berbeda. (Sumber: Materi bunsay level 4) . . Tantangan kali ini, mengamati gaya belajar anak. Day 1: Kemarin, sy mengajak adik Hanum (20mo) bekerja dgn stacking block. Sy memperlihatkn bgmn cara menyusun (adik H memperhatikan), kemudian adik H mencobanya. Saat mencoba, ternyata adik H sangat berkonsentrasi, namun dia menyusun dengan "cara"nya sendiri (manipulasi). Di tengah kegiatan, ada suara2 dari papah&kakaknya, adik H menyauti dengan tetap "sibuk" dengan pekerjaannya. . . Checklist pengamatan: (V) Mengingat yg dilihat (K) Belajar mll manipulasi & praktek (K) Menyukai permainan yg menyibukkan (K) Tdk terlalu mudah terganggu dgn situasi keributan . . #harike1 #Tantangan10hari #GameLevel4 #GayaBelajarAnak #KuliahBunsayIIP
Sebuah kiriman dibagikan oleh Bunda Riz&Ha (@e.mahmudah) pada


Semangat membersamai ananda ^^

Salam,
BundaRizmaHanum

^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.