Bismillah, hari ini giliran Peer Group 5 presentasi di kelas bunda sayang. Tema diskusi kali ini adalah Pentingnya Aqil Baligh Secara Bersamaan.
Materinya bisa dilihat di sini yah... Terima kasih teman-teman PG 5
Nah, karena tema hari ini agak berbeda dengan hari-hari sebelumnya, maka mahasiswi bunsay banyak yang mengajukan pertanyaan. Totalnya ada delapan pertanyaan yang masuk. Di mana pertanyaan pertama ada 4 poin tanda tanya. Hahaha... Tapi ada juga kok pertanyaan lain yang serupa, jadi tim PG 5 menjawab dalam satu jawaban saja.
Dari diskusi ini, saya mendapat banyak pelajaran. Diantaranya, bahwa ada makanan yang ternyata dapat memicu baligh lebih cepat. Tim PG 5 menyuguhkan bacaan dari sini.
Contoh makanan yang mengompori kekhawatiran peserta diskusi adalah kacang-kacangan dan minuman manis. Mak Fatimah sharing bahwa minuman manis yang dimaksud bisa jadi hanya minuman yang berkarbonasi dan yang sweetened. Jadi kalau gula dalam sufor/uht dll mungkin hanya berpengaruh pada kerusakan gigi, bukan pada cepatnya baligh. Asupan tinggi protein dari susu justru bagus karena persiapan haid anak jangan sampai kekurangan zat besi zinc juga, jadi nggak terjadi anemia remaja. Referensi yang bisa dibaca: hindawidotom.
Wallohu a'lam
Menurut saya, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa faktor pemicu baligh lebih cepat itu banyak, tak hanya makanan. Ada faktor seperti genetik, hormon, lingkungan, dan sebagainya. Jadi, menurut saya kekhawatiran para peserta tentang jenis makanan ini nggak perlu berlebihan. Tapi memang namanya juga ibu, wajar bila khawatir anaknya baligh lebih cepat dari pada aqilnya. Poinnya adalah bahwa kita bertanggung jawab pada pola makan sehat anak-anak kita.
Contoh makanan yang mengompori kekhawatiran peserta diskusi adalah kacang-kacangan dan minuman manis. Mak Fatimah sharing bahwa minuman manis yang dimaksud bisa jadi hanya minuman yang berkarbonasi dan yang sweetened. Jadi kalau gula dalam sufor/uht dll mungkin hanya berpengaruh pada kerusakan gigi, bukan pada cepatnya baligh. Asupan tinggi protein dari susu justru bagus karena persiapan haid anak jangan sampai kekurangan zat besi zinc juga, jadi nggak terjadi anemia remaja. Referensi yang bisa dibaca: hindawidotom.
Wallohu a'lam
Menurut saya, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa faktor pemicu baligh lebih cepat itu banyak, tak hanya makanan. Ada faktor seperti genetik, hormon, lingkungan, dan sebagainya. Jadi, menurut saya kekhawatiran para peserta tentang jenis makanan ini nggak perlu berlebihan. Tapi memang namanya juga ibu, wajar bila khawatir anaknya baligh lebih cepat dari pada aqilnya. Poinnya adalah bahwa kita bertanggung jawab pada pola makan sehat anak-anak kita.
Dan jika ada kasus anak yang baligh dulu sebelum aqil, maka harus dikejar agar segera aqil agar tak hanya tumbuh raganya, juga jiwanya. Karena baligh adalah teraktifasi badan atau fisik atau biologis, apa jadinya jika jiwa atau aqilnya tak tumbuh?
Yg paling mungkin dilakukan selain fokus mengembangkan aqilnya, maka balighnya juga diupayakan direm dengan dialihkan pada kesibukkan kegiatan positif, kegiatan fisik, dan upayakan jangan ditambah dengan over nutrisi, beban akadmis yang tak relevan dan membuat stress, juga hindari apapun yg memicu rangsangan seksual seperti film dll. Sebisa mungkin rancang program-program yg mendewasakan kedelapan fitrahnya
credit to Mak Fatimah |
Pelajaran lain adalah bahwa pendidikan anak menjelang aqil baligh adalah tugas ayah. Nah kita sebagai ibu, selain mendukung penuh ayah juga harus enjaga keselarasan misi dalam membangun aqil baligh anak. Jika sang ayah menjadi raja tega, sang ibu bisa memberikan pengertian, kasih sayang dan pendekatan secara lemah lembut kepada anak, menjelaskan kepada anak mengenai proses menjadi dewasa, mandiri dan penuh tanggung jawab.
Selanjutnya, ternyata banyak peserta yang mempertanyakan materi terkait pendidikan yang berani dan tega. Dimana dalam materi disebutkan agar menghadirkan raja tega, bila tak sanggup serahkan ke sekolah. Padahal banyak sekolah yang menganut sistem pendidikan yang tak mengedepankan adab & aqil, yang dikejar hanya skor akademis. Tim PG 5 memberi penjelasan sekolah yang dimaksud disini bukan semua sekolah, tetapi sekolah yang kurikulumnya baik sehingga menunjang apa yang kita butuhkan. Dalam hal ini menemukan sosok 'si raja tega'. Pun, orang tua tak berlepas tangan begitu saja karena tanggung jawab utama ada pada orang tua.
Beberapa peserta diskusi menambahkan mungkin bisa dengan menghadirkan sosok guru, tokoh, atau mentor yang bisa berpengaruh positif pada anak.
Beberapa peserta diskusi menambahkan mungkin bisa dengan menghadirkan sosok guru, tokoh, atau mentor yang bisa berpengaruh positif pada anak.
Sebagai tambahan, ada materi dari Teh Kiki barkiah terkait Metode Pendidikan agar Anak Mencapai Aqil Baligh secara Bersamaan. Lengkapnya bisa dibaca di sini ya...
Daaaan.....
Materi tambahan dari Sang Guru, Mbak Okina. Bahwa orang tua juga harus mempersiapkan anak untuk menghadapi perubahan dirinya secara fisik. Apa saja yang bisa dilakukan? Jawaban dari Mak Okina ada di link ini.
source: okinafitriani.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.