16 Maret 2020

The Coconut Family Project

Bismillahirrohmanirrohim...

Family project, sebuah proyek keluarga yang biasanya berpusat pada kepentingan keluarga. Namun, di SCIP diajarkan sebuah Family Project yang berpusat pada lingkungan atau lingkungan sentris, bukan lagi egosentris.

Alhamdulillah, rasanya seperti dipandu di depan cahaya yang mulai terang. Jika dalam dua tahun terakhir saya praktek minim sampah dan mengelola sampah di rumah, maka kini saatnya saya mengajak masyarakat sekitar untuk ikut peduli dengan "sisa konsumsi" masing-masing.

Seperti yang saya ceritakan di sini, saya bersama Tim Perbas sudah sampai pada proses sosialisasi Bank Sampah kepada warga RT 02. Dan alhamdulillah beberapa hari lalu, saya dan Bu Cici sudah meeting dengan Pak RT untuk menjadwalkan "latihan penimbangan" sembari menunggu Bank Sampah diresmikan.

Informasi terakhir, sudah ada 4 kandidat yang bersedia menjadi pengurus Bank Sampah. Bismillah, semoga semua dimudahkan dan semua amanah. Aamiiin...

Rencana awal, penimbangan akan dilakukan pada hari Ahad, 15 Maret. Namun karena Bu Cici berhalangan, jadi diundur in sya Alloh 22 Maret. Lalu, sekarang lagi ada himbauan untuk nggak keluar rumah selama 14 hari. Hmmm, bisa jadi mundur lagi nih penimbangannya. Padahal info dari Pak RT, warga udah nggak sabar pengen nimbang sampahnya.

Oke...

Selanjutnya, setelah latihan menimbang dan Surat Keputusan Kepengurusan Bank Sampah telah terbit, maka kegiatan sosialisasi dan workshop-workshop in sya Alloh akan dirutinkan.

Apa saja rencananya?

Pertama, workshop mengompos dan Lubang Resapan Biopori (LRB). Kemungkinan saya akan menggandeng teman-teman dari IP Tangsel atau sesama praktisi di instagram serta mensosialisasikan program 1 Rumah 1 LRB dari Dinas Lingkungan Hidup Tangsel.

Kedua, pembuatan Eco Enzyme dari limbah dapur. In sya Alloh sudah ada tinbangan di rumah yang akan dipinjamkan selama workshop.

Ketiga, pembuatan sabun dari jelantah. Yang ini kayaknya bakal menggandeng Mak Sari Yahya.

Keempat, pembuatan tikar, tas, dan benda berguna lain dari bungkus kopi/minyak.

Kelima dan seterusnya, in sya Alloh akan dipikirkan lagi. Semoga akan terus berjalan dan dimudahkan olehNya. Aamiiin...

Besar harapan saya pada Alloh agar semua bisa terwujud, sehingga pada saatnya ada pengumuman TPA tutup, warga sudah siap mengelola sampahnya. Aamiiin...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca postingan ini :) silakan tinggalkan jejak di sini. Maaf ya, spam&backlink otomatis terhapus.