Sepantasnya Bersyukur

Menjadi seorang sekretaris. Tentu bukan hal yang sepele. Seperti kata dasarnya: sekretaris berasal dari kata SECRET yang artinya rahasia. Banyak sekali informasi yang pertama kali tahu adalah sekretaris. Jadi, sebagai seorang sekretaris, sudah sepantasnya bersyukur atas jabatan sekretaris yang tidak bisa sembarang orang menempatinya. Tapi mungkin berbeda-beda kebijakan untuk di setiap tempat kerja. Ada yang sekretaris ditempatkan karena kekosongan jabatan, ada yang karena permintaan atasan langsung, dan ada yang karena kompetensi yang dimiliki seseorang.

Baiklah, sebagai seorang sekretaris, sudah sepatutnya bersyukur atas beberapa kelebihan:

• Dikenal atasan, seorang sekretaris sejatinya adalah wakil dari atasan. Sekreratis Menteri misalnya, sejatinya dia adalah wakil dari menteri. Dialah yang tahu dulu berbagai informasi yang akan masuk ke menteri, tahu lebih dulu akan ada berita apa, dan tahu semua jadwal/agenda menteri dan bahkan yang mengatur jadwal adalah sekretaris (dalam artian agar tidak bentrok).
• Mempunyai waktu yang luang ketika atasan tidak sedang sibuk. Misalnya ketika atasan sedang rapat, tentunya sekretaris bertugas menjaga ruangan dan dalam kesempatan ini bisa melakukan hal lain yang bermanfaat seperti mengarsipkan atau membaca dan bahkan menulis. 
• Mempunyai posisi penting dan memiliki tunjangan khusus. Meskipun pekerjaannya tergolong ringan, namun dibayar lebih dari posisi lain teman seangkatan. 
• Mengetahui berbagai informasi penting bahkan rahasia.
• Dapat kesempatan untuk dikenal dan mengenal orang-orang penting yang bertindak sebagai tamu dari atasan. Direktur, Kabag, atau bahkan artis yang datang sebagai tamu (:p)

Disamping ada juga kekurangannya, yaitu harus selalu stand-by di ruangan. Kala banyak pegawai lain bepergian dengan sesuka hati mereka, sekretaris hanya bisa melihat mereka seraya berdoa semoga diberi kesabaran dan keikhlasan menjaga ruangan.Tapi disini justru hikmahnya adalah seorang sekretaris menjalankan tugas sesuai dengan prosedur. Artinya, tidak kabur di jam kerja. Betul kan?

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn