09 Agustus 2019

#2 PENDIDIKAN FITRAH SEKSUALITAS SEJAK DINI


Bismillah...

Siang ini ada diskusi menarik di kelas bunsay bersama Peer Group 2 (PG 2). Temanya adalah Pendidikan Fitrah Seksualitas Sejak Dini. Materi yang diberikan oleh PG 2 singkat, padat, dan daging semua. Saya review materinya ya, pertama tentang tujuan pendidikan fitrah seksualitas itu sendiri.
Pada pembahasan ini, ada tahapan dalam mendidik anak-anak kita sedari usia 0 tahun.


Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana ketika anak tidak menyusu kepada ibunda karena berbagai alasan. Jawabannya adalah tetap bisa digantikan dengan kegiatan lain seperti peluk, gendong, bercanda, agar anak tetap merasa nyaman dengan ibu.

Lalu, untuk usia 7-10 tahun, menurut Fitrah Based Education sudah boleh diajarkan tentang sistem reproduksi dan tanggung jawabnya. Namun tetap disesuaikan dengan usia dan kondisi psikologis anak. Jadi, satu bahasan bisa disampaikan dengan cara berbeda, tergantung kondisi anak.

Setelahnya, ada pembahasan mengenai contoh-contoh real dalam mendidik ananda, baik yang bisa dilakukan bersama oleh ayah ibu ataupun oleh masing-masing.




Nah, dari diskusi tadi itu ternyata banyak pertanyaan serupa yaitu tentang pemisahan kamar anak dengan orang tua. PG 2 menyampaikan bahwa anak bisa mulai dipisahkan mulai usia diatas 2 tahun. Kalau menurut FBE sih usia 3 tahun karena usia 2 tahun masih masa menyusui, jadi masih bersama dan tergantung dengan ibunya.

Cara memisahkannya bisa dicoba dengan:
Sounding kalau anak-anak tidur di kamar anak-anak
Fasilitasi (bisa dengan sprei kesukaan anak, dekorasi sesuai keinginan anak)
Konsisten setiap hari praktik tidur sendiri
Tega dan rela, jadi jangan sampai ibunya yang nggak tega. Hihihi...

Biasanya ibu yang akan banyak kekhawatiran saat anak akan tidur terpisah. Di sinilah ayah berperan untuk meyakinkan sehingga rencana memisahkan anak dari tempat tidur orang tua dapat berjalan lancar.

credit to Mak Lia

Ada pertanyaa menarik yang muncul, yakni adakah treatment khusus pengasuhan anak perempuan dan laki-laki? Dan PG 2 menjawab ADA.

Misalnya pada saat dengan anak laki, Ibu bisa :


  • Mengingatkan bahwa apa yang dipakai Ibu (hijab, rok, perhiasan, bedak) adalah untuk perempuan, "Kalau kamu kan laki-laki, pakainya topi, peci, celana panjang, dll.."
  • Memberitahu apa saja do and dont's (perbuatan yang boleh diikuti/tidak) sebagai anak laki-lakinya
  • Tidak mengajak kegiatan yang bersifat feminin, seperti perawatan ke salon misalnya
  • Mengingatkan batasan anak laki saat berinteraksi dengan anak perempuan
  • Saat mendengarkan curhat, bisa merespon dengan empati dan memberi pendapat dengan "Ini menurut Bunda dari sisi seorang perempuan ya, blabla..."
  • Memberikan tanggung jawab kepada anak laki, seperti "Kamu nanti jagain Bunda yah, jagain Adik.. Jadi imam yah"
Duh, nulis ini jadi ngebayangin kalau punya anak laki-laki. Hihihi...

Lanjut ke review materi...




Pada saat bersama anak perempuan, ibu bisa:


  • Eksplorasi bersama benda-benda yg feminin, seperti bedak, baju, hijab, memasak bersama, diajak ke salon, dll
  • Menunjukkan peranan seorang wanita : mendidik dan merawat dengan kasih sayang, menyiapkan kebutuhan keluarga bersama.
  • Saat mendengarkan curhat, bisa merespon dengan empati dan memberi pendapat dengan "Ini menurut Bunda dari sisi seorang perempuan ya, blabla... Coba kamu tanya Ayah, menurut Ayah bagaimana? 
Intinya dilisankan "ini pendapat bunda sebagai perempuan" dan dipersilakan untuk bertanya pendapat ayah dari sisi laki-laki.




Ah, di sini saya dapat pelajaran baru. Makasih banyak PG 2...




Diskusi siang tadi sangat penuh dengan semangat. Sampai-sampai chatnya langsung full, jadi saya baru ngetik mau menanggapi eeeeh bahsannya udah beda lagi. Hahaha...




Benar-benar ibu-ibu pembelajar dan cerdas sekali. Karena dari pertanyaan yang masuk, PG 2 menjawab dengan sangat apik seolah sudah menguasai seluruh materi tentang pendidikan seksualitas sejak dini ini.




Di bagian akhir ada juga pembahasan tentang hutang pengasuhan yang hisa menyebabkan penyimpangan seksualitas pada anak. Tapi ini sudah di luar tema karena akan dibahas oleh PG 10 di hari ke-10 level 11 ini.




Alhamdulillah, hari ini lebih bisa mengikuti diskusi dibanding kemarin. Meski disambi-sambi tentunya, alhamdulillah langsung bisa buka ms.word untuk nyicil membuat resume materi. Hehehe...




Demikian tulisan ini saya buat dengan hati sumringah, bersyukur karena nanti malam in sya Alloh nggak begadang lagu seperti semalam. Hahaha...




Besok giliran PG 3 nih, saya termasuk di dalamnya. Bismillah ya Alloh semoga lancar semuanya, in sya Alloh timnya keren juga. Nggak ada yang nggak keren pokonya di bunsay mah ❤



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.