Akhir-akhir ini jadi agak parno saat naik/turun lift. Gegaranya beberapa hari lalu terjebak di lift pas pulang. Untungnya waktu itu bawa handphone, secara pas jam pulang jadi bawa tas. Dan bukan cuma saya yang ada di dalam lift. Alhamdulillah, ngga jadi panik karena banyak temennya. Hehe..
Cuma panik karena udaranya udah beda aja, bayangin, lift penuh, mati di lantai 2 (entah sudah pas atau belum) hampir 10 menit, tombol darurat ngga berfungsi, dan bapak-bapaknya malah pada guyon di dalam lift, tambahlah kapasitas CO2nya -_-
Alhamdulillah ngga lama setelah saya menghubungi suami (dan temen saya menghubungi teman di luar lift) bantuan datang. Teknisi lift membuka lift dari lantai 2 dan ternyata liftnya masih belum pas a.k.a nggantung sekitar 40 cm dari lantai 2. Alhamdulillah, kami bisa keluar dari lift (meskipun loncat sedikit) dan turun dengan tangga.
Saya akhirnya tanya ke suami perihal terjebak di lift. Gimana kalau terjebak sendirian di lift, tombol darurat ngga berfungsi, ngga bawa alat komunikasi apapun, apa yang harus dilakukan? Jawabannya cuma dua : tetap tenang dan berdoa sama Alloh. Saya menghela nafas, saya pikir bakal dijawab caranya bla bla bla, terus bla
bla bla. Hehee... Tapi memang betul, ternyata ketika terjebak di lift, kuncinya adalah tetap tenang, karena kalau kita panik, nafas kita jadi lebih cepat dan CO2 yang dihasilkan lebih banyak. Sedangkan di lift yang merupakan ruang kecil tertutup itu kita butuh O2 untuk bisa bertahan hingga bantuan datang. Tapi saya tetep aja masih penasaran caranya gimana biar bantuan datang kalau ngga bawa alat komunikasi dan hanya sendirian di lift yang terjebak. Memang benar sih, hanya Alloh tempat kita meminta pertolongan. Jadi satu-satunya cara ya berdoa agar diberi pertolongan.
bla bla. Hehee... Tapi memang betul, ternyata ketika terjebak di lift, kuncinya adalah tetap tenang, karena kalau kita panik, nafas kita jadi lebih cepat dan CO2 yang dihasilkan lebih banyak. Sedangkan di lift yang merupakan ruang kecil tertutup itu kita butuh O2 untuk bisa bertahan hingga bantuan datang. Tapi saya tetep aja masih penasaran caranya gimana biar bantuan datang kalau ngga bawa alat komunikasi dan hanya sendirian di lift yang terjebak. Memang benar sih, hanya Alloh tempat kita meminta pertolongan. Jadi satu-satunya cara ya berdoa agar diberi pertolongan.
Kembali ke lift kantor. Lift yang terjebak tadi itu asal muasalnya memang lagi dalam maintenance. Hari itu kabarnya udah bener. Jadilah pada berani naik lift itu. Walaupun ada cerita sebelumnya lift terjebak di lantai 1. Ealaaah ternyata kami kasus kedua :D
Dan esok harinya ternyata lift eksekutif pun terjebak saat jam pulang. Hmm, sepertinya memang semua lift perlu dicek lagi deh fungsinya. Biar ngga setiap hari ada cerita terjebak di lift :)
Sejak kejadian itu, saya selalu membawa alat komunikasi setiap kali menggunakan lift, kalau pas ngga bawa, saya naik tangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.