sumber foto: youtube radarmadiun, karena foto di HP udah keburu dipindah ke HD (lol) |
Bismillahirrokhmanirrokhim...
Alhamdulillah, setelah menikah saya mempunya kampung halaman baru bernama Ponorogo. Selain terkenal dengan reyognya, kota ini sangat kami rindukan karena makanan khasnya yang enak-enak.
Sebetulnya faktornya banyak sih, bukan hanya rasa makanannya yang enak tetapi juga tradisi disana terkait warung makanannya. Jadi, rata-rata warung makan atau jajanan di Ponorogo itu penjualnya ditengah-tengah pembeli yang makan di tempat (dine-in), dengan khas 'kayu pikulan' sebagai wadah makanan. Seperti ini ...
Lalu, makanan khas Ponorogo apa saja yang menjadi andalan kuliner saya dan keluarga saat pulang kampung?
Chek it out :)
Yang pertama, Sate Gule Kambing. Andalan kami ada dua: Sate Gule Kambing Bu Yuli di Pasar Pon dan Sate Gule Kambing Bhayangkara di sebelah barat Polres Ponorogo.
Kalau di Bu Yuli, biasanya kami kesana sekita pukul sepuluh pagi. Kalau mendekati jam makan siang biasanya sudah habis. Terakhir kesana, bagus deh sistemnya, pelanggan datang langsung ambil nomor antrean, jadi nggak perlu takut diserobot antreannya ^^
Sedangkan sate gule Bhayangkara, kami biasanya kesana sekita pukul empat sore. Kalau lebih sore dari itu, nggak jarang kehabisan. Jangan salah juga ya pas kesana, pastikan masuknya ke warung bercat biru. Hehehe...
sumber |
Kedua, Nasi Pecel Mbok Rah dan Nasi Pecel Iwak Kali
Dua nasi pecel ini menurut saya paling enak karena sambelnya paling enggak pedas dibanding pecel-pecel lain disana. Hahaha... Mbok Rah yang berlokasi di Jalan Soekarno Hatta ini, nasinya pulen dan panas-panas plus ada peyek iwak asin di setiap sajiannya. Harga terupdate akhir 2019 ini enam ribu rupiah per porsi. Pokoknya, kalau musim liburan datanglah ke Nasi Pecel Mbok Rah pukul enam pagi. Karena kemarin pukul tujuh sudah habis dan kalau tahan lapar, harus menunggu kloter kedua pukul delapan.
Yang ketiga, Sate Ayam Ponorogo H. Tukri Sobikun di Gang Sate
Khas sate ayam sana tuh ya, dagingnya nggak bohong. makan lima tusuk cukup kenyang. Bumbunya juga beda dengan yang lain, pokoknya Maknyuzzzz... Pak SBY katanya nggak pernah absen mampir kesini pas pulang kampung.
Keempat, Es Dawet Jabung Bu Sumini dan Bu Yati depan Pasar Gandu, Mlarak
Ternyata Jabung ini nama daerah di Ponorogo. Es Dawetnya segar, enak dan camilannya juga khas ndeso sana pokoknya. Ada berbagai macam gorengan yang ukuraannya jumbo harga cuma serebu perak. Ada juga mie goreng khas "brekat mantenan" di desa. Masya Alloh, udah kepengen balik kesana padahal belum ada seminggu. lol
Kelima, Ayam Goreng Mbok 'Mi' di Babadan
Makasih fotonya Tiara! |
Lihat kan itu mobil pembeli berjejer-jejer di depan rumah Mbok Mi. Enak banget ini ayam gorengnya! Sudahlah ayam kampung, bumbu meresap. Teman selain ayam gorengnya itu juga sedap, makanan ndeso yang dikangenin kalau di perantauan. Ada sayur pepaya, ada sayur tempe, dan juga es parem yang segar. Oh iya, kalau kesini harap bersabar ya. Kalau udah lapar, bawalah camilan sembari menunggu antrean makanan datang.
Ketujuh, Soto Ayam. Biasanya makan pagi kami di soto ayam Bu Sunar Jalan DI Panjaitan, atau makan malam dengan soto ayam Mbah Ngali di Jalan Teratai (DI Panjaitan agak ke timur). Menurut suami saya enak pake banget soto ayamnya, kalau menurut saya, lebih enak soto tauco Tegal. Hahaha... Tapi soto ayam Ponorogo itu, khasnya di "sundukan" a.k.a ayam tusuknya. Tiap tempat punya cita rasa masing-masing.
Jadi, semacam pepes ayam dibumbui dengan bumbu pedas asem khas garang asem.
Ke delapan, Gado-Gado dan Rujak Petis Bu Tiek, depan SMA 2 Ponorogo.
Ke sembilan, Nasi Goreng Depot Madiun di Jalan Sudirman atau nasi goreng Plontho jalan Urip Sumoharjo.
Ke sepuluh, Bakso Kikil Siberut jalan Bhayangkara.
Sebetulnya masih banyak lagi kuliner enak khas Ponorogo. Tapi saya pilih 10 aja ya. Semoga infonya berguna untuk traveller yang sedang ke Ponorogo. Hehehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.