Sore kemarin Hanum mainan papan tulis hadiah dari ibun. Itu loh papan tulis yang bisa dihapus
kembali tulisannya hanya dengan menggeser penghapus di papannya. Dulu punya Rizma ada, tapi sudah rusak jadi ibun belikan lagi deh.
Karena hanum memang suka berkreasi dengan alat tulis yang dia temukan, jadi ibun fasilitasi dengan papan ini. Padahal mah biar nggak coret2 tembok, lantai, dan segala macam buku yg dia temui. Hihihi...
Adik Hanum terlihat asik berkreasi di papan mainan barunya itu. Si papah pun menyapa:
"Dek, papah tolong gambarin kucing dong dek."
(Kebetulan adek duduk disamping boneka kucing)
Adek pun menengok ke papahnya dan memindahkan alat tulis dari papah ke boneka kucing, kemudian menggambari kucing dengan alat tulisnya. Dengan wajah serius terus menggambari kucing meski nggak ada goresan yang keluar dari alat tulisnya.
Ya Alloh deeeek, kamu pinter sekali, Maksud papah adek gambar kucing, ternyata adek gambarin tubuh kucing ya dek. Gemas sekali ibund an papah sore itu.
Malamnya, ibun mengajak adek kenalan dengan warna merah. Baru naik ke lantai 2, adek mengambil salah satu buku di deretan boardbook. Yang diambil ternyata buku cican yang menceritakan cican bersin-bersin karena flu. Belum juga dibuka bukunya, adek bilang "Hacin"
Ya Alloh sungguh ibun nggak nyangka kalau adek sudah mengenal buku-bukunya.
Alhamdulillah...
Selanjutnya, ibun masuk kamar mainan dengan adek, ibun sibuk memilah dan memilih mainan yang berwarna merah untuk disiapkan dalam satu tray. Tiba-tiba adek nyeletuk:
Ya Alloh sungguh ibun nggak nyangka kalau adek sudah mengenal buku-bukunya.
Alhamdulillah...
Selanjutnya, ibun masuk kamar mainan dengan adek, ibun sibuk memilah dan memilih mainan yang berwarna merah untuk disiapkan dalam satu tray. Tiba-tiba adek nyeletuk:
"Ibun, ayun, ayun, ibun ayun."
Ibun segera melihat ke arah adek memperhatikan mainan. Oh, ternyata adek melihat container yang berisi mainan play ground mini. Memang dalam rangkaian mainan playground itu ada ayunan mainan. Posisinya belum di rakit, adek dengan susah payah berusaha mengambil mainan yang berbentuk ayunan. Ibun pun mengeluarkan container agar lebih mudah mencari rangkaian ayunan mainan yang dimaksud adek.
Setelah selesai menyiapkan tray mainan merah dan ayunan mainan, ibun dan adek masuk kamar tidur untuk mainan bersama. Alhamdulillah adek antusias dengan mainan yang ibun siapkan. Ibun tugasnya mengenalkan warna merah, mencontohkan cara menggunakan mainan yang perlu dirakit, sisanya menemani adek tanpa berkomentar kalau adek bermainnya sesuka hati dia.
Hampir satu jam kami bermain, nggak terasa. Mata adik terlihat mengantuk namun masih semangat bermain. Ibun ajak adek tidur, dan adek nurut. Kemudian kami ke kamar mandi untuk cuci tangan, cuci kaki, dan menyikat gigi.
Keluar dari kamar mandi, adek pun menuju kasur. Tiba-tiba, adek berbalik arah menuju spot kami bermain tadi. Dan adek mengatakan:
"Dadah ayun, ayun dadah, ibun, ayun dadah"
Masya Alloh adek hanum. Jadi seperti ini caranya menghormati mainan, num? Dia seolah-olah pamit ke mainannya karena dia harus tidur dulu. Tabarokalloh adek Hanum...
Kejadian ini juga berulang, sudah mau naik kasur, kembali ke mainan dan mengatakan dadah ayun lagi. Hahaha, sungguh lucu sekali melihatnya.
Singkat cerita, adek nggak jadi bobo setelah menyusu. Padahal udah merem, cuma karena mbak Rizma datang dengan papah habis ngaji jadilah suara mbak kesayangannya membangunkan adek untuk mainan bersama. Mbak Rizma tentu saja sangat senang melihat ada tray mainan di kamar. Mereka akhirnya mainan bersama hingga sepertinya waktu itu jam dinding menunjukkan pukul sembilan lewat.
Alhamdulillah seusai main, standar malam berjalan, mbak Rizma sikat gigi dengan papahnya, lalu menuju kasur atas untuk ibun dongengkan cerita. Adek hanum di kasur bawah bersama papahnya, biasa, dipijat sebelum tidur. Tiba-tiba, setelah berpelukan bersama, adek pindah ke kasur atas dengan mengatakan satu kata: "Miciii..."
Masya Alloh, kami terkaget-kaget dengan kejadian itu.
Ibun bahagia sekali setiap hari melihat kemajuan anak-anak, terutama Hanum. Alhamdulillah, semoga fitrah-fitrah kebaikan yang sudah ada pada kalian terus bertumbuh dan berkembang bersama ibun dan papah. Semoga kita diberikan panjang umur ya, nak. Dan kelak berkumpul kembali di surga.
Aamiiiiin....
Alhamdulillah seusai main, standar malam berjalan, mbak Rizma sikat gigi dengan papahnya, lalu menuju kasur atas untuk ibun dongengkan cerita. Adek hanum di kasur bawah bersama papahnya, biasa, dipijat sebelum tidur. Tiba-tiba, setelah berpelukan bersama, adek pindah ke kasur atas dengan mengatakan satu kata: "Miciii..."
Masya Alloh, kami terkaget-kaget dengan kejadian itu.
Ibun bahagia sekali setiap hari melihat kemajuan anak-anak, terutama Hanum. Alhamdulillah, semoga fitrah-fitrah kebaikan yang sudah ada pada kalian terus bertumbuh dan berkembang bersama ibun dan papah. Semoga kita diberikan panjang umur ya, nak. Dan kelak berkumpul kembali di surga.
Aamiiiiin....
12 Oktober 2018
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.