02 November 2021

Wahai diri! Bercerminlah!



Bismillah..
Ini adalah catatan pribadi Kkajian Kitab Wabilush Shayyib
(belum editing, segala kekurangan dan kesalahan adalah milik penulis dan segala ilmu adalah milik Allah ta'ala)

Rekaman kajian bisa disimak disini

Terpenting adalah menambah iman kita pada Allah, makin taqwa.

Sayap pertama adalah memperbanyak melihat nikmat Allah - bersyukur. Akan membuat makin cinta.

Sayap kedua adalah senantiasa fokus melihat aib diri dan kekurangan dalam beramal. Akan membuat merasa kerdil di sisi Allah dan segala sombong, arogansi, dkk PATAH-PECAH berkeping-keping dan melahirkan rasa butuh pada Allah dan senantiasa bertaubat di setiap waktu dan tak memandang diri sebagai ORANG BANGKRUT di hadapan Allah ta’ala. Lalu diganti RASA BUTUH SAMA ALLAH, jadi deket sama Allah. Amiin aku mau ya Allah jadi begini.

Kita jadi tau kedudukan diri di hadapan Allah.

Pantes sombong? Hebat? Merasa berjasa? Jawabannya ENGGAK!

SO MARI BERCERMIN.

CERMIN adalah kebutuhan primer bagi wanita.

Jika fisik kita sering dicerminin, semangat pula untuk urusan fisik, sudahkah kita bercermin untuk urusan jiwa, hati, dan amalan kita?

Bercermin fisik biar PEDE di hadapan makhluk. Bercemin jiwa agar kita sadar betapa rendahnya kita di hadapan Allah, hilangnya keangkuhan, kesombongan.

Sadar ngga?

Salah satu masalah di rumah tangga kita itu bukan karena kita banyak kekurangannya tapi kita yang lupa bercermin dan fokus pada aib dan kekurangan amal kita. L

Kita sama aja kayak suami, bahkan mgkn lebih parah dari suami kita! Tapi kita mentalnya NYALAHIN ORANG LAIN. Hiks

So, orang berakal, yuk fokus mencari aib diri dan kemudian perbaiki aib itu (taubat). WAJIB. Selalu mencari SELAMAT. BUKAN CARI YANG LAIN.

CARANYA?

Dengan STOP cari kesalahan orang, aib orang, kekurangan orang. Kecuali kalau kita punya TJ misal bagian HRD, guru.

Dan diwaktu bersamaan sibuk mencari aib diri dan memperbaikinya. Bukan berhenti mencari saja.

Selama suami kamu adalah manusia ya pasti akan banyak kesalahan, kekurangan. Ngga usah dicari-cari. Kecuali dalam rangka islah tapi juga adal cara-caranya.

Perbaiki satu per satu, in sya Allah akan diperbaiki hidup kita sama Allah, diberkahi. Aamiin...

Tubuhnya akan rileks, hati juga nggak capek. Huhu... nggak mudah marah

Smoga sebelum Allah panggil saya, udah saya berusaha perbaiki aib-aib saya, kekurangan saya. Ya kan? Ujung-ujungnya sering taubat.

Dia akan tenang ketika melihat aib yg sama dalam diri saudaranya. Dalam rumah tangga: suami. Yap! Terbiasalah mencari aib diri wahai istri. Jadi pas suami khilaf, salah, keliru, kita akan bijak dalam menyikapi. Karena kita tau, kita juga begitu Cuma beda aja casingnya. Sama2 ngga nurut sama Allah Cuma kolamnya beda L L L

KAMU MAH SUKANYA MERASA NURUT, SUAMI ENGGAK :(

Aib saya: tidak mendidik anak dgn baik. Jadi buat apa jadi ibu yg angkuh dan merasa paling suci sendiri? Saya rendah punya banyak dosa. Saya nurut aja deh sama Allah, saya butuh Allah, saya mau taubat aja sama Allah. Mau ya Allah...

Larinya taubat, bukan NUNTUT/BENCI orang lain.

Azzumar 53 jangan berputus asa. Yuk taubat

In sya Allah otomatis membunuh virus2 kesombongan, menuju arah merasa rendah kepada Allah.

MAU MERENDAH? DIH KAMU MAH EMANG DASAR RENDAH.

Analogi: dapet nilai jelek math masa iya berani nyinyirin yg lain dan nyuruh : belajar sana!

Yaudah emang suami itu ada salah. Tapi heyyyy NGACA! Nyalahin bukan solusi.

Solusinya SALING TOLONG-MENOLONG agar kita sesama banyak aib tetep bersama dalam BAHTERA KETAQWAAN DAN KEIMANAN.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.