01 April 2020

Membersamai Kesayangan Tanpa "Sumbu Pendek" [April]



Bismillah, karena hari ini sudah memasuki bulan April maka jurnal membersamai kesayangan tanpa sumbu pendek saya buat di postingan baru.

Hari kesembilan, 1 April 2020/7 Sya'ban 1441

Alhamdulillah pagi ini membuat omelet bersama anak-anak. Kemudian sarapan bersama, bermain, streching, dan setelah mandi memulai pelajaran tali temali.

Saat belajar tali temali, nampaknya Mbak Rizma kesulitan mengikuti gerakan menali Pak Guru di video. Jadi, baru satu jenis simpul, sudah terlihat semangatnya menurun. Ditambah lagi adek yang cari perhatian dengan berusaha ikut memegang tali milik Mbak. 

Alhamdulillah, saya langsung speak up ke papahnya anak-anak agar beliau menghandle adek agar mbak bisa konsentrasi belajar. Adek pun bermain catur dan senyum merekah di wajahnya.

Berusaha memahami kondisi anak tanpa ikut rungsing sendiri selalu membuat suasana lebih menyenangkan.


Hari kesepuluh, 2 April 2020/8 Sya'ban 1441

Hari ini Mbak Rizma memilih murojaah dengan saya, diwaktu ibun masih menyuapi Adek. Papahnya sedang tilawah karena baru selesai sholat dhuhur berjamaah dengan Mbak. Biasanya mbak murojaah dengan papahnya.

Adek pun mencari perhatian dengan menaiki punggung saya dan menggelayut seperti menyender pada sofa. Sementara, mbak terganggu dengan kehebohan suara adek sampai-sampai telinganya ia tutup dengan kedua tangan.

Saya berusaha konsentrasi menyimak mbak Rizma meski nggak nyaman juga dengan kelakuan adeknya yang caper.

Alhamdulillah saya bisa tetap tenang dan nggak emosi. Hingga pada akhirnya adek semakin berlebihan capernya, saya pun calling papahnya dengan kode. Hehehe...

Alhamdulillah, segera papahnya menarik perhatian adek Hanum dan murojaah pun lancar tanpa pecah perhatian.

Senang sekali hari ini masak sayur kukus dengan sambal pecel dan Grilled dori fish yang langsung habis karena anak-anak suka. Alhamdulillah... Mereka pengertian juga saat ibunnya harus bekerja di depan laptop. Hanya sesekali datang memberi senyuman dan semangat.


Hari kesebelas, 3 April 2020/9 Sya'ban 1441

Alhamdulillah hari ini sarapan pagi seadanya yaitu kolak singkong. Namun ternyata pukul 8 pagi pada kelaparan lagi, akhirnya memasak nasi mie goreng. Saat memasak, tentu saja ada Adek dan Mbak menemani. Berkali-kali mereka memperlihatkan rasa laparnya dengan icip-icip mie gorengnya sebelum siap disajikan.

Kalau dulu saya bisa jengkel, sekarang, santai saja mencoba disosiasi dan memahami perasaan mereka. Salah ibunya juga kan pagi belum mengenyangkan perut, hehehe...

Pas sekolah dengan Mbak, kegiatannya berkebun. Mbak mengenalkan tanaman tomat dan saya merekam dalam video. Semua baik-baik saja, yang memicu jengkel adalah kesulitan mengupload video ke gdrive untuk laporan ke Bu Guru di sekolah.

Dan itu bisa merepet kemana-mana. Akhirnya saya kirim email saja.

Oh, iya hari ini Adek mengeluh kakinya (bagian telapak) sakit. Alhamdulillah saya dan papahnya berusaha memahami tanpa meremehkan dengan kata halah. Pak suamu sudah mulai membaca buku Seni Bicara Pada Anak. Yey!

Sorenya, ada paketan berisi buku diary dan pena warna warni untuk Adek dan Mbak. Senangnya mereka, alhamdulillah tabarokalloh ♥️

Kata Mbak, hari ini saya excellent. Tapi, saya merasa very good saja karena ada wajah kesal efek gdrive. Hahaha...


Hari kedua belas, 4 April 2020/10 Sya'ban 1441

Alhamdulillah, bangun tidur dapat mood memasak!
Jadilah sebelum jam tujuh pagi sarapan dengan oseng sawi putih dan telur dadar ala Mbah Tegal.

Senang sekali karena meski budhe nggak datang, ada suami yang dengan sigap membantu pekerjaan domestik. Pun, hari ini lebih santai karena libur. Hehehe...

Alhamdulillah bisa membaca buku JSR yang baru saja mendarat kemarin. Dan dapat pelajaran tentang kaitan emosi dengan kesehatan. Duh! Seperti dapat angin semilir ditengah nikmatnya mengaplikasikan ilmu manajemen emosi di kelas kepompong ini. Masya Alloh, tabarokalloh...

Jadi semakin mendapat alasan kuat untuk bisa tetap memiliki suasana hati yang gembira.

Siangnya pun memasak kakap goreng tepung dibantu Mbak Rizma memotong ikan dan dibantu adek icip yang sudah matang. Hahaha...

Alhamdulillah ya meski melihat pak suami gegoleran santai saat kami bertiga masak di dapur, namun beliau sudah memberi janji akan mengambil bagian cuci perangkat dapur. Masya Alloh, Love you pap!

Saat ditegur karena suara saya dianggap mengganggu kekhusyukan juga nggak baper karena bisa reframing. Iya memang sih siapa yang nggak terganggu kalau sedang wiridan ada suara keras orang membaca buku 😁

Pokoknya hari ini happy menjalani hari. Hihihi...

Alhamdulillah... Semoga seterusnya ingat semua jurus biar happy dan terus bersemangat menguatkan iman. Aamiiin 💕


Hari ketiga belas, 5 April 2020/11 Sya'ban 1441

Alhamdulillah, anak-anak sarapan pagi dengan roti telur buatan papahnya. Maunya papah yang buat, pokoknya. Hahaha... Saya merasa happy 😁

Bahkan akhirnya saya pun diceplokin telur sama si papah. Makasih, pap!

Setelah itu, mereka berolahraga diluar. Papahnya sedang senang bermain bola dengan anak laki-laki para tetangga. Mbak pun dijadikannya pemain belakang/back. Adek mah suka-suka yang penting gerak.

Saya menulis sambil berjemur tipis dan menghasilkan 1 blogpost review buku #JSR. Hehehe...

Siang, masak tumis kangkung, ikan goreng tepung dan tahu cabai. Alhamdulillah budhe hari ini datang jadi ada yang membantu.

Adek minta ditemani 'belajar' sebenarnya, namun karena saya bilang jam itu jam saya memasak, dia pun setuju untuk belajar setelah saya masak. Belajar apa? mathing game, mencari perbedaan, dan mewarnai serta bersama-sama mencari rautan pensil karena semua pensil "bujel" 😆 kemudian lanjut berkebun bersama budhe juga.

Pokoknya adek itu suka sekali mengambil buku, terus lapor ke saya mau belajar. Jadi, dibenak dia sepertinya belajar itu memegang buku. Tapi semalam sih belajar membangun tangga dengan montessori beads sambil berhitung dan mengelompokkan beads sesuai warna. Alhamdulillah anak-anak itu makin happy saya dirumah karena bisa kapan saja minta ditemani belajar sesuai request. Masya Alloh tabarokalloh...

So, hari ini, excellent! Alhamdulillah


Hari keempat belas, 6 April 2020/12 Sya'ban 1441

Kata mbak Rizma hari ini bunda excellent (lagi) alhamdulillah...

Pagi hampir adzan shubuh mbak sahur dengan roti telur buatan saya. Belum habis makanannya, adzan sudah berkumandang.

Sekitar pukul 8 pagi kami bermain petak umpet dan mbak terjatuh. Lututnya kesakitan, menangis, dan akhirnya membatalkan puasanya. Oke, nggak apa. Saya pun memasak nasi goreng untuk bertiga karena hanya papahnya yang puasa hari ini.

Saat mbak menangis, saya dan suami alhamdulillah bisa tenang dan menerima perasaannya yang sedang kesakitan karena terluka. Meski dilihat nggak ada luka sama sekali sih, namun mbak mengaku kalau digerakkan lututnya sakit.

Kami pun menghibur mbak dan beberapa menit kemudian tangisnya mereda. Papahnya memakai teknik menggambar perasaan dan kronologis kejadian mbak jatuh di kertas. Saya mengambil boneka hello kitty untuk menghiburnya. Adek? Fokus melihat papahnya menggambar 🙈

Oh iya, kemarin sore mbak bangun tidur pukul 16.30 dan menolak sholat ashar. Alasannya capek. Saya pun melakukan parental coaching untuk menggali strong why  dia capek. Alhamdulillah ketemu dan mbak pun mau sholat setelah perasaannya netral dihibur oleh saya.

Semangat!


(ditulis beberapa menit setelah menyiapkan snack cilok untuk anak-anak sembari menunggu bumbu marinate udang meresap)

Hari kelima belas, 7 April 2020/13 Sya'ban 1441

Alhamdulillah hari ini mbak Rizma jadwal zoom jam 7 pagi bersama kelasnya. Jadi, jam 6 pagi sudah harua dikondisikan sarapan dan mandi. Alhamdulillah lancar...

Kami sarapan buah naga, pisang, alpukat, ditaburi wijen sangrai.

Saat pelajaran menulis, mbak kurang bersemangat karena lelah. Nulisnya minta bunda saja yang menulis. Saya pun berusaha memotivasinya sambil membantunya percaya pada kemampuan diri. Duh, tapi disini saya nggak lemah lembut. Nggak marah, namun seharusnya saya bisa lebih lembut lagi dan memahami perasaannya. Fiuhhh...

Selesai alhamdulillah, sepertinya dia merasa nggak bisa karena disaat dia menunjukkan tulisannya, saya agak kebingungan membaca beberapa kata yang kurang atau keliru hurufnya. PR nih saya kudu rajin memberinya stimulus copywork karena dia lagi punya rencana rutin menulis jurnal syukur di buku diary-nya (yang mandeg karena dia lebih suka menggambar).

Siang art class dengan kapur tulis di papan. Disini mbak excellent sekali memahami adeknya yang kesal karena nggak bisa menggambar seperti apa yang bundanya gambar. Mbak membantu menggambarkan seperti maunya adek. Nggak seperti saya yang cuma memotivasi adek bahwa ini art class, terserah adek mau gambar apa karena nggak harus sama. Adek frustasi hampir tantrum, namun mbak menenangkan ♥️

Sore, alhamdulillah memasak tempe mendoan. Masya Alloh senangnya mbak Rizma sudah berani meletakkan tempe ke minyak panas. Dia membantu sedari mengayak tepunh, mengaduk, sampai menggoreng dan makan bersama. Alhamdulillah... (posiai adek tidur siang, jadi puas deh berduaan di dapur)

Sempat refleksi juga kira-kira dia menilai pelajaran memasaknya berapa. 10 katanya. Hahaha... 

Saya pun merefleksikan kira-kira agar selanjutnya nggak tumpah ke samping kompor bagaimana. Mbak malah sepertinya belum terlalu merasa itu sebuah kekurangan. Oke, catet. 

Kata mbak dan adek sih hari ini saya eccellent. Tapi, saya nilai very good saja karena kurang lemah lembut. Hiks...


Hari keenam belas, 8 April 2020/14 Sya'ban

Alhamdulillah pagi-pagi anak-anak sudah pasang celemek untuk memasak pisang panggang. Enaknya makan berdua lanjut main 🥰

Saya kerja dulu pagi sebelum menemani Mbak Rizma sekolah. Namun ternyata saya emosi dikarenakan segala kesulitan yang dialami dengan aplikasi baru di pekerjaan. Hiks...
Suami kena luapan nada tinggi padahal bukan beliau juga yang mengurus aplikasinya.

Emosinya saat itu saja, selebihnya, saat bersama anak-anak dan suami alhamdulillah nggak emosi. Makan cilok bareng karena masaknya kesiangan dan situasi hujan. Segarrrr, ditambah kukusan sayur kol. Hihi...

Siang masak sop, alhamdulillah pada lahap makannya.

Sore bermain bersama anak-anak membuat kolase membentuk nomor 3 dan 7.

Apa ya badge-nya? Satisfactory deh. Hiks...


Hari ketujuh belas, 15 Sya'ban 1441/9 April 2020

Alhamdulillah hari ini Mbak Rizma ikut sahur meski hanya dengan susu dan sedikit suapan nasi telor. Sholat shubuh berjamaah lagi, masya Alloh tabarokalloh sholat favoritnya adalah shubuh. Semoga kamu menjadi young change maker, mbak... Amiiin

Bermain bersama anak-anak dengan santai. Bergantian mereka ngambek namun cepat sekali mereka baikan 💕
Alhamdulillah bermain colek wajah bertiga untuk yang kalah hompompah membuat tawa kembali di wajah mereka.

Tadi agak bernada tinggi pas papahnya akhirnya membantu memindahkan foto dan video di hp saya karena sudah nggak bisa dipakai lagi kameranya. Kasihan ya, audah mau bantu, tapi klien-nya malah kurang sabar.

Jadi, hari ini badge-nya satisfactoy saja.

Sepertinya saya harus belajar menyalurkan emosi dengan lebih tepat. Dari kemarin papahnya kena omelan saya karena hal yang bukan kesalahannya. Astaghfirulloh...


Hari kedelapan belas, 16 Syaban 1441/10 April 2020

Alhamdulillah, hari ini excellent.

Bersamaan dengan puasa bernada tinggi, saya pun semakin belajar untuk berkesadaran memaknai kondisi. Senangnya.....

Nggak mudah terbawa arus, istilahnya. Karena puasa itu berarti saya belajar menahan untuk nggak batal sebelum waktu berbuka.

Hari ini sarapan bersama dengan menu roti telur, roti panggang, pisang, susu dan ada yang sarapan nasi lauk dendeng balado.

Sekolah libur, anak-anak bermain diluar. Main sepak bola dengan si papah. Saya pun bisa mandi dan membaca buku dengan tenang dan senang akhirnya hingga siap beraktivitas lagi dengan bahagia.

Adek Hanum sempat menangis karena tabrakan dengan Mbak Rizma. Mbak bibirnya berdarah, adek kepalanya sakit mungkin kena benturan. Namun papahnya berhasil menenangkannya karena saya sedang memasak. Makasih, pap!

Adek pun tidur setelah saya gendong kain.

Kami bertiga tanpa adek, sholat dhuhur berjamaah dan makan siang bersama dengan menu pecel, sayur bayam buat anak-anak, tempe goreng dan tekwan ala-ala buat anak-anak juga.

Belum selesai makan eh adek menangis, mungkin lapar namun masih mengantuk. Alhamdulillah berhasil ditenangkan tanpa saya bernada tinggi karena bingung mencari akar dia menangis.

Setelah minum susu pun akhirnya adek nggak jadi melanjutkan tidurnya dan kami bermain bersama. Oh iya, beberapa kali adek menutup telinga kirinya. Sepertinya sakit tapi adek nggak bisa menjelaskan apa yang dirasakannya. Smoga lekas sehat ya, dek.

Sorenya kami belajar mengenal bumbu dapur, salah satu materi menuju Rizma menjadi chef. Beberapa hari lalu sudah diskusi tentang makanan halalan thoyyiban, sebagai pengantar materi dan langkah awal menuju Chef yang mengikuti sunnah Rasul.

Hihi... Pokoknya belajarnya dibuat seru sekali pakai tutup mata menebak nama bumbu dapur.


Hari kesembilan belas, 17 Sya'ban 1441/11 April 2020

Sampai pukul 10 pagi budhe belum datang, artinya beliau nggak ke rumah. Sudah terbiasa, mengepel lantai bagiannya papahnya anak-anak. Permasakan bagian saya, dan nggak jarang juga suami ikut bantu mencuci perkakas.

Alhamdulillab hari ini excellent.

Sholat shubuh, dhuhur, ashar, maghrib berjamaah sama Mbak Rizma.

Sarapan dengan nasi goreng dan makan siang dengan menu tumis kangkung dan beef teriyaki yang super empuk dan enak. Alhamdulillah...

Camilannya kebab oleh mamagi. Alhamdulillah enak sekali ya Alloh...

Hari ini belajar mengenal istilah dalam memasak, seperti menumis, menggoreng, dst. Masih dalam rangka menuju Rizma menjadi chef.

Adek masih kadang menutup telinga kirinya, sudah dibersihkan dan main seperti biasa. Tapi bangun tidur menangis lagi. Sekarang anaknya sudah ceria lagi dan nggak mengeluh apa-apa. Semoga nggak ada yang berbahaya ya, dek. Syafakillah...


Hari kedua puluh, 18 Sya'ban 1441/12 April 2020

Alhamdulillah, budhe nggak kesini lagi karena ternyata masih di Karawang menjenguk ibundanya yang sakit. Semoga lekas sembuh, amin... Meski sebetulnya mau datang siang, tapi saya bilang besok saja kesininya.

Alhamdulillah pagi dan siang menyantap makanan bersama. Pagi chefnya papah dan anak-anak dengan menu roti telur. Ternyata enak juga ya, hehehe... Selama ini eneg pas membayangkan dimakan anak-anak. Hahaha...

Dan, alhamdulilah produktif sekali bisa beberes rumah juga sebelum memasak sop asparagus dan ikan sarden. Alhamdulillah sendirian di rumah jadi bisa beberes, mereka bertiga naik mobil beli bensin karena hampir saja di starter nggaj nyala mobilnya. Eh, pulangnya membawa sembako. Jazakalloh khoir, papah.

Kemudian, begitu tahu saya sedang beberes di lantai 2, ternyata setelah anak-anak turun dari mobil dan mengerumuni saya, papahnya juga beberes di toko a.k.a lantai 1. Masya Alloh, terima kasih ya Alloh Engkau karuniakan suami yang pengertian.

Kini, alhamdulillah kedua lantai lumayan sedap dipandang mata. Dan tumpukan sampah pun meninggi, siap-siap kirim sampah lebih awal nih ke Armada kemasan/Waste4change.

Setelah beberes, alhamdulillah sempat menggoreng batagor (mamagi juga) dan dinikmati bersama. Fabiayyi aalaa irobbikumaa tukadzdzibaaan.

Sholat shubuh dan dhuhur berjamaah. In sya Alloh nanti ashar dan seterusnya juga berjamaah ya mbak, pap, amin...

Alhamdulillah juga selama beberes, mencuci piring dan memasak, hatinya adem karena sambil mendengarkan tausiyah Ustadzah Halimah Alaydrus dan mengingat istighfar sang penjual roti.

Alhamdulillah juga berhasil melawan rasa kantuk di siang ini untuk mentadabburi 2 ayat bertema parenting dan mendeteksi penyakit hati. Semangat, sya'ban journalibg kurang 3-4 ayat lagi!

Badgenya apa hari ini? Excellent kata Mbak Rizma 💕



Hari kedua puluh satu, 19 Sya'ban 1441/13 April 2020

Alhamdulillah hari ini very good. Agak ngos-ngosan karena ada kelas berkebun dan kelas FBE di jam yang sama sementara masih harus berkegiatan dengan anak-anak. Akhirnya kelas saya akhiri karena kondisi kurang kondusif.

Siang memasak sendiri tanpa anak-anak membantu. Alhamdulillah budhe datang jadi ada yang membantu mencuci piring. Menunya capcay isi brokoli dan jagung muda saja dengan lauk tempe tahu bacem.

Kalau bermain, mbak sama adek sudah lebih sering bermain berdua dengan menjemur pakaian dari flanel. Perlu pengertian bahwa adek belum bisa untuk jepit jemuran yang untuk mbak. Kekuatan tangannya berbeda, saya pun mengganti jepit yang lebih mudah dibuka tutup.

Mereka bermain, saya bisa bekerja. Alhamdulillah...

Hari kedua puluh dua, 20 Sya'ban 1441/14 April 2020

Alhamdulillah pagi ini menyiapkan nasi goreng udang untuk sarapan bersama. Sholat alhamdulillah masih berjamaah, senangnya.

Dan karena hari ini waktunya membeli bahan makanan, maka suami ke tukang sayur dan saya yang mencuci sayur mayur yang ternyata seabreg. Sampai hampir pukul 10 kok belum memotong-motong sayur? Hahaha... Foodprep memang memakan waktu.

Alhamdulillah mbak dan adek ditemani papahnya diatas, turun saat budhe datang dan kami bertiga membuat pempek bersama. Karena nggak ada ikan tenggiri, maka kami menggunakan ikan di kulkas yaitu ikan dori. Alhamdulillah hasilnya lumayan enak, baru direbus saja sudah hampir sold out. Hihihi...

Siang memasak bobor bayam labu dan tempe goreng plus menghangatkan stok terakhir sambal terasi. Yummmm!

Baru kerja setelah makan siang.

Badgenya very good saja, karena hampir-hampir mau meluap emosinya kalau anak-anak belum ada instruksi tapi sudah "sesukanya" tuang-tuang bahan pempek. Alhamdulillah bisa menahan sih, cuma ya begitulah masih kurang pakem remnya.

Hari kedua puluh tiga, 21 Sya'ban 1441/15 April 2020

Masya Alloh sudah 21 sya'ban. Alhamdulillah bebarengan dengan puasa bernada tinggi, in sya Alloh program puasa dan tantangannya akan dilanjutkan selama Ramadhan. Harapannya, lulus, nggak ada lagi yang satisfactory atau bahkan need improvement. Amiin..

Hari ini sarapan tanpa nasi untuk swmua anggota keluarga. Karbohidratnya diganti roti, sayur kukus dan telur ceplok. Ternyata uwenak ya makan tanpa nasi. Meski pukul sepuluh pagi sudah kruyuk-kruyuk perutnya. Hihihi...

Alhamdulillah pelajaran hari ini hanya senam pagi dan msntoring birrul walidain, sehingga bisa lebih panjang waktu untuk belajar yang lain.

Siang sebelum jam makan siang memasak bakwan sayur gara-gara buka instagram lihat postingan bakwan sayur. Betapa nikmatnya kalau lihat postingan berfaedah yang bisa meningkatkan semangat dan prokduktivitas. Hehe...

Makan siang dengan menu ayam goreng dan sayur oyong plus sambel terasi. Yummm!

Alhamdulillah badge hari ini very good.

Hari kedua puluh empat, 22 Sya'ban/16 April 2020

Alhamdulillah, omelet hotel menemani sarapan di rumah kami. Lahapnya anak-anak! Masya Alloh...

Siang menu terong balado, tempe tahu goreng bumbu bacem, dan telur balado khusus permintaan Mbak Rizma yang sudah diedit rasa karena kepedesan dan ternyata masih kepedesan dia. Hahaha... Akhirnya dimakan tanpa bumbu telurnya :)

Alhamdulillah pelajaran math hari ini menyenangkan. Rizma fokus menyimak penjelasan dan mandiri sekali mengerjakan worksheet sampai saya nggak boleh mengintip saat dia mengerjakan. Adek pun nggak mau kalah, meminta jatah kertas kosong untuk pelajaran dia juga. Saya beri pelajaran tracing angka sekaligus membilang beberapa gambar. Alhamdulillah nagih terus.

Pokoknya sama Adek itu pelajarannya by request karena ananknya Mbak Rizma wanna be. Memudahkan sekali untuk saya, tapi nggak boleh malas juga menawarkan pelajaran lain agar semua fitrahnya tumbuh, terutama fitrah keimanan. Semoga dimudahkan, amin...

Sorenya artclass menempel hiasan welcome Ramadhan dan melukis diatas kardus yang sudah dipotong seperti huruf A. Sebenarnya untuk adek kenalan dengan huruf awal namanya, namun mbak ikutan juga. Baiklah. Setelah dilukis warna merah, ditabur glitter dan ditempel di dinding.

Huruf apa ini, Dek?

A

Alhamdulillah, badge hari ini excellent!

Hari kedua puluh lima, 17 April 2020/23 Sya'ban 1441

Alhamdulillah senang sekali semalam menyimak video ustadz Harry tentang FBE untuk usia 0-6 tahun sesi kedua bersama suami dan diskusi hangat sebelum tidur.

Paginya, sarapan dengan anak-anak dengan menu cilok dan kol kukus. Nikmatnya!
Kalau suami menunya nasi dan terong balado, maaf ya pak ciloknya.

Setelah mandi, anak-anak dengan semangat masuk kelas Art&craft. Temanya membuat prakarya dengan tutup botol bekas. Alhamdulillah Mbak selalu suka dengan kegiatan DIY, khusyuk pokoknya. Saya hanya menemani sambil Quran Journaling, alhamdulillah...

Adek? Ikutan menggunting kertas origami sesukanya sambil bertaburan glitter dimana-mana. Lemesin aja, bun....

Siangnya bisa masak sayur kacang panjang campur tempe lanas (hampir busuk) yang disengaja. Santan ternyata habus dan pak suami membelikan setelah makan siang. Alhamdulillah ada bumbu ayam ungkep saya masukkan saja ke sayur, enak kata Mbak 💕

Kalau kemarin nggak pada tidur siang kecuali papahnya, hari ini tidur siang berempat setelah sholat berjamaah. Bangun jam 2 karena harus menyelesaikan analisis peserta OJT AR. Alhamdulillah selesai pas adzan ashar, saat anak-anak bangun.

Sorenya mbak kelas desain di canva, takjub masya Alloh, ditinggal menemani adek mandi sudah jadi desain foto berlatar belakang semacam coretan pelangi dari pensil warna.

Mbak, bagus banget mbak.
Iya tadi aku ketik color (menyebut polos dengan kata kolor) 😁

Makan sore sudah siap juga sebelum anak-anak mandi. Senangnya!

Alhamdulillah hari ini excellent lagi.

Hari kedua puluh enam, 18 April 2020/24 Sya'ban 1441

Alhamdulillah masih diberi nikmat sholat shubuh berjamaah dengan si sulung dan papahnya. Alhamdulillah juga bisa sharing, belajar, dan menyemangati meski #dirumahsaja.

Sarapan dengan karbo berupa roti dan protein berupa telur. Adek ngambek nggak tahu kenapa, sepertinya karena telurnya kurang matang, tapi menolak direcook. Yasudah. Akhirnya ganti menu kebab dan habis.

Semua excellent saat membersamai sisulung menulis dan adek bermain.

Tapi ada yang need improvement saat agak emosi dengan respon suami yang astaghfirulloh membuat saya istighfar dan menyesal karena tersulut. Hiks... Saya pun langsung ambil jarak, ambil wudhu, dan sholat dhuha untuk menenangkan diri.

Setelah saling menenangkan diri, alhamdulillah sudah happy lagi karena sudah saling tahu kalau ada yang marah bagaimana seharusnya bersikap. Kebab dan air hangat pun sudah tersedia di meja setelah beliau mencuci baju dan bermain sepak bola.

Iya beliau yang mencuci karena budhe nggak masuk, ibunya meninggal, semoga khusnul khotimah dan budhe tetap sehat wal'afiyat, amin

Saya kebagian menyapu, mentransfer sampah ke komposter, siram tanaman, mencuci piring, dan menemani anak-anak mandi.

Kalau begini, badgenya apa yah? Satisfactory deh.

Hari kedua puluh tujuh, 19 April 2020/25 Sya'ban 1441

Empat atau lima hari lagi Ramadhan?
Semoga kita smua disampaikan hingga bulan suci datang dan bisa mendekatkan diri lebih dekat lagi dengan Alloh, karena ini bulanNya. Aamiiin...

Alhamdulillah sejak semalam saya agak flu, sepertinya karena dini harinya saya bangun pukul 2 dan nggak bisa tidur lagi sampai shubuh. Jam 10 suda tidur bahkan saat adek bermain balok didepan saya. Bangun sudah jam 11 dan adek sudah bersama papahnya main, kemudian saya masak.

Alhamdulillah setelah istirahat ba'da shubuh tadi, bangun agak kaget karena terdengar suara berisik ranjang di kamar Rizma digeser. Pertanda sedang ada yang beberes. Pekan lalu saya beberes lemari buku, eh pekan ini pak suamu beberes kamar agak lebih layak ditempati Rizma tidur.

Alhamdulillah saya biaa membantu, bisa bersabar dan juga bisa menyiapkan camilan batagor serta makan siang untuk semua. Budhe belum berangkat, kabarnya besok pagi baru jalan dari Karawang. Sehat sehat sehat! Amiin...

Sekarang semua sedang tidur siang setelah lelah membereskan semua bagian kamar dan segala tumpukan barang yang sudah saatnya dibuang. Lega! Alhamdulillah...

Makan bersama, sholat berjamaah. Kini saya nggak bisa tidur, jadi mending nulis ini deh sambil nunggu FBE loading. Hihi...

Malamnya mendengarkan FBE lagi dengan pak suami. Disitu suami bilang "Kamu doa ya?" apa? "Doa biar aku mau belajar." Hahaha... Masya Alloh tabarokalloh...

Anak2 sedang ICT di depan laptop saat kami ijin belajar. Alhamdulillah mbak sudah mahir menyalakan dan mematikan laptop serta program ms.paint :)

Terima kasih semuanya, hari ini kita excellent!

Hari kedua puluh delapan, 20 April 2020/26 Sya'ban 1441

Alhamdulillah hari ini lebih baikan dibanding kemarin. Minum imboost pagi-dan berkegiatan seperti biasa. Lebih santai karena Mbak ada zoom dengan Bu guru serta teman-teman sekelasnya. Tinggal upload tugas.

Setelah zoom, mbak main diluar dengan anak-anak lain. Pulangnya hampir adzan dhuhur.

Adek main tracing huruf dengan manik-manik. Masya Alloh bersyukur sekali, dengan adek ini hampir semua serba spontan mengikuti request adek mau belajar apa.

Agak sedih ketika saya mengantuk dan anak-anak sudah membawa buku cerita untuk dibacakan. Akhirnya saya janji akan dibacakan ketika saya nggak ngantuk. Alhamdulillah berhasil menepati janji. Pun, mbak so sweet sekali bacakan adek buku. Kalau emosi netral, adek mau saja dibacakan mbaknya. Tapi, kalau lagi riwil wassalam hanya mau dibacakan saya.

Very good alhamdulillah, karena saya speak up dari pada nggrundel dengan suami. Ya, kadang kita hanya butuh dia tahu bahwa kita butuh bantuan. Dan kacamata perlu dibersihkan agar selalu ingat bahwa suami sudah sangat banyak membantu.

Hari kedua puluh sembilan 21 April 2020/27 Sya'ban 1441

Hari Kartini? Baru sadar saat kepala kantor mengucapkan di grup sambil disebut satu per satu nama karyawan perempuan, bahkan nama saya kesebut dua kali. Hahaha... makasih banyak Pak Richard!

Sedih saya hari ini Need improvement padahal tantangan ke-29.

Saya pikir hari ini budhe masuk, jadi belanjaan lauk sayur belum dibereskan karena masih menemani Rizma kelas ART dan menuliskan worksheet PAI.

Bersyukur alhamdulillah pagi bangun masih diberi kesehatan, bisa sholat berjamaah, kemudian berkebun bersama anak-anak. Mbak panen beberapa lembar daun ubi dan minta dimasak sendiri. Sementata mbak masak, adek main otoped.

Setelah dimasak, dimakan bersama adek sepiring berdua. So sweet banget masya Alloh 💕

Mbak itu excellent bener deh seringkali berusaha menghibur adek, mengajak main bahkan adek baru bangun pagi. Tapu, kadang adek bangun itu belum ON, jadi merengek didekati mbaknya. Bari deh beberapa menit kemudian sudah kesana kemari bersama. Alhamdulullah, makasih ya Mbak.

Lalu, karena hampir pukul 10 belum ada tanda-tanda budhe datang, saya pun harus turun, meninggalkan mbak menyelesaikan kreasinya yang tinggal finishing. Selama berkreasi, entah kenapa hawanya panas, hiks. Entah adek yang merengek karena egosentrisnya dan saya sedang dikejar pikiran belum kerja, belum unpack repack sayur lauk, belum cuci piring, belum ngurusin sampah dapur, belum masak nasi, belum lagi masak lauk, sementara jam dinding terus berjalan dan kreasi mbak belum selesai-selesai.

Dari situ saya sudah menyerah hari ini need improvement.

Tapi begitu ke dapur, lihat tulisan jangan biarkan setan menang. Alhamdulillah setel kajian untuk didengarkan sambil mengurus dapur dan seisinya. Sementara Adek pun ikut ke bawa meminta percobaan.

Dia sudah membawa wadah bekas eskrim Pzhut dan bola plastik  minta dikasih air. Sekalian deh kenalkan konsep terapung dan tenggelam dengan mengambil satu buah batu.

Dan masya Alloh setelahnya, dia tinggal begitu saja dengan tiba-tiba ada puluhan pompom masuk ke wadah berisi air dan tumpahan air didekatnya. Lemesin shayyyy...

Saya biarkan saja, karena yang penting menyiapkan makan dan dapur beres. Alhamdulillah suami datang memberi bantuan. Terharu saya itu disaat pasrah santai Alloh beri bantuan.

Alhamdulillah berhasil nasi matang, semua lauk sayur masuk kulkas meski tanpa disiangi karena yasudahlah belum ada waktu luang, dan jadilah soto daging dimasak bersama dengan predikat Enaaaaak. Terima kasih papah dan anak-anak.

Siangnya adek menolak tidur meski sudah dibacakan cerita. Ada saya tiduran dikasur, tiada saya pergi juga dia dari kasur. Digantikan papahnya, sama saja, dia pergi dari kasur meski sudah sekian cerita dibacakan sementara papahnya yang merem aduhai nikmatnya.

Jadilah saya bekerja di depan laptop, koordinasi sana sini, melayani konsultasi, sementara ada adek ingin bebarengan mengetik di keyboard. Mbak baca buku di dekat saya, makasih ya Mbak pengertiannya.

Pada akhirnya, saya harus menyudahi pekerjaan saya ketika dirasa sudah nggak bisa diduakan lagi si adek.

Main puzzle dunia dan menyambung rel kereta. Bergantian badan ini 5 menit ke mbak 5 menit ke adek. Dimana kalau jatah merek belum terpenuhi selalu ada rengekan atau suara "aku kok nggak ada yang nemenin?" Hati rasanya ingin berteriak, lha yo opo, ini loh udah bergantian, mbok dibagi dua aja ini emaknya? Hahaha...

Permainan berhenti saat adzan ashar. Papahnya bangun, yey!

Setelah itu menyetrika, sementara saya mengurus sampah bekas susu anak-anak yang segunung yang belum selesai juga. Kemudian memasak camilan, kopi, dll untuk suami dan saya sendiri.

Setelah suami mandi, saya gantian menyetrika. Disitulah adek datang dari luar habis bermain petak umpet sebentar dengan anak-anak lelaki usia SD 3 orang. Wkwkwk sungguh tadi ada suara dia berhitun karena jaga. Adek 😀
Nah dia bergerak kesana kemari didekat saya dan menyenggol piring, prangggg!
Prahara pun bertambah dengan memunguti pecahan yang ternyata dicari kemana-mana, eh ada juga yang nyempil disela-sela jari kaki saya.

Sudah.... magjrib datang, adek mengantuk. Dua kali menangis saat akan sholat maghrib dan isya. Isya sudah saya gendong sambil sholat dan masih bertahan dengan mata ngantuk hingga sekitar pukul 8.

Alhamdulillah hari ini bisa jurnal syukur dan memaafkan segala kekurangan diri. Mudah-mudahan besok lebih baik lagi menghadapi tantangan WFH.

Hari ketiga puluh, 22 April 2020/28 Sya'ban 1441

Masya Alloh, hari terakhir. Artinya sudah 30 hari konsisten menantang diri untuk lebih sabat membersamai suami dan anak-anak. Dimana ternyata Alloh beri kesempatan untuk 24 jam full dengan mereka selama sebulan ini. Alhamdulillah...

Alhamdulillah hari ini excellent. Sepagian membacakan buku lalu lintas request adek yang semalam ternyata saya ketiduran jadi bayar utang pagi setelah adek bangun.

Lalu, sarapan bersama dengan memasak nasi goreng yang dibantu oleh Mbak Rizma. Bahkan dia yang duluan di dapur sementara saya ngantuk berat.

Ba'da shubuh sempat berseteru antara mbak dan adek gara-gara jadwal memberi makan ikan dan pengakuan kepemilikan "dodo" oleh Adek. Hahaha... Keep calm. Mencoba cuek dulu sampai mereka mau mengungkapkan apa yang terjadi versi mereka berdua.

Alhamdulillah meski dua-duanya sempat menangis, masalah agak clear. Kok agak? Karena saya dan mbak belum sepakat jadwal pemberian makan, sementara papahnya itu fleksibel saja kalau memang mau kasih makan ya kasih saja. Berbeda dengan kesepakatan awal. Hmmm... Nanti malam coba kita diskusikan lagi.

Sekarang anak-anaknya main diluar setelah bersama mencuci sandal dan sepatu. Yey! Senang sekali bisa mencuci bersama sandal yang sudah lama merengek minta dicuci tapi yang punya nggak denger. Hihihi...

Alhamdulillah...
Semoga pekerjaan dan semua urusan dilancarkan hari ini. Aamiiin....

Dan semoga meski besok sudah nggak ada lagi tantangan 30 hari, saya bisa konsisten menantang diri mengelola emosi saya yang bebarengan dengan datangnya Ramadhan.

Semoga bulan syawal kita meraih kemenangan melawan hawa nafsu dan berhasil memprioritaskan Alloh dalam segala urusan. Aamiiin....

Karena Ramadhan bulannya Alloh... Mari kita mendekat padaNya. Bismillah, Semangat! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.