Terpenting adalah menambah iman kita pada Allah, makin
taqwa.
Sayap pertama adalah memperbanyak melihat nikmat Allah - bersyukur.
Akan membuat makin cinta.
Sayap kedua adalah senantiasa fokus melihat aib diri dan
kekurangan dalam beramal. Akan membuat merasa kerdil di sisi Allah dan segala
sombong, arogansi, dkk PATAH-PECAH berkeping-keping dan melahirkan rasa butuh
pada Allah dan senantiasa bertaubat di setiap waktu dan tak memandang diri
sebagai ORANG BANGKRUT di hadapan Allah ta’ala. Lalu diganti RASA BUTUH SAMA
ALLAH, jadi deket sama Allah. Amiin aku mau ya Allah jadi begini.
Kita jadi tau kedudukan diri di hadapan Allah.
Pantes sombong? Hebat? Merasa berjasa? Jawabannya ENGGAK!
SO MARI BERCERMIN.
CERMIN adalah kebutuhan primer bagi wanita.
Jika fisik kita sering dicerminin, semangat pula untuk
urusan fisik, sudahkah kita bercermin untuk urusan jiwa, hati, dan amalan kita?
Bercermin fisik biar PEDE di hadapan makhluk. Bercemin jiwa
agar kita sadar betapa rendahnya kita di hadapan Allah, hilangnya keangkuhan,
kesombongan.
Sadar ngga?
Salah satu masalah di rumah tangga kita itu bukan karena
kita banyak kekurangannya tapi kita yang lupa bercermin dan fokus pada aib dan
kekurangan amal kita. L
Kita sama aja kayak suami, bahkan mgkn lebih parah dari
suami kita! Tapi kita mentalnya NYALAHIN ORANG LAIN. Hiks
So, orang berakal, yuk fokus mencari aib diri dan kemudian
perbaiki aib itu (taubat). WAJIB. Selalu mencari SELAMAT. BUKAN CARI YANG LAIN.
CARANYA?
Dengan STOP cari kesalahan orang, aib orang, kekurangan
orang. Kecuali kalau kita punya TJ misal bagian HRD, guru.
Dan diwaktu bersamaan sibuk mencari aib diri dan memperbaikinya. Bukan berhenti mencari
saja.
Selama suami kamu adalah manusia ya pasti akan banyak
kesalahan, kekurangan. Ngga usah dicari-cari. Kecuali dalam rangka islah tapi
juga adal cara-caranya.
Perbaiki satu per satu, in sya Allah akan diperbaiki hidup
kita sama Allah, diberkahi. Aamiin...
Tubuhnya akan rileks, hati juga nggak capek. Huhu... nggak
mudah marah
Smoga sebelum Allah panggil saya, udah saya berusaha
perbaiki aib-aib saya, kekurangan saya. Ya kan? Ujung-ujungnya sering taubat.
Dia akan tenang ketika melihat aib yg sama dalam diri
saudaranya. Dalam rumah tangga: suami. Yap! Terbiasalah mencari aib diri wahai
istri. Jadi pas suami khilaf, salah, keliru, kita akan bijak dalam menyikapi.
Karena kita tau, kita juga begitu Cuma beda aja casingnya. Sama2 ngga nurut
sama Allah Cuma kolamnya beda L
L L
KAMU MAH SUKANYA MERASA NURUT, SUAMI ENGGAK :(
Aib saya: tidak
mendidik anak dgn baik. Jadi buat apa jadi ibu yg angkuh dan merasa
paling suci sendiri? Saya rendah punya banyak dosa. Saya nurut aja deh sama
Allah, saya butuh Allah, saya mau taubat aja sama Allah. Mau ya Allah...
Larinya taubat, bukan NUNTUT/BENCI orang lain.
Azzumar 53 jangan berputus asa. Yuk taubat
In sya Allah otomatis membunuh virus2 kesombongan, menuju
arah merasa rendah kepada Allah.
MAU MERENDAH? DIH KAMU MAH EMANG DASAR RENDAH.
Analogi: dapet nilai jelek math masa iya berani nyinyirin yg
lain dan nyuruh : belajar sana!
Yaudah emang suami itu ada salah. Tapi heyyyy NGACA!
Nyalahin bukan solusi.
Solusinya SALING
TOLONG-MENOLONG agar kita sesama banyak aib tetep bersama dalam BAHTERA
KETAQWAAN DAN KEIMANAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.