14 Agustus 2019

#7 Pengaruh Media Digital Terhadap Fitrah Seksualitas


Bismillah, hari ini diskusi di kelas bunda sayang IIP sudah melebar bahasannya dari konsep fitrah seksualitas. Sedari pagi materi disampaikan oleh Peer Group 6 (PG 6), para mahasiswi kelas bunda sayang sudah aktif
berdiskusi karena temanya sangat menarik. 

Apa itu?
"Pengaruh Media Digital Terhadap Fitrah Seksualitas."


Diskusi diawali dengan umpan berita mengejutkan yang menyadarkan kita para orang tua bahwa kondisi masalah dalam masyarakat dan lingkungan anak-anak kita sudah “darurat”.

Berkembangnya teknologi digital yang saat ini menjadi bagian dari kehidupan kita, selain membawa banyak keuntungan juga punya sisi negatif yang harus diwaspadai.

Dan kagetnya lagi, ternyata meski rumah dan sekolah yang aman, belum tentu menjamin anak-anak aman dari pengaruh negatif media digital.




Masya Alloh, diskusi baru awal saja suasana sudah panas. Buibu memikirkan bagaimana caranya agar anak-anak kita nggak tergerus zaman yang makin mengerikan ini?




Karena ternyata hasil survey menyatakan bahwa orang tua nggak dijadikan sumber informasi edukasi seksual bagi anak-anaknya. Posisi orang tua masih dibawah posisi teman-guru-tenaga kesehatan. 




Kok bisa? Mungkin jawabannya karena pendidikan seks dianggap tabu oleh para orang tua, sementara media digital menyediakan lautan informasi yang sangat luas dari berbagai sumber. Anak-anak dapat mengakses sendiri sumber itu kapan saja dan dimana saja.




Penguatan bonding jiwa, kelekatan anak dengan orang tua, pendampingan penggunaan media digital, dan pondasi keimanan serta penanaman nilai-nilai kebaikan, menjadi beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan agar bisa menjadi imun anak-anak ketika mereka terjun ke dunia luar. Karena kita nggak mungkin bisa menghindari lingkungan, jadi yang dibutuhkan anak adalah imun, bukan kondisi steril karena lingkungan kita sudah nggak steril lagi.




Betul banget deh ya....




Dan, jangan lupa yang utama adalah melangitkan doa untuk anak-anak kita tersayang kepada Sang Maha Penjaga.






Diskusi siang tadi juga membahas tentang media digital berkonten positif untuk anak-anak. Penggunaanya boleh-boleh saja asal jangan sampai satu arah. Artinya, orang tua jangan malas mereview konten media setelah anak menonton. Pun, durasinya harus dibatasi sesuai usia.

Lalu, muncul pertanyaan bagaimana dengan ibu yang bekerja di ranah publik? Yang nggak bisa membersamai anak-anak 24 jam seperti ibu bekerja di ranah domestik?


PG 6 memberikan tanggapan agar waktu siang saat ibu nggak ada diisi dengan kegiatan bermanfaat/positif yang bisa mengalihkan anak dari gatget. Misal, dengan menyiapkan aktivitas di malam hari untuk didelegasikan esoknya pada pengasuh anak sehingga selama ibu bekerja nggak begitu saja dibiarkan di depan gatget.


Repot? Berat? Jelas!

Tapi itulah pengorbanan kita, ikhtiar kita, karena sudah memilih untuk bekerja di ranah publik juga selain peran utama sebagai ibunya anak-anak.

Ya Alloh, jadi inget Rizma kecil. Lalu Hanum bagaimana? Meski sudah sangat jarang menyiapkan aktivitas khusus, namun saya dan pengasuh sudah sepakat dengan jadwal screentime anak-anak. Pun, rak mainan dan rak buku tersedia untuk anak-anak.






PG 6 juga berbagi tips bagaimana trik agar pengasuh bisa satu frekuensi dengan kita, dengan visi misi pengasuhan yang telah kita tetapkan.


Seru sekali diskusinya, masih berlanjut dengan sharing pengalaman para peserta yang memicu mual-mual karena kenyataan yang sad but true :(

Sebagai penutup, mak julia -salah satu anggota PG 6- menyampaikan quotes yang sudah nggak asing lagi:

IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD




Terakhir, yuk mari bergandengan tangan mendidik anak-anak kita dan anak-anak tetangga kita dengan cara sholeh untuk mencetak generasi yang sholeh dan kiat imunnya dengan dunia saat ini dan kelak saat mereka terus bertumbuh.





Semoga Alloh mampukan kita dan memudahkan semua ikhtiar yang kita lakukan. Jangan putus asa mendoakan anak-anak kita, apa pun kondisinya. 




Bismillah...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.