23 Februari 2012

Ide cemerlang yang membuahkan hasil

Adikku tercinta
Karena pengalaman senin lalu, aku tak mau lagi transit di Halte BNN, kenapa? Aku tak kuat dengan desakan-desakan itu. Hampir-hampir aku putus asa karena sulit sekali untuk bernafas lega dan berdiri tegak dalam bus itu.

Hari ini aku punya ide untuk turun saja di halte berikutnya setelah halte BNN, aku rela kalau harus membayar karcis dua kali karena kupikir akan keluar dari halte dan masuk lagi ke halte arah sebaliknya.

"""Pemberhentian berikutnya, Halte Cawang BNN, perhatikan barang bawaan Anda dan hati-hati melangkah. Next stop, Cawang BNN shelter, please check your belonging and step carefully."""
Aku diam tak mengambil langkahku untuk turun dari bus. Meski kulihat sekilas, di halte seberang sana tidak begitu penuh antrean seperti senin lalu.

"""Pemberhentian berikutnya, Halte Cawang UKI, perhatikan
barang bawaan Anda dan hati-hati melangkah. Next stop, Cawang UKI shelter, please check your belonging and step carefully."""
Dan di halte berikutnya, yaitu cawang UKI, yang baru kali ini aku sampai disana, kuberanikan diri, aku turun disana dan aku sangat bersyukur karena saat itu juga ada bus jurusan Grogol yang sedang terbuka pintunya. Sontak aku segera masuk kedalamnya.

Alhamdulillah...
ternyata ideku itu membuahkan hasil. Selain tak perlu berdesakan, aku juga tak perlu mengantre.
Tapi, kok ada tapinya?
Karena setelah itu bus menuju halte BNN, maka aku bersiap diri untuk berada dalam bus yang kini makin penuh dengan penumpang.
It's okay!

Yang pasti hari ini lebih baik dari senin lalu, dapat sampai di kantor lebih pagi, dan walau hanya dari halte kuningan barat sampai LIPI, aku bisa merasakan nikmatnya duduk di kursi bus.
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.