Cici, Anak Kelinci yang Jujur

pict random from google

Di sebuah rumah kecil hiduplah seekor induk kelinci beserta kelima anak kelinci. Masing-masing bernama Cucu, Caca, Cece, Coco, dan Cici. Mereka berlima terbiasa memanggil induk kelinci

dengan panggilan Bubu.

Suatu pagi saat anak-anak kelinci masih tidur, Bubu pergi ke pasar untuk membeli buah. Kelima anak kelinci memang suka sekali makan buah. Tak heran mereka jarang sakit.

Sebelum pergi, Bubu sudah membuat panekuk wortel untuk disantap kelima anak kelinci saat bangun nanti. Bubu membagi kue menjadi lima potong agar masing-masing anak mendapat satu potong kue. Bubu memberi pesan pada secarik kertas di dekat piring kue: “Ambil satu-satu ya, nak!”

Bubu pun pergi ke pasar setelah berpamitan kepada anak-anaknya dengan suara lirih dan kecupan sayang di kening.

Tidak lama kemudian, terik matahari di jendela membangunkan anak-anak kelinci.

“Hoaaaaaahm,” suara Cici yang terbangun dari tidur.

“Aku mau mandi, ah! seru Cici.

Cici pun mandi dan segera bermain di halaman rumah.

...

Singkat cerita, mereka makan kue panekuk wortel buatan ibu. Tapi ada satu kelinci yang tidak kebagian. 

Kira-kira, siapa yang tidak kebagian ya?

Bagaimana nasibnya?

Dan siapakah yang memakan kue jatah dia?

Temukan jawabannya dalam buku antologi perdana saya: 30 Days Emak Mendongeng seri Kejujuran.

credit: testi foto pembeli

Alhamdulillah, Alloh beri kesempatan saya untuk menjadi salah satu penulis buku dongeng anak-anak bersama Mba Festining Tarias yang baik hati dan sabar sekali. Saya nggak nyangka akan dipertemukan kembali dengan Mbak Festi -istri dari senior saya waktu saya magang kerja- di dunia kepenulisan.

Semoga buku ini akan menjadi teman bagi ibu-ibu yang suka mendongeng untuk anak-anaknya.

Dan semoga next buku anak bisa terbit solo atas nama saya, aamiiiin.....

Salam dongeng!

_Bunda RizmaHanum_

PS: Pemesanan bisa dilakukan via link whatssap ini

Share on Facebook

Share on Twitter

Share on Google+

Share on LinkedIn