Oiya lupa mau nulis tentang cerita berjalannya Rizma. Gimana ya, bukan subjektif, cuma dari bukti-bukti yang ada menunjukkan sesungguhnya bin sebetulnya Rizma itu sudah bisa jalan, namun pakai tapi, yaitu tapi ngga mau jalan. Entah karena malas atau malu atau takut atau mungkin milih langsung lari ketimbang jalan terhuyung-huyung dahulu. Hmm...
Jadi, ceritanya 1. minggu lalu (kira-kira weekend yang lalu-pertengahan mei), kami semua (saya, suami, yangti dan yangkung) melihat dengan mata kepala sendiri Rizma berjalan dua langkah tanpa dia sadari kami semua melihatnya dan kami tetap pura-pura ngga lihat dia lagi jalan. Hihihi...
Memang waktu itu kami lagi ngga mainan sama Rizma, tapi masih dalam satu ruangan, cuma ngawasin aja. Jadi pas lihat Rizma jalan itu kami semua berbisik sambil menahan rasa bahagia dan kegirangan "Sssst, dia jalan, dia jalan" dan pura-pura nggak lihat Rizma jalan. Karena pengalaman kalau ditegur malah kaget anaknya dan malah jadi duduk :D
Katanya memang anak perempuan cenderung takut, kurang kendhel dibandingkan anak laki-laki. Tapi ngga juga sih menurut saya, ada juga anak temen, perempuan, ngga takut-takut untuk menuju fase jalan. Saya sih
percaya setiap anak itu unik dan tentunya beda-beda antara anak saya dengan anak teman atau anak tetangga.
percaya setiap anak itu unik dan tentunya beda-beda antara anak saya dengan anak teman atau anak tetangga.
2. Minggu malam kemarin (25 Mei), pas yangti yangkung-nya lagi ngga ada dirumah (silaturahim kerumah budhe dan om). Dengan ngga dinyana-nyana, Rizma jalan, lancar dan sekaligus kurang lebih tujuh langkah, yang membuat emaknya jingkrak-jingkrak kami semua terkagum dan bersyukur atas jawaban dari demam di malam-malam sebelumnya (dua hari demam yang saya pikir mau numbuh gigi lagi).
Ceritanya, malam itu saya, suami, dan adiknya suami (om-nya Rizma) lagi mainan bareng sama Rizma. Seperti biasa, kami menyemangati Rizma untuk memperkuat kemampuan berdirinya. Pas lagi berdiri (awalnya pegangan om-nya), dicoba lepas pegangannya, kami semangati Rizma untuk jalan dan dengan mantap Rizma melangkahkan kakinya hingga kurang lebih tujuh langkah dengan senyuman manis diwajahnya. Ya Alloh, fabiayyi alaaa i-robbikumaa tukadzibaaan.
Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Dan lebih bahagia lagi karena yang pertama kali menyaksikan adalah saya, bukan pengasuhnya Rizma (saya selalu berdoa agar setiap perkembangan Rizma saya dulu yang tahu sebelum pengasuh, hehehee... )
Terus saya panggil deh pengasuh untuk berbagi bahagia menyaksikan Rizma udah jalan. Setelah itu Rizma jalan lagi dua langkah, satu langkah, tiga langkah.Ikut bahagia juga pengasuhnya Rizma.
3. Sekian cerita berjalan-nya sikecil. Mudah-mudahan semakin lancar dan tidak lagi memilih merangkak dibandingkan berjalan. Aamiiiin ;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.