03 September 2018

Diem ya Dek, Ibun lagi Sholat

di hotel mercure karawang


Jumat pagi, 31 Agustus 2018

Saya memang agak pusing. 
Dari kamis malam sudah pusing karena flu berat, sampai memutuskan hari ini nggak masuk kerja. Suami sudah duluan ke kantor menggunakan mobil sedari pagi sebelum shubuh. Pagi itu memang ada Bulik yang datang dari Ponorogo, jadi dijemput di Gambir.

Alhamdulillah siangnya kuat ke stasiun Palmerah bertiga dengan anak-anak setelah meneguk satu butir obat flu. Terpaksa, tapi sudahlah. Saya anggap darurat.

Alhamdulillah lagi bapaknya anak-anak juga mau menjemput kami di stasiun. Jadi, saya nggak usah capek-capek ke kantornya. 

Perjalanan lancar, kami hemat sekian belas kilometer perjalanan dibandingkan berangkat langsung dari rumah.

Mercure Hotel, Karawang.
Sabtu siang, 1 September 2018

Sepulang dari menghadiri pernikahan Rian dan Aisha. Rasanya sudah ingin sekali berbaring melepas lelah dari hari-hari sebelumnya.

Pas sudah wudhu dan mau sholat dhuhur tepat waktu, si adek menangis kencang meminta nenen.
Akhirnya adek menyusu dan lama sekali sampai akhirnya saya ketiduran, mungkin karena efek obat tadi pagi juga. Belum sempat tidur karena harus datang ke acara akad nikah.

Astaghfirulloh, bangun-bangun jam dua siang. Hwaaa!
langsung saya beranjak dari kasur dan langsung wudhu untuk sholat dhuhur.
baru juga memakai mukena, Adek tahu kalau saya bangun.
Ikutan bangun dan menangis lagi.

Saya lanjutkan saja sampai sholatnya selesai.

Di tengah-tengah saya sholat, terdengar suara Mbak rizma bangun dan menenangkan adek. 
"Diem ya Dek, Ibun lagi Sholat."
Adek tetap menangis. Mbak Rizma berusaha mengajak main, mengalihkan perhatian adek agar bisa mengulur waktu ibun untuk sholat dengan tenang.

Berhasil.

Adek diam dan asik bermain dengan Mbak Rizma.

Ini bukan kali pertama. Sebelumnya sudah sering seperti ini. 
Meski di lain waktu mereka berebut mainan, tapi Mbak Rizma-lah yang sering dipanggil Adek pertama kali saat bangun dari tidurnya.


Meski Adek kadang tahu-tahu menggigit Mbak rizma karena penasaran dengan ekspresi Rizma, tapi Mbak Rizma selalu care sama adek. Selalu memanggil saya agar aware kalau Adek dalam bahaya atau sudah jauh dari pandangan mata.

Jangan terus diingat saat mereka bertengkar bun, karena banyak moment so sweet yang lebih patut kau kenang dan syukuri.

Semoga tulisan ini bisa menambah rasa syukur karena dikaruniai anak-anak yang sehat dan saling menyayangi.

With love, bunda Rizma Hanum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.