13 Februari 2020

Apa yang Akan Kamu Lakukan terkait Sosial Sustainability?



Sebelumnya, materi Sejuta Cinta tentang Simpathy vs Empathy dan Charity vs Filantropi. Kemudian, sekarang tentang Social Sustainability. 

Masya Alloh kok pas bener sama rencana saya dalam waktu dekat ini. Semacam menemukan jalan
terang, semoga dimudahkan.

Dalam pengikat makna kali ini, langsung saja saya share Q&A-nya :)

Apa yang sudah dan akan kamu lakukan untuk mengubah pola kehidupanmu terkait social sustainabilty?

Sejauh ini, karena saya sedang fokus dengan usaha untuk mengurangi dan mengolah sampah, maka yang sudah saya lakukan adalah terus berproses menuju hidup minim sampah dan bertanggung jawab atas sampah yang saya hasilkan serta berbagi pengalaman saya terkait hal ini. Medianya apa? Lewat instagram, Whatsapp, dan selanjutnya sedang dalam proses lebih luas yaitu ke tingkat RT.

Namun, tingkat RT ini masih dalam koordinasi dengan Pak Ketua RT untuk mengadakan sosialisasi tentang "pemilahan sampah" dan harapannya dalam waktu dekat akan dibuka Bank Sampah khusus RT kami. Bismillah, semoga dilancarkan. Aamiiin...

Identifikasi perilaku sosial masyarakat di daerah tempat tinggalmu, dengan acuan seperti yang disebut dalam poin 1 di materi!

Sebelum menjawab, saya share cuplikan poin-poin dalam materi kali ini.


Saat ini, memang terdengar menyedihkan. Di sekitar saya, masih ada yang belum sadar akan kebersihan lingkungan. Membuang sampah di lahan kosong, membakar sampah, bahkan ada yang membuang sampah di dekat gerbang komplek kecil tempat saya tinggal. 

Suami saya pernah mengidentifikasi jenis sampahnya, meski nggak semua diidentifikasi tentunya, ternyata mengejutkan. Bahwa isi sampahnya itu sejenis junk food yang terbilang nggak murah untuk masyarakat perkampungan. Artinya, belum tentu yang masih berperilaku seperti itu adalah warga dengan tingkat ekonomi rendah. Namun, bila dapat disimpulkan adalah warga yang masih kurang "pendidikan". 

Sedih nggak sih?

Apa yang bisa kamu lakukan untuk mengubah perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik?

Maka dari itu, saya ingin sekali bisa mengambil peran dalam hal ini.

Pertama, saya sudah ada link dengan orang Dinas Lingkungan Hidup yang kemudian mengenalkan saya kepada anggota Forum Bank Sampah Tangsel.

Kedua, beliau bersedia melakukan pendampingan. Mulai dari sosialisasi, hingga kelak bank sampah terbentuk sampai ke penimbangan rutinnya!

Ketiga, sudah ada sinyal positif dari Pak Ketua RT.

Terakhir, saya sudah melakukan lebih dulu :)

In sya Alloh, dengan bekal empat hal ini, akan ada jalan untuk mengubah perilaku masyarakat sekitar ke arah yang lebih baik. Aamiiin...

Tapi perlu diingat, semua jalan bisa jadi punya "tantangan" tersendiri -apalagi saya tergolong anak bawang-. Jadi, mari kita langitkan doa dan menggantungkan harapan pada Sang Pemilik Bumi tercinta.

Juga, harus selalu ditancapkan di pikiran dan hati saya bahwa ini semua adalah proses. Yang mana nggak butuh waktu dan usaha serta mungkin pengorbanan yang nggak sedikit. Nggak tergesa-gesa dalam menjalani proses juga merupakan salah satu bentuk kesabaran.

Bismillah...
Yasirlana wa la tu'assir


#materi3
#empathy
#charity
#filantropi
#sustainability
#kelashabituasisejutacinta
#ibuprofesional
@sejutacintaibuprofesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.