19 Januari 2020

[Jurnal Ulat-Ulat Pekan 1] Belanja Gagasan di Kelas Ulat-Ulat

Tulisan ini merupakan jurnal saya bertumbuh dengan bahagia di kelas Bunda Cekatan IIP.


Setelah melewati tahap telur-telur kelas bunda cekatan IIP, alhamdulillah kini saya menetas menjadi ulat 🐛🐛🐛

Senang!

Dan tahap awal di kelas ulat-ulat ini adalah MAKAN. Yup, tahu kan kalai ulat itu sebelum menjadi kepompong maka daun terus. Tapi kali ini ulatnya kudu pinter milih makanan apa yang akan dimakan, sesuai kebutuhan saja, tak perlu menggegas apalagi sampai kekenyangan yang bisa mengakibatkan muntah.

Kelas ulat-ulat ini kelas untuk kami belajar meramu sendiri makanan untuk berjuang di tahap selanjutnya. Jadi, ulatnya itu bukan konsumen, melainkan produsen. Hihihi.... Seru pokoknya!

Kami juga diajarkan untuk berbagi makanan dengan yang lain di "The jungle of Knowledge" agar teman-teman lain bisa mencicipi potluck yang kami bawa. Daaaaannn.... disini saya jadi tahu ternyata banyak yang kebutuhannya sama, yaitu kebutuhan untuk Mengatur waktu dengan baik (Time Management). Oke, kalau ada yang berpendapat waktu itu sama kok 24 jam kok diatur, nggak bakal bisa kurang dari itu atau pun lebih 😅 Nggak perlu lanjut baca.

Terima kasih sudah memilih lanjut membaca 🥰

Lalu, makanan apa yang kemarin saya bagikan ke teman-teman? Chek it out (Panduan 2) ⬇️

Alhamdulillah awal tahun ini saya mendapat rejeki belajar di rumah inspirasi Pak Aar dan Bu Lala (maaf itu Bu Mira nyebut nama asli Bu Lala, hehe...)

Selanjutnya, kami diminta juga untuk mengisi panduan 1 tentang ilmu apa saja yang sudah kita kuasai, mau belajar tentang apa, dan apa yang kemarin didapatkan dari potluck yang dibawa teman-teman.


Nah, kolom tengah ini harus sesuai dengan mindmap yang dibuat pekan lalu. Pokoknya ini adalah peta untuk melanjutkan perjalanan di "The jungle of Knowledge" tadi. Peta saya sementara ini:


Kok sementara? Karena bisa saja besok saya berubah pikiran dan merevisinya. Sebelum masuk ke hutan, boleh kok petanya diperbaiki. Dari pada nanti ditengah jalan tersesat atau malah berhenti di awal petualangan.

(((update per 7 Februari, saya menambahkan 1 lagi hal dalam peta saya yaitu meningkatkan hidup minim sampah dari level saat ini)))

Sebenarnya, kalau dilihat dari mindmap sih intinya cuma 1 yaitu mengisi waktu 24 jam dengan hal bermanfaat dan sesuai prioritas utama.


Put first thing first.

Dan, kemarin inti pelajaran pertama yang saya dapatkan adalah ini. Yap! tentang bagaimana agar waktu kita produktif seperti meletakkan batu, kerikil dan pasir dalam sebuah toples. Mana dulu yang akan dimasukkan? Yang belum pernah nonton, simak video ini yah 😀

Sebenarnya sudah diajarkan oleh islam tentang "waktu" ini. Bahkan Alloh bersumpah beberapa kali dalam Alqur'an tentang "waktu" ini. Salah satunya dalam Q.S. Al-'Asr ayat 1 sampai 3.


Saya sendiri sudah membuktikan bahwa inti dari pengaturan waktu adalah di "ketaatan pada waktu sholat". Meski terlihat tak ada benang merah, tapi saya melihat sendiri seseorang yang sholatnya selalu tepat waktu, ia bisa mengatur waktunya dengan baik ketimbang yang menunda sholat barang semenit pun 😭

Karena sebenarnya "manajemen sholat" adalah "manajemen hidup". 

Ada juga ilmu tentang manajemen waktu dengan metode Pomodoro. Mungkin nanti saya akan ngobrol sedikit aja buat tahu gambaran metode ini. Hehehe...

Karena pada intinya, kitalah yang punya andil dalam mengatur waktu kita sedemikian rupa hingga tak ada lagi waktu yang sia-sia.

Semua ilmu yang ada hanya sebagai referensi.

Kedua, yang saya dapatkan di potluck adalah tentang mengelola emosi. Bahwa emosi letaknya di otak. Siapa yang bahas ini? Ibunda yang kita kenal selama ini yaitu dr. Aisah Dahlan. Beliau pasti deh kajiannya berhubungan dengan otak. Hihihu... Jadi kangen pengen menimba ilmu lagi sama beliau.


Nggak nyangka yah? Pantesan kan yah dari kita kecil sering denger ibu kita istighfar kalau kita lagi "beraksi" 😀😀😀

Dan saat ini ditiru pula oleh kita sebagai istri dan ibu. Hahaha... 

Maha besar Alloh dengan segala firman-Nya.

Hadits tentang marah "La Taghdhob", dan bagaimana Rosululloh mengajarkan kita saat marah. Jika berdiri, maka duduklah, jika sedang duduk maka berbaringlah, jika masih marah juga, ambillah wudhu.

Inilah ternyata dasar dari teori dissosiasi untuk menetralkan emosi, yang saya pelajari dari Enlightening parenting. Masya Alloh ♥️♥️♥️

Ilmu lain, ada tentang clean eating. Ah, dari kapan tahu buku ini belum berani beli karena masih ada antrean buku di rumah yang belum selesai dibaca. Dan ada juga yang lagi belajar menyajikan bekal dengan bento. Ah, seneng deh!

Meski saya keinginannya nggak muluk-muluk, tapi seneng aja kalau ada yang lagi belajar tentang hal yang sama.

Terima kasih kepada Bu Septi, dan tim kuliah bunda cekatan ini. Telah memberikan kami wadah untuk saling berbagi kebahagiaan.

Mudah-mudahan semua ulat ini akan menjadi kupu-kupu yang indah. Aamiiin....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.