24 Desember 2021

Belajar dari Kisah Nabi Musa

Kisah Nabi Musa


Bismillahirrohmanirrohiim...
Kali ini saya mau sharing hal-hal yang bisa dipelajari dari kisah Nabi Musa dalam Alquran. Karena dimana-mana rasanya ada kisahnya beliau. Nama suratnya apa, isinya kisah beliau, padahal nggak ada surat bernama Musa seperti halnya surat Yusuf. Yang saya pelajari kenapa demikian, karena banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Musa.

So, bismillah melalui ikatan tulisan ini semoga diri ini bisa lebih banyak belajar lagi dan mengulang apa yang lupa.

Pertama, dari Surat Thaha ayat 12  إِنِّىٓ أَنَا۠ رَبُّكَ فَٱخْلَعْ نَعْلَيْكَ ۖ إِنَّكَ بِٱلْوَادِ ٱلْمُقَدَّسِ طُوًى

"Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka lepaskanlah kedua alas kakimu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa."

Kali pertama Allah berbicara langsung kepada seorang manusia. Dan apa yang Allah perintahkan pertama kali pada Nabi Musa? 
"Lepaskan kedua alas kakimu (terompahmu)."
Sekilas terlihat lucu. Kenapa coba Allah malah nyuruh Nabi Musa buat lepasin alas kakinya? Ternyata Allah mau ngajarin tentang adab, manner. Karena saat itu Nabi Musa berada di Lembah Thuwa (di negeri Sina), lembah yang suci.

Beberapa abad kemudian, saat Rasulullah SAW diutus menjadi Nabi, perintah pertamanya adalah perintah untuk membaca. Iqra! Perintah yang sangat lekat dengan ilmu pengetahuan, knowledge.

Dari sini kita belajar tentang ADAB SEBELUM ILMU
Ma sya Allah...  
Saat saya mempelajari ini, saya terkagum-kagum dengan pesan yang ingin Allah sampaikan pada hemba-hambaNya. 
Subhanalloh...

Kedua, dari surat Thaha ayat 14 إِنَّنِىٓ أَنَا ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدْنِى وَأَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِذِكْرِىٓ

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku."

Kita mungkin iri sama Nabi Musa, yang sama Allah itu udah kayak temen aja yang sering ngobrol berduaan :(

Tapi dari ayat ini, Allah itu nyuruh Nabi Musa mengingat kejadian yang memorable banget (berbicara langsung sama Allah) dengan cara sholat. Cara yang juga dilakukan orang-orang beriman untuk mengingat Allah.

Gimana nggak memorable?
Nabi Musa itu manusia pertama yang berbicara langsung pada Pencipta Alam Raya dan spesial dipilih oleh Allah (ayat 13)
Tapi Allah bilang bahwa cara terbaik untuk mengingat-Nya adalah dengan Shalat. Nabi Musa bisa berinteraksi dengan Allah kapan aja.

Kabar baiknya, kita juga bisa melakukannya. Kita bisa mengingat Allah kapan aja, seolah berbicara langsung dengan Allah, melalui sholat-sholat kita.

Ketiga, dari surat Thaha ayat 21 قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ ۖ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا ٱلْأُولَىٰ

"Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula."

Perintah untuk memegang tongkat beliau yang telah berubah menjadi ular setelah diperintahkan Allah untuk melemparkannya sebelumnya. 
Kalau dari dua ayat sebelumnya, digambarkan bahwa dalam kejadian ini, posisi beliau sangat dekat dengan seekor ular berbisa yang hidup dan merayap dengan cepat. Hayya dalam ayat 20 sendiri artinya ular yang taringnya kelihatan.

Coba bayangin, Nabi Musa diperintahkan menjatuhkan tongkatnya, terus tongkatnya berubah menjadi ular yang taringnya kelihatan, merayap cepat, habis itu Allah merintahin beliau buat megang, jangan takut! 

Kira-kira kalau kita yang ada di posisi Nabi Musa bakal gimana? 

Kalau di surat Al qashash diceritakan Nabi Musa awalnya lari berbalik tanpa menoleh. Kemudian Allah meminta Nabi Musa agar jangan takut.

Lalu apa yang Nabi Musa lakukan setelah mendapat perintah itu?
Kalau kata Kak Siti, Nabi Musa itu put the whole trust to Allah. Nabi Musa memenuhi perintah Allah, menyingkirkan egonya. 

Dari ayat ini kita belajar untuk percaya aja sama Allah, percaya secara mutlak, apapun yang Allah perintahkan, just do it
Ayat ini juga melatih kita untuk punya keberanian dan kepercayaan diri (وَلَا تَخَفْ )

Keempat, dari kisah perjalanan Nabi Musa menuntut ilmu pada Nabi Khidir (meski ada pendapat lain bahwa tidak disebutkan siapa nama orang alim itu) di surat Al Kahfi ayat 66-69 kita belajar empat hal.

1. Bersungguh-sungguh dalam belajar. قَالَ لَهُ مُوسَى هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَى أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا

“Musa berkata kepada Khidhir “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu”

Dalam tafsir al-Misbah, Prof. Quraish Shihab menerangkan bahwa adanya penambahan huruf ta pada kata أَتَّبِعُكَ mengindikasikan kesungguhan dalam upaya mengikuti gurunya. 

2. Bersikap tawadhu. Meski Nabi Musa adalah seorang Nabi dan bergelar Ulul Azmi dan Kalimullah, tapi beliau tetap santun (terlihat dari kata “Bolehkah aku mengikutimu") dan menjadikan dirinya sebagai santri (pengikut)

3. Patuh kepada guru   قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا

“Musa berkata:”Insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam  sesuatu urusanpun”

4. Bersabar dalam menuntut ilmu. Kita semua mungkin sudah familiar dengan kelanjutan kisah ini. Setiap jumat kita membaca surat Alkahfi dan akan melalui kisah ini. Bahkan kata Ustadz Oemar Mita, inti pelajaran dari pertemuan Nabi Musa dengan Nabi Khidir adalah tentang kesabaran dalam menuntut ilmu. 

Ma sya Allah baru secuil ayat dari dua surat aja sudah tujuh poin pelajaran penting yang kita dapatkan dari kisah Nabi Musa. Tentunya masih banyak pelajaran lain dari ayat-ayat yang lain. Dari surat Thaha aja masih banyak yang belum tertuang. Mudah-mudahan next time bisa menulis lagi. Amiiin...

Dan yang tak terlupa, semoga kita bisa mengambil hikmah yang ada dalam kisah-kisah dalam Alquran serta mengamalkannya dalam kehidupan kita. 
Aamiiin...

_____

Sumber belajar Alquran:
* Tafsir Al Misbah
* Tafsir Al Azhar
* Grup Ngafal Ngefeel
* Quran Journaling Community
* dan berbagai referensi baik buku maupun majelis ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.