Dendeng (basah) Balado
Alhamdulillah, Ramadhan kali ini sudah bisa memasak dendeng balado khas Minang untuk stok bila sahur nggak ada lauk pauk atau kesiangan bangun.
Tahun lalu saya masih pesan, setengah kilo 150 ribu. Lebih mahal dari harga daging satu kilo. Alhamdulillah setelah lebaran tahun lalu beberapa kali saya belajar memasaknya dengan beberapa resep juga. Ada yang pas ada yang kepedesan, ada yang jadinya sambel goreng daging atau oseng-oseng mercon. Hahaha...
Oke karena menurut Mbak Rizma dendeng balado kemarin enak, maka saya akan share resepnya. Kids friendly yah, jadi untuk pecinta pedas, bisa ditambah rawit sendiri.
Bumbu untuk merebus daging:
Air kelapa, garam, dan bawang putih geprek.
Kalau nggak ada air kelapa, ganti dengan bumbu halus berisi bawang merah, bawang putih, garam, ketumbar, lada, dan air asam jawa.
Bumbu balado (seingat saya):
14 buah cabai keriting
5 siung bawang putih
4 siung bawang merah
garam
Keempat bumbu ini ditumbuk kasar (bisa pakai cobek atau blender, kemarin tumben saya pakai cobek).
Bumbu tambahan:
1/4 bawang bombay cincang
1/2 buah tomat cincang
Cara memasaknya:
Pertama, rebus daging dengan bumbu. Kira-kira sampai daging nggak alot lagi.
Kedua, tiriskan daging, pukul dengan ulekan/alu satu per satu kemudian goreng dalam minyak panas hingga ada warna coklat tua di beberapa sisi daging. Kalau saya, nggak sampai kering karena memang mau buat dendeng basah. Kalau mau kerinh, bisa sampai kecoklatan semua sisi dagingnya.
Ketiga, gunakan minyak sisa menggoreng, untuk mematangkan bumbu tambahan dan bumbu halus balado. Masak sampai harum.
Keempat, masukkan daging yang sudah digoreng ke dalam penggorengan berisi bumbu balado yang sudah harum.
Kelima, tambahkan air sisa merebus daging ke dalam penggorengan. Masak hingga semua air meresap.
Dendeng balado siap dihidangkan.
Alhamdulillah, enakkkkk...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.