25 Mei 2016

Perkembangan Bahasa Anak Usia 4-6 Tahun


Untuk perkembangan bahasa bayi usia 0-2 tahun bisa klik di sini.

Untuk perkembangan bahasa anak usia 2-4 tahun bisa klik di sini.

Tulisan ini juga saya ambil dari resume materi kuliah online grup Rumah Main Anak (RMA). Semoga bermanfaat ya :)

Perkembangan Bahasa Anak Usia 4-6 Tahun
Hari/tanggal: Kamis, 19 mei 2016
Pemateri: Judhita Elfaj

MATERI KULIAH 

Tahap ini merupakan masa yang menarik bagi Bunda dan si kecil, karena si kecil sekarang sudah memiliki lebih banyak kosa kata untuk mengungkapkan pikirannya dan keinginannya. Dengan demikian Bunda akan mengerti si kecil lebih baik lagi. Selain itu Bunda dapat tersenyum saat menangkap sekilas dari kepolosan anak-anak melihat dunia saat melontarkan pertanyaan.

Karakteristik perkembang bahasa si kecil:

- Berbicara tentang benda, kejadian, dan seseorang yang tak ada di sekitarnya : “Fatih punya mobil-
mobilan”.
- Berbicara tentang apa yang dilakukan orang lain: "Bunda sedang memasak di dapur"
- Menambah informasi mengenai apa yang baru dikatakan: “Iya, lalu ia rebut lagi mainanku”.
- Menjawab pertanyaan sederhana dengan tepat.
- Semakin banyak mengajukan pertanyaan, terutama tentang lokasi dan identitas benda atau orang.
- Menggunakan bentuk percakapan yang semakin banyak yang membuat percakapan terus berlanjut: “Lalu apa yang ia lakukan? “Bagaimana dia bisa bersembunyi?”
- Menarik perhatian orang terhadap dirinya, benda, atau kejadian di sekitarnya: “Lihat helikopterku datang”.
- Menyuruh orang lain melakukan sesuatu terlebih dahulu: “Ayo melompat ke dalam air. Kamu dulu.”
- Bisa melakukan interaksi social yang menjadi kebiasaan: “Hai,” “Tolong”.
- Berkomentar terhadap benda dan kejadian yang sedang berlangsung: “Ada kambing tuh!”
- Kosakatanya meningkat, anak sudah mampu menggunakan 300 sampai 1000 kata.
- Mengucapkan sajak sederhana dan menyanyikan lagu.  
- Mengucapkan perkataan yang jelas hampir setiap waktu.
- Mengucapkan frasa kata benda yang dikembangkan: “Kambing besar berwarna coklat.”
- Mengucapkan kata kerja dengan kata “sedang”, menggunakan pengulangan kata untuk bentuk jamak.
- Mengungkapkan kalimat negatif dengan menyelipkan kata “bukan” atau “tidak” sebelum kata benda atau kata kerja sederhana: “Bukan bajuku.”
- Menjawab pertanyaan mengenai benda atau kejadian yang dikenal anak: “Apa yang sedang kamu lakukan?”  “Apa ini” dan “Di mana?”

Beberapa metode untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak, antara lain:

1. Bercerita
Manfaat kegiatan bercerita pada anak adalah memberikan pengalaman untuk belajar dan berlatih mendengarkan, menanamkan nilai-nilai, memberi informasi, dan mengasah dimensi perasaan anak. Teknik bercerita yang dapat digunakan, misalnya :
- Membaca langsung dari buku cerita
- Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku
- Menceritakan dongeng
- Bercerita dengan papan flannel
- Bercerita dengan menggunakan media boneka
- Dramatisasi suatu cerita
- Bercerita sambil memainkan jari-jari

2. Sering diajak bicara
Pada masa sekarang ini, si kecil sudah terbiasa dengan konsep perbincangan. Ia sudah paham bahwa ada saat di mana ia berbicara, kemudian orang lain berbicara, dan berganti ia lagi yang berbicara, dan seterusnya. Kemampuan ini didapatnya dari pengalamannya selama menggunakan bahasa yang sekaligus meningkatkan keterampilan berbicaranya. Beberapa manfaat dari kegiatan ini antara lain :
- Mengmbangkan kecakapan dan keberanian anak dalam menyampaikan pendapat kepada siapapun.
- memberi kesempatan pada anak untuk berekspresi secara lisan
- Memperbaiki lafal dan ucapan anak
- Mengembangkan intelegensi anak
- Menambah perbendaharaan kosa kata
- Melatih daya tangkap
- Melatih daya fikir dan fantasi anak
- Menambah pengetahuan dan pengalaman anak
- Memberikan kesenangan pada anak

3. Tanya jawab
Cara ini akan merangsang anak berfikir dan meletupkan rasa ingin tahunya. Sy sendiri senang sekali melihat sulung saya (4 thn) sering kali terpacu rasa penasarannya setelah tanya jawab. Dia akan mengambil beberapa bukunya yang berkaitan dengan tanya jawab kami. Misal, kami sedang diskusi tentang ikan. Tak lama dia mengambil ensiklopedianya dan membuka halaman tentang kehidupan laut. Kemudian dia menunjukkan saya tentang ikan yang kami bicarakan. Seru ya ;)

4. Bermain peran
Kegiatan ini dapat membantu anak menemukan makna dari lingkungannya dan memecahkan masalah dari beberapa situasi.

5. Siapkan buku harian anak
Ini mah pengalaman pribadi ya bun. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa (mengungkapkan pemikiran dan perasaan) juga kemampuan menulis si kecil. Kebetulan sulung saya itu super talk active. Karena keterbatasan saya yang suka riweuh mengurus urusan domestik yang lain, saya suka meminta Hania menuliskan dulu apa yang ingin dia sampaikan. Lucu sekali membaca buku diary balita. Saya melihat ada progres yang baik di tulisannya dari hari ke hari. Isi buku diary antara lain :
"Kakak uni suka makan nasi. Wafa suka makan nasi."

"Ah aku suka masakan kamu"
"Hari ini aku puasa penuh. 3 juli."
"Ramadan riang. Allah semakin sayang Hania."
"Hari ini aku sariawan. Umi kasih madu."
"Hania sariawan. Makan pelan pelan"
Hehehe

Sangat menarik sekali ya menemani perkembangan si kecil ini. Semoga bunda senantiasa memberikan contoh yang baik dalam penggunaan bahasa, karena si kecil mudah sekali meniru kata, ekspresi, dan tingkah laku kita dalam berkomunikasi dengan lingkungan. Semoga bermanfaat ya, Bun.

====================
Divisi Materi Rumah Main Anak
====================

4 komentar:

  1. menulis di buku harian bisa sekaligus latihan motorik ya biar ga males nulis di sekolah :)

    BalasHapus
  2. Aku tiap kali mau tidur, aku interview dulu.
    Tadi nakal ga?
    Nakalnya ngapain?
    Kenapa tadi cengeng?
    Tadi main apa?

    Hehehehe, saya suka mendengarborg bercerita :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. dengan memancing anak bisa cerita mengalir ya mba. Kita jadi tahu seharian sikecil bagaimana :)

      Hapus

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.