16 Februari 2020

5 Tips Memasak Bekal Anak Sekolah Bagi Ibu Bekerja



Bismillah...

Sedikit cerita tentang memasak bekal anak untuk ibu bekerja. Sebenarnya memang nggak jauh dari menyiapkan menu makanan untuk keluarga. Bedanya, kadang ada anak yang picky eater atau maunya menu makanannya disusun sendiri sesuai keinginannya.

Sebagai ibu, tentunya selain ingin memenuhi kecukupan nutrisi untuk anak, juga inginnya anak makan dengan happy. Salah satu tandanya anak menghabiskan makanan dengan tanpa paksaan. Hehehe...

Nah, akhir Desember lalu anak sulung saya, Rizma, memutuskan untuk ngga usah catering makan siang lagi di sekolah. Yup! Satu semester sebelumnya ia memilih untuk catering. Jadi saya hanya menyiapkan bekal snack saja. Padahal saya udah siap dan senang lho kalau ia memutuskan "dimasakin ibu aja". Tapi ya sudah, semua sudaj diatur rejekinya, termasuk rejeki untuk siapkan bekal snack saja. Haha...



Lalu, Sebelum semester 2 dimulai pun saya mulai membeli beberapa perlengkapan bekal makan siang dan perlengkapan bento sederhana agar tampilan makan siang lebih menarik. Qodarulloh, Mbak Rizma ditawari kotak makan omiebox menolak. Rejeki! lol

Yang saya beli waktu itu kotak makan siang merk yoyee yang didalamnya ada wadah khusus untuk makanan kuah. Ternyata kurang rekomend karena bagian lain malah tercampur-campur bila posisi kotak makan vertikal. Beda dengan yoyee biasa tanpa wadah khusus makanan berkuah. Setiap sekat akan tertutup rapat oleh karet yang ada di tutup. Jadi, aman nggak kecampur.

Selain yoyee, saya juga membeli kotak makan stainless steel dengan tutup ulir. Satu jenis terdiri dari 3 ukuran, yang ukuran besar bisa dipakai juga untuk dewasa.

Nah, kalai peralatan bento sendiri, saya hanya membeli cetakan nasi berbentuk, cetakan nasi bulat, dan cetakan sushi sederhana yang dulu sempat mau saya beli di Daiso tapi nggak jadi. Printilannya paling ada gunting dan pinset untuk nori, serta botol kecil untuk membentuk kreasi dari saos atau mayonaise.

Alhamdulillah, belum masuk sekolah saja Mbak Rizma semangat membuat nasi berbagai bentuk dan dilahapnya sampai habis. padahal hanya pakai nasi atau dengan tambahan nori sedikit. Adeknya pun ikut-ikutan. Alhamdulillah...



Waktu ibu bekerja di ranah publik itu cuma sampai sebelum sarapan pagi, otomatis bekal anak harus siap sebelum ibu sarapan. Kalau engga, ibunya nggak sempat sarapan, apalagi foto-foto cantik bekalnya 😂😂😂

Terus gimana tipsnya biar bisa siap bekal anak sebelum ibu sarapan?

Dengan tipe si sulung yang sering mengubah dadakan bekal yang akan dibawanya, maka saya membuat kesepakatan dulu. Bahwa nggak ada menu yang bisa mendadak diubah. Kecuali dengan konfirmasi maksimal setelah shubuh.

Sedangkan untuk bekalnya sendiri, disiapkan dengan 5 tips berikut:

1. Menu selama sepekan direncanakan di akhir pekan. Menu ini dibuat bersama dengan anak, jadi, nggak ada menu yang ternyata nggak disukai anak. Tapi ibu juga perlu mengedukasi anak perihal "isi piring"nya.

2. Belanja kebutuhan bahan makanan untuk bekal di akhir pekan (juga). Setelah menu dibuat, maka akan ada kebutuhan bahan makanan yang perlu dibeli. Libatkan anak dalam membuat list belanja ini, Mbak Rizma sih senang sekali. Tanpa diminta, ia sudah menyiapkan kertas dan alat tulis untuk mencatat kebutuhan belanja.

3. Siapkan keperluan memasak di malam hari. Bila perlu, untuk menu yang membutuhkan waktu lama, dimasak di akhir pekan seperti misalnya ayam ungkep. Jadi, di hari yang menunya ayam goreng tinggal goreng saja.

4. Pastikan saat memasak ibu dalam keadaan happy dan nggak lapar 😆 Karena apa? Kalau di saya nih, sangatlah berpengaruh moodswing dan tingkat ke"lapar"an pada ke-happy-an memasak. Kalau masaknya happy, anak mau membantu pun akan terasa sekali sinyal positifnya ketimbang masaknya lagi laper, PMS, lalu masaknya di"bantu" sama anak 😀

5. Dibawa santai saja. Maksud saya adalah, kalau nggak mampu memasak semuanya sendiri, ya sudah belilah bahan makanan yang akan membantu kita mudah dalam memasaknya. Contoh, sosis, nugget, dimsum, kebab, dkk nggak perlu memaksakan harus semuanya dibuat sendiri. Toh sekarang banyak kok dijual bahan makanan homemade dan bebas komposisi yang diinginkan buibuk jaman now 😁



Nah, itu kelima tips ala saya. Kalau nomer 5 sih bisa ditambah dengan santai saja mau foto&upload atau engga di medsos. Saya sendiri terbantu kalau ada yang posting bekal sekolah anaknya, karena menambah ide masakan kan?
Tapi kalau nggak sempat pun nggak apa-apa kok, yang penting bagi saya adalah anaknya mau makan bekal makanan yang kita siapkan dengan happy. Hehehe...

Karena si sulung pernah saya tunjukkan foto bekal yang lucu-lucu itu, pas saya tanya mau apa enggak bekalnya begitu? Dia bilang mau, tapi nggak akan dimakan karena sayang, lucu bentuknya. Wkwkwk... Alhamdulillah benget deh pokoknya saya kebantu dengan jawaban begitu.

Santai saja pokoknya ya buk 😍

Sekian sharing dari saya, semoga bermanfaat ya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.